Pria Misteriusku - Bab 663 Dia Cemburu

Karena Steve Cheng sudah berkata seperti itu, Natalia Wu juga tidak bersikeras lagi, jadi dia hanya bisa berkata: "Baiklah kalau begitu, aku seduhkan teh untukmu, tunggu kamu selesai kebetulan bisa minum teh."

Kembali ke ruang tamu, Natalia Wu benar-benar menyeduhkan teh untuknya, daun teh itu dia baawa dari luar negeri, karena Tuan Qiao biasanya sangat suka minum teh, jadi di rumah ada persediaan, waktu berlalu, Natalia Wu terpengaruh oleh keadaan, juga belajar cara menyeduh teh.

Dia mengambil semua peralatan, posturnya sudah sangat mirip, karena terlalu fokus sampai tidak memperhatikan Steve Cheng sudah ada di sampingnya.

Steve Cheng juga tidak bersuara mengganggu dia, dalam diam memperhatikan gerakan Natalia Wu, berpisah selama setengah tahun tidak bertemu, dia lebih baik dari yang dipikirkannya, juga lebih hebat.

Kalau dikatakan Natalia Wu yang dulu sekuntum bunga yang dipelihara di dalam ruangan hangat, dia yang sekarang sekuntum mawar merah yang bisa terlihat di padang pasir, tidak peduli kapanpun tidak bisa menutupi sinar tubuhnya.

Langkah terakhir sudah selesai dikerjakan, gelas porselan putih diisi dengan air teh berwarna kuning, Natalia Wu membalikkan badan bersiap memanggil Steve Cheng, begitu membalikkan badan bertepatan dengan pandangannya.

Mereka berdua sama-sama terpaku, Steve Cheng juga lupa mengalihkan pandangan, seperti itu menatap lekat-lekat dia, tatapan matanya sudah menjelaskan semuanya.

Sekina lama, Natalia Wu baru dengan canggung berkata: "Kamu sudah selesai? Air teh juga sudah selesai, kemari cicipi?"

Steve Cheng menganggukkan kepala, berjalan sampai ke samping meja teh kecil duduk disana, mengulurkan tangan mengambil gelas porselen putih di depannya, meletakkan di bawah hidung perlahan mencium.

Orang yang berkedudukan seperti mereka, biasanya juga sering mengikuti beberapa kegiatan seperti ini, menyeduh teh juga sudah sering ditemui.

Mencium-cium, Steve Cheng bisa mencium daun teh itu luar biasa, teknik menyeduh teh Natalia Wu juga sempurna.

Dia perlahan meneguk, alisnya berkedut, tampak apresiasi di sorot matanya,

Bau aroma harum teh menyebar, saat masuk ke tenggorokan terasa sedikit pahit, benar-benar membuat orang merasakan rasa teh yang luar biasa.

Dia dengan memuji berkata: "Aku meremehkanmu, tidak disangka kemampuanmu menyeduh teh begini bagus."

Natalia Wu hanya tersenyum, tidak menjelaskan.

Saat di luar negeri, Tuan Qiao sangat pemilih dalam meminum teh, menyeduh terlalu lama, lebih satu menit juga tidak bisa, kurang satu menit juga tidak baik, sering membuat takut orang rumah.

Mereka berdua mengobrol santai, saling menanyakan beberapa pertanyaan, suasananya berubah menjadi tenang tapi menyenangkan.

Sampai selesai meneguk habis satu gelas, Steve Cheng berpamitan: "Sudah, masakan sudah dimakan, teh juga sudah diminum, aku tidak mengganggu kamu istirahat, kamu tidurlah lebih awal, setelah ini kalau ada apa-apa ada aku."

"Terima kasih."

Dengan penuh terima kasih melihat dia, Natalia Wu benar-benar tidak tahu harus bagaimana menyampaikan rasa terima kasihnya.

Setiap kali dia merasa dirinya sendirian dan tidak ada yang membantu, Steve Cheng selalu muncul di saat yang tepat, dengan menggunakan berbagai macam cara menemani di sampingnya.

Membelai rambutnya, Steve Cheng mengambil jas yang ada di sampingnya lalu berjalan keluar.

Natalia Wu juga segera beranjak mengikuti: "Aku antar kamu keluar."

Steve Cheng juga tidak menolak, mereka berdua sampai di halaman, baru dia berkata: "Sudah, waktunya juga sudah larut, di luar begitu gelap, kamu cepat masuk ke dalam, hati-hati masuk angin."

"Iya, kamu juga hati-hati menyetirnya."

Mereka berdua sedang berbicara, dari depan tiba-tiba muncul sebuah cahaya mobil yang sangat terang, mereka berdua merasa menyilaukan mata, mereka mengangkat tangan menutupi mata.

Sampai mobil mendekat, cahaya yang terang itu makin jelas, Natalia Wu menyipitkan mata, dari sela-sela jari melihat, langsung mengetahui itu mobil Marson Gu.

Suasana hatinya langsung berubah menjadi tidak baik, senyum di wajahnya juga hilang, digantikan dengan ketenangan yang mematikan.

Kelihatannya dia sangat senang bersama dengan wanita itu, oleh karena itu begini malam baru kembali.

Sedangkan Marson Gu juga sama terkejutnya melihat Steve Cheng bersama dengan Natalia Wu, dia tidak menyangka dirinya begitu kembali bisa bertemu Steve Cheng disini, terlihat dia sudah disini selama beberapa waktu, sedang bersiap pergi.

Sekumpulan orang saling bertemu, Marson Gu memperlambat laju mobilnya, kaca mobilnya terbuka separuh, kebetulan bisa melihat mereka.

Steve Cheng juga tidak takut, tubuhnya tegap, pandangannya yang dingin menatap Marson Gu yang datang mendekat, dari aura yang dikeluarkan, mereka berdua sama.

Tidak ada yang membuka suara, diam selama beberapa saat, pandangan Marson Gu beralih ke wajah Natalia Wu, dia menatap ekspresi wajah wanita itu, bibir tipisnya tertutup rapat, membentuk sebuah garis.

Sepertinya wanita ini benar-benar tidak mempedulikan ucapannya, jelas-jelas pagi hari tadi sudah memperingati dia untuk tidak mendekati Steve Cheng, dia bukan tidak mendengar masih mengundang orang itu datang ke rumah.

Mereka berdua baru kenal berapa lama? Sudah berani terang-terangan seperti ini? Bahkan berduaan di rumah sampai selarut ini? Apa tidak takut akan menyebar gosip?

Ekspresi wajah Marson Gu sedikit dingin, tapi tidak mengatakan apa-apa, memandang Natalia Wu, tiba-tiba dengan cepat melewati mereka.

Mungkin takut Marson Gu tiba-tiba menggila, mungkin takut Natalia Wu tergores oleh mobilnya, Steve Cheng tiba-tiba mengulurkan tangan menarik Natalia Wu masuk dalam dekapannya, menundukkan kepala, dengan perhatian bertanya: "Terkena kamu tidak?"

Natalia Wu juga dikejutkan oleh gerakan Marson Gu yang cepat dan tiba-tiba itu, kalau dia barusan maju beberapa langkah, pasti akan bertabrakan.

Tapi karena Steve Cheng tepat waktu, Natalia Wu sama sekali tidak terluka.

Sedangkan mereka berdua saling berpelukan, terlihat sangat mesra, Marson Gu kebetulan melihat dari kaca spion dengan sangat jelas.

Tanpa disadari dia memegang erat setir mobil, dari matanya tersorot tatapan yang dingin.

Tapi kemudian, Marson Gu kembali menyadari dirinya tidak seharusnya begitu marah, Devina Qiao juga bukan siapa-siapanya dia, jangan katakan berpelukan dengan pria lain, anggap berbaring di kasur dengan pria lain, apa hubungannya dengan dia?

Berpikir seperti ini, Marson Gu memberhentikan mobil di depan villanya sendiri, hanya saat turun mobil menutup pintu, kekuatannya terlampau besar, bisa membuat orang gemetar.

Kepalanya tidak menoleh berjalan masuk ke ruang tamu, Steve Cheng disini kembali berkata: "Sudah, kamu masuk ke dalam istirahat, aku pergi dulu, kalau ada apa-apa telepon aku."

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu