Pria Misteriusku - Bab 469 Semalam Tidak Jadi Memuaskannya

Untuk memastikan bahwa tidak akan ada hambatan apapun dan juga demi berjalan mulusnya rencana mereka, Justin Qiao tidak mungkin membiarkan Lucy Jiang mengambil risiko.

Kalau hasil akhir yang didapatkan dari rencana wanita itu tidak sesuai dengan ekspektasi, maka kemungkinan besar pion catur Lucy Jiang akan terbongkar.

Jika saat itu tiba, maka akan muncul hal-hal yang lebih merepotkan yang harus dibereskan oleh Justin Qiao.

Apalagi Justin Qiao menganut prinsip bahwa untuk membasmi ilalang, maka harus dicabut sampai ke akar-akarnya. Daripada harus mengerahkan banyak usaha dan tenaga untuk membuat Marson Gu salah paham, lebih baik membuat anak ini sedari awal tidak pernah lahir.

Justin Qiao menggoyang-goyangkan gelas anggur berbentuk piala di tangannya. Cairan di dalamnya dengan perlahan beriak dan berputar mengitari leher gelas yang transparan itu, terlihat ambigu dan berbahaya.

Sepatah demi sepatah kata yang Justin Qiao lontarkan kemudian membuatnya seperti iblis dari neraka: “Janin. Harus. Mati!”

Kedua mata Lucy Jiang spontan terbelalak lebar.

Matanya masih terpaku pada foto di hadapannya, gambar yang berwarna-warni dan terlihat indah itu terasa menusuk matanya.

Tapi perkataan Justin Qiao seolah-olah menyerang diubun-ubun kepalanya. Lucy Jiang terpikirkan akan semua kemampuannya dalam sekejap, dan hanya ketiga kata itu yang terus bergaung dalam otaknya.

Karena pengalaman pribadinya, Lucy Jiang lebih tahu rasa sakit saat kehilangan seorang anak.

Ia terkekeh kecil, lalu kekehannya itu meledak menjadi sebuah tawa histeris.

Dengan raut wajahnya yang sadis ditambah dengan riasannya yang sangat elok, Lucy Jiang terlihat gila: “HAHAHAHAHA! Benar, benar! Apa yang kamu katakan itu benar! Kita harus membunuh anak dalam perutnya! Biarkan anak itu menemani anakku di alam baka!”

Tawa Lucy Jiang semakin lama semakin menggelegar, ia benar-benar terlihat seperti kerasukan sampai gila. Bahkan Justin Qiao bisa merasakan ketidakwarasan wanita itu melalui telepon.

Tapi Justin Qiao tidak mempermasalahkan itu. Semakin dalam kebencian dalam hati Lucy Jiang, semakin mampu pula ia untuk melakukan apapun.

Justin Qiao pun melanjutkan bujukannya: “Betul, biarkan anaknya menemani anakmu di alam baka. Kenapa pula kamu harus membiarkan anakmu mati sedangkan anaknya tetap hidup?”

Perkataan sederhana Justin Qiao itu dengan sukses mengingatkan Lucy Jiang akan masa lalunya yang pahit, sekaligus membuat kebencian dalam hati Lucy Jiang semakin memuncak.

Lucy Jiang mengaum marah lalu dengan ayunan tangannya yang kasar, ia menghempaskan laptop di hadapannya ke atas lantai.

Mendengar kegaduhan dari ujung sana, Justin Qiao tetap bergeming dan bahkan tersenyum kecil: “Natalia itu licik seperti rubah, kita belum tentu berhasil kalau hanya memfitnahnya menggunakan Steve. Daripada harus bersusah payah seperti itu, lebih baik kita menghabisinya dengan satu tembakan telak dan mempersiapkan kedua tangan kita terlebih dulu. Paling baik kalau bisa membuatnya kehilangan anak dalam perutnya, tapi kalau tidak bisa, maka kita akan memfitnahnya!”

Saat ini, Lucy Jiang sudah benar-benar dibutakan oleh kebencian dan tidak bisa berpikir jernih. Ia benar-benar menjadi gila, gila akan keinginannya untuk balas dendam pada Natalia Wu, gila akan keinginannya untuk membuat anak Natalia Wu membayar balasannya. Itu sebabnya ia secara ringan hati langsung menyetujui usulan Justin Qiao.

Kedua iblis itu lalu dengan hati-hati memfinalisasikan langkah mereka selanjutnya. Lucy Jiang mendapatkan kembali kepercayaan dirinya bahwa sebelum ia bisa mencapai tujuan akhirnya, ia sama sekali tidak boleh kalah dengan Natalia Wu!

Kamar Lucy Jiang menjadi seperti kapal pecah, namun karena ia malas membersihkannya, ia pun memanggil tukang bersih-bersih dan ia sendiri pergi ke pusat perbelanjaan.

Keesokan harinya adalah akhir pekan. Setelah Lucy Jiang memastikan bahwa Marson Gu tidak akan pergi ke kantor, ia pun bergegas pergi ke vila kediaman Gu sambil membawa hadiah yang telah ia pilih dan persiapkan dengan hati-hati kemarin.

Ketika ia sampai di vila, ia kebetulan melihat Natalia Wu dan Marson Gu yang sedang menikmati sinar matahari di taman bunga. Entah apa yang sedang kedua orang itu bicarakan, namun suara tawa mereka terdengar.

Seorang pelayan datang membukakan pintu dan begitu melihat bahwa yang berdiri di luar pintu adalah Lucy Jiang, rasa kesulitan pun menyerangnya sesaat.

Semua orang disini tidak ada yang menyambut kehadiran Lucy Jiang, tapi tidak satupun dari mereka berani menantangnya. Pelayan itu hanya berdiri diam di tempatnya berpijak, tidak tahu harus berbuat apa.

Kilat dingin memenuhi tatapan Lucy Jiang, orang-orang ini benar-benar sukanya memanfaatkan keadaan. Padahal saat ia masih disini dan memamerkan kemampuannya, siapa dari mereka yang tidak menghormati dan menyeganinya?

Mereka berani-beraninya tidak membiarkan ia masuk padahal ia baru pergi beberapa hari saja?

Amarah menggerogoti hati Lucy Jiang. Tapi karena hari ini ia datang untuk tujuan yang lain, ia pun tidak ingin membuang waktu dengan mengurusi orang-orang itu. Ia lalu tersenyum dengan manis dan dengan suara yang sengaja dikencangkan berujar: “Apa Marson dan Natalia ada di dalam? Aku datang untuk bertemu mereka.”

Suara Lucy Jiang yang melengking dan tajam pun dengan segera menyapa telinga Natalia Wu dan Marson Gu.

Mereka sedang mengajak anjing Husky mereka bermain, namun Natalia Wu tertegun sesaat ketika mendengar suara Lucy Jiang. Ia lalu menatap Marson Gu dengan santai.

Natalia Wu juga melihat ke arah sumber suara dan matanya bertemu dengan mata Lucy Jiang. Meskipun tidak satupun dari mereka mengucapkan apapun, namun kedua wanita itu langsung mengetahui isi hati masing-masing hanya melalui tatapan mata mereka yang saling bertemu.

Marson Gu menghela napas dengan tidak berdaya dan mengelus rambut Natalia Wu perlahan: “Bagaimanapun juga, aku berhutang budi padanya.”

Tidak peduli bagaimana karakter Lucy Jiang, tidak peduli apakah ia melakukan hal yang memalukan atau tidak, ia tetaplah orang yang akan menyelamatkan Marson Gu.

Marson Gu tahu dengan jelas bahwa tanpa Lucy Jiang, mungkin ia sudah meninggal lima tahun lalu. Kalau itu terjadi, bagaimana mungkin ia bisa memiliki semua hal ini sekarang?

Kekecewaan merambati hati Natalia Wu, namun hatinya juga tahu dengan jelas bahwa Marson Gu tidak mungkin mengabaikan Lucy Jiang kecuali pria itu melihat dengan mata kepalanya sendiri siapa itu Lucy Jiang yang sebenarnya. Wanita itu jahat dan licik, memanfaatkan kebaikan hatinya menyelamatkan nyawa Marson Gu sebagai jembatan tak terlihat yang selalu menghubungkan dirinya dengan pria itu.

Melihat Natalia Wu yang tidak mengatakan apapun, Marson Gu pun menghela napas lega diam-diam.

Sesungguhnya kalau Natalia Wu menolak membiarkan Lucy Jiang masuk, Marson Gu juga tidak tahu harus berbuat apa.

Setelah merapikan kemeja yang membalut tubuhnya, Marson Gu pun bangkit berdiri dan berujar pada pelayan: “Biarkan ia masuk.”

Dengan perintah dari tuannya yang seperti itu, tentu saja pelayan juga tidak berani menyahut apapun. Tapi belum sempat ia mempersilakan Lucy Jiang masuk, wanita itu sudah lebih dulu menerobos masuk karena sudah tidak sabar menunggu.

Matanya menatap sekilas Natalia Wu yang sedang berlutut diatas tanah sambil mengajak main anjing Huskynya. Kebencian memenuhi matanya, namun mulut Lucy Jiang menyunggingkan senyum dengan santai: “Kenapa kalian semua keluar? Wah, anjing ini lucu sekali, ya.”

Ia berujar dengan cepat dan sambil bicara, ia pun sambil berjalan menghampiri dengan natural. Lucy Jiang benar-benar terlihat seperti seseorang yang sedang mengunjungi teman baiknya.

Marson Gu memasukkan tangannya ke dalam saku lalu bertanya pelan: “Kenapa kamu tiba-tiba kesini?”

Walaupun pada dasarnya ada nada suara menginterogasi, namun Lucy Jiang sengaja tersenyum bercanda dan dengan cepat mengenyahkan perasaan canggung. Ia mengedipkan matanya yang besar, membuatnya terlihat imut dan polos: “Kemarin saat aku mengurus prosedur pengunduran diriku, bukankah aku bilang aku akan datang untuk mengunjungimu dan Natalia? Jangan bilang kamu belum memberitahukannya pada Natalia?”

Marson Gu tidak ambil pusing dengan perkataan seperti itu, jadi mana mungkin ia memberitahu Natalia Wu? Ia pun terdiam, tidak tahu harus berkata apa.

Natalia Wu tidak ingin melihat Marson Gu terdiam karena ucapan yang dilontarkan oleh Lucy Jiang sehingga ia pun langsung menyahut: “Kami tidak mengira kamu akan datang secepat ini. Setidaknya membutuhkan satu jam lebih perjalanan dari rumahmu kesini bukan, kamu benar-benar datang begitu pagi!”

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu