Pria Misteriusku - Bab 149 Marson Gu Berubah

Karena ucapannya tadi, Natalia Wu terus menunggu dia, dari matahari masih terlihat sampai bulan muncul, Marson Gu juga belum muncul, bahkan sampai Bibi Wang mengantarkan makan malam juga masih belum disentuh.

Natalia Wu juga tidak berani menganggu dia, hanya bisa seorang diri menelan seluruh kekecewaan, berbaring di atas kasur tapi tidak bisa tidur, bergulung kesana kemari memikirkan keanehan Marson Gu hari ini.

Apakah di kantornya dia menemui suatu masalah?

Tapi, dia yang seperti itu, tidak seperti sedang menghadapi masalah di kantor.

Sebenarnya dia kenapa?

Natalia Wu sedang berpikir, pintu tiba-tiba dibuka perlahan, diikuti dengan suara langkah kaki yang masuk, aroma harum sabun mandi bercampur dengan bau rokok tercium masuk ke dalam hidungnya.

Natalia Wu langsung tahu, Marson Gu kembali.

"Kamu merokok?" Dia membalikkan tubuh berhadapan dengannya, lebih bisa merasakan dia ada di samping.

Marson Gu tertegun, lalu berbaring seolah tidak terjadi sesuatu, mengulurkan tangan mendekap dia: "Hm, kamu kenapa belum tidur?"

Natalia Wu bergerak di depan dadanya, mencari posisi yang nyaman, mencium dalam-dalam, dengan jujur berkata: "Sedang menunggu kamu."

"Hm." Marson Gu memainkan rambutnya, menjawab biasa.

Sikapnya tidak termasuk begitu bersungguh-sungguh, ucapan Natalia yang sudah sampai di bibir ditelan kembali.

"Hari ini juga sedikit lelah, cepat tidur." Suara jernih Marson Gu terdengar, mematikan lampu kamar, kamar dipenuhi dengan kegelapan.

Natalia Wu tidak bisa melihat dengan jelas, perasaannya menjadi lebih sensitif, nafas laki-laki di sampingnya teratur sepertinya sudah terlelap.

Dia menggerak-gerakkan bibir, dengan sedikit tidak berdaya memejamkan mata.

Tidak tahu lewat berapa lama, kesadarannya perlahan menghilang, Natalia Wu juga tertidur.

Setelah beberapa saat, Marson Gu perlahan membuka mata, memiringkan kepala melihat wanita yang tertidur, dalam kegelapan tidak bisa melihat dengan jelas.

Malam ini bulan bersinar terang, sinar bulan masuk melalui jendela, Marson Gu menatap gelap malam.

Masalah yang dikubur di dalam hati muncul, semua cinta benci dendam berubah menjadi lebih jelas.

Dia sedang tenggelam dalam pemikirannya, wanita dalam dekapannya bergerak, mulutnya bergerak seperti sedang bergumam sesuatu.

Marson Gu mendekatkan telinga mendengar, hanya mendengar beberapa kata yang putus-putus.

"Um, kamu jangan…… Marah lagi ya……" Suara yang lemah seperti pedang yang lembut, menusuk jantungnya.

Marson Gu diam-diam melihat dia, pemandangan yang tampak di matanya, perlahan menjadi datar.

Dia mengulurkan tangan memegang dahinya, mengecup dahinya.

Seperti berbicara sendiri seperti juga sedang mengucapkan janji pada wanita yang sedang bermimpi: "Hm, tidak marah lagi."

……

Malam makin lama makin gelap, sudah tengah malam, kebanyakan orang sudah terlelap masuk dalam alam mimpi, tidak terkecuali Marson Gu.

Seperti terhalang oleh selapis kabut, Marson Gu kembali dalam ingatan di lorong saat itu.

Dia ditarik, berpisah dari bawahannya.

Tidak hanya luka di tubuh, masih diminumi obat, sekujur tubuhnya tidak bertenaga, mengandalkan kekuatan terakhir, melompat masuk ke dalam lorong kecil, tidak ada kekuatan lagi, hanya menunggu untuk ditangkap.

Dia terjatuh di tanah, meskipun tidak ada kekuatan untuk membuka mata, tapi masih berusaha agar dirinya tidak kehilangan kesadaran.

Orang yang menarik dia, sudah mengejar.

Dia mengira, kali ini dia akan habis.

Tapi tepat pada saat ini……

Dia diselamatkan oleh seorang wanita, tapi sekelompok orang itu juga mengejar.

Kalau sekelompok orang itu menemukan dia, tidak hanya dia, wanita ini pasti juga tidak akan selamat, dia mengira wanita ini akan meninggalkan dia, menyelamatkan dirinya sendiri.

Hasilnya, wanita itu tidak hanya tidak meninggalkan dia, melainkan masih mengandalkan dirinya sendiri, berhasil mengusir sekelompok orang itu.

Dia terselamatkan, wanita itu membuat dirinya memiliki rasa aman, jadi dia tidak menahan lagi, dengan tenang membiarkan dirinya kehilangan kesadaran.

Saat dia tersadar, kedua matanya kehilangan penglihatan, karena tidak pasti siapa yang melakukan, jadi tidak segera menghubungi Andi Shi, melainkan tinggal di rumah wanita itu.

Tinggal selama satu minggu, dalam satu minggu itu, dia dan wanita itu berkenalan, saling mengenal, saling mencintai, melakukan hal yang paling intim.

Kemudian saat wanita itu keluar membeli sesuatu, Andi Shi menemukan dia.

Tapi perusahaan menghadapi krisis, dia harus segera kembali menyelesaikan.

Jadi, tidak menunggu wanita itu kembali, dia ikut pergi bersama Andi Shi, hanya meninggalkan sebuah cincin, dan sebuah kertas, lalu pergi dengan Andi Shi.

Sampai dia selesai menyelesaikan semua urusan, matanya sembuh, sudah lewat tiga bulan.

Wanita itu tidak mencari dia, dia juga menyuruh orang mencari wanita itu, tapi wanita itu malah menghilang tanpa jejak, sedikitpun jejak juga tidak ada.

Marson Gu di dalam mimpi, seolah seperti melihat kembali bayangan wanita itu, berjalan makin dekat, dia tidak tahan lalu berteriak: "Kamu jangan pergi……"

"Marson Gu, kamu bangun……"

Marson Gu mendengar ada orang memanggil dia, segera membuka mata, bertatapan dengan mata penuh perhatian Natalia Wu, mendengar dia bertanya: "Marson Gu, kamu kenapa? Mimpi buruk kah?"

Tiba-tiba dipanggil sampai bangun, tubuh Marson Gu masih gemetar.

Ditatap oleh Marson Gu dengan tatapan yang tajam dan dingin, Natalia Wu tersentak, memaksakan untuk tertawa dan membuka mulut: "Aku lihat kamu tidak tidur dengan tenang, jadi membangunkanmu."

Langit di luar jendela sudah terang, Marson Gu sudah sepenuhnya sadar, memejamkan mata mengatur semua emosinya.

"Hm, mimpi." Dibawa oleh waktu ke dalam masa lalu sudah menjadi hal biasa, sudah sangat lama dia tidak mengingat dengan jelas, jadi terbawa mimpi, sepertinya karena cincin yang hilang lima tahun lalu, muncul kembali.

Natalia Wu melihat laki-laki itu sudah beranjak berdiri, otot di tubuhnya terlihat jelas.

Dia sedikit tidak bebas lalu mengalihkan pandangan: "Itu…… Hari ini aku ingin kembali mengambil sesuatu."

Meskipun sebelumnya Andi Shi sudah memindahkan kopernya dari rumah Lucy Jiang, tapi masih ada barang yang tertinggal, lagipula semenjak dia terluka tidak pernah bertemu lagi dengan Lucy Jiang, kebetulan bisa mengambil kesempatan ini untuk bertemu.

Gerakan Marson Gu mengaitkan kancing terhenti, tidak membalikkan kepala, bertanya: "Pergi ke Lucy Jiang?"

"Iya, aku juga ingin kembali bertemu dengannya." Natalia Wu menyibakkan selimut turun dari kasur, baju tidur berwarna merah menunjukkan bentuk tubuhnya yang indah.

Dia mengambil dasi yang ada di samping membantu Marson Gu mengikat, seperti seorang wanita yang memeluk lehernya dengan manja: "Bolehkah?"

Marson Gu tidak menolak, tangan besarnya memeluk pinggang, menarik dan mendekap, mencium keningnya, berkata: "Aku suruh Andi Shi mengantar kamu."

Terhadap ciumannya sewaktu-waktu seperti ini sudah terbiasa, Natalia Wu dengan sangat bersungguh-sungguh merapikan dasinya: "Tidak perlu, aku kembali sendiri, masih tidak tahu kapan bisa kembali, menyuruh Andi Shi terus menunggu juga tidak baik."

Andi Shi adalah asisten pribadi Marson Gu, banyak hal yang harus dikerjakan melalui dia, dalam waktu lama tidak ada di sampingnya juga tidak bisa.

"Baiklah kalau begitu, kamu hati-hati." Marson Gu mencubit pipinya, mengambil jas yang dibuat khusus, berbalik dan pergi.

Sampai bayangannya tidak terlihat lagi, Natalia Wu baru mengalihkan pandangan.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu