Pria Misteriusku - Bab 171 Harus Membuat Dia Tidak Bisa Kembali

Lucy Jiang segera memberhentikan sebuah taksi, langsung menuju ke bar terdekat.

Kemudian memesan sebotol bir dengan kadar alkohol yang paling tinggi, membalikkan badan menuju ke toilet.

Lucy Jiang berdiri di depan cermin, perlahan membuka penutup botol, sudut bibirnya perlahan menampilkan senyum yang kejam: "Natalia Wu, kali ini, aku harus membuat kamu membayar harga!"

Toilet yang tenang kini dipenuhi dengan teriakan kesakitan Lucy Jiang, dia mengangkat tinggi botol bir tidak mengatakan apa-apa lalu menumpahkan ke tubuhnya.

Kadar alkohol sangat tinggi, membuat tubuh Lucy Jiang dipenuhi dengan bau alkohol, kalau orang lain yang tidak tahu melihat, mengira dia minum banyak sekali bir.

Bar, tempat ini sangat tidak karuan, banyak orang yang tidak baik disini, Lucy Jiang yang terlihat mabuk segera menarik perhatian beberapa pria serigala.

Lucy Jiang tertawa, mengarah ke beberapa laki-laki menggerakkan jari menggoda mereka, tatapan matanya dingin.

Beberapa laki-laki itu tertegun, gembira sekali, masih mengira bertemu dengan wanita haus dan lapar yang datang sendiri, mengangkat tangan satu persatu mengikuti.

Senyum di sudut bibir makin merekah, Lucy Jiang membawa mereka ke satu belokan, menyalakan sebatang rokok menunggu mereka.

Beberapa saat kemudian, beberapa otak dan kepala tikus itu muncul di hadapan Lucy Jiang, diantara mereka dengan tidak sabar berkata: "Wanita cantik, apakah sangat kesepian? Perlu tidak kami beberapa kakak menenangkanmu?"

Setengah ucapannya diikuti dengan senyuman yang sangat menjijikan, Lucy Jiang makin puas, menyemburkan asap rokok ke orang itu, berkata dengan gaya yang menggoda: "Perlu, tapi perlu kalian membantu aku melakukan suatu pertunjukkan."

Dia berbicara, dari tas yang dia bawa mengeluarkan setumpuk uang berwarna merah, dilihat dari ketebalannya tidak kurang dari lima digit angka.

"Apa maksudmu ini?" Laki-laki itu mengerutkan alis karena kebingungan, masih mengira bertemu dengan kisah romantis, tapi sekarang kelihatannya ada yang tidak biasa.

"Hehe……" Lucy Jiang tertawa, membuang rokok yang ada di tangannya ke lantai, sepatu hak tinggi berwarna hitam menginjak rokok itu, berjalan maju menghembuskan nafas yang hangat ke arah laki-laki itu: "Sebentar lagi ada wanita yang mencari aku, aku perlu kalian berpura-pura melakukan hal jahat kepadaku."

Berkata sampai disini, dia tertegun, sengaja mengangkat dan menggoyang-goyangkan setumpuk uang itu, lalu kembali berkata: "Kalau kalian bisa melakukan, anggap ini balasan dari aku, traktir kalian minum."

Pandangan laki-laki itu mengikuti gerakan Lucy Jiang melihat ke arah tangan yang sedang memegang uang, kedua mata tiga orang serakah itu bersinar, dengan sangat berhati-hati berkata: "Sungguh hanya semudah itu? Kamu tidak sedang menjebak kami kan?"

Berkecimpung di dunia luar, juga tidak dimabukkan oleh keuntungan sesaat.

Lucy Jiang tersenyum sinis: "Kalau aku benar-benar membohongi kalian, saat itu permainan palsu kalian lakukan saja? Orang yang rugi adalah aku, kalian untuk apa cemas?"

Ucapan ini masuk akal, beberapa laki-laki itu saling berpandangan.

Kalau wanita di depan ini membalikkan wajah tidak mengaku, tinggal menghabisi dia saja, toh juga dia yang terlebih dahulu menggoda mereka.

"Baik, aku percaya sekali padamu!" Senyum dinginnya diikuti dengan makna yang dalam, berkata: "Tidak tahu teman wanitamu seperti apa rupanya? Saat itu apa yang harus kita lakukan?"

Beberapa orang ini masih termasuk baik, Lucy Jiang juga sangat puas: "Parasnya sangat cantik, bulu matanya lentik, tunggu saat dia datang, kalian hanya perlu fokus mengganggu aku, kemudian dia akan datang menyelamatkan aku, saat itu kalian ambil kesempatan ganti menyerang dia."

Beberapa laki-laki di hadapannya sepertinya pernah mengalami hal seperti ini, tidak menunjukkan keterkejutan, hanya berkata: "Aku menggantikan nona itu bersedih, memiliki teman seperti kamu."

Tiba-tiba, ucapannya terlontar, tertawa: "Tidak tahu saat itu kami benar-benar menganggu, hanya berpura-pura saja?"

Saat ini di benak Lucy Jiang terbesit ide yang sangat jahat, kalau bisa menggunakan tangan beberapa orang ini mempermalukan Natalia Wu, maka bagi dia ini adalah suatu hal yang sangat baik.

Tapi hati Lucy Jiang tahu jelas, masalah ini bisa dikatakan dengan mudah, tapi kalau dilakukan akan sangat sulit, kalau tidak berhati-hati sedikit akan ketahuan, dia tidak ingin mengambil resiko.

Apalagi, Justin Qiao sudah memperingatkan dia sebanyak tiga kali, jangan bertindak gegabah.

Oleh karena itu Lucy Jiang menggelengkan kepala: "Hanya berpura-pura sjaa, ingat, saat aku memberi kalian tatapan mata kalian baru boleh berhenti!"

Sebenarnya tidak bersedia, Lucy Jiang masih meninggalkan satu tangan.

Kalau Marson Gu hari ini tidak datang, maka dia ambil kesempatan, permainan palsu benar dimainkan, saat itu lihat apakah Natalia Wu masih punya muka, menemui Marson Gu.

Saat itu Marson Gu, juga tidak akan melihat Natalia Wu lebih lama.

……

Di sisi lain……

Saat Lucy Jiang sudah mengatur semua di bar, di waktu yang bersamaan, Justin Qiao juga menelepon Marson Gu.

Ruang baca yang tenang diliputi dengan kegelapan, semua jendela ditutup dengan rapat, dari celah hanya masuk sedikit sinar.

Marson Gu duduk di sofa, di hadapannya ada sebotol bir kosong, dia menyipitkan mata, tidak bergerak, tidur terlelap.

Tiba-tiba ponselnya berdering, dering pertama tidak ada orang yang mengangkat, sampai kedua ketiga laki-laki diatas sofa itu baru bergerak.

Marson Gu membuka mata, matanya yang gelap terlihat sangat dingin, tidak berperasaan.

"Hm." Suara yang rendah dan serak, kasar seperti ada pasir.

Justin Qiao yang ada di seberang telepon pura-pura tidak mengetahui apa-apa, dengan nada seperti biasanya berkata: "Dimana? Keluar minum yuk?"

"Tidak ada mood."

"Suasana hati tidak bagus?" Justin Qiao tertawa: "Saat suasana hati buruk, lebih harus minum lebih banyak, mungkin dengan mabuk jadi membuat kamu tidak mengingat lagi, menurutmu?"

Lama sekali tidak mendengar respon, pada saat Justin Qiao meragukan apakah telepon diputus, akhirnya mendengar suara datar laki-laki tiu: "Alamat."

Justin Qiao menghela nafas, tatapan matanya menyorotkan senyum keberhasilan, dengan cepat memberikan alamat bar, dengan suara yang keras berkata: "Aku menunggumu disini, kamu harus datang."

Sudah duduk agak lama, saat Marson Gu berdiri kakinya terasa lemah, otaknya juga kacau, dia berpegangan pada sofa berusaha berdiri, sampai ketidaknyamanannya menghilang, dia baru berjalan keluar.

Pintu ruang baca dibuka, lorong yang panjang tidak ada satu orang pun, wanita yang mengatakan terus disana menunggu dia juga tidak kelihatan.

Langkah Marson Gu berhenti sesaat, mata hitamnya menyiratkan kesinisan.

Ternyata ini yang dia katakan terus, benar-benar tidak bisa bertahan!

Kemarahan di hati Marson Gu bertambah, tatapan matanya menjadi lebih dingin, dengan langkah yang besar berjalan keluar.

Mesin dinyalakan, pergi ke tempat jebakan yang sudah direncanakan.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu