Pria Misteriusku - Bab 264 Disiksa Sepanjang Malam Tidak Tidur

Ternyata di dunia ini benar-benar tidak ada rasa empati, atau saat hatimu sudah kelelahan, bagi orang lain kamu hanya lebih diam dari biasanya, atau hanya merasa kamu sedikit aneh.

Tersenyum pahit tanpa bersuara, Natalia Wu sebisa mungkin mengatur suasana hatinya, berjalan, bertanya dengan bingung: "Kalian sedang membicarakan apa? Kenapa begitu gembira?"

Sepertinya dikejutkan oleh nada suaranya barusan, mereka berdua belum merespon.

Justin Qiao merespon lebih cepat, satu tangannya dikepalkan, didekatkan di bawah mulutnya terbatuk: "Uhuk uhuk…… Hanya mengobrol biasa saja."

Natalia Wu tidak menanyakan lagi, dia juga tidak benar-benar peduli, hanya tidak ingin membiarkan dirinya terus diam.

Duduk di kursinya, Natalia Wu mengeluarkan iPadnya, sambil berkata kepada mereka: "Aku masih ada sedikit urusan untuk diselesaikan, kalau waktunya sudah hampir tiba kalian panggil aku."

"Baik." Yang menjawab adalah Lucy Jiang, dia melihat Natalia Wu yang sedang sibuk bekerja, tanpa disadari alisnya mengerut.

Suasana di dalam ruang tunggu tiba-tiba berubah menjadi sedikit aneh, baik Lucy Jiang atau Justin Qiao tidak menyangka, Natalia Wu pergi ke toilet, setelah kembali sikapnya berubah begitu drastis.

Lucy Jiang melihat Justin Qiao, dengan tatapan mata menanyakan kepadanya apa yang terjadi?

Justin Qiao menggelengkan kepala, bagaimana dia bisa tahu?

Apa salah paham diantara Marson Gu dan Natalia Wu sudah selesai?

Pikiran ini terbesit dalam benaknya, tapi dengan cepat disanggah oleh Justin Qiao.

Kalau salah paham diantara mereka sudah selesai, maka Marson Gu juga akan tahu orang yang berhubungan dengannya sama sekali bukan Lucy Jiang, di saat yang bersamaan segera menyadari videonya di rubah.

Dipermainkan oleh orang lain seperti ini, berdasarkan temperamen Marson Gu tidak mungkin tidak ada pergerakan.

Sedangkan sekarang situasinya sangat tenang, itu membuktikan Marson Gu sama sekali tidak tahu.

Kalau begitu hanya ada satu penjelasan, Natalia Wu mungkin hanya berpura-pura.

Justin Qiao terpikir, Lucy Jiang tidak terpikir, dia beberapa kali membuka mulut, seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi setiap kali ditahan kembali.

Justin Qiao takut dia berbicara akan membuat masalah, lalu mengeluarkan ponsel diam-diam mengirim pesan.

Ternyata benar, setelah melihat tebakannya, Lucy Jiang menjadi tenang.

Sudah lewat beberapa jam, akhirnya waktu penerbangan sudah dekat.

Justin Qiao berbicara terlebih dahulu: "Natalia Wu, kamu sudah selesai? Kita akan segera terbang."

Mendengar ucapan ini, Natalia Wu baru mengangkat kepala melihat dia, tersenyum datar: "Sudah, sisanya nanti dikerjakan di atas pesawat saja."

"Baik, kalau begitu ayo jalan." Lucy Jiang juga ikut berdiri, berinisiatif membantu Natalia Wu membereskan barang.

Satu jam kemudian……

Pesawat akhirnya mendarat, mereka bertiga berjalan keluar.

"Sudah begini larut, bagaimana kita pulang?"

Lucy Jiang membalikkan kepala melihat Natalia Wu, pertanyaannya barusan, sebenarnya ingin mencari tahu.

Kalau dia benar menelepon Marson Gu, maka seharusnya Marson Gu datang menjemput mereka.

"Kalau tidak…… Aku lihat apa bisa memanggil taksi melalui ponsel?" Natalia Wu berbicara sambil mengeluarkan ponsel.

Justin Qiao segera menghalangi dia: "Tidak perlu begitu merepotkan, saat aku datang sudah aku atur, sebentar lagi antar kalian pulang."

Ucapannya terlontar, sebuah mobil Ferari hitam berhenti di hadapan mereka, asisten Justin Qiao turun dari mobil, dengan hormat memberi salam pada Justin Qiao: "Tuan Qiao."

"Hm, masukkan kopernya ke bagasi di belakang." Justin Qiao memerintahkan, membukakan pintu untuk mereka: "Kalian berdua duduklah di belakang."

Natalia Wu juga tidak mengulur waktu: "Kalau begitu merepotkanmu."

Justin Qiao melihat dia, sengaja memasang ekspresi serius: "Natalia Wu, kalau kamu begitu sungkan, aku tidak mengantar kamu."

Ucapan ini seperti sedang marah, juga seperti sedang mengancam, Natalia Wu menggelengkan kepala dengan tidak tersenyum: "Baiklah, aku mengerti, lain kali tidak akan sungkan padamu."

Justin Qiao baru menganggukkan kepala dengan puas, menutup pintu untuk mereka, duduk di kursi samping pengemudi.

Jalan tol bandara di tengah malam tidak ada terlalu banyak mobil, kalau bicara suara mereka bisa terdengar satu sama lain.

Justin Qiao membalikkan kepala melihat Natalia Wu berkata: "Oh iya, Marson Gu tahu tidak kita kembali?"

Ucapan ini membuat Natalia Wu tersentak, ekspresinya canggung, tapi dia masih berkata dengan jujur: "Menelepon Marson Gu tapi tidak tersambung, tapi aku sudah mengirim pesan padanya, kalau dia menyalakan ponsel seharusnya bisa melihat."

"Oh…… Baik kalau begitu." Justin Qiao menganggukkan kepala: "Aku masih berencana kalau tidak, hari ini kalian menginap di hotel dulu."

"Tidak perlu, seharusnya dia ada di rumah." Natalia Wu menolak dengan tersenyum, dia sama sekali tidak ingin ke hotel hanya ingin segera kembali ke villa keluarga Gu, segera mencari Marson Gu dan menanyakan, sebenarnya apa yang terjadi.

Justin Qiao juga tidak memaksa, dia awalnya hanya sembarang berkata.

Duduk di samping terus diam tidak berbicara, Lucy Jiang dari tadi hanya menundukkan kepala bermain ponselnya sendiri, dari matanya keluar sorot yang jahat.

Sangat cepat sudah tiba, mobil berhenti di depan villa, asisten menurunkan koper mereka.

Justin Qiao berdiri di samping berkata kepada Natalia Wu dan Lucy Jiang: "Kalian juga istirahatlah lebih awal, lain waktu keluar makan bersama."

"Hm, kamu juga." Lucy Jiang tersenyum melambaikan tangan padanya, pandangannya mengantar kepergian Justin Qiao baru membalikkan badan berkata kepada Natalia Wu: "Kita juga masuk, pasti sudah lelah."

"Baik." Natalia Wu menjawab, melihat pintu yang tertutup rapat, ketidaktenangan di hatinya bertambah kuat.

Dia memikirkan banyak kemungkinan, tapi juga tidak menyangka Marson Gu ternyata tidak ada di rumah.

Lampu di ruang tamu menyala, di pintu masuk juga tidak ada sepatu pria, keadaan ruangan masih sama seperti saat mereka pergi.

"Natalia Wu, Direktur Gu tidak ada di tempat?" Saat berbicara, di dalam hati Lucy Jiang penuh dengan kebanggaan, tapi tidak tampak di wajahnya.

Dia melihat Natalia Wu, kata per kata ditanyakan: "Kamu tahu dia kemana? Kenapa begini larut masih belum kembali?"

Setiap kata yang diucapkan, membuat wajah Natalia Wu semakin pucat, sampai tidak tahan menggigit bibir.

"Kamu jangan berkata lagi, aku lelah, istirahat dulu." Seperti ingin menghindar dari semua ini, Natalia Wu langsung menuju ke lantai dua, bahkan lupa dengan kopernya.

Melihat bayangannya, Lucy Jiang tersenyum dingin.

Ada beberapa orang begini lemah, tidak bisa tahan!

Kembali ke kamarnya sendiri, Natalia Wu melihat ke sekitar.

Disini pernah menjadi kamar pengantinnya dengan Marson Gu, tapi sekarang hanya tersisa dia seorang diri, seorang diri kesepian di tengah kemewahan.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu