Pria Misteriusku - Bab 219 Dia Akan Memberikan Segalanya Yang Ia Inginkan

Lucy Jiang menyipitkan matanya dengan dingin. Jika ia tahu dalang di balik semua ini, dia pasti tidak akan melepaskan orang ini.

Natalia Wu mengerutkan bibirnya, tetapi tidak mengatakan apa-apa.

Dia telah berjanji pada Justin Qiao bahwa dia tidak akan memberi tahu orang lain mengenai hal yang telah ia katakan, sehingga saat itu dia hanya bisa terdiam.

“Bukan siapa-siapa, jangan tanya lagi, aku sendiri yang berpikir macam-macam.”Setelah suasana beberapa detik hening, Natalia Wu hanya dapat membuat alasan, ia lebih memilih untuk menyalahkan dirinya sendiri.

Lucy Jiang merasa konyol hingga berkata, "Natalia, bagaimana bisa aku tidak mengerti dirimu? Pasti ada seseorang yang berbicara sembarang di depanmu, kalau tidak, kamu tidak akan akan berpikir macam-macam."

Dia bersikap seolah mengerti Natalia, hingga membuat Natalia Wu merasa bersalah.

Lucy Jiang tidak mau menyerah masih saja berkata, "Katakan saja, siapa orang itu, aku akan bertanya padanya, apa yang ia khawatirkan?"

"Jangan tanya lagi ..." Natalia Wu menggigit bibirnya dan alisnya yang mengerut menunjukkan ia gugup, "Lucy, katakan padaku, apakah benar Marson Gu pergi ke luar negeri?"

Pertanyaan ini benar-benar membuat Lucy Jiang terdiam. Dia berpikir bahwa setelah dia mendesaknya, Natalia Wu tidak berani menanyakan keraguan di hatinya. Dia tidak menyangka bahwa dia masih memikirkannya.

Tampaknya ia tak dapat berpura-pura lagi.

Saat memikirkan hal ini, Lucy Jiang memalingkan matanya lalu memikirkan alasan yang tepat, "Jika kamu tidak percaya padaku, kamu dapat menelepon dan bertanya kepada Direktur Gu, aku pikir kamu akan mendapatkan jawabannya."

Dia berani mengatakan ini karena ponsel Marson Gu sudah lama dihilang olehnya, bahkan jika Natalia Wu menelepon 10.000 kali atau 10.000 kali, dia tidak akan pernah terhubung dengan Marson Gu.

Natalia Wu tampaknya telah terbujuk, lalu mengangguk sejenak setelah ia hening sesaat,"Aku mengerti."

Namun, selalu ada kegelisahan di hatinya. Dia tidak bisa menahan diri untuk mengatakan: "Lucy, di mana kamu sekarang? Kapan kamu akan kembali?"

Lucy Jiang mencibir, Natalia Wu sangat ingin mengkonfirmasi keberadaannya tidak percaya padanya.

Sayang sekali dia sudah menyiapkan segalanya.

"Aku dan orang tuaku berada di rumah tempat kami dulu tinggal. Lihat, aku sedang memotong buah di dapur," katanya sambil mengambil gambar dan mengirim fotonya.

Natalia Wu membukanya dan itu memang tempat di mana Lucy Jiang tingga sewaktu ia masih kecil.

Dia telah mengunjungi keluarga Jiang berkali-kali sebelumnya, dan tidak asing dengan struktur rumah mereka. Segala yang ada di foto persis sama dengan yang ada di memorinya.

Semuanya mulus dan sempurna tidak ada kejanggan yang dapat ditemukan.

Lucy Jiang tersenyum dengan puasnya, Natalia Wu akhirnya tidak dapat berkata apa-apa, dia bertanya, "Lalu ... tolong aku sampaikan salam ke paman dan bibi. Ketika kalian kembali, aku akan pergi menemui paman dan bibiku."

“Tenang, orang tuaku akan tahu kamu berbaktimu,” Lucy Jiang mencibir di dalam hatinya, menampilakan benci di sudut matanya.

“Oke, kalau begitu aku akan menutup telepon dulu.” Natalia Wu akhirnya merasa lega.

Ketika telepon ditutup, Lucy Jiang juga melepaskan penyamarannya, melemparkan telepon ke samping, lalu berjalan menuju kamar tidur utama dengan membawa hidangan potongan buah.

“Direktur Gu, apa kamu sudah tidur?” Lucy Jiang mengetuk pintu dengan ringan, lalu tak lama kemudian tengar langkah kaki menuju pintu.

Sesaat kemudian, pintu kamar terbuka, dan Marson Gu keluar mengenakan kemeja hitam, lalu bertanya, "Ada apa?"

Tatapan Lucy Jiang melayang ke arah lehernya lalu mengalihkan tatapannya dan tersenyum, kemudian menyerahkan piring berisi buah-buahan, "Cuaca sangat panas, makanlah buah ini."

Marson Gu meliriknya, tanpa ada menolak, ia berbalik lalu berkata, "Masuklah."

Lucy Jiang tersenyum dengan puas,kemudian masuk ke kamarnya, meletakkan nampan buah di atas meja, "Semangka tidak masuk kulkas, kupikir lukamu belum pulih, dan kamu tidak bisa makan makanan yang terlalu dingin."

Marson Gu sedikit terkejut, dia tidak menyangka bahwa dia bahkan mempertimbangkan hal rinci seperti ini, dan ia tak bisa mengelak untuk merasa tersentuh.

"Yah, begini oke, terima kasih."

Lucy Jiang tertawa kecil, matanya berkedip-kedip, dan dia terlihat agak imut.

"Apa yang salah? Apa yang kamu tertawakan?" Marson Gu sedikit bingung, apakah dia salah?

Lucy Jiang berjalan ke arahnya lalu berdiri diam, matanya tampak jujur dan tulus, "Kamu selalu sungkan pada aku, itu akan membuat aku berpikir bahwa kita belum berteman."

Marson Gu kaget sejenak, dia memang tidak menentukan dengan jelas hubungan di antara mereka.

Namun, baik itu menjadi teman, dengan adanya batasan yang jelas, tidak menjadi pasangan kekasih, menjadi teman juga pilihan yang baik.

Marson Gu, "Aku tidak memikirkannya sampai disini, kedepannya aku tidak akan sungkan kepadamu."

“Ini baru benar, kalau tidak, itu tampak seperti orang luar.” Lucy Jiang tersenyum, dan matanya melirik pakaian yang dilemparkan di sofa.

Ketika Marson Gu ingin menghentikannya, semuanya sudah terlambat. Lucy Jiang mengambil pakaiannya dan menatap balik kepadanya, "Apakah ini pakaian yang kamu pakai sebelumnya? aku akan mencucinya untukmu."

Meskipun ia dapat memperlakukan Lucy Jiang sebagai teman, tapi itu menjadi begitu mesra untuknya jika mengizinkan dirinya membantunya mencuci pakaian.

Jadi dia segera menghentikannya dan berkata: "Tidak, itu kotor, buang saja."

“Wow, apa kamu sangat boros?” Lucy Jiang tersenyum dengan kepala miring.

Penampilannya yang jujur dan terus terang membuat Marson Gu terlihat terlalu berlebihan.

Dengan satu tangan di sakunya, dia mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, "Aku hanya tidak ingin kamu melakukan hal semacam ini."

Ini seperti perkataan yang mengisyaratkan menjaganya, Lucy Jiang sediki tmenggoda. Dia tidak tahan untuk mencobanya, tapi ia takut reaksinya akan mengejutkan. Dia dengan sengaja berkata dengan lelucon: "Apakah kamu mengasihiku?"

Jarak antara keduanya sangat dekat. Lucy Jiangterlihat seperti hendak menyentuh Marson Gu. Sudut pakaian melintasi punggung tangannya. Marson Gu terkejut dan tiba-tiba tersadar.

"Kamu terlalu banyak berpikir, hal seperti ini bisa dilakukan oleh pelayan, apalagi ..." Marson Gu memberinya tatapan ringan, ekspresinya sedikit rumit, "Aku berhutang budi padamu, dan aku akan membalasmu tak peduli apa pun yang terjadi di masa depan." Jadi kamu tidak perlu melakukan hal semacam ini. "

Lucy Jiang sangat pintar, dengan cepat dapat memahami kata-kata Marson Gu yang bermakna adanya jarak dia antaranya. Dia maju selangkah dan menatapnya, "Kamu selalu mengatakan kamu akan membalas aku, tak peduli apapun itu, apakah tidak apa-apa?"

Pada saat kalimat ini terdengar, Lucy Jiang berteriak dengan liar di dalam hatinya, Katakan iya, katakan iya!

Tapi,yang membuatnya kecewa adalah hampir ketika dia mendekat, Marson Gu mundur selangkah. Perilaku ini menunjukkan sedikit ketidakpedulian, "Aku akan melakukan semua yang aku bisa untuk melakukan apa yang ingin kamu lakukan, tapi hanya itu saja. "

“ Apakah hanya itu?” Lucy Jiang tidak sennag, menggigit bibir bawahnya, terlihat seperti dia inginmenangis.

Marson Gu memandangnya, kilatan kompleks di matanya, tetapi tidak ada emosi lain yang terlihat.

"Lucy Jiang, apakah itu lima tahun yang lalu atau lima tahun kemudian, aku sangat bersyukur bahwa kamu menyelamatkanku. Kelak kapan pun kamu butuhkan sesuatu, selama kamu mengatakannya, aku tidak akan menolak."

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu