Pria Misteriusku - Bab 387 Menakuti Dan Diancam

“jangan katakan lagi!” Lucy Jiang dengan wajah pucatnya menyela, menggigit giginya, lelaki itu menghela napas dingin, akhirnya berkata: “baik, aku berikan kamu 200.000!”

“ini baru benar! Jika kamu sepatuh ini dari awal, apakah kita pernah menghabiskan waktu sebanyak ini!”

Suara bahagia lelaki ini terdengar sangat jijik.

Lucy Jiang mengerutkan dahi dan memberikan peringatan: “aku peringati, ini adalah yang terakhir! Kamu harus tahu diri, jangan salahkan aku tidak sungkan terhadapmu!”

Sebelumnya Lucy Jiang pernah mengancamnya seperti ini, lelaki itu tidak menganggap perkataannya, hanya dengan tenang menjawab: “sudah tahu. Cepat kirimkan uangnya, masih di rekening yang kemarin!”

Lelaki itu setelah menyelesaikan perkataannya langsung mematikan telepon, dengan bahagia, hanya perlu menunggu uang.

Mendengar suara dari telepon itu, Lucy Jiang sangat marah!

Mengapa dia bisa Bertemu lelaki seperti ini? Mengapa lelaki ini bisa sangat tidak tahu seperti ini?

Lucy Jiang menggigit giginya, dia tidak begitu peduli dengan uang ini, melainkan khawatir orang lain akan terus mempunyai kelemahannya!

Dia berpikir – pikir, masalah ini seharusnya mendiskusikan dengan Justin Qiao, maka dia langsung menelepon Justin Qiao, tetapi entah mengapa tidak ada yang mengangkatnya.

Setelah itu Lucy Jiang baru terpikirkan, Justin Qiao sudah pergi.

Terpikirkan sampai sini Lucy Jiang sangat tidak puas, lelaki ini setiap 3 hari sekali kembali ke negara Mu, lalu membiarkan dia disini sendiri?

Hanya saja baru sesaat, lelaki itu sudah mengirimkan pesan untuk menagih.

Lucy Jiang bahkan malas membukanya, memalingkan pandangannya, langsung mengirimkan uang padanya.

Selesai melakukan semua ini, Lucy Jiang baru menghela napas lega.

Saat ini, dia tidak mengantuk lagi.

Bersandar di ranjang yang lembut, Lucy Jiang mulai berpikir bagaimana menghadapinya.

Dia punya firasat, lelaki ini begitu tidak tahu malu kelak pasti akan kembali Mencarinya? Dia, ada orang seperti ini, seperti ada bom waktu yang terus berada di sebelahnya, tidak akan pernah tenang.

Lucy Jiang mempunyai ide untuk mengganti nomor ponsel, tapi selanjutnya, ide ini langsung dia bantah.

Lelaki itu sudah mengetahui Marson Gu, jika benar – benar memaksanya seperti itu, maka kemungkinan dia akan langsung ribut di depan Marson Gu, atau mungkin membuat Natalia Wu mengetahui masalah ini, sama saja dia tetap tidak bisa berbuat seperti ini.

Bagaimana pun dia berpikir tetap tidak terpikirkan cara yang pantas, Lucy Jiang diam – diam berharap, suatu saat lelaki ini akan berubah, tidak lagi kembali mencari masalah dengannya!

Dengan harapan yang tidak mungkin ini, Lucy Jiang pelan – pelan merasa lelah, dan memejamkan matanya, dan Secara tidak sadar dia langsung tertidur.

Di pagi hari kedua, Natalia Wu keluar dari kamar tidur dengan pakaian lengkap, begitu membuka pintu, yang berdiri di depan adalah Marson Gu.

Kedua orang tercengang, Marson Gu bertanya dengan tersenyum :”kenapa tidak tidur lebih lama?”

Sedikit tidak natural merapikan poninya, Natalia Wu berkata dengan ringan: “kantor sedikit sibuk ada urusan.”

Pandangan Marson Gu tertuju pada tangan kanannya, Natalia Wu membawa sebuah tas, jelas terlihat bersiap pergi ke kantor.

Dia mengerutkan dahinya: “kalau begitu apakah kamu sudah sarapan?”

“tidak, nanti sekalian beli saja di jalan.”

Natalia Wu sambil berbicara sambil mengangkat jam tangan, seakan sangat buru – buru: “aku pergi dulu, tolong minggir.”

Di depan kamar tempatnya hanya seluas itu, Marson Gu kebetulan berdiri di tengah, jika Natalia Wu ingin memaksa berjalan ke sana, takutnya akan menyentuh tubuhnya, jadi Natalia Qu berharap dia bisa pergi.

Marson Gu justru berdiri tidak bergerak, pandangannya penuh kelembutan: “aku antar ya?”

Hanya saja Marson Gu tidak tahu, di situasi seperti ini, semakin dia melembut justru tidak membuat orang merasa nyaman, justu merasa beban.

Maka Natalia Wu langsung menolaknya: “tidak, aku sudah terbiasa sendiri."

Kalimat terakhir seakan memukul hati Marson Gu, membuat hatinya merasa terpikul, perasaan aneh yang tidak pernah di rasakannya meliputi dirinya.

Natalia Wu benar – benar sangat buru – buru, dia tidak ingin terus berada di sini, langsung menyamping dan melewati Marson Gu.

Mendengar suara langkah kaki di belakangnya, pandangan Marson Gu melihat ke arah bawah, tangannya yang di genggam erat baru di lepaskan.

dia melihat ke arah Natalia Wu pergi, sedikit mengeluarkan senyum pahitnya.

Natalia, kamu ingin menyakitiku hingga kapan?

Bukannya tidak tahu dirinya salah, juga pernah berpikir ingin memperbaikinya, mendengar Natalia Wu menghindarinya seperti ini, membuat Marson Gu merasakan kekalahan yang tidak pernah ada dan sedikit tidak enak.

Setelah Natalia Wu pergi dari Keluarga Gu, tidak langsung pergi ke kantor, dan menggunakan taksi pergi ke pabrik kantor.

Dia berangkat begitu awal, karena produk yang dia tangani terjadi sedikit masalah, Natalia Wu adalah orang yang tidak suka karena masalah dirinya dan merepotkan orang lain, jadi langsung pergi ke pabrik begitu awal.

Setelah tiba di pabrik, Natalia Wu langsung mencari penanggung jawab tertinggi, dan memperlihatkan kartu kerjanya.

Setelah melihat identitasnya, bersamaan dengan penanggung jawab, Natalia Wu langsung ke bagian produksi.

Hanya saja bagian produksi sedikit rumit, Terkadang pandangannya jelas – jelas lumayan, tapi barang yang di hasilkan tidak sesuai ekspektasi.

Dengan seperti ini, kerja sama Natalia Wu dan orang di pabrik tidak begitu baik, dan perkembangannya sangat lambat.

Tapi karena dia sudah kesini, jadi dia ingin menyelesaikan masalah ini, jadi Natalia Wu juga tidak menyerah, dan justru langsung melakukannya sendiri.

Hanya saja entah sudah berlalu begitu lama, dahi Natalia Wu dipenuhi keringat, tangannya menggunakan sarung tangan berwarna putih, hanya bisa menggunakan bagian belakang kepalanya untuk menyeka keringat.

Mengangkat kepala dan bertatapan dengan orang di seberangnya, Natalia Wu sedikit terkejut mengerutkan dahinya: “Senior, kenapa kamu datang?”

“datang melihatmu.”

Steve Cheng mengenakan jas yang terlihat mahal, berdiri di pabrik ini terlihat menarik perhatian.

Dia pelan – pelan berjalan ke arahnya, menundukkan kepala melihat Natalia Wu yang sedang sibuk, dengan perhatian bertanya: “bagaimana? Apakah bisa?”

Pagi ini, Steve Cheng setelah tiba di kantor mendengar Natalia Wu pergi ke pabrik, sudah menunggu dua jam dia masih belum kembali, maka memutuskan langsung pergi melihat.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu