Pria Misteriusku - Bab 467 Tidak Ada Yang Boleh Menyentuh Prianya

Saat kedua penjaga itu mendengar kata-kata Lucy Jiang, mereka pun saling bertatap-tatapan. Mereka sedikit banyak juga mendengar rumor yang beredar di kantor, sehingga mereka juga tahu bahwa memang benar Lucy Jiang belum mengurus pengunduran dirinya.

Lagipula, masih ada poin yang lebih penting. Mereka juga tidak berani benar-benar menyinggung Lucy Jiang. Tidak ada asap tanpa api. Kalau ternyata wanita ini benar-benar mempunyai hubungan yang seperti itu dengan Direktur Gu, maka hanya dengan sedikit bujukan dari Lucy Jiang, mereka dapat dengan mudah diusir.

Lucy Jiang menyunggingkan sudut bibirnya, ia kembali menambahkan kobaran api: “Lagipula tidak ada orang yang mengatakan bahwa aku tidak boleh masuk ke kantor, bukan? Bukankah tidak terlalu baik kalau kalian menahanku seperti ini?”

Ia tidak percaya, mana mungkin Marson Gu mengatakan dengan mulutnya sendiri perintah seperti ini? Asalkan tidak ada perintah langsung dari mulut Marson Gu, maka apapun yang terjadi, Lucy Jiang harus bisa masuk ke kantor hari ini!

Sebuah kalimat itu tiba-tiba menyadarkan kedua satpam itu. Mereka berdua menarik kedua ujung bibirnya dan dengan segera langsung mengesampingkan tubuh mereka: “Baiklah kalau begitu. Keluarlah lebih cepat, jangan terlalu lama di dalam.”

Lucy Jiang tidak menanggapi. Ia hanya mendengus ringan, kemudian mulai melangkah maju dengan stiletto 10 cm miliknya dan berjalan masuk dengan anggun.

Setelah kedua pintu otomatis kembali tertutup, kedua penjaga itu menatap punggung Lucy Jiang dan menghela napas.

Benar-benar serigala!

Perusahaan Emperor masih sama seperti dulu, sama sekali tidak mungkin berhenti beroperasi hanya karena salah satu personilnya berkurang. Tidak terhitung berapa banyaknya orang yang bertarung hidup di dalam gedung perkantoran Empire State Building ini, atmosfer kerasnya dunia kerja menguar kuat di tempat ini.

Tapi Lucy Jiang tidak memandang orang-orang ini. Ia kenal dengan sangat baik pintu mana yang harus ia masuki dan jalan mana yang harus ia lalui. Ia langsung berjalan menuju ruang direktur.

Nama Lucy Jiang memang tercatat sebagai nama yang sudah keluar dari perusahaan, namun karena sudah lama tidak melihatnya, kemunculan Lucy Jiang langsung menjadi pusat perhatian semua orang.

Beberapa rekan kerja wanita yang suka menggosip pun langsung diam-diam berkumpul, mereka menunjuk Lucy Jiang di belakang punggungnya.

Suara diskusi mereka tidaklah kecil. Lucy Jiang dapat mendengar perkataan mereka dengan sangat jelas, namun ia tidak peduli sedikitpun.

Semakin banyak orang yang membicarakan hubungannya dengan Marson Gu, sebenarnya ia semakin merasa senang karena sepertinya mereka berdua benar-benar terikat bersama.

Ia tidak mendapatkan halangan apapun sampai ke ruang direktur. Orang-orang lain itu tidak tahu tujuan kedatangan Lucy Jiang, namun mereka juga tidak berani menghalanginya. Oleh karena itu, Lucy Jiang baru mengejutkan Andi Shi ketika sudah sampai di depan ruangan direktur.

“Nona Jiang.” Mata dan tangan Andi Shi sangat lincah, ia langsung menghadang di hadapan Lucy Jiang hanya dalam sekali gerak. Terlukis senyum yang aneh dan canggung pada wajahnya, namun sudut matanya sangat dingin.

Wanita ini baru saja berhenti beberapa hari, tapi sudah kembali melonjak. Benar-benar membuat orang tidak bisa tenang.

“Oh, kamu.” Untuk menghadapi Andi Shi, Lucy Jiang mau tidak mau harus menarik kembali peringainya yang arogan dan dominan. Ia menggantinya dengan mengeluarkan senyum yang lembut dan sikap damai: “Apakah Direktur Gu ada di dalam? Aku ada sedikit keperluan dengannya.”

Andi Shi tetap bergeming, namun ia mulai menggerutu kesal dalam hati. Tapi saat ia sedang memikirkan bagaimana sebaiknya menahan Lucy Jiang, tiba-tiba terdengar suara pria yang dingin dan lantang dari dalam ruangan: “Biarkan ia masuk.”

Andi Shi termangu. Bosnya dengan semudah itu membiarkan penyihir ini masuk? Ia tidak mungkin kembali terkena tipu daya, bukan?

Tapi ini adalah keputusan Marson Gu. Walaupun Andi Shi sedikitpun tidak dapat mengerti, namun ia tetap tidak bisa mempertanyakannya.

Barulah kali ini Andi Shi bergeser dari posisinya. Dengan tidak sabar Lucy Jiang berjalan masuk ke dalam, tidak lupa juga ia memberikan seulas senyum bangga.

Andi Shi pun sangat ingin membalikkan bola matanya, namun ia berhasil mengontrol suasana hatinya dan kemudian menutup pintu dengan rapat.

Begitu memasuki ruangan, langkah kaki Lucy Jiang pun terdengar sangat ringan. Wajahnya mengukir sebuah senyum yang memabukkan orang: “Marson, kudengar kamu sudah pulang. Bagaimana? Apa kali ini kalian bersenang-senang?”

Sebuah senyum yang terlihat tenang lalu ditambah dengan nada bicara yang sangat ringan, membuat Lucy Jiang terdengar seperti sedang benar-benar merasa bahagia untuk Marson Gu.

Tatapan Marson Gu berhenti beberapa detik di wajah Lucy Jiang. Sinar matanya yang remang dan halus berkilat sesaat, namun kemudian ia memalingkan tatapannya tanpa suara.

Marson Gu meletakkan dokumen yang ada di tangannya. Seluruh tubuhnya bersandar ke sandaran kursi, kedua kakinya disilangkan dan ia berujar dengan datar: “Kenapa kamu tiba-tiba datang?”

“Aku datang ke kantor untuk mengurus pengunduran diri. Kamu juga tahu bahwa sebelumnya aku meninggalkan kantor tanpa banyak bunyi dan aku juga tidak mengurus prosedur perpindahan tangan. Sebenarnya aku tidak ingin seperti ini.”

Wajah Lucy Jiang terlihat sangat tenang sambil menjelaskan. Tapi, apakah ada yang tahu bahwa tangan yang ada di samping tubuhnya sudah terkepal kuat-kuat?

Marson Gu mengangguk, mengakui memang bisa saja ada perkara seperti ini. Tapi kalau hanya mengurus soal pengunduran diri, bukankah ia juga tidak perlu datang ke ruangannya?

Marson Gu meletakkan kakinya kembali lalu berkata datar: “Kalau begitu kamu pergilah dulu.”

Kepalan tinju tangan Lucy Jiang mengetat beberapa kali lipat, sekuat tenaga menahan diri agar tidak memekik.

Lucy Jiang menahan dan mengendalikan dirinya sendiri, kemudian barulah ia bisa bepura-pura mengulas sebuah senyum tenang: “Ya. Aku sudah mengatakannya pada pengawas, masih dalam proses.”

Lucy Jiang kemudian tanpa banyak bunyi mengalihkan topik pembicaraan dan dengan sengaja mengarahkan ke Natalia Wu: “Oh ya, bagaimana kondisi Natalia sekarang? Kehamilan saat trisemester pertama sangat penting, kamu harus menjaganya dengan sangat baik!”

Setelah mengungkit Natalia Wu, tatapan mata Marson Gu pun melembut. Bahkan nada bicaranya saja tidak sedatar yang sebelumnya: “Ya, aku tahu.”

Hati Lucy Jiang merasa masam, perasaan cemburu itu lagi-lagi merayapinya.

Tepat saat sepertinya ia tidak lagi dapat mengontrol perasaannya, Marson Gu yang duduk di belakang meja kerjanya akhirnya mengangkat kepalanya. Ia melihat sekilas Lucy Jiang, bibirnya bergerak dan bertanya: “Bagaimana denganmu? Setelah pulang seharusnya baik-baik saja, bukan?”

Mendengar pertanyaan Marson Gu yang seolah memperhatikannya ini, Lucy Jiang pun menjadi semangat dan salah tingkah. Jawabannya terlontar dengan tidak beraturan: “Ba... Baik. Hanya saja di rumah terlalu sunyi, aku tidak terlalu terbiasa.”

Marson Gu mengangkat alisnya: “Kalau kamu merasa terlalu sunyi, kamu bisa menjemput orangtuamu untuk tinggal bersama. Kalau ada mereka yang menjagamu, aku juga bisa lebih tenang.”

Setelah mengucapkan itu, Marson Gu pun teringat bahwa ada urusan lain yang harus ia urus. Ia embali mengambil berkas dokumen yang ada di hadapannya kemudian berujar datar: “Kalau masalahnya ada di uang, kamu boleh mengatakan berapa yang kamu butuhkan.”

Sekujur tubuh Lucy Jiang bergetar, seluruh aliran darahnya terasa seolah membeku seketika.

Lucy Jiang terus tersenyum sambil menatap pria di hadapannya dan akhirnya ia menyadari sebuah hal.

Marson Gu bukannya mengkhawatirkannya. Pria itu hanya tidak ingin dirinya kembali berulah. Itu sebabnya Marson Gu beberapa kali kerap menawarkan bantuan. Hal ini tidak memerlukan penjelasan yang lebih lanjut.

Apalah arti uang bagi Marson Gu? Pria itu sama sekali tidak peduli!

Setelah mengetahui kenyataan ini dengan jelas, raut wajah Lucy Jiang pun berubah-ubah. Sebentar merah, sebentar lagi putih pucat. Ia terlihat seperti bunglon yang wajahnya sebentar-bentar berubah warna. Sampai akhirnya ia memaksakan diri untuk mengulas sebuah senyum: “Baiklah. Lusa kalau aku ada waktu, aku akan pergi lagi menengok mereka. Sekarang aku akan pergi mengurus proses pengunduran diriku.”

Lucy Jiang kemudian pergi dari ruangan Marson Gu layaknya orang yang melarikan diri. Ia barusan muncul disini dengan bangga, namun sekarang terlihat begitu menyedihkan.

Andi Shi menyaksikannya dengan seksama sambil berdiri di samping, namun ia bersikap seperti tidak melihat perubahan seluruh raut wajah Lucy Jiang yang terlihat menjadi tidak senang.

Sampai akhirnya bayangan punggung Lucy Jiang menghilang, barulah Marson Gu perlahan-lahan menarik kembali tatapan matanya. Ia mengerutkan bibirnya dengan tidak pasti dan kembali merasuk dalam pekerjaannya.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu