Pria Misteriusku - Bab 916 Dia Tidak Akan Dikerjai Lagi

Manusia meninggal karena harta, burung mati karena makanan.

Begitu menyebutkan keuntungan, raut wajah Sinta Ye langsung berubah, langsung terpancar kelicikannya.

Melisa Cheng dengan tenang berdiri di tempat semula, melihat Sinta Ye dengan tenang.

Dia hanya merasa sangat lucu, menunggu Sinta Ye baru dia berbicara dengan tenang: “aku memang pernah Berjanji seperti itu, hanya saja itu juga dalam keadaan Shintia Ye tahu bagaimana cara menjadi orang, dia saja sudah tidak menganggap dirinya sebagai manusia, menurutmu perusahaan mana yang bisa menerimanya?”

“kamu berani memarahi putriku bukan manusia?” Sinta Ye selalu salah memusatkan perhatiannya, dia dengan marah memelototi Melisa Cheng, melihatnya yang marah, hingga hampir ingin langsung merobeknya saja.

Melisa Cheng sebenarnya sudah tidak berharap apa pun lagi pada Sinta Ye, lalu dengan sinis dia menggelengkan kepala: “lagi pula aku sudah menyampaikan apa yang perlu di sampaikan, selanjutnya apa yang mau di lakukan adalah pilihan kalian, urusan kalian aku tidak mau peduli, tahu diri saja.”

Selesai berbicara dia langsung membalikkan badan dan pergi, seperti tidak peduli Sinta Ye yang berteriak.

“Melisa Cheng, dasar serigala yang kejam, bagaimana bisa berbuat seperti itu terhadap kakak dan ibu angkat mu.” Sinta Ye berteriak marah, ingin menghentikan kepergian Melisa Cheng, hanya saja takut terhadap kemampuannya saat ini, hanya bisa memarahinya saja.

Hanya saja semua ini tidak berpengaruh pada Melisa Cheng, dia sudah berbeda sejak awal, bukan lagi perempuan yang penakut itu.

Melisa Cheng yang hari ini, sudah punya sesuatu yang ingin dia lakukan, juga punya sesuatu yang ingin dia lindungi.

Tetapi seseorang begitu punya bantuan, dan bersamaan punya masalah, juga bisa mengenakan pelindung.

Keluar dari Rumah Ye, Melisa Cheng tidak lagi berhenti, dia langsung jalan ke arah mobil.

Sedangkan baru saja dia melangkah, sebuah mobil berwarna merah, datang dari arah depan dengan kecepatan tinggi, kecepatan itu sangat cepat, seakan tidak ada maksud untuk minggir.

Melisa Cheng terpaksa menghentikan langkah, untuk sementara bergerak ke samping dulu.

“cit….” suara rem mobil terdengar, mobil Porsche berwarna merah berhenti tepat di sebelah Melisa Cheng.

Dia melihatnya, sesaat membelalakkan mata.

Perempuan yang di dalam mobil jelas juga melihat Melisa Cheng, wajahnya kaget, tetapi dengan segera mengalihkan pandangan, dia mencium wajah lelaki itu, lalu mengatakan kalimat yang menjijikkan.

“sayang, terima kasih sudah mengantarkanku pulang. Kalau begitu aku pergi dulu?”

Lelaki itu sudah berumur 50 tahunan, dan perutnya juga sudah bunci, lalu dengan pandangan penuh napsu melihat ke badan Shintia Ye, baru mengulurkan tangan dan menepuk tangannya:

“sayang, besok aku datang menjemputmu.”

“hehe, kalau begitu aku menunggumu.” Shintia Ye tersenyum dan mengedipkan mata, setelah itu dia baru turun dari mobil.

Mobil yang ada di belakang juga tidak berhenti lama, lelaki itu langsung menancapkan gas, dan menghilang dari pandangan.

Shintia Ye baru membalikkan badan, dan melihatnya, Melisa Cheng yang hanya mengenakan pakaian rumahan, pandangannya penuh kebencian: “kenapa kamu datang?”

Mendengar perkataan ini, Melisa Cheng tertawa dingin dalam hatinya.

Baru saja dia sudah melihat semua pemandangan ini, dia baru tahu Shintia Ye lebih parah dari rumor yang tersebar, saat ini juga tidak lagi dengan emosi baiknya, hanya berkata dengan datar:” semua yang harus dikatakan sudah aku sampaikan pada ibumu, kamu bisa menanyakannya sendiri.”

Sikapnya ini berhasil membuat Shintia Ye marah, dia maju dengan mengenakan hak tinggi, Shintia Ye menahan jalan Melisa Cheng: “aku sudah membiarkanmu pergi?”

Melisa Cheng kembali melihat ke arah Shintia Ye, pandangannya tidak penuh rasa takut: “Shintia Ye, apa lagi yang ingin kamu lakukan?”

Dia sama sekali tidak pernah melihat perempuan yang begitu tidak tahu malu, benar – benar membuat orang ingin muntah.

Hanya saja jelas – jelas Shintia Ye bukan hanya tidak tahu malu, masih begitu bangga.

Dia mengangkat dagunya, kesombongannya ini bahkan lebih tinggi di bandingkan dengan Sinta Ye: “Melisa Cheng, aku beri tahu, kamu jangan sombong di depanku. Kedudukanmu saat ini, bukankah juga karena Gryson Gu?”

Shintia Ye sambil berbicara juga sambil iri, bagaimana pun dari penampilan dan bentuk tubuh, dia tidak kalah dari Melisa Cheng, juga pernah berusaha menggoda Gryson Gu, hanya saja kenyataan mengatakan kalau dia sendiri yang sedang mencari kesusahan.

Begitu mengingat kejadian lelaki itu mempermalukannya, wajah Shintia Ye saja merasa panas, jika di katakan justru semakin parah: “Melisa Cheng, kamu terlalu polos. Di sebelah Gryson Gu bagaimana mungkin tidak ada perempuan? Dia hanya merasa penasaran saja terhadapmu, setelah rasa penasaran itu hilang, kamu bahkan tidak bisa di bandingkan dengan perempuan malam, sampai saat itu, bagaimana kamu bisa sombong di depanku?”

Melisa Cheng terpikirkan, jika dia tidak Bertemu dengan Gryson Gu, mungkin dia akan di Tarik oleh Sinta Ye pergi ke tempat hiburan malam, sekarang mendengar Shintia Ye berkata seperti ini, tidak mungkin jika dia tidak marah.

Dengan tatapan dingin dia melotot ke arah Shintia Ye, hatinya justru semakin jelas, kulit wajah perempuan ini sudah rusak, sepertinya mengatakan apa pun juga tidak akan membuatnya merasa malu.

Mata Melisa Cheng berputar, tiba – tiba berkata dengan jijik: “memang, anggap saja yang kamu katakan itu benar. Hanya saja bagaimana pun, aku pernah mendapatkan Gryson Gu, tetapi bagaimana denganmu? Bukan hanya diusir dari Rumah orang, bahkan kehilangan pekerjaan, Shintia Ye, sebenarnya siapa yang lebih parah?”

“kamu….” Shintia Ye sudah di buat sangat sakit, dia langsung sangat panik, mengangkat tangan, tamparan itu menuju ke arah Melisa Cheng.

Melisa Cheng menghela napas dingin, dengan reflek menahannya, gerakannya cepat dan kejam, membuat supir yang ingin membantunya juga terkejut.

“Shintia Ye, aku tidak ingin berdebat yang tidak penting lagi denganmu, ucapan yang harus di sampaikan sudah aku sampaikan, kamu sendiri yang mau jatuh, siapa pun tidak bisa mengaturmu.” Melisa Cheng langsung melemparkan tangannya.

Shintia Ye yang tidak berhenti dengan stabil, langsung bergerak mundur Beberapa langkah, sedikit kasihan memegang pohon di sebelah, baru berusaha mempertahankan tubuhnya.

Melisa Cheng justru tidak melihatnya, melangkahkan kaki langsung berjalan ke arah supir.

“Melisa Cheng, dasar pelacur!” Shintia Ye marah, sama sekali tidak memperhatikan imagenya.

Melisa Cheng menghentikan langkah kakinya, tetapi tidak membalikkan kepala, hanya dengan nada sinis berkata: “baik, karena kamu merasa aku pelacur, maka lainkali jangan memohon padaku, memohon pada seorang pelacur, kamu sendiri termasuk apa?”

“aku… Melisa Cheng, kamu brengsek, kenapa kamu tidak mati saja? Kamu mati lah.” Sintia Ye langsung bereaksi, tanpa peduli apa pun langsung bergerak menuju ke arah Melisa Cheng!

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu