Pria Misteriusku - Bab 181 Apa Laki-Laki Itu Tidak Bisa Memuaskan Dia?

Natalia Wu kesulitan berbicara, jelas-jelas ucapan penolakan, tapi karena matanya yang kabur membuat orang makin tertarik.

Tatapan mata Marson Gu makin dalam, awalnya untuk menghukum dia, tapi sekarang perubahan tubuhnya dengan jelas memperingatkan dia, benar-benar tergerak pikirannya terhadap wanita ini.

"Patut mati!" Makian dengan suara rendah, Marson Gu perlahan mencium bibir yang menggoda itu, mencicipi manisnya dia.

Nafas mereka berdua saling terasa satu sama lain, perasaan yang asing dan aneh sedang sedikit demi sedikit masuk dalam pikiran Natalia Wu.

Tapi dia mengerti, Marson Gu melakukan seperti ini sama sekali bukan karena suka, melainkan untuk mempermalukan dia.

Begitu terpikir sampai disini, hati yang menggila perlahan menjadi tenang.

Dia memalingkan kepala, menghindari ciuman laki-laki itu: "Marson Gu, kamu jangan keterlaluan!"

"Aku keterlaluan?" Membalikkan wajah wanita itu dengan paksa, Marson Gu dengan satu tangan menekan rahangnya, memaksa dia agar melihat matanya, kata per kata diucapkan dengan pelan: "Bukankah ini yang kamu mau? Aku hanya memuaskanmu saja!"

"Kamu sembarang bicara!" Natalia Wu memberontak, tangannya tidak bisa bergerak, kalau tidak dia pasti sudah memberikan tamparan keras untuknya, agar membuat dia sadar, apa yang dinamakan akal sehat.

"Aku peringatkan kamu segera lepaskan aku, kalau tidak……" Dia menggertakkan gigi kedua matanya merah, dengan penuh kemarahan menatap orang di hadapannya: "Kalau tidak aku akan membuat kamu menyesal!"

Kemarahan Marson Gu reda, aura dingin yang keluar dari tubuhnya lebih kuat, dia menyipitkan mata, satu tangan diletakkan di pinggangnya yang lembut: "Kalau aku tidak melepaskan? Apa yang bisa kamu lakukan padaku?"

Sepertinya Marson Gu belakangan ini terlalu baik padanya, membuat wanita ini lupa akan apa yang pernah dilakukan oleh Marson Gu, berani mengancam Marson Gu, benar-benar tidak tahu hidup dan mati!

Tangan itu, membuat sekujur tubuh Natalia Wu bergetar, dia menggigit bibirnya memaksa diri agar tetap terlihat tenang.

Tangan besar itu meraba ke atas……

Natalia Wu cemas sampai hampir menangis, dibandingkan dengan Marson Gu, selamanya dia bukan tandingannya.

Dia berkata dengan marah: "Marson Gu, kamu lepaskan aku, kamu seperti ini sedang memaksa aku!"

"Memaksa?" Marson Gu mengulangi kata ini, memperingatkan: "Aku lihat kamu lupa, kamu adalah istri sahku, aku ingin berbuat apa padamu itu wajar!"

Terdengar suara 'shua', benak Natalia Wu kosong.

Natalia Wu suka pada Marson Gu, setelah berbaikan dengannya, Natalia Wu sudah bersiap, memberikan dirinya kepada Marson Gu.

Tapi, bukan dibawah kebencian, kecurigaan Marson Gu seperti ini.

Tapi semakin Natalia Wu ingin memberontak, kemarahan Marson Gu makin besar, dengan keras menekan dia: "Kamu begitu menolak, apa kamu khawatir aku tidak bisa memuaskanmu? Atau kamu lebih suka laki-laki yang tidak jelas itu dibandingkan aku? Hm?"

Kata terakhir diucapkan dengan nada yang tinggi, terdengar jelas ada kemarahan di dalamnya.

Air mata Natalia Wu membasahi pelupuk matanya, dengan kedua tangan diletakkan di dada laki-laki itu untuk menghalanginya: "Kamu tenang dulu, tunggu sampai akal sehatmu kembali aku baru jelaskan padamu."

Bukan tidak bersedia dengannya, hanya tidak bersedia di saat ini.

Natalia Wu begitu teringat ucapan Marson Gu itu, hatinya jatuh sampai ke dasar.

Kesabarannya dari awal sudah habis, Marson Gu juga tidak mempedulikan dia berkata apa, kedua tangannya kembali memegang tangan kakinya yang tidak bisa diam.

Natalia Wu benar-benar cemas, sepertinya dengan sadar melontarkan: "Marson Gu, jangan buat aku membenci kamu!"

Benci?

Kata ini menyulut salah satu syaraf Marson Gu, dia menghentikkan gerakannya menatap Natalia Wu, keinginan di matanya perlahan memudar, digantikan dengan keheningan yang dalam.

Natalia Wu ada kesempatan sesaat untuk bernafas, setelah beberapa detik baru menyadari keanehan Marson Gu.

Dia sedang bersiap berbicara, di telinganya terdengar tawa sinis.

"Membenci aku? Aku ingin menyentuhmu, kamu membenciku? Kalau begitu kamu mau disentuh siapa?" Marson Gu berdiri, menegakkan punggung, dari ketinggian menatap Natalia Wu, tatapan matanya dingin dan tajam: "Laki-laki di bar, anak yang hari ini memberimu mawar merah? Hm?"

Seolah seperti pisau tajam yang menusuk ke jantung, Natalia Wu kesakitan sampai sulit berkata-kata.

Dia mengangkat kepala, bertatapan dengan mata Marson Gu, setelah sekian lama, sudut bibirnya terangkat: "Kamu ingin berkata apa katakan saja, terserah kamu!"

"Sikap apa seperti ini?" Marson Gu berkata dengan dingin.

Perang dimulai, Natalia Wu menerima begitu banyak kesedihan, dari awal sudah tidak tahan, merapikan pakaian di tubuhnya, seperti mengembalikan kehormatan yang terakhir.

"Aku sama sekali tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang begitu tidak bisa mendengar penjelasan seperti kamu ini, ada masalah tidak mendengar penjelasan orang, malah menjatuhkan air kotor diatas kepalaku. Kalau dengan kamu merasa aku wanita seperti itu bisa membuat hatimu lebih nyaman, berpikirlah seperti itu." Melontarkan ucapan ini dengan dingin, Natalia Wu berdiri lalu keluar.

Marson Gu menatap lekat-lekat dia, apakah ini pemberontakan? Beraninya berbicara seperti ini dengannya?

"Berhenti!" Marson Gu emosi sampai urat di wajahnya terlihat, dahinya mengerut: "Siapa yang memperbolehkan kamu pergi!?"

Langkah kaki Natalia Wu tidak berhenti, kepalanya tidak dibalikkan berkata: "Kamu mengatakan aku adalah istri sahmu, maka aku juga Tuan di villa ini, aku sekarang ingin pergi, kamu keberatan?"

Sepatu hak tinggi menyentuh anak tangga kayu menimbulkan suara, dari awal sampai akhir Natalia Wu tidak ingin membalikkan kepala melihat lebih lama.

Baik, sangat baik.

Marson Gu mengepalkan tangan, wajahnya seolah tertutup awan gelap.

Di luar jendela terdengar suara petir, seperti mau turun hujan lebat.

Natalia Wu mengunci diri di dalam kamar, air mata membasahi pelupuk mata bercampur dengan hati yang terasa masam.

Tidak boleh menangis!

Apa yang ditangisi? Kenapa bersedih untuk laki-laki seperti ini?

Natalia Wu menahan agar air matanya tidak keluar, wajah kecilnya mengencang, sekujur tubuhnya kaku tidak bergerak.

Tidak tahu lewat berapa lama, dari atas terdengar suara mesin mobil dinyalakan.

Marson Gu pergi.

Dia menghela nafas lega bersamaan dengan rasa kecewa yang muncul.

Natalia Wu mengepalkan tangan dengan marah: "Marson Gu yang menyebalkan, kamu melakukan hal yang begitu keterlaluan, apa tidak bisa berinisiatif meminta maaf?

……

Keesokkan hari……

Natalia Wu pagi-pagi, dengan lingkar mata hitam pergi ke kantor.

Kemarin Yogi Xu di depan kantor memberinya bunga, tentu terdengar di telinga rekan kerjanya.

Natalia Wu menjadi pusat perhatian orang banyak, dia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk melawan, terserah mereka.

Dia sampai di mejanya lalu duduk, akhirnya bisa memejamkan mata dengan lega.

Ponselnya tiba-tiba berdering, Natalia Wu mengambil dan melihat, Lucy Jiang.

"Natalia Wu……" Suara Lucy Jiang terdengar canggung: "Maaf, aku baru tahu temanku menyatakan cinta padamu!"

Natalia Wu terdiam, ingin mengatakan memaafkan tapi kenapa tidak bisa terucap.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu