Pria Misteriusku - Bab 175 Mencari Dia Untuk Membantu Bersaksi

Kemarin malam bermain di bar sampai tengah malam baru kembali, pagi-pagi dibangunkan karena suara bel pintu, Lucy Jiang marah.

"Siapa? Tidak bisa membuat orang tidur?" Dia dengan marah membuka pintu, saat melihat yang berdiri di depan pintu adalah Natalia Wu dia tertegun, ekspresi wajahnya belum sempat diatur, oleh karena itu dirinya terlihat lebih lucu.

Natalia Wu tidak memperhatikan begitu teliti, di hatinya hanya terpikir ingin menanyakan mengenai kejadian kemarin, setelah masuk langsung menarik Lucy Jiang duduk di sofa.

Dia dengan tergesa-gesa bertanya: "Lucy Jiang, kamu beritahu aku, kemarin sebenarnya apa yang terjadi?"

Lucy Jiang mendengar sampai disini terkejut, masih mengira Natalia Wu sudah mengetahui kebenarannya, tapi dia berpikir dengan teliti merasa tidak benar, Natalia Wu wanita bodoh ini bagaimana bisa tahu?

Dia berpikir, sengaja berpura-pura tidak jelas: "Kemarin seperti yang kamu lihat, ada orang yang menggoda aku di bar, untung saja kamu cepat datang, kalau tidak aku akan habis. Setelah itu aku mencari orang dan kembali untuk menyelamatkan kamu, tapi dengar dari orang lain, kamu sudah pergi."

Natalia Wu menggigit bibir: "Aku tahu ada orang yang menggoda kamu, aku menanyakan kejadian setelah itu, beberapa orang itu turun tangan padaku dan dilihat oleh Marson Gu, dia salah paham!"

"Apa?" Lucy Jiang dari awal bersembunyi di tempat yang tidak terlihat melihat semuanya dengan jelas, tapi demi menutupi agar tidak ketahuan, masih menunjukkan seolah dia terkejut.

"Maksud kamu adalah, Direktur Gu mengira kamu dan beberapa laki-laki itu ada hubungan yang tidak wajar?"

"Benar……" Natalia Wu dengan sedih menganggukkan kepala, begitu teringat sikap Marson Gu dia ingin menangis lagi, tapi berusaha menunjukkan seolah baik-baik saja.

Bola mata Lucy Jiang berputar, teringat kebetulan bisa mengambil kesempatan mencari tahu apa maksud Marson Gu.

Oleh karena itu memegang tangan Natalia Wu dengan akrab, menunjukkan sikap penuh perhatian bertanya: "Natalia Wu, kamu tidak apa-apa kan? Direktur Gu marah tidak?"

Pepatah mengatakan apa yang terjadi di rumah jangan sampai orang luar tahu, Natalia Wu juga tidak menceritakan semuanya, hanya dengan berat berkata: "Dia sangat marah, jadi kami perang dingin."

Lucy Jiang mendengar ini merasa sangat puas, sudut bibirnya menunjukkan senyum yang tidak mudah ditebak: "Ah, kalau begitu bagaimana?"

Dia malah merasa makin Marson Gu marah makin baik, lebih baik kalau bisa tahu siapa dia sebenarnya, dan tidak ingin lagi berhubungan dengannya.

Natalia Wu mengangkat gelas di depannya dan meneguknya, menghela nafas, teringat tujuan dirinya datang lalu langsung membuka mulut: "Lucy Jiang, aku tidak ingin kesalahpahaman ini berlanjut, masalah ini seharusnya bagaimana kamu yang paling jelas, aku berharap kamu bisa menjadi saksi untukku."

Senyumnya terhenti di sudut bibirnya, Lucy Jiang dalam hati memaki.

Ternyata masih ingin meminta dia keluar menjadi saksi, mimpi!

Tapi saat ini belum waktunya untuk memutus hubungan, Lucy Jiang harus mencari cara untuk menghindar.

Melihat dia tidak berbicara, Natalia Wu mengerutkan alis: "Apa kamu tidak mau menjadi saksi untukku?"

"Bagaimana mungkin?" Lucy Jiang segera membantah, matanya berputar sudah terpikir cara menghindar: "Natalia Wu, bukan aku tidak bersedia menjadi saksi untukmu, tapi hubunganku denganmu seperti ini, yang aku katakan kamu rasa Direktur Gu bisa percaya? Anggap aku bisa menunjukkan bukti di hadapannya, Direktur Gu juga akan merasa aku hanya melakukan untuk melindungimu, menurut kamu yang aku ucapkan benar tidak?"

Seperti disiram air dingin dari atas kepalanya, Natalia Wu seolah membeku.

Dia menjadikan semuanya terlalu sederhana, tidak memikirkan kemungkinan ini.

Lucy Jiang melihat dia tidak lagi berusaha, perlahan menghela nafas lega, segera berkata: "Kamu juga tidak perlu terlalu bersedih, waktu akan membuktikan semuanya, mungkin setelah lewat beberapa waktu lagi Marson Gu akan mengerti!"

"Bisa kah?" Bersuara pelan, Natalia Wu sendiri merasa kemungkinan seperti ini sangat kecil, hampir tidak ada.

Tapi bagaimana kalau tidak? Marson Gu sama sekali tidak mendengar penjelasannya, anggap sekujur tubuhnya dipenuhi dengan mulut juga masih tidak bisa menjelaskan.

Tentu saja tidak bisa?

Kamu terus menjelaskan, Direktur Gu hanya merasa kamu sedang mencari pembenaran.

Waktu semakin lama, akan semakin meninggalkan kesan yang dalam.

Lucy Jiang melihat dia yang kecewa seperti ini, hatinya sangat gembira, tapi demi supaya Natalia Wu tidak mencurigai dia, dia masih berpura-pura menenangkan: "Kamu tenang saja, tunggu beberapa waktu lagi, kemarahan Direktur Gu mereda, aku juga akan mencari kesempatan menjelaskan kepadanya."

Dibuat Marson Gu sangat sedih, ditenangkan oleh teman baik memberikan sedikit kehangatan pada Natalia Wu, dia memaksakan mengangkat kepala dan tersenyum: "Terima kasih, Lucy Jiang."

Lucy Jiang melambaikan tangan, satu tangannya diletakkan di pundak Natalia Wu, kepalanya didekatkan ke kepalanya, keakraban yang seperti dulu.

"Diantara kamu dan aku masih mengatakan terima kasih apa? Terlebih lagi masalah ini karena aku, yang seharusnya mengatakan terima kasih adalah aku." Dia menepuk-nepuk pundak Natalia Wu, berdiri dan berjalan ke arah dapur: "Pagi-pagi begini aku rasa kamu belum makan kan, aku masak bubur kita sama-sama makan."

Sebenarnya sekarang sudah tidak termasuk pagi, hanya bagi Lucy Jiang yang barusan bangun saat ini masih pagi.

Natalia Wu memang agak lapar, dari kemarin malam sampai sekarang selain meneguk segelas air belum makan apa-apa, kalau bukan karena suasana hatinya yang buruk, takutnya dari awal sudah sangat kelaparan.

Dengan cepat aroma harum keluar dari dalam dapur, Natalia Wu duduk di sofa, memeluk sebuah bantal dan melamun.

Lucy Jiang diam-diam melirik ke arahnya, sudut bibirnya menunjukkan senyum dingin.

Tunggu saja, ini baru permulaan!

Lewat tidak lama lagi, dia akan sedikit demi sedikit mencuri semua miliknya!

Marson Gu adalah miliknya, kekuasaan dan posisi juga miliknya!

Dengan cepat, Lucy Jiang memberikan bubur kepada Natalia Wu, dengan penampilan penuh perhatian: "Kamu makan yang banyak, kalau tubuh tidak sehat, tidak punya apa-apa lagi."

Natalia Wu tidak ingin membuat dia khawatir, memaksakan diri menganggukkan kepala.

Sendok bersentuhan dengan mangkok porselen putih, dia tidak ada nafsu makan sama sekali, sekarang jangan katakan bubur, satu meja penuh makanan, dia juga tidak ada nafsu untuk makan.

Lucy Jiang makan dengan gembira, semangkok kecil dengan cepat dihabiskan, dia meletakkan mangkok ke samping baru membuka mulut berkata: "Oh iya, ada sesuatu lupa berikan padamu."

"Apa?" Natalia Wu dengan kebingungan mengangkat kepala melihat Lucy Jiang menurunkan sebuah tas dari lemari di samping, begitu melihat dia mengenali tas itu miliknya.

Dia bertanya dengan kebingungan: "Bagaimana bisa ada di kamu?"

Kemarin di tengah keributan, Natalia Wu menjadikan tasnya sebagai senjata untuk menutupi dirinya dari laki-laki busuk itu, akhirnya tas itu direbut, tidak tahu dibuang kemana.

Lucy Jiang dari awal sudah menyiapkan alasan, melihat dia bertanya kemudian menjelaskan: "Direktur Gu kemarin bukankah datang bersama dengan Justin Qiao ke bar, saat itu Direktur Gu langsung menarik kamu pergi, Justin Qiao yang memungut tas ini. Setelah itu kebetulan aku kembali dengan membawa orang untuk menyelamatkan kamu, Justin Qiao memberikan tas ini padaku, meminta aku memberikannya padamu."

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu