Pria Misteriusku - Bab 832 Apakah Masih Bisa Memuaskanmu?

Maka, Melisa Cheng tidak tahan untuk memperingatkannya, berkata: “tapi, aku tidak menjamin kalau berguna, aku hanya berusaha untuk mencoba.”

Rendy tidak memperhatikan ucapan Melisa Cheng terakhir, melihat Melisa Cheng setuju, masalah di hatinya, seperti sudah tidak ada, dan menjadi lega, hanya saja dia masih kecil, tidak bisa mengontrol emosinya, di depannya ini dia menampilkan ekspresi puasnya.

Melisa Cheng melihat Rendy yang aktif, tidak tahan menawan tawanya.

Mendengar suara tawa Melisa Cheng, Rendy menjadi malu, dengan pandangan bahagia melihat orang di depannya, lalu terpikirkan perkataannya yang menyakitkan, hatinya menjadi malu dan sedikit merasa tidak enak.

Orang ini, sepertinya tidak begitu jahat.

Pertama kalinya dia curiga, terhadap perkataan Guru Rossy.

Hanya saja guru Rossy tidak pernah membohonginya.

“Rendy, kenapa? Apakah masih khawatir?” setelah Melisa Cheng mengiyakannya, hatinya justru sudah berkurang kekhawatirannya, dan menjadi lebih yakin, Rendy begitu suka menggambar, jika benar bisa membantunya, maka dia bersedia berusaha untuk mencobanya.

Pandangannya melihat ke arah Rendy, melihat wajahnya yang tiba – tiba khawatir, hatinya jadi bingung, jelas – jelas tadi masih khawatir mengapa sekarang langsung berubah?

Apakah masih ada masalah, dia tidak enak hati membicarakannya?

“Rendy, jika ada masalah kamu bisa membicarakannya denganku.” Melisa Cheng berkata dengan baik hati.

Awalnya Rendy yang khawatir, langsung menggelengkan kepala, meyakinkan dirinya tidak ada apa – apa, di pemikirannya, dia tidak ingin memberi tahu pemikirannya kepada Melisa Cheng.

Dia melihat Melisa Cheng yang mengkhawatirkannya, hatinya yang berterima kasih bercampur dengan perasaan bencinya, dan perasaan ini sudah jauh daripada yang dia tahu, akhirnya setelah dia yakin Beberapa kali, dia baru dengan aneh berkata: “aku tidak apa…. Hanya saja…. Hanya saja, em…. Terima kasih.”

Selesai berbicara, Rendy merasa menyesal.

Huh…. Perempuan ini, adalah musuhnya, bagaimana mungkin dia dapat dengan mudah di bujuk seperti ini?

Karena takut dirinya kembali berubah, Rendy seperti dikejar orang, badannya langsung berlari ke arah tangga.

Melisa Cheng melihatnya dengan khawatir, saat Rendy hampir saja terjatuh, dia memperingatinya: “Rendy, pelan – pelan, hati – hati!”

“aku tidak apa!” Rendy dengan angkuh menghela napas dingin.

Hanya saja, wajahnya justru memerah, dan langkah kakinya terhenti, akhirnya memelan.

Melisa Cheng masih tidak tenang, maka dia mengikutinya di belakang, melihatnya dengan aman naik ke lantai dua, baru menjadi lebih tenang.

“Rendy…..” melihat Rendy yang seperti orang dewasa, dia tidak menahan dirinya untuk memanggilnya.

Rendy mendengar suara Melisa Cheng yang lembut, dia tercengang, bertanya: “ke… kenapa?”

Melisa Cheng juga tidak tahu, dia memanggil Rendy untuk apa, hanya melihat bayangannya, lalu tiba – toba memanggilnya.

“lain kali ingat jalan harus lebih stabil, perhatikan kakimu.” Dia dengan sabar memperingatinya.

“sudah tahu, kamu hari ini… hari ini sudah kerja seharian, istirahat lebih awal.”

Rendy tiba – tiba terpikirkan saat dia datang mencari Melisa Cheng, raut wajahnya tidak begitu baik, lalu dia membuka mulut dan berkata.

Selesai berbicara, dia langsung berjalan mundur, wajahnya memerah.

Dia baru saja bukan mempedulikan Melisa Cheng, melainkan masalah dia belajar menggambar masih membutuhkan bantuannya, jadi dia baru memperingatkannya saja, untuk istirahat baik – baik, jangan menghancurkan urusannya.

Melisa Cheng tercengang, melihat ke arah Rendy pergi, dia menjadi tertawa.

Apakah Rendy sudah malu?

Berpikir seperti ini, mulutnya menjadi tersenyum, perasaan hari ini yang membingungkan, akhirnya menjadi lebih baik.

Setelah dia selesai mandi, Melisa Cheng mengganti baju tidur bersiap untuk istirahat, Gryson Gu baru kembali dengan wajah kelelahannya.

Melihat wajah Melisa Cheng yang tersenyum, dia menghilangkan wajahnya yang dingin itu, dia mengerutkan dahi, dan hatinya meleleh.

Dia sangat senang?

Gryson Gu berjalan ke depan ranjang, pandangannya terlihat lembut, memperhatikan Melisa Cheng, berkata: ”apakah ada hal baik?”

Melisa Cheng terpikirkan wajah Rendy yang memerah, dan sikap angkuhnya

itu, senyumannya semakin membesar.

“hanya terpikirkan Rendy, dia benar – benar sangat lucu.” Melisa Cheng tidak tahan untuk tersenyum, lalu mengingatkannya berkata: “oh iya, air untuk mandi sudah siap, kamu mandi dulu saja!”

Karena sudah Berjanji kepada Rendy, dia termasuk memiliki permohonan kepada Gryson Gu, jadi dia menjadi lebih rajin.

“kalau begitu aku mandi dulu.” Gryson Gu melihat Melisa Cheng yang seakan ingin memohon sesuatu, hatinya menebak pasti ada alasan, tapi dia tetap berpura – pura tidak tahu, menikmati kelembutannya.

Melisa Cheng melihat Gryson Gu pergi mandi, dia memikirkan alasan yang mau dia katakan nanti, hatinya mempertimbangkan, sepertinya harapannya juga semakin besar.

Menunggu memang sulit, pelan – pelan terdengar suara air, yang memasuki telinganya, Gryson Gu dia…..

Sekarang dia seharusnya sedang mandi!!!

Pemikiran ini, membuat perasaannya yang tenang tadi menjadi kacau lagi, dan wajahnya juga menjadi memerah.

Saat ini….

Dalam kamar mandi, terdengar suara Gryson Gu: “Melisa, aku lupa membawa baju, bantu aku bawakan kemari.”

Melisa Cheng sedang melamun, mendengar suara ini dia menjadi terkejut, dan kembali dari lamunannya.

“aku sudah tahu.” Karena gambaran di otaknya tadi, membuat dia merasa malu, badannya bergerak lebih cepat dari otaknya, pandangannya melihat ke baju tidur di sebelahnya, dia tidak berpikir dan langsung mengantarkannya ke depan kamar mandi, berkata: “baju……”

Baru saja ucapannya selesai, pintu kamar mandi langsung terbuka, dan uap itu langsung bertebaran, dia mengedipkan mata, setelah itu pemandangan di dalamnya terlihat sangat jelas, wajahnya langsung memerah, matanya tidak berani bergerak.

Gryson Gu melihat Melisa Cheng sedang menatap badannya, matanya juga tidak bergerak, dia mengerutkan dahi dengan aneh, tidak terduga, Melisa Cheng yang biasanya begitu malu, ternyata masih ada saatnya dia begitu berani.

“apakah badanku bagus?” dia tersenyum melihat Melisa Cheng, dan bertanya.

Suara Gryson Gu terdengar sedikit berat, sedang menggoda Melisa Cheng yang sepertinya sedang melamun, wajah perempuan ini sesaat langsung memerah, dan menjadi gugup mengelak: “aku… tidak….”

Gryson Gu melihat Melisa Cheng yang malu, matanya terlihat gelap.

“Melisa, jika kamu terus melihat, aku tidak menjamin…..” dia memperingatkan dengan suara serak.

Suara Gryson Gu terdengar sedikit rendah, seakan ragu, membawa pemikiran Melisa Cheng yang entah kemana itu, kembali.

Pandangan Melisa Cheng masih berada di atas badan Gryson Gu yang sangat kekar itu, dan melihat mutiara air itu menetes dari kulitnya, menuju ke bagian pinggang.

“Melisa…..” Gryson Gu kembali bersuara.

Wajah Melisa Cheng seutuhnya, dia mengalihkan pandangan, sama sekali tidak berani bertatapan dengan mata Gryson Gu yang terlihat ada makna di balik itu.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu