Pria Misteriusku - Bab 145 Tidak Seharusnya Melemparkan Kesalahan Padanya

Natalia Wu seperti sudah siap mendengar, berkata: "Ayah, katakan."

"Aku tahu diantara kamu dan Marson Gu ada banyak kesalahpahaman, jadi beberapa tahun ini hubungan kalian tidak baik, tapi sekarang kalian berdua sudah berbaikan, aku berharap kalian bisa melupakan masa lalu yang tidak menyenangkan, mulai dari awal." Ayah Gu bisa dikatakan orang yang melihat mereka dari awal sampai sekarang.

Marson Gu begitu membenci Lia Qiao, tidak ada orang yang lebih tahu dari dirinya.

Jujur berkata, dia juga tidak menyangka dua anak ini bisa memperbaiki hubungan, kalau tidak dulu tidak mungkin Lia Qiao mengatakan ingin bercerai.

"Ayah, aku mengerti maksud ayah, ayah tenang saja, kita pasti baik-baik saja." Natalia Wu tersenyum manis, bisa memulai dari awal itu adalah keinginannya.

Marson Gu mendengar ucapan Ayah Gu, melihat mereka dari kaca, alisnya masih seperti biasa, semua suasana hatinya tersimpan di dalam matanya yang hitam itu, tidak terlihat sedikitpun.

Mobil berhenti di bandara, Paman Wang turun terlebih dahulu, menundukkan kepala berbisik di samping telinga ayah Gu: "Kakek, kita turun urus bagasi dan ambil tiket terlebih dahulu."

"Pergilah." Ayah Gu melambaikan tangan, kembali melihat Natalia Wu dengan wajah merah di samping: "Lia Qiao, kamu pergi belikan kopi untukku, kemarin malam tidak bisa tidur nyenyak, sekarang agak lelah."

Nada suaranya begitu alami, alami sampai Natalia Wu tidak merasa ada kejanggalan.

Sampai dia pergi, senyum di wajah Ayah Gu perlahan menghilang, raut wajahnya menjadi serius: "Aku tidak bertanya diantara kamu dan Lia Qiao terjadi apa, tapi aku beritahu kamu, kalau sudah memutuskan untuk bersama harus baik-baik, ubah temperamenmu!"

Satu tangan Marson Gu dimasukkan ke dalam kantong, pandangannya jatuh pada kedai kopi yang berada tidak jauh, Natalia Wu yang mengenakan setelan rok bermotif bunga sedang memilih kopi.

Dia berkata: "Mengerti."

Nada suara Marson Gu terdengar tidak begitu tulus, Ayah Gu dengan tidak puas melihat dia: "Sikap apa seperti ini?"

"Kalau begitu kamu ingin aku berkata apa?" Marson Gu mengalihkan pandangan, menundukkan mata.

Suasana berubah menjadi tegang, tepat pada saat ini, Paman Wang tergesa-gesa berjalan kemari: "Kakek, Tuan Muda, gawat!"

Marson Gu menoleh, alisnya mengerut: "Ada apa?"

Ditatap dengan tatapan yang dingin, Paman Wang tersentak, saat kembali berbicara menjadi lebih tenang, dia berkata: "Barusan mendengar, pesawat yang menuju Negara M delay."

"Hanya pesawat yang di delay, kenapa panik seperti ini?" Ayah Gu juga sedikit tidak senang melihat Paman Wang yang panik dan cemas seperti ini.

Sampai saat ini, Paman Wang baru menyadari barusan dirinya terlalu panik, jadi agak canggung: "Eeh…… Maaf."

"Baiklah, pesawat delay juga bukan sesuatu hal yang besar, kita tunggu saja." Ayah Gu melambaikan tangan, masalah ini berlalu seperti ini.

Pandangannya tertuju pada Marson Gu yang ada di samping dengan ekspresi wajah yang dingin, kecemasan di hatinya makin kuat.

Anak laki-laki yang dibesarkan dirinya mengerti, mulai dari saat di mobil, suasana hati Marson Gu sepertinya tidak begitu baik, sampai barusan tanpa sebab raut wajahnya……

Tidak, mungkin tidak termasuk tanpa sebab.

Ayah Gu memberi tatapan pada Paman Wang, segera melangkah mundur.

Dia melihat Marson Gu menghela nafas dalam-dalam, sedikit tidak berdaya: "Kamu…… Apakah masih tidak bisa melepaskan kejadian di tahun itu?"

Marson Gu tidak berbicara, mata hitamnya hening, sinar cahaya seolah juga tidak bisa masuk.

Sedangkan debu di masa lalu seolah menghilang, sedang membuka sedikit demi sedikit luka saat itu.

Mata Ayah Gu terlihat menyeramkan, tidak peduli sudah berlalu berapa lama, begitu mengingat kejadian itu, hatinya dipenuhi dengan penyesalan dan rasa bersalah, berkata: "Marson Gu, aku tahu kamu terus tidak bisa melepaskan kepergian ibumu, juga selalu menyalahkan aku."

Orang berlalu lalang di bandara, sama sekali bukan tempat yang cocok untuk berbicara, tapi ayah Gu tidak ingin melihat dia terus melakukan kesalahan, setelah terdiam sekian lama baru mengucapkan ini.

Dia melanjutkan berbicara: "Aku yang bersalah pada ibumu, aku yang terus tidak bisa melepaskan ibu Lia Qiao, tidak bisa melepaskan cinta pertama. Ibu Lia Qiao sejak awal sudah pergi, bahkan melahirkan Lia Qiao, kemudian bertemu kembali, dia juga hanya menganggap aku sebagai teman biasa. Kematian ibumu sama sekali tidak ada hubungannya dengan ibu Lia Qiao, kalau kamu mau menyalahkan kamu salahkan aku, ibunya dari awal tidak tahu apa-apa."

Ucapan ini seperti ingin menutupi, Marson Gu menundukkan mata, memainkan ponsel yang ada di tangannya, sudut bibirnya menunjukkan senyum yang dingin dan sinis.

Ayah Gu melihat dia yang tidak berbicara, juga tidak tahu apakah Marson Gu mendengar atau tidak, dia tidak berharap anak laki-lakinya mengikuti jalannya, kehilangan cinta, menyesal di kemudian hari.

Yang seharusnya dikatakan sudah dikatakan, seharusnya membujuk juga sudah dilakukan, hanya berharap anak ini tidak lagi mengulangi kesalahannya.

Ayah Gu memejamkan mata, menahan semua rasa sakit: "Masalah ini semua adalah kesalahanku, ibumu sakit begitu lama, aku juga tidak menyangka hari itu dia akan pergi untuk selamanya, maka tidak pergi ke rumah sakit. Dari awal sampai akhir kesalahan hanya pada diriku, kamu jangan melempar kemarahan pada Lia Qiao. Marson Gu, aku berharap kamu bisa melepaskan masa lalu, baik-baik terhadap Lia Qiao, jangan melakukan kesalahan lagi."

Atau membahas nama Natalia Wu, pandangan Marson Gu bergerak, keningnya mengerut.

Setelah sekain lama, baru menganggukkan kepala: "Hmm, mengerti."

Nada suaranya meskipun sedikit menyeramkan, tapi kalau dibandingkan dengan barusan dia yang tidak sabar sudah jauh lebih baik.

Ayah Gu masih ingin berkata apa lagi, bayangan Natalia Wu sudah terlihat di garis pandangnya.

"Ayah, aku belikan untukmu kopi susu, ayah coba." Natalia Wu dengan satu tangan menyodorkan, memberikan kepadanya.

"Terima kasih Lia Qiao." Ayah Gu menerima, pandangannya tertuju pada gelas di tangan satunya, bertanya: "Yang ini beli untuk Marson Gu kah?"

"Iya……" Natalia Wu mengangguk ringan, senyumnya mengembang, memiringkan kepala melihat Marson Gu yang ada di hadapannya: "Aku lihat kamu kemarin juga tidak tidur nyenyak, minum kopi bisa menambah stamina kan?"

Melihat kopi yang disodorkan di hadapannya, tatapan Marson Gu makin dalam, menerima dengan tidak berkata apa-apa.

Ayah Gu menghela nafas, berkata pada Marson Gu: "Kamu lihat Lia Qiao selalu ingat padamu, kamu jangan membuat dia sedih!"

Marson Gu menjawab datar: "Hm."

Mendengar jawaban langsung darinya, Ayah Gu lega, membuka suara: "Tuan Wang, pergi lihat apa yang terjadi dengan penerbangan, masih harus menunggu berapa lama lagi?"

Paman Wang yang sedari tadi berdiri di samping mengamati, berpura-pura seolah tidak mendengar apa-apa segera merespon: "Kakek istirahat dulu, aku pergi melihat."

Setelah beberapa saat, Paman Wang kembali: "Kakek, Tuan Muda, Nyonya, sudah mulai memeriksa tiket."

Ayah Gu mengangguk: "Baik, kalau begitu kita pergi."

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu