Pria Misteriusku - Bab 472 Aku Hanya Tertarik Padamu

Marson Gu yang membuat kepurusan ini, hampir saja membuat Lucy Jiang kecewa berat, dia hampir saja kehilangan kendali menjaga ekspresinya.

Urat di dahinya juga terlihat jelas, dia dengan segera merapikan poninya untuk menutupi ekspresinya.

Dan di bawah rambut hitamnya, pandangannya begitu dingin dan kejam.

Dia benar – benar tidak terpikirkan, dia sengaja mengatakan kalimat ini, bukan hanya tidak berpengaruh di depan Marson Gu, justru membuat Marson Gu seperti itu terhadapnya!

Mungkin menyadari ucapannya sedikit menyakiti orang, Marson Gu justru tidak ingin salah paham ini semakin besar, hanya dengan datar berkata: “tentu saja, uang yang aku janjikan Kepadamu masih berlaku, menunggu saat kamu butuh bisa langsung bisa menghubungi Andi Shi.”

Tahu saat ini sudah tidak bisa memaksa, Lucy Jiang langsung memperbaiki ekspresi di wajahnya, dengan susah payah mengeluarkan senyuman: “iya, hanya saja sekarang mungkin belum butuh.”

Marson Gu menganggukkan kepala, lalu terpikirkan satu masalah: “ohya, kalau begitu apa rencanamu kedepan?”

Awalnya dia berpikir setelah Lucy Jiang melahirkan dia akan mengirim dia dan anaknya ke luar negeri, tetapi sekarang anaknya sudah tidak ada, apa yang di pikirkan Lucy Jiang, dia juga tidak tahu.

Dan Lucy Jiang sudah mengundurkan diri dari perusahaan, kelak mau pergi kemana juga adalah permasalahannya.

“masih belum tahu, sementara istirahat dulu baru dibicarakan lagi.” Lucy Jiang menarik napas dalam, merasakan hembusan napas, dia berkata dengan santai: “lagipula masih ada tangan dan kaki, tidak bisa mati.”

Marson Gu tidak berkata, hanya melihatnya saja, namun di hatinya tetap merasa sedikit bersalah.

“jika ada masalah dalam pekerjaan, juga bisa menghubungi Andi Shi.” Berdasarkan identitas dan statusnya, membantu Lucy Jiang masuk ke perusahaan bukanlah hal yang sulit.

Mengenai kata – kata kembali ke perusahaan, Marson Gu tidak mengatakan, dan tidak akan mengatakan.

Dia mengangkat tangan dan melihat jam, waktu sudah tidak awal, dia masih harus menghadiri video rapat , lalu membuka mulut dan berkata: “di luar panas, masuk dan istirahatlah, aku masih ada urusan.”

“iya, tidak usah mempedulikanku, pergi saja.”

Dia menganggukkan kepala, Marson Gu membalikkan badan tanpa ragu.

Hingga dia berjalan jauh, Lucy Jiang baru menyimpan pandangannya.

Sudut bibirnya terlihat dingin, ucapannya hari ini pasti akan berguna, pasti akan menarik perhatian dan rasa bersalah Marson Gu.

Dengan begini, jika Natalia Wu terjadi masalah, dia juga punya alasan untuk mengelak.

Angina berhembus, di pantai juga ada ombak yang besar, lalu ombak itu menabrak batu besar di pinggir, dan menyemburkan semprotan air.

Lucy Jiang pelan – pelan mengankat kepala, tatapan matanya terlihat dendam yang tidak bisa di sembunyikan.

Vila Keluarga Gu tidak asing baginya, ada masanya di sini dia bisa memerintah apa pun, sangat tidak asing terhadap setiap orang dan setiap tempat.

Saat sarapan, Bibi Wang tiba – tiba melihat Lucy Jiang yang tiba – tiba muncul, dengan perasaan rumit menaruh makanan di depannya.

Natalia Wu justru terlihat lebih natural, dengan ditemani Marson Gu dia mengisi perutnya.

“pintar, minum susu ini.” Marson Gu memberikan gelas ke dekat bibir Natalia Wu, sebenarnya jika membicarakan perubahannya, perubahannya lumayan banyak.

Mengetahui dirinya sudah mau menjadi ayah, Marson Gu tiba – tiba merasakan tanggung jawab, dia merasa selama dirinya menjaga Natalia Wu dan anak dalam perutnya, membuat ibu dan anak ini berada di sisinya dengan bahagia.

Jadi semua hal yang dulu di anggap hanya masalah sepele dan tidak di perhatikan sekarang justru semuanya di perbesar, dan dia juga dengan sabar memperhatikannya.

Natalia Wu mengerutkan alisnya, lalu menggeser gelas ke sebelah: “tidak ingin minum lagi, sedikit kembung.”

Meskipun mengerutkan alis, tapi wajahnya justru terlihat senyuman bahagia.

Kebahagiaan Natalia Wu justru adalah hukuman bagi Lucy Jiang, tanpa sadar dia mencengkram pisau yang ada di tangannya, dengan dendam menatap kedua orang di depannya.

Saat Natalia Wu menyadari dan melihat ke arahnya, Lucy Jiang langsung mengalihkan pandangan, seakan tidak terjadi apa – apa memakan roti dalam piringnya.

Dia menggigitnya dengan sekuat tenaga, satu demi satu, seperti yang masuk ke perutnya bukan roti, melainkan dia ingin mengunyah Natalia Wu hidup – hidup.

Ucapan yang perlu di sampaikan sudah dibicarakan, Natalia Wu juga tidak ingin menghabiskan waktu karena orang di depannya ini, dia mengalihkan pandangannya dan berkata kepada Marson Gu: “nanti kamu ada urusan apa? Apakah masih mau ke perusahaan mengurus sesuatu?”

Rapat tadi pagi tidak begitiu lancar, masih ada sedikit masalah yang harus di selesaikan, Marson Gu langsung menganggukkan kepala: “iya, masih ada urusan yang belum selesai, kamu istirahat saja,nanti kalau sudah selesai aku akan mencarimu.”

“Baiklah.” Natalia Wu mengiyakannya dengan cepat, lalu dia menarik kursi, dengan elegan membuka mulut: “di ruangan sangat pengap, aku mau keluar cari angin.

Marson Gu menganggukkan kepala, lalu dia memerintah kepada pembantu: “ikuti nyonya, layani dengan hati – hati.”

Natalia Wu pergi dengan segerombolan orang, dari awal hingga akhir dia tidak melihat mata Lucy Jiang, seperti tidak ada keberadaan Lucy Jiang saja.

Dan Marson Gu juga sudah selesai, dia meletakkan pisaunya, lalu menggunakan lap untuk membersihkan mulutnya, membalikkan badan dan pergi.

Di ruang tamu hanya ada Lucy Jiang seorang saja, raut wajahnya tambah tidak enak, dengan marah meletakkan pisau di sebelah.

Perasaan dianggap tiada ini sangat tidak enak, benar – benar ingin langsung menampar wajahnya, satu tamparan dan satu tamparan, hingga wajahnya berubah.

Berdasarkan emosinya yang dulu, dia sejak awal sudah ingin langsung pergi, tapi terpikirkan masalah yang ingin di lakukannya selanjutnya, dia terpaksa menahan diri dulu.

Lucy Jiang menatap bayangan Natalia Wu, tidak menahan diri untuk menghela napas dingin di hatinya: “aku akan melihat kamu bisa sombong berapa lama, menunggu setelah kamu memakan makanan yang aku siapkan, kamu akan tahu apa arti kata menyesal!”

Seakan terbayang bayangan Natalia Wu berlutut memohon ampun, akhirnya hatinya merasa tenang sedikit.

Lucy Jiang dengan puas mengeluarkan senyuman jahatnya, lalu menghabiskan makanan di depannya, baru berdiri dengan elegan.

Di sekitar sudah tidak orang, dia tidak perlu sungkan, seperti sebelumnya dia pernah tinggal disini, tidak pernah menganggap dirinya seperti orang luar.

Dia langsung berjalan ke sofa dan duduk, masih dengan santai menyeduhkan teh untuk dirinya sendiri, lalu mengeluarkan ponsel dan membuka Weibo, semua itu dilakukan dengan natural.

Bibi Wang sambil mengelap meja, sambil melihat gerakan Lucy Jiang, sambil merasa jantungnya berdegup kencang.

Perempuan yang penuh ambisi ini, berinisiatif datang kesini pasti tidak ada hal baik, sebenarnya apa yang ingin dilakukannya?

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu