Pria Misteriusku - Bab 263 Dia Tidak Puas Terhadap Tubuhnya?

"Hm, benar yang kamu katakan." Natalia Wu memaksakan diri untuk bersemangat, pergi ke toilet mengambil barang pribadinya.

Setelah beberapa saat mereka akhirnya selesai berkemas, Justin Qiao juga muncul di depan pintu: "Bagaimana? Sudah selesai membereskan barang?"

Natalia Wu menganggukkan kepala: "Hm, sudah selesai."

Justin Qiao tidak tenang melihat ke arah belakang tubuhnya, mengambil koper yang dia pegang: "Tidak ada yang ketinggalan kan? Jangan sampai meninggalkan barang disini."

"Seharusnya tidak ada, kita sekarang langsung ke bandara kah?"

Natalia Wu menundukkan kepala melihat jam, sekarang waktunya dikatakan awal juga tidak awal, kalau pergi ke bandara bukannya tidak bisa, hanya mereka sekarang belum makan.

"Aku merasa langsung ke bandara saja, kemudian nanti di sekitar bandara lihat ada makanan apa." Justin Qiao selesai bicara melihat ke arah Lucy Jiang: "Menurut kamu?"

Mereka berdua sekarang seperti semut yang memegang tali yang sama, Lucy Jiang gila kalau sampai menolak ide Justin Qiao, jadi menganggukkan kepala: "Boleh, kalau begitu ayo jalan."

Mereka bertiga keluar dari hotel, Justin Qiao dari awal sudah menyiapkan supir dan mobil, langsung menuju ke bandara.

Mobil melaju dengan stabil di jalan raya, setengah jam kemudian tiba di bandara.

Justin Qiao terlebih dahulu turun dari mobil, menurunkan koper mereka, membalikkan kepala berkata kepada dua wanita itu: "Sekarang waktunya masih awal, aku letakkan barang di tempat penitipan dulu."

"Kalau begitu merepotkanmu." Natalia Wu sedikit tidak peduli, tapi masih tidak lupa untuk berterima kasih, setelah menganggukkan kepala pada Justin Qiao, ingin mengambil ponselnya.

Jarak dengan kepergian Marson Gu sudah ada beberapa jam, Marson Gu seharusnya sudah tiba di Kota A, juga tidak tahu apakah sekarang dia sudah menyalakan ponsel?

Seperti bisa mengetahui pemikirannya, tampak senyuman di sudut bibir Lucy Jiang, berkata dengan santai: "Mau tidak menelepon Marson Gu? Beritahu dia kita juga kembali, atau nanti minta dia langsung ke bandara jemput kita."

Natalia Wu tidak berbicara, ekspresinya ragu-ragu.

Karena dia tidak yakin, dalam kondisi sulit menebak suasana hati Marson Gu, tidak tahu apa dia mau datang ke bandara menjemput mereka.

Terus duduk di ruang tunggu, Natalia Wu masih bingung, Justin Qiao sudah meletakkan koper di penitipan barang, mereka bertiga berkumpul di ruang tunggu.

Tidak ada lagi yang mengungkit mengenai menelepon Marson Gu, Natalia Wu makin tidak tenang.

Justin Qiao berkata: "Barusan aku melihat di samping ada restoran jepang, mau tidak makan dulu?"

"Baik, kebetulan aku juga lapar." Lucy Jiang langsung mengiyakan, setelah berdiri baru menyadari Natalia Wu sama sekali tidak bergerak.

Dia dengan bingung bertanya: "Natalia Wu, kamu tidak pergi kah?"

Sampai saat ini, Natalia Wu yang terbenam dalam pikirannya sendiri baru merespon, menggerakkan sudut bibir: "Aku barusan melamun, maaf."

Justin Qiao dan Lucy Jiang saling berpandangan, tapi juga tidak mengatakan apa-apa.

Restoran Jepang ada di dekat sana, masih ada penumpang lain yang juga sedang menikmati mie, Justin Qiao dan Lucy Jiang makan sushi sambil berbincang, suasananya masih termsuk ramai.

Hanya Natalia Wu yang tidak berbicara sama sekali, sesekali ada orang yang menanyakan, dia baru mengangkat kepala menjawab satu dua kalimat, kebanyakan sedang memikirkan masalahnya sendiri, piring di hadapannya juga tidak disentuh.

"Natalia Wu." Lucy Jiang tidak tahan memanggil dia.

"Hm?" Natalia Wu dengan bingung mengangkat kepala: "Ada apa?"

"Kamu tidak lapar kah? Kenapa tidak makan?" Pandangan Lucy Jiang tertuju pada piring di hadapannya.

Natalia Wu juga ikut melihat, dengan canggung tertawa: "Aku tidak terlalu suka makan sushi."

"Aku yang tidak mempertimbangkan dengan baik, kalau begitu kita ganti restoran yang lain?" Justin Qiao berkata dengan perhatian, niat baiknya terlihat sangat lembut.

Natalia Wu melambaikan tangan: "Tidak perlu, aku tidak selera makan."

Dia kembali melihat mereka yang sudah hampir menghabiskan makanan, lalu berkata: "Kalian sudah kenyang? Kalau sudah kenyang kita kembali."

Natalia Wu berbicara sambil berdiri, berjalan sendiri.

Justin Qiao dan Lucy Jiang saling berpandangan, juga ikut berdiri.

Di jalan kembali ke bandara, Natalia Wu juga tidak berbicara, sampai masuk ke dalam bandara, dia tiba-tiba membalikkan kepala berkata kepada Justin Qiao dan Lucy Jiang: "Aku pergi dulu ke toilet, sebentar lagi aku cari kalian."

"Ah? Perlu tidak aku temani?" Lucy Jiang sama sekali bukan bersungguh-sungguh, tapi dia ingin mengikuti Natalia Wu untuk melihat apa yang dia lakukan, tapi tidak disangka Natalia Wu menolak tanpa keraguan.

"Tidak perlu, aku juga bukan anak kecil berusia tiga tahun." Natalia Wu memaksakan tersenyum, membalikkan badan lalu berjalan menuju ke arah toilet.

Sampai bayangannya menghilang, Lucy Jiang baru kembali berbicara: "Dia pasti pergi untuk menelepon Marson Gu!"

Saat dia berbicara suaranya dipenuhi dengan kebencian, ekspresi wajahnya juga sedikit berubah.

Justin Qiao tidak mempedulikan, berkata: "Kalau benar menelepon lalu kenapa? Kamu begitu yakin, Marson Gu pasti akan mengangkat teleponnya kah?"

Lucy Jiang terpaku, lalu tersenyum.

Tidak salah, Marson Gu sekarang sedang marah, tidak akan mengangkat telepon Natalia Wu.

Sedangkan faktanya sama seperti yang mereka pikirkan, Natalia Wu baru masuk ke toilet belum lama, akhirnya memutuskan menelepon Marson Gu.

Tapi yang membuat dia terkejut adalah, ponsel yang dipegangnya berbunyi: "Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan coba beberapa saat lagi……"

Natalia Wu membelalakan mata, apa yang terjadi?

Marson Gu seharusnya sudah tiba dari tadi, kenapa ponselnya masih tidak aktif? Apa terjadi sesuatu?

Sepanjang hari, Natalia Wu sangat bingung dan khawatir, kalau belum mendapatkan jawaban yang pasti, dia tidak bisa tenang.

Angin malam yang berhembus terasa dingin, dia tiba-tiba merasa kedinginan, rasa dingin itu sampai ke tulang, menjalar ke tubuhnya.

Dia mengangkat kepala melihat dirinya di dalam cermin, jelas-jelas baru lewat beberapa jam.

Dia tiba-tiba merasa dirinya seperti sedang menghadapi sesuatu yang mengguncangkan, wanita di dalam cermin, raut wajahnya pucat seperti kertas, alisnya mengerut, seolah ada sesuatu.

Natalia Wu memandang selama beberapa saat, memejamkan mata dengan kelelahan.

Jangan dipikirkan, jangan memikirkan sesuatu yang tidak pantas dipikirkan, tunggu setelah kembali semuanya akan ada hasilnya.

Menenangkan diri seperti ini, hati yang tadinya merasa lelah sekarang perlahan menjadi tenang.

Natalia Wu membasuh wajahnya dengan air dingin, baru setelah itu berjalan keluar.

Terpisah jarak yang sangat jauh, Natalia Wu lebih bisa melihat dari kaca transparan, melihat ruang tunggu VIP, Lucy Jiang dan Justin Qiao sedang berbincang, mereka berdua sesekali tertawa lebar.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu