Pria Misteriusku - Bab 874 Ibu Akan Cepat Kembali

"Ayah!" Rendy masih tidak mau menyerah.

"Patuh, Rendy, sebenarnya Kakak Melisa juga sangat baik, kamu masih ingat kita pergi bermain ke taman bermain?" Gryson Gu kembali membahas Melisa Cheng.

"I…… Ingat, dengan perempuan itu…… Dan Kakak Melisa ada hubungan apa?" Rendy hampir tidak sungkan langsung memanggil Melisa Cheng dengan sebutan perempuan itu, untung saja langsung menutup mulutnya.

Perubahan Rendy, membuat Gryson Gu agak tidak berdaya.

Rendy terhadap Melisa Cheng masih ada yang tidak beres, hanya takut dia merebut posisi ibunya.

Gryson Gu juga tidak bisa memaksa Rendy menerima Melisa Cheng, hanya bisa menengahi, berkata: "Rendy, ayah karena pekerjaan sering tidak mempedulikan kamu, dia yang mengingatkan ayah, lagipula yang lalu kamu pergi bermain, juga dia yang mengusulkan, dia berkata Rendy terlalu lelah, belajar menggambar membosankan, hal yang sulit, harus fokus dan konsentrasi, jadi kita baru pergi bermain, sampai pergi ke taman bermain, sebenarnya dia masih melakukan banyak hal lagi untukmu!"

"Benarkah?" Rendy melihat Gryson Gu, dengan tidak yakin bertanya.

"Tentu saja benar, ayah kapan pernah membohongi kamu?" Gryson Gu menganggukkan kepala.

Tampang Rendy, terlihat agak terharu, tapi terakhir dia teringat ibunya sendiri, tidak peduli sebaik apapun Melisa Cheng, juga bukan ibunya.

Jadi, Rendy terhadap ucapan Gryson Gu, sama sekali tidak terharu.

"Ayah, Kakak Melisa sangat baik, aku tahu!" Rendy dengan tampang kasihan melihat Grsyon Gu, pura-pura tidak mengerti maksud ucapannya.

"Rendy, kamu begini pintar, pasti bisa mengerti apa yang aku katakan, Kakak Melisa sama sekali tidak pernah berpikir ingin merebut ayah, dia juga tidak bisa merebut aku, aku akan terus menjadi ayahmu, tidak akan ada orang yang mempermainkanmu." Gryson Gu menepuk dahi Rendy: "Lagipula di pekerjaan, Kakak Melisa juga banyak membantu ayah, ada bantuan Kakak Melisa, ayah tidak perlu terlalu lelah, juga ada waktu menemani kamu."

"Hm." Rendy menggigit bibir, menundukkan wajah dan mata, menjawab.

Malam ini mengobrol cukup banyak, kalau dilanjutkan, tidak ada gunanya lagi, oleh karena itu Gryson Gu meninggalkan kamar Rendy.

Sebelum pergi, membelai kepala Rendy, berkata: "Sudahlah, cepat istirahat, aku jamin, ibu pasti akan cepat kembali."

Setelah Gryson Gu pergi, kamar kembali tenang, pandangan Rendy kebingungan, "Membantu pekerjaan ayah?"

Kalau begitu apa dia masih akan membenci Melisa Cheng?

Rendy dengan kesal memegang kepalanya, ucapan Guru Ruoxi, ucapan ayah, tidak berhenti berputar di kepalanya, dia sebenarnya mendengar siapa?

……

Keesokkan harinya, saat Melisa Cheng turun, mendengar suara tawa Rendy.

Melihat Rendy akhirnya kembali seperti biasa, Melisa Cheng menghela nafas lega, suasana hatinya juga menjadi baik.

"Kakak Melisa!" Rendy yang suasana hatinya sangat baik berdiri di samping, memberi salam pada Melisa Cheng.

Melisa Cheng baru duduk, di depannya muncul segelas susu sapi, ditambah dengan sebutir telur yang sudah dikupas oleh Rendy.

Melisa Cheng berterima kasih dan tersenyum, memakan telur.

Setelah sarapan, Melisa Cheng dan Gryson Gu berangkat bersama, bersiap pergi ke kantor, tentu saja sebelum ke kantor, mereka berdua mengantar Rendy ke sekolah, ini kebiasaan yang sudah lama, dia dan Gryson Gu bersama mengantar Rendy.

Sampai di pintu gerbang sekolah, Rendy dengan patuh masuk ke dalam.

Melisa Cheng masih berdiri di tempat asal, sampai Rendy sudah tidak kelihatan lagi, baru dengan tenang kembali naik mobil.

Dia duduk di samping Gryson Gu, dia tidak tahan tersenyum, berkata: "Rendy akhirnya tersenyum, sangat baik!"

Anak kecil sudah seharusnya gembira, tidak seharusnya memiliki banyak kekhawatiran.

"Rendy sangat pintar." Gryson Gu berkata dengan singkat tapi maksudnya jelas, selesai bicara memejamkan mata, mengistirahatkan mata.

Dengan Melisa Cheng membahas Rendy, sangat bersemangat, awalnya masih ingin melanjutkan bicara, melihat Gryson Gu, ucapan yang sudah sampai di bibir, kembali di telan.

Kemarin malam, dia dan Rendy berbincang sampai sangat malam kan?

……

Malam saat pulang bekerja, ada sebuah proyek yang tiba-tiba muncul masalah, harus Gryson Gu sendiri yang mengurus, oleh karena itu tidak terburu menjemput Rendy, meminta Melisa Cheng yang menjemput.

Melisa Cheng baru tiba di depan pintu kelas, baru menghentikan langkah kaki, mendengar ada anak yang menyapa, "Halo Ibu Rendy, aku Hanris, Rendy disana menggambar!"

"Hanris, terima kasih sudah memberitahu." Melisa Cheng membalas tersenyum, melihat tampang anak kecil lucu, dia memelankan suaranya.

"Sama-sama!" Hanris dengan malu-malu mengikuti ibunya pergi.

Melisa Cheng karena bertepatan jam padat pulang kerja, di jalan macet, saat sampai di sekolah, sudah banyak anak yang sudah dijemput oleh orang tuanya.

Saat ini, kelas sudah kosong, hanya tersisa Rendy dan beberapa teman yang masih belum pulang.

Melisa Cheng melihat Rendy sedang menggambar, juga tidak bersuara mengganggu dia, melainkan memelankan langkah kaki, berjalan sampai ke sampingnya.

Dia melihat gambar Rendy, gambar yang dilukis dengan penuh makna, hatinya sedikit rumit, hanya melihat dia menggambar seorang perempuan, tangannya menggandeng seorang anak laki-laki, berjalan di bawah matahari terbenam, sinar matahari terbenam memantulkan bayangan dua orang itu, sangat hangat, dua orang ini seharusnya ibu dan anak laki-laki kan?

Melisa Cheng memuji bakat Rendy, kalau berdasarkan kondisi saat ini melanjutkan belajar, sangat cepat Rendy bisa menyamai anak seusianya, atau bahkan bisa melebihi mereka.

Kembali menunggu beberapa saat, melihat waktu sudah sangat lama, Melisa Cheng baru mengulurkan tangan menepuk Rendy yang sedang menggambar: "Rendy sudah waktunya pulang."

Mendengar suara ini, Rendy tersadar, menoleh melihat Melisa Cheng, menganggukkan kepala: "Baik……"

Karena kemarin malam berbincang dengan Gryson Gu, jadi Rendy tidak lagi tidak suka pada Melisa Cheng.

Dia dengan cepat membereskan gambar ini, kemudian menyerahkan kepada guru, gambar ini akan diikut sertakan pada lomba menggambar anak, guru melihat dia sangat berbakat, jadi meminta dia mengikuti lomba.

Setelah Rendy membereskan barangnya, dengan tidak bersuara berjalan di belakang Melisa Cheng keluar dari sekolah.

Karena supir belum datang, Melisa Cheng dengan Rendy berdiri di depan pintu gerbang sekolah menunggu supir datang.

Tepat pada saat ini……

Ponsel Melisa Cheng berbunyi, dia mengambil dan melihat, telepon dari supir.

Supir sudah datang, sedang menanyakan posisi Melisa Cheng.

Setelah Melisa Cheng memberitahu supir dimana dia berada, lalu menutup telepon.

"Rendy……" Setelah dia menutup telepon, ingin berbicara dengan Rendy, supir segera tiba, tapi begitu menoleh, mendapati Rendy yang ada di sampingnya tidak kelihatan.

Melisa Cheng masih ingat, yang lalu saat Rendy menyebrang jalan, bertemu dengan bahaya, begitu dia cemas, dengan wajah yang pucat mencari kesana kemari, akhirnya……

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu