Pria Misteriusku - Bab 144 Hanya Sekejap, Tidak Mengalihkan Pandangan

Marson Gu terhadap makanan agak pilih-pilih, makanan yang tidak segar dia tidak mau makan, jadi setiap kali Bibi Wang kemari hari itu juga belanja bahan makanan, kalau ada yang lain yang ingin dibeli harus memberitahu sebelumnya.

Natalia Wu meletakkan gelas, dengan berterima kasih tersenyum padanya: "Bibi Wang, terima kasih sudah merepotkanmu, makan malam tidak perlu kamu yang menyiapkan, aku saja."

"Bagaimana bisa seperti itu……" Bibi Wang segera menolak, dia menerima gaji yang tinggi tentu harus melakukan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin.

Ucapannya baru dikatakan separuh, lalu terhenti, tiba-tiba berkata: "Nona Wu ingin memasak sendiri untuk Tuan Gu?"

Natalia Wu menggerakkan bibir tapi tidak berkata-kata, saat kemarin di supermarket, mereka berdua membahas kejadian yang dulu, dia menyadari ekspresi Marson Gu agak sedih.

Sepertinya karena luka yang tidak bisa digantikan jadi merasa bersalah, dia tidak ingin membuat Marson Gu terbeban seperti itu, tidak bisa membuat Marson Gu merasakan masakan buatannya juga suatu penyesalan.

Mengambil kesempatan ini, kebetulan bisa menutup penyesalan saat itu.

Bibi Wang menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan di dapur, tersenyum lalu pergi.

Keterampilan memasaknya meskipun tidak terlalu bagus, tapi demi menyenangkan Marson Gu dia rela belajar, dalam waktu beberapa bulan sudah tidak merasa asing lagi.

Setiap tahapan proses tidak dilewatkan, yang terakhir hanya menunggu orang itu kembali untuk mencicipi.

……

Andi Shi memberhentikan mobil di depan villa, Marson Gu dengan langkah yang besar turun, dengan suara yang rendah memerintah: "Kamu pergi ke kantor polisi, aku tidak berharap Kelly He masih bisa melihat hari esok."

Andi Shi tersentak, Marson Gu mau turun tangan terhadap Kelly He.

Dia segera berkata: "Baik, aku akan mencari cara menyelesaikan."

Marson Gu menganggukkan kepala, langkah kakinya tidak terhenti, saat masuk ke ruang tamu, aura tubuh yang kuat memenuhi ruangan, membuat aura di ruangan berubah.

Dia melihat ke arah dapur dalam diam, tatapan mata yang tajam dan dingin perlahan meleleh.

Dia bertanya: "Natalia Wu, apa yang sedang kamu lakukan?"

Suara yang familiar terdengar dari belakang tubuhnya, Natalia Wu terkejut, begitu membalikkan kepala bertatapan dengan pandangan Marson Gu, sepasang mata hitam itu seperti lubang yang tidak berbentuk.

Hanya melihat dalam sekejap, membuat orang tidak bisa mengalihkan pandangan.

"Kenapa kamu kembali begitu awal?" Dia bertanya.

Marson Gu kembali lebih cepat dari yang dia bayangkan, masakannya belum selesai dibuat.

"Kamu istirahat dulu di ruang tamu, sebentar lagi sudah bisa makan." Dia mengikat celemek, rambut yang hitam terurai, karena cuacanya panas, dahinya dipenuhi dengan keringat.

Marson Gu memejamkan mata: "Tidak buru-buru, kamu masak apa?"

"Umm, aku juga tidak tahu kamu suka makan apa, jadi masak beberapa macam masakan rumah." Dilihat dengan tatapan seperti itu, Natalia Wu sedikit tidak nyaman, dia berkata: "Aiya, kamu jangan disini menganggu aku, sebentar lagi masakannya selesai aku panggil kamu."

"Hm, kamu lanjutkan." Menjawab dengan lugas, tapi Marson Gu tidak melakukan pergerakan apapun, bersandar pada daun pintu, melihat dia.

Ini pertama kalinya ada seorang wanita yang bersedia memasak untuknya, tidak demi uang juga tidak demi kekuasaan, hanya demi dia.

Kebahagian yang hilang selama tiga tahun itu sepertinya digantikan pada saat ini.

Dia tidak pergi, Natalia Wu juga tidak memaksa dia pergi, menuangkan sayur dari dalam panci, ke dalam piring: "Ayo, sudah bisa makan."

Aroma harum masakan tercium, Marson Gu menundukkan kepala mencium: "Harum sekali."

"Kalau begitu kamu cepat kemari makan, kalau tidak nanti dingin."

"Baik."

Villa yang tenang, hanya terdengar suara mangkuk dan sumpit yang bersentuhan.

Marson Gu menggunakan sumpit mengambil lauk dan mencicipi, Natalia Wu dengan tegang melihat dia: "Bagaimana rasanya? Lama tidak memasaka, juga tidak tahu apa cocok dengan seleramu."

"Enak." Marson Gu meneguk kuah, rasanya tidak asin tidak tawar pas sekali, dibandingkan dengan makanan di luar masih lebih enak.

"Kamu makan yang banyak, kurus begitu."

Mereka berdua berinteraksi, di meja makan yang besar itu ada suara tawa.

Sampai makan malam selesai, senyum terus mengembang di wajah Marson Gu.

"Kamu istirahat dulu, aku bereskan mangkuk dan sumpit." Natalia Wu berbicara sambil mau berdiri.

Marson Gu langsung menghalangi dia: "Kamu duduk dulu, ada yang mau aku bicarakan denganmu."

"Hm? Ada apa?" Natalia Wu bertanya.

Urusan apa, sampai harus membuat Marson Gu khusus berbicara dengannya?

Menuangkan teh dan meneguknya, Marson Gu dengan tidak berdaya menggerakkan pundaknya: "Ayah ingin keluar negeri beberapa hari."

"Ah? Kenapa begitu tiba-tiba?" Mendengar berita ini, Natalia Wu sedikit terkejut, berdasarkan pemahaman dia terhadap ayah Gu, seorang tua yang menyukai kaligrafi dan menjaga kesehatan sama sekali tidak suka berjalan keluar, dia bertanya: "Ayah kenapa tiba-tiba ingin keluar negeri? Sendirian kah?"

"Ada Paman Wang yang menemani." Marson Gu menuangkan teh untuknya: "Ayah ingin membiarkan kita memiliki waktu berdua yang lebih lama, jadi memutuskan seperti ini."

Kalau ini memang temperamen ayah Gu.

Natalia Wu masih sedikit khawatir: "Ayah berencana kemana? Disana ada orang yang dikenal?"

"Kamu tenang saja, semuanya sudah diatur dengan baik, pesawat besok pagi." Marson Gu bertindak dengan teliti, yang terpikir sudah diatur semuanya dengan baik.

Natalia Wu juga tidak banyak bertanya: "Kalau begitu besok kita sama-sama antar ayah."

"Baik." Dia memutuskan ide ini, tentu saja tidak akan melawan.

……

Keesokkan hari……

Natalia Wu bagun pagi-pagi, dari sini ke rumah tua keluarga Gu membutuhkan waktu, tidak terlalu pagi juga tidak terlambat.

Setengah jam kemudian, Maserati berhenti di depan pintu rumah tua, Paman Wang mendengar ada suara lalu keluar: "Tuan muda, Nyonya, kalian kembali?"

Marson Gu bertanya: "Paman Wang, ayah di dalam?"

"Iya, ada di dalam."

Saat berbicara, sebaris orang sudah masuk ke dalam, Ayah Gu dari lantai dua sedang turun ke bawah, berkata dengan tersenyum: "Kalian kenapa datang pagi sekali?"

Natalia Wu berjalan menghampiri memegangi dia turun: "Pesawat ayah pagi ini, tentu saja kami harus mengantar."

"Tidak perlu kesana kemari seperti ini, aku sebesar ini tidak mungkin hilang." Ayah Gu menepuk-nepuk tangannya, ucapan yang dilontarkan adalah perhatian.

Kebalikannya, saat berhadapan dengan Marson Gu tidak bersahabat lagi, dengan marah berkata: "Cuaca begini panas, juga tidak tahu kasihan pada Lia Qiao."

Marson Gu menjawab dengan tenang: "Ini karena menantumu patuh padamu."

Ucapan ini orang tua senang mendengar, tersenyum sampai matanya menyipit: "Kalau begitu, Lia Qiao yang paling patuh."

Marson Gu tidak begitu kekanak-kanakkan berdebat dengannya, bahkan tidak duduk di kursi: "Ayo jalan, nanti terlambat."

Ayah Gu menganggukkan kepala: "Ayo jalan."

Suhu udara tempat yang dituju dengan disini tidak berbeda jauh, koper yang dibawa Ayah Gu juga tidak banyak, berbusana sederhana.

Mobil melaju di jalan tol ke arah bandara, Ayah Gu dan Natalia Wu duduk di kursi belakang, suhu AC pas, tidak membuat orang merasa kepanasan.

"Lia Qiao, ayah ada yang ingin dikatakan padamu, kamu juga jangan merasa kesal." Ayah Gu adalah orang tua, yang dikatakan padanya adalah bentuk perhatian, ingin mengucapkan beberapa hal juga wajar.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu