Pria Misteriusku - Bab 127 Lia Qiao, Aku Merasa Jijik Melihatmu

Marson Gu sedang terdiam di balkon rumahnya, melihat langit yang dipenuhi dengan awan mendung, dia meminum setengah wine yang ada di tangannya, akan turun hujan.

Di bawah langit yang mendung, terlihat bayangan gadis itu yang ingin masuk di depan pintu rumahnya.

Natalia Wu mengumpulkan keberaniannya lalu berteriak: “Marson, keluarlah!”

Dia tidak memiliki cara lain, Marson Gu bahkan tidak mengangkat teleponnya, selain menggunakan cara bodoh ini tidak ada lagi yang bisa dia lakukan.

Mendengar suara yang familiar, Marson Gu mengerutkan alisnya, meletakkan gelas wine yang ada di tangannya ke meja yang berada di samping, bangkit melihat sekilas ke bawah.

Pandangannya, melihat Natalia Wu yang sedang mendongakkan menatap ke arahnya.

Melihat Marson Gu muncul wajahnya terlihat senang dan bersiap untuk membuka mulutnya, namun dia melihat pria itu langsung membalikkan tubuhnya dan pergi.

Natalia Wu membeku, semua senyumannya menghilang tanpa sisa.

Tanpa sadar dia menggigit bibirnya, karena terlalu kuat bibir merahnya meninggalkan bekas gigitannya: “Marson, ada yang ingin kukatakan padamu, dengarkan penjelasanku dulu okay?”

Kedap suara di rumah ini sangat bagus, jika Marson Gu menutup pintu balkon, maka dia tidak akan mendengar suara apapun, namun entah mengapa, dia tidak melakukannya.

Marson Gu yang berjalan kembali ke kamarnya duduk terdiam di atas sofa, mendengar suara yang terus memanggilnya, dengan raut datar.

Sebesar cintanya pada Natalia Wu maka sebesar itulah rasa bencinya, mempermainkan perasaannya, siapa yang memberikan wanita itu keberanian seperti ini?

Awan mendung memenuhi langit, berkumpul menjadi sebuah kegelapan, suara petir yang berderu di langit seperti ada badai yang akan datang.

Cuaca di bulan Juli terus berubah-ubah, seperti perasaan yang goyah yang bisa membuat jarak.

Natalia Wu berdiri di bawah pohon, suaranya menjadi serak karena terus berteriak, dia berpegangan pada ranting pohon sambil terus berteriak: “Marson, dengarkan penjelasanku.”

Terlihat petir yang mengejutkan, suara Natalia Wu teredam hingga tidak terdengar sama sekali, dia melompat terkejut hingga hampir jatuh.

Tetesan air hujan yang tidak diperkirakan jatuh di atas kepalanya, namun beberapa saat kemudian sekujur tubuh Natalia Wu basah, rambut hitamnya menempel di atas keningnya, air hujan mengalir di wajahnya mengaburkan pandangannya.

Entah sejak kapan Mason Gu telah turun dari kamarnya ke ruang tengah yang berada di lantai satu, menatap bayangan yang terlihat menyedihkan di bawah pohon itu mengatupkan bibirnya.

Menatapnya dengan acuh, seperti melihat seekor semut yang tidak berarti, keningnya yang berkerut tidak berubah sedikitpun, seperti orang yang ada di depan jendela itu tidak ada hubungannya dengannya.

“Mar...... uhuk uhuk......” Natalia Wu membuka mulutnya, air hujan yang dingin memasuki tenggorokannya, seketika dia mulai terbatuk, tubuhnya bersandar pada pohon untuk bertahan.

Dia menatap ke arah jendela dengan lemah, dengan dihalangi hujan yang deras dia bisa melihat sebuah bayangan tinggi, dia tahu itu pasti Marson Gu.

Dia tidak percaya, dia akan terus bersikap dingin padanya hingga seperti ini, dan melihatnya terluka dengan tatapan dinginnya.

Mungkin Tuhan pun tidak bisa melihatnya yang semenyedihkan ini, tiba-tiba pintu besar rumah itu terbuka.

Marson Gu berjalan keluar selangkah demi selangkah, dia memegang sebuah payung hitam, kancing kemeja putihnya terlihat bersinar di bawah kegelapan.

Natalia Wu mengangkat kepala menatapnya, air matanya ikut mengalir bercampur air hujan yang mengalir di wajahnya, dia mengulurkan tangannya ingin mencengkram kemejanya, berucap: “Marson, apa akhirnya kamu memutuskan untuk mendengar penjelasanku? Kamu......”

“Tutup mulutmu!” ucapan tajam itu memutuskan harapannya, Marson Gu mendecih: “Aku tidak ada waktu untuk mendengarkan kisahmu di sini, jika kamu masih memiliki sedikit rasa tahu diri sebaiknya kamu pergi, jangan berdiam diri di depan rumahku, mengotori tempatku!”

Ucapan tajam itu menusuk dada Natalia Wu, terasa sangat sakit hingga dirinya hampir tidak bisa bernafas.

Dia menahan rasa sakit di hatinya, berucap: “Marson, aku tahu kamu membenciku karena membohongimu, tapi aku benar-benar tidak sengaja, dengarkan dulu penjelasanku okay?”

Marson Gu menegakkan tubuhnya, menatapnya dengan jijik, wajahnya terlihat datar seperti biasanya.

“Lia.” dia memanggilnya pelan, nada bicaranya yang tenang bisa membuat orang salah paham.

Natalia Wu menatapnya penuh harap, bahkan dirinya sendiri tidak menyadari tatapannya yang penuh harap.

Marson Gu tersenyum mengerikan, awan hitam berkumpul di balik tubuhnya, membuat dirinya terlihat seperti penghuni yang datang dari neraka: “Kupikir seharusnya kamu tahu, orang yang paling kubenci seumur hidupku adalah orang rendahan sepertimu, yang menggoda orang yang sudah bersuami, sekarang bertambah satu orang lagi, siapakah itu?”

“Itu......” akhirnya Natalia Wu tidak bisa menahan air matanya, mengalir turun dari matanya, membuka mulutnya dengan bergetar: “Aku, benar kan?”

“Cih......” memiringkan payung hitam itu, tubuh Marson Gu sedikit condong ke depan, menatap wajah wanita itu yang masih sedikit bengkak, sudut bibirnya tersenyum mengerikan: “Lia, aku merasa jijik melihatmu, kamu pikir aku akan benar-benar menyukaimu?”

Dia menatap Natalia Wu dari atas kepala hingga ke ujung kaki, tersenyum dingin.

Tatapan seperti menelanjanginya, hingga membuat Natalia Wu merasa dirinya seperti tidak memakai apapun di hadapan pria itu.

“Kamu harus bersyukur memiliki kulit yang bagus, jika tidak aku bahkan tidak akan melirikmu.” Marson Gu menegakkan tubuhnya, air hujan mengalir turun dari sisi payung, membasahi sepatu kulit hitamnya: “Sejak awal kamu berpura-pura di hadapanku, dan berhasil membuatku terpikat padamu, namun hanya seperti ini saja.”

Melihat wajah wanita itu yang semakin memucat, tiba-tiba muncul rasa untuk membalas dendam, ucapan yang dikatakannya semakin tajam: “Aku hanya ingin menaklukkanmu, lalu mempermainkanmu dan menendangmu begitu saja, namun sekarang aku sudah tidak tertarik lagi padamu, melihatmu hanya membuatku merasa jijik.”

Dia sudah mengucapkan apa yang ingin diucapkannya, Marson Gu langsung membalikkan tubuhnya pergi dengan cepat.

Baru saja kakinya melangkah, sekujur tubuh Natalia Wu yang terus bergetar mengulurkan tangan menghentikannya: “Ucapanmu itu tidak benar, ini bukanlah ucapan dari hatimu!”

Dia tidak mempercayainya, Marson Gu tidak memiliki perasaan yang tulis untuknya.

Dia tidak mempercayai, jika ucapan Marson Gu itu bersungguh-sungguh!

Marson Gu tidak menolehkan kepalanya, dengan penuh kekejaman menusuk langsung ke hatinya: “Lia, apa kamu sangat kesepian? Tidak bisa jika tidak ada seorang pria di sisimu? Apa sekarang kamu sedang memohon padaku untuk mempermainkanmu?”

Sekujur tubuh Natalia Wu menegang, bibirnya putih seperti kertas, rasanya dipermalukan seperti ini membuat wajahnya memucat.

Namun dia tidak mempercayai pemikirannya ini, dia bersikeras menatapnya: “Marson, aku tahu sekarang kamu sedang sangat marah, jadi kamu mengatakan hal ini, kamu pasti menyukaiku, jika tidak bagaimana bisa kamu membahayakan dirimu sendiri untuk menolongku?”

Mendengar suara ini yang sarat akan tangisan, wajah datar Marson Gu tidak berubah sedikit pun, nada bicaranya penuh dengan penghinaan: “Sudah kukatakan kamu adalah buruanku yang ingin kutaklukkan, bagaimana mungkin aku membiarkan buruanku mati begitu saja sebelum berada dicengkramanku?”

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu