Pria Misteriusku - Bab 860 Dia Adalah Ibu Tercantik

Kebetulan sekarang adalah waktu pulang sekolah, semua anak sedang menunggu di jemput.

Karena Melisa Cheng datang begitu awal, dia sendiri menunggu di luar kelas, sangat menonjol, dengan segera ada anak kecil yang memperhatikannya, di luar ada satu orang asing, dengan tatapan aneh melihatnya.

“Rendy, di depan ada kakak cantik, coba kamu tebak dia ibu siapa? Bukan punya Rossy, bukan punya Sinta, sebelumnya tidak pernah melihatnya….” Di sebelah Rendy, ada anak lelaki yang tembam, dengan penasaran menarik lengan baju Rendy, dan berkata.

Rendy membalikkan kepala, melihat Melisa Cheng berdiri di sana.

Juga tahu kakak cantik di bicarakan temannya, adalah dia.

“mana cantiknya? Jelas – jelas sangat jelek!” Rendy menghela napas dingin, sangat tidak puas dengan temannya sendiri, penilaiannya tentang Melisa Cheng, dari kalimatnya terdengar marah.

“benar – benar sangat cantik!” lelaki itu dengan pasrah mengelus kepalanya sendiri, sesaat melihat wajah Rendy yang tiba – tiba marah.

Awalnya saat Melisa Cheng melihat Rendy sedang melihat ke arahnya, sudah tersenyum dan melambaikan tangan, termasuk menyapanya, tetapi dia menyadari, Rendy tiba – tiba menjadi tidak senang, dan sepertinya dengan anak laki – laki tadi, jadi ribut.

Apakah bertengkar? Tadi masih senang, mengapa tiba – tiba marah.

Melisa Cheng langsung berteriak menyela: “Rendy, sekarang sudah selesai kelas, ayo jalan, kita sudah harus pulang.”

Terhadap segerombol anak kecil di depannya, suasana hatinya jelas lebih bagus, jadi saat berbicara, wajahnya juga tersenyum, suaranya juga menjadi lembut, saat anak lain melihat ke arahnya, senyumannya menjadi semakin lembut.

“wah, ternyata ibunya Rendy, benar- benar sangat cantik, pantesan Rendy juga se tampan ini!” anak perempuan di sebelahnya, wajahnya juga menjadi iri.

Saat perkataan ini di ucapkan sangat keras, bahkan Melisa Cheng yang ada di depan kelas, juga mendengarnya.

Mendengar pujian anak perempuan itu, tentu saja suasana hatinya sangat baik.

Hanya saja, suasana hati Rendy tidak begitu baik, dia melihat ke orang yang berbicara tadi, langsung marah berkata: “dia bukan ibuku, ibuku lebih cantik darinya, orang jelek sepertinya, mana mungkin ibuku?”

Anak kecil itu terkejut karena Rendy, dengan pasrah berkata: “hanya saja dia benar – benar sangat cantik!”

Lalu anak lain juga berkata: “iya cantik!”

“lebih cantik dari ibuku!”

“dia adalah ibu paling cantik yang pernah aku temui, bagaimana mungkin masih ada yang lebih cantik darinya?”

“Rendy, kamu berbohong!”

Rendy pelan – pelan merasa pasrah, jelas – jelas kata ayahnya, ibunya adalah perempuan paling cantik di dunia ini, hanya saja mengapa orang ini harus mengatakan perempuan jahat ini cantik?

Dia hanya punya satu ibu, ibunya ini lebih cantik dari perempuan jahat ini.

Mengapa saat dia mengatakannya, orang lain tidak percaya?

Mata Rendy pelan – pelan berair, lalu dia menegapkan badan, tidak mau kalah.

Akhirnya suara semakin banyak terdengar, dia langsung mengelap mata, membawa tas dan langsung pergi keluar kelas.

“Rendy!” Melisa Cheng melihat Rendy yang tiba – tiba keluar, sekilas melihat matanya yang memerah.

Dia tahu, anak itu pastis udah menangis, hatinya menjadi khawatir, langsung mengejarnya, dan berteriak :”Rendy, kamu tunggu sebentar.”

Melisa Cheng tidak berteriak masih baik, begitu berteriak dia berlari semakin cepat, dia terus mengejarnya hingga ke luar sekolah, dan Rendy sudah berlari ke tengah jalan, di saat ini….

Dia tiba – tiba mendengar suara klakson, dan begitu balik kepala melihat, sebuah mobil melaju ke arah Rendy, hatinya tiba – tiba terhenti, di matanya hanya ada orang dengan tubuh kecilnya ini, badannya bereaksi lebih cepat daripada otaknya, menuju ke arah Rendy, dan akhirnya menangkapnya.

Melisa Cheng memeluk Rendy dengan erat.

“cittt….” Suara ini, kedua mobil berhenti tepat di depan mereka.

Otak Melisa Cheng menjadi kosong, dia hanya Secara reflek, memeluk Rendy dengan erat, dan hatinya dengan kaget melihat mobil yang mendekat itu, setelah Beberapa saat, hatinya baru pelan – pelan menjadi tenang.

Orang di sekitar, setelah lebih aman, langsung mengitari mereka, memperhatikan keadaan mereka.

Melisa Cheng merasa lengannya sedikit perih, tapi dia tidak peduli, dia langsung mengecek keadaan Rendy, memeriksa setelah dia tidak terluka, dan semuanya aman, dia baru menghela napas, dan menjadi lebih lega.

Dia berterima kasih kepada orang sekitar, lalu menarik tangan Rendy, membawanya ke tempat yang aman.

Saat ini, dirinya baru bisa memikirkan hal lain, meskipun masalah sudah berlalu, tetapi bayangannya masih ada di otaknya, hatinya merasa kasihan.

Dia tidak berani berpikir, jika saat dia tidak ada, dan mobil itu tidak sempat menginjak rem, akan terjadi hal apa.

“Rendy, apakah kamu tahu tadi itu sangat berbahaya, jika mobilnya tidak berhenti, hal apa yang akan terjadi, apakah kamu tahu?” Melisa Cheng berdiri di tempat, lalu dengan segera berterima kasih.

Selama berpikir tentang efek dari masalah ini, dia tidak bisa menenangkan diri.

Dia yang meminta Gryson Gu untuk tenang, dia yang datang menjemput

Rendy, Gryson Gu mempercayainya, baru memberikan Rendy kepadanya, dia punya kewajiban untuk menjaga Rendy, jika masalah ini terjadi, dan resikonya tidak bisa di hilangkan, maka dia tidak akan bisa memaafkan dirinya seumur hidup.

“maaf, aku…. Aku bukan sengaja, kelak aku pasti akan berhati – hati menyebrangi jalan!” badan Rendy sedikit bergetar, tanpa sadar dia memegang lengan baju Melisa Cheng, pandangannya sedikit gemetar.

“Rendy, untung saja kamu tidak apa – apa, untung saja…. Tidak apa – apa Baiklah…. Sudah baik.” Setelah Melisa Cheng marah, melihat Rendy yang takut, dia langsung memeluk, badannya yang kecil, dengan erat.

Dengan seperti ini, dia baru bisa memastikan dia tidak apa – apa, kekhawatiran dan ketakutan di hatinya baru bisa menjadi lebih tenang.

Rendy sedang menyesal, mendengar perhatian Melisa Cheng, sebagaimana pun dia tidak suka dengan orang ini, hanya saja perhatiannya tidak palsu.

Rasa terkejut di hatinya, sangat besar, yang membuatnya idak mau mengakuinya adalah, saat mobil itu mendekatinya, dan di peluk oleh orang ini rasanya sangat baik.

Dan kehangatan di pelukan ini, membuat dia merindukannya, merasa sangat dekat, selalu terjadi di orang yang ingin merebut ayahnya ini, Rendy masuk ke dalam kebingungan.

Dan Rendy yang bengong ini, di mata Melisa Cheng, di artikan menjadi terkejut setengah mati, sekarang masih belum tersadar, sesaat dia langsung menyalahkan diri.

Awalnya masih ingin memarahinya sebentar lagi, agar dia mengingat pelajaran ini, bagaimana pun tidak boleh terjadi hal ini lagi, harus mentaati peraturan lalu lintas.

Hanya saja semua ini hanya di ucapkan dari hatinya saja, mana mungkin masih tega memarahinya.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu