Pria Misteriusku - Bab 424 Ingin Memakannya.

Dulu sekali Natalia Wu pernah mendengar sebuah kalimat.

Jika kamu menerima banyak kepahitan, jangan pernah menyerah, karena kamu selalu menemukan orang yang akan menghentikanmu saat berbuat salah. Sampai saat itu tiba, kamu akan merasa pernah menerima seluruh kepahitan dan itu semua hanyalah bayangan. Titik akhirnya yaitu demi bertemu dengannya.

Dulu Natalia Wu juga pernah berpikir dirinya menerima begitu banyak kepahitan yaitu demi saling mencintai dengan Marson Gu.

Tapi ketika keduanya memulai lembaran baru, berbagai penderitaan dan kemunduran satu persatu muncul. Rasa perih itu seperti batu es yang turun di tengah hujan, satu persatu meremukkan tubuhnya, sangat dingin sampai tubuhnya sakit seperti terkoyak.

Natalia Wu berjalan ke depan dalam diam. Dirinya tak tahu harus pergi kemana. Ketika Natalia Wu berjalan ke sebuah lapangan, begitu mendongak Natalia Wu melihat sebuah keluarga beranggotakan tiga orang yang tidak jauh di depannya.

Seorang ayah bertubuh tinggi dan besar mengangkat anaknya ke atas kepala. Seorang ibu yang lembut bergandeng tangan di sebelah, ketiga orang tersebut tersenyum dengan sangat gembira.

Mungkin senyuman di wajah mereka terlalu terang, mata Natalia Wu ikut berkilau.

Bohong kalau dirinya tidak iri. Natalia Wu juga pernah memikirkan kehidupan yang sederhana dan bahagia.

Tapi hidup tidak selalu bisa berjalan sesuai keinginan. Natalia Wu melihat dari jauh dalam diam, entah melihat berapa lama, keluarga itu seperti kelelahan bermain dan akhirnya memutuskan untuk pulang.

Saat ada hembusan angin, perlahan-lahan Natalia Wu tersadar. Natalia Wu mendongak dan melihat matahari akan segera terbenam.

Natalia Wu sudah pergi cukup lama, kedua kakinya yang berdiri sudah terasa mati rasa. Saat Natalia Wu menarik pandangannya, di dalam hati wanita itu sudah membuat keputusan.

Mungkin yang diucapkan Steve Cheng tidak salah. Tidak peduli bagaimana, dia tidak boleh membuat dirinya sendiri menyesal.

Natalia Wu bertanya pada diri sendiri. Jika memutuskan dengan terburu-buru, mungkin suatu hari nanti dirinya akan merasa sangat menyesal.

Tidak peduli bagaimanapun, Marson Gu adalah ayah kandung dari anak ini. Pria itu juga memiliki hak untuk tahu keberadaan anak ini.

Diam-diam Natalia Wu sudah memutuskan. Natalia Wu tidak menunda lagi, dia langsung buru-buru kembali ke villa keluarga Gu.

Awalnya Natalia Wu pikir di waktu ini Marson Gu sudah kembali ke rumah. Hasilnya tak disangka, ketika kembali villa sangat sunyi.

Lucy Jiang sepertinya sedang tidur siang dan sampai sekarang belum bangun. Jika Natalia Wu berisik, maka nantinya dia akan ribut dengan Lucy Jiang.

Natalia Wu memutuskan untuk menunggu, tapi begitu menunggu, Natalia Wu malah menunggu sampai tengah malam.

Ketika suara mesin mobil terdengar dari lantai bawah, Natalia Wu langsung terbangun dari tidurnya.

Natalia Wu mengangkat kepalanya dengan pandangan samar-samar dan sadar bahwa dirinya entah sejak kapan sudah tertidur di atas meja.

Di malam yang sangat sunyi, suara buka dan menutup pintu sangat terdengar jelas. Natalia Wu langsung tersadar sepenuhnya.

Natalia Wu langsung berdiri menuju ke lantai bawah. Ketika sampai di ruang tamu, Marson Gu juga kebetulan baru masuk ke dalam dan mengangkat sebelah alisnya begitu melihat Natalia Wu.

Marson Gu seperti meminum terlalu banyak alkohol, matanya tampak buram. Kancing kemeja pertama terbuka, menampakkan tulang selangka yang sangat seksi, di lekukan lengannya tersampir jas, langkah kaki yang biasanya stabil juga berubah menjadi tak stabil.

Natalia Wu langsung menghampiri: "Kamu minum alkohol?"

Sambil bicara sambil Natalia Wu mengulurkan tangannya ingin memapah Marson Gu, tapi malah di dorong oleh pria itu.

"Bukan urusanmu."

Marson Gu yang mabuk terlihat lebih kasar dari biasanya, pria itu juga tak terkontrol dan tak bisa berpikir jernih. Seluruh hatinya diisi dengan keburukan dan kebaikan Natalia Wu yang tak bisa dia bedakan, tentu saja wajah Marson Gu menjadi tak enak.

Didorong seperti itu, Natalia Wu mundur dua langkah ke belakang, punggungnya tertahan di sofa yang empuk.

Kerutan di dahi Natalia Wu semakin banyak, gerakan Marson Gu membuat Natalia Wu tak nyaman, tapi teringat karena Marson Gu mabuk, tanpa banyak bertanya dengan suara pelan Natalia Wu bicara: "Aku akan membuatkanmu sup pereda mabuk."

Natalia Wu masih ingin memberitahu berita ini ke Marson Gu dan berencana untuk mengatakannya setelah dia sadar setelah minum sup ayam di pagi hari.

Tapi Marson Gu malah menarik Natalia Wu, Emosi yang tidak bisa dipahami ditemukan di mata yang dalam dan gelap itu: "Natalia."

Mungkin alasannya karena meminum alkohol, suara Marson Gu yang biasanya dingin dan tenang sekarang terdengar serak, terdengar sangat seksi dan menggoda.

Tanpa sadar Natalia Wu berdeham, sepasang matanya yang jernih menatap Marson Gu.

Alkohol, kesedihan, kekhawatiran bercampur menjadi satu. Ini seperti membuat segelas alkohol yang sangat kuat, membuat Marson Gu sangat mabuk.

Marson Gu menatap orang yang berjarak sangat dekat dengannya, orang di depannya adalah wanita yang paling dia cintai, tapi entah mulai sejak kapan keduanya perlahan-lahan semakin menjauh. Bahkan saat keduanya berhadapan, dirinya terasa seperti dipisahkan oleh dinding yang tak terlihat.

Di saat mabuk tidak ada banyak kekalutan. Marson Gu hanya ingin memecahkan dinding yang tak terlihat dan memeluk orang yang paling dia cintai dengan erat.

Apa yang dipikirkan langsung dilakukan oleh Marson Gu, lalu menarik Natalia Wu dengan kuat masuk ke dalam pelukannya.

Tapi saat itu dari arah lantai dua terdengar suara: "Marson."

Gerakan Marson Gu terhenti, apa yang dia ingin lakukan pun tak nyaman, lalu Marson Gu melepaskan Natalia Wu.

Tangannya mengendur, Natalia Wu merasa kecewa. Tanpa perlu menoleh, Natalia Wu tahu yang bersuara adalah Lucy Jiang.

Tapi karena hatinya mengerti dengan jelas, respon Marson Gu malah membuat orang semakin marah. Apakah saat Lucy Jiang muncul, Marson Gu akan langsung melepaskannya?

Lucy Jiang sama sekali tak memberikan Marson Gu waktu untuk berpikir, Lucy Jiang berjalan kemari dengan buru-buru, dengan wajah khawatir berucap: "Marson, kamu pulang malam sekali. Aku pikir terjadi sesuatu padamu."

Marson Gu kembali menjadi pria yang bisa mengontrol emosinya ketika berhadapan dengan Lucy Jiang, dengan datar menjawab: "Ada sesuatu yang menunda."

Lucy Jiang tidak menyerah dan bertanya kembali: "Saat siang hari aku lihat raut wajahmu tidak enak. Kamu sungguh tak apa-apa?"

Marson Gu mengernyit, tanpa menjawab apapun pria itu menggeleng.

Melihat sikap yang seperti itu, Lucy Jiang langsung mengalihkan perhatiannya ke Natalia Wu.

Barusan dia melihat dari atas dengan jelas Marson Gu hampir memeluk Natalia Wu, itu bukanlah hal yang bagus!

Saat itu Lucy Jiang menggerakkan matanya, di kepalanya terlintas kejadian siang tadi di kafe. Mata Lucy Jiang langsung bersinar, lalu berpura-pura tidak tahu dan bertanya: "Eh, Natalia? Kapan kamu pulang?"

Natalia Wu bingung karena ditanya, saat bersiap menjawab, Natalia Wu mendengar Lucy Jiang bicara sendiri: "Siang tadi aku melihatmu dan tuan Cheng mengobrol di kafe seru sekali. Aku pikir hari ini kamu akan pulang terlambat!"

Setiap kata yang dia ucapkan sangat serius, tetapi rangkaian yang terhubung secara tidak sadar membuat orang berpikir tentang hal lain.

Saat itu Marson Gu melihat ke arah Natalia Wu, seperti sedang menunggu penjelasannya.

Tapi Natalia Wu malah merasa kaget. Lucy Jiang melihatnya dan Steve Cheng? Apakah wanita itu juga mendengar berita kehamilannya?

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu