Pria Misteriusku - Bab 904 Tunggu Aku Selesai Mandi

Mobil dengan stabil menerobos malam, bersamaan dengan lagu yang menenangkan, Rendy kembali masuk ke dunia mimpi.

Sedangkan Mmelisa Cheng yang sudah sibuk seharian, dia juga sudah lelah.

Gryson Gu melalui kaca spion melihat ke belakang, Melisa Cheng sudah membungkuk, jelas – jelas dirinya juga sangat kurus, hanya saja menggendong Rendy dengan sekuat tenaga.

Rendy juga tidur bersandar di badannya, alisnya juga sangat nyaman, mungkin ini yang di namakan mimpi indah, mulutnya yang kecil juga sedang bergumam, entah apa yang sedang dia gumamkan.

Hingga saat ini, hati Gryson Gu merasa sangat bersyukur.

Ini adalah keluarganya, akhirnya bersatu, hanya saja…..

Gryson Gu sedikit tercengang, pandangannya terlihat rumit, meskipun keadaan sekarang sangat baik, hanya saja kenyataan harus di beritahu kepada mereka suatu hari nanti.

Hingga saat itu, tidak tahu mereka akan sekaget apa, atau terkejut seperti apa.

Sudah lah, sambil jalan saja, tunggu hingga tiba ke tujuannya, semua masalah akan selesai.

Melisa Cheng yang sibuk seharian juga sudah lelah, dia masih menggendong Rendy, dan sudah bersandar ke kursi dengan lemas, matanya di pejamkan, gambaran ini membuatnya sangat tenang dan indah.

Pandangan Gryson Gu terlihat lembut, entah bagaimana pun, Melisa Cheng sudah kembali ke sisinya, ini adalah permulaan baik.

Mengenai yang lainnya, semuanya akan terselesaikan dengan pelan – pelan.

Setengah jam kemudian, mobil berhenti di depan villa.

Melisa Cheng bangun: “eh? Sudah sampai?”

Gryson Gu menganggukkan kepala, mengulurkan tangan untuk mengambil anak di pelukannya: “berikan Rendy untukku, kamu pergi mandi dulu.”

Kamar Rendy ada di lantai dua, menggendongnya masih harus naik tangga, Melisa Cheng yang begitu kecil belum tentu bisa menahannya, jadi Gryson Gu juga tidak membiarkan dia terus menggendongnya lagi.

Melisa Cheng juga tidak begitu percaya diri terhadap tenaganya, takutnya jika dia bersikeras menggendong Rendy, akan menjatuhkan Rendy, jadi dia tidak lagi bersikeras, dengan hati – hati memberikannya kepada Gryson Gu.

Lalu, dia memegang rambut Rendy, dan tersenyum masuk ke ruang tamu.

Rendy yang tidur begitu nyenyak, mungkin karena sudah bermain terlalu senang, saat di oper dia juga tidak bangun.

Gryson Gu dengan pelan menaruh Rendy di Kasur, lalu menutupnya dengan selimut, dia berdiri sejenak di sebelah Kasur, Rendy tidak ada tanda – tanda mau bangun.

Baru dia mematikan lampu, dan dengan pelan berjalan keluar.

Saat dia kembali ke kamar, air di kamar mandi sudah berhenti, Melisa Cheng yang hanya menggunakan bathrobe berwarna putih keluar dari kamar mandi.

Wajahnya sedikit memerah, dan rambutnya masih basah, dengan berantakan terjatuh di depan lehernya, di bawah bathrobe terlihat kakinya yang panjang.

Melihat dia masuk, Melisa Cheng masih tersenyum: “aku sudah selesai mandi, kamu cepat mandi sana, hari ini sudah sangat malam, cepat istirahat.”

Gryson Gu menelan ludah, perempuan ini takutnya tidak tahu betapa menggodanya dia saat ini.

Begitu membuka mulut, suaranya terdengar sedikit serak: “pintar, tunggu aku.”

Melisa Cheng mengedipkan mata, tidak begitu mengerti apa maksud Gryson Gu, sedangkan dia tidak menjelaskan, langsung melepaskan dasi, dan pergi ke kamar mandi.

Mungkin karena hatinya sudah menantikan, gerakan Gryson Gu sangat cepat, terlihat begitu tidak sabar.

Sedangkan saat dia keluar, perempuan itu sudah memejamkan mata tertidur, dan di tangannya masih memegang sebuah buku, seakan sedang menunggunya, hanya saja tidak menahan rasa kantuknya, jadi dia tertidur.

Gryson Gu tercengang, juga tidak enak hati mengganggunya, setelah menghela napas, dia menidurkannya, lalu dia juga tidur di sebelahnya.

Menggunakan tangannya, dia membuat Melisa Cheng tertidur di pelukannya.

Gryson Gu menundukkan kepala, meskipun tidak mendapat apa yang dia inginkan, hanya saja dia tetap tidak bisa menahan senyumnya.

“Melisa, kali ini, apa pun yang terjadi aku tidak akan melepaskanmu.” Gryson Gu sambil berbicara, dia menundukkan kepala dan mencium dahi Melisa Cheng.

Melisa Cheng tertidur sangat pulas, seakan mendengar ada yang berbicara, hanya saja bagaimana pun, dia tidak bisa mendengarnya.

…..

Di hari kedua, saat Melisa Cheng bangun, Gryson Gu sudah berdiri di samping, dan mengenakan baju.

Dia yang mengenakan kemeja hitam, seakan sangat bersinar, jelas – jelas warnanya sangat gelap, hanya saja tetap tidak mengurangi sinarnya.

Melisa Cheng melihatnya dengan sedikit melamun, entah kapan pun, dia selalu merasa Gryson Gu sangat hebat, sangat hebat hingga seakan orang yang berbeda dunia dengannya.

Meskipun kebanyakan saat, dia tidak bisa percaya, kalau orang biasa sepertinya bisa bersama dengan Gryson Gu.

Mungkin karena pandangan Melisa Ccheng terlalu serius, Gryson Gu bisa merasakan pandangannya, dia sedikit melirik, lalu suaranya menjadi lebih lembut: “sudah bangun? Kenapa tidak tidur lebih lama?”

Dia berdiri di bawah cahaya matahari, cahaya yang menembus melalui jendela memperlihatkan wajah Gryson Gu dengan jelas, membuatnya terlihat lebih lembut.

Melisa Cheng tiba – tiba merasakan detak jantungnya berdegup lebih kencang, sedikit ingin mengalihkan pandangan: “aku sudah bangun tidak bisa tidur lagi.”

Melihat reaksinya yang begitu lucu, Gryson Gu juga tidak tahu terpikirkan apa, tiba – tiba membalikkan badan, dan mengarahkan badannya turun: “Melisa.”

Dia mengatakan dengan nada kecil, sengaja mengatakan setiap kata dengan jelas: “kemarin malam, bukankah katanya mau menungguku?”

Benar – benar, sebelum Gryson Gu mengatakan kalimat ini, Melisa Cheng terhadap kata ‘menunggu’ itu sama sekali tidak ada pemikiran apa pun.

Hanya saja, hingga saat ini, tiba – tiba dia mengerti.

Melisa Cheng dengan pandangan yang tidak tahu harus melihat kemana, wajahnya memerah seperti apel, hampir saja menggigit lidah sendiri, dengan terbata dia mengatakan: “kamu…. Kamu….”

Setelah kamu setengah hari juga tidak mengatakan kalimat yang lengkap, Gryson Gu tidak menahan diri untuk tersenyum.

Melisanya, masih sama seperti dulu, misalnya sama malunya, dan tidak bisa di kerjai.

Gryson Gu dengan lembut berkata: “sudahlah, aku bercanda. Karena kamu sudah bangun maka siap – siap, hari ini hari minggu, kamu tidak perlu ke kantor.”

Melisa Cheng menghela napas, baru bereaksi: “ternyata hari ini hari minggu, kamu masih perlu ke kantor?”

“iya.” Gryson Gu menganggukkan kepala: “kemarin malam masih ada banyak hal yang belum di urus, jadi hari ini aku harus ke perusahaan sebentar, hanya saja aku akan segera mengurus semua masalah dan kembali, jika kamu bosan bisa jalan – jalan keluar.”

“tidak apa, tidak perlu mengkhawatirkanku.” Melisa Cheng melambaikan tangan, dia keluar dari selimut: “kebetulan Rendy juga ada di Rumah, kita berdua akan menjaga diri sendiri dengan baik.”

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu