Pria Misteriusku - Bab 496 Kamu Menyakitiku

Karena terjadi masalah ini, suasana di vila sedikit tegang, semua orang juga menjadi berhati – hati, siapa pun juga tidak berani mengatakan apa pun.

Bibi Wang menuruti perintah Marson Gu, mengantarkan makanan 3 hari sekali kepada Natalia Wu, dan saat dia pergi siang hari, justru menyadari makanan sarapannya masih tidak di sentuh terletak di tempat semula, bahkan satu gigitan pun tidak dimakan.

Bibi Wang tercengang, hatinya kesal tapi juga panik: “nyonya, kamu ini kenapa! Bagaimana pun juga seperti ini akan membuat kamu kelaparan!”

Natalia Wu masih tetap dengan gaya tadi, dengan tatapan kosong melihat keluar jendela, mendengar suaranya saja dia tidak membalikkan kepala, hanya dengan datar berkata: “aku tidak makan, bawa pergi.”

Bibi Wang mana berani bawa pergi, Natalia Wu adalah orang yang sedang mengandung, sekali saja tidak makan akan kelaparan, apalagi tadi pagi dia masih di infus.

Namun karena dirinya bukanlah yang mengalami, Bibi Wang menghadapi Natalia Wu sudah tidak tahu harus mengatakan apa lagi, dia sedikit sedih berkata: “nyonya, aku yang bersalah padamu, kamu menyalahkanku saja, aku yang tidak baik, jelas – jelas tahu nyonya butuh bantuan, aku masih…..”

Bibi Wang adalah orang yang jujur, dia tidak bisa mengatakan hal yang indah, sembari berkata dia sambil meneteskan air mata.

Natalia Wu akhirnya tersadar, dengan ringan dia membalikkan kepalanya, setelah Beberapa lama baru dengan pasrah menjawab: “aku mengerti, aku tidak menyalahkanmu.”

“kalau begitu…..”

Bibi Wang masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Natalia Wu langsung memotong pembicaraannya: “kamu pergi dulu saja, aku ingin istirahat sendiri dulu.”

Ucapan Bibi Wang yang tidak selesai dibicarakan, dia melihat pandangan Natalia Wu yang terlihat kosong, hatinya merasa kasihan.

Diam – diam dia menaruh piring yang ada di tangannya, Bibi Wang keluar dari kamar langsung menelepon Marson Gu berkata: “Direktur Gu…..”

Di kantor yang begitu besar, Marson Gu dengan diam berdiri di depan jendela, kedua tangannya terlihat tenang, tetapi justru jarinya sedikit bergetar.

Bibi Wang baru saja menelepon, Natalia Wu ternyata tidak makan dan minum.

Apa yang ingin di lakukan perempuan ini? Mogok makan atau sedang protes?

“Heh…..”

Marson Gu tersenyum dingin, takutnya dua – duanya bukan!

Dia ingin menggunakan cara mogok makan ini untuk protes, apakah mengira dengan seperti ini dia akan mengubah keputusannya?

Benar – benar terlalu polos!

Wajahnya sedikit bergetar, wajah Marson Gu terlihat kemarahan.

Dari apa yang dia lihat perbuatan Natalia Wu benar – benar menantangnya, seumur hidup Marson Gu, apakah dia pernah diancam?

Sedangkan Andi Shi yang berdiri di pojok justru terlihat khawatir, setelah di pikir – pikir, dia tidak menahan diri berkata: “Direktur Gu, seperti ini terus juga bukan caranya, apakah kita perlu melakukan sesuatu?”

“tidak perlu, karena dia ingin lapar, maka biarkan dia lapar saja!”

Marson Gu menolaknya tanpa ragu, dengan segera dia menahan ucapan Andy Shi.

“tapi….”

Andi Shi membuka mulutnya, baru saja mengeluarkan suara dia langsung mendapat pandangan peringatan dari Marson Gu, dia langsung menutup mulutnya.

“keluar!”

Dari suara yang dinginnya itu terdengar kalau perintahnya tidak bisa di lawan, Andi Shi merasa dirinya bergetar.

Pintu di kantor kembali di buka dan di tutup, sekarang hanya tersisa Marson Gu seorang.

Dia duduk dengan tegak, tangannya masih memegang laporan keuangan, dari keseluruhan tidak terlihat tidak normal, seakan tidak di pengaruhi oleh ucapan tadi.

Sedangkan detik selanjutnya, Marson Gu dengan marah menghembuskan nafas, dia menggunakan tenaga, menyapu bersih semua dokumen yang ada di meja!

Bushhh, di lantai terlihat sangat berantakan, kertas yang berantakan dan dokumen yang berserakan dimana – mana.

Marson Gu menggumpalkan tangannya di atas meja, menarik napas dalam, dia sangat marah.

Perempuan ini, berani – beraninya tidak makan?

Mengapa dia begitu tidak peduli dengan tubuhnya? Apakah dia sudah tidak mempedulikan anak itu!

Terpikirkan kemungkinan terakhir, urat di dahi Marson Gu terlihat jelas, api kemarahan di dadanya juga terus membara, membuatnya ingin melampiaskan.

Perempuan sialan, siapa yang memberinya keberanian seperti itu!

Marson Gu tidak terpikirkan, dia bisa menjadi marah seperti itu, selain karena Natalia Wu yang terus memberontak, sebenarnya karena perhatiannya terhadap perempuan itu.

Entah apa pun yang terjadi, Marson Gu berharap dia bisa baik – baik saja, bukan seperti sekarang, mogok makan!

Marson Gu marah hingga kepalanya sakit, dan di saat ini, ponsel di kantongnya kembali berbunyi.

Dia mengerutkan dahi dan mengeluarkannya, ternyata adalah Lucy Jiang.

Di saat seperti ini, jika ada orang yang meneleponnya, Marson Gu mungkin tidak akan mengangkatnya, tapi terhadap Lucy Jiang, dia merasa sedikit bersalah, setelah meragukan sesaat, Marson Gu tetap mengangkatnya.

Karena marah, nadanya terdengar tidak baik, seakan sedang menagih orang: “halo, ada apa?”

Lucy Jiang yang mendengar telepon tercengang, senyuman di wajahnya hampir saja menghilang, tapi untung saja Marson Gu yang ada di telepon tidak melihatnya, maka dia langsung kembali mengontrol ekspresinya, dengan penuh senyuman berkata: “Marson, setelah masalah yang itu terjadi, aku belum bertanya, Natalia sekarang bagaimana? Apakah dia baik – baik saja?”

Karena dia mau berpura – pura, tentu saja harus berpura – pura sampai akhir, Lucy Jiang seakan tidak tahu apa – apa, masih teringat hari dimana Marson Gu menemani Natalia Wu pergi periksa.

Marson Gu juga tidak merasa curiga, hanya menjawab dengan maksud tidak pasti: “dia sangat baik!”

Kalimat ini meski terdengar normal, tapi suara gertakan giginya terdengar terlalu jelas, Lucy Jiang yang mendengarnya jika tidak tahu maksudnya, maka sama saja Beberapa tahun ini hidupnya sia – sia.

“ehm, apakah ada masalah? Mengapa aku merasa nadamu tidak begitu baik?”

Lucy Jiang dengan perhatian mengutarakan kepeduliannya, lalu bertanya satu kalimat: “jika butuh bantuanku langsung beri tahu aku saja.”

Marson Gu awalnya ingin langsung menolak, tapi setelah di pikir – pikir lagi, dia tiba – tiba berkata: “apakah hari ini kamu ada waktu?”

“eh?”

Lucy Jiang merasa terkejut, Marson Gu tidak mungkin ingin mengajaknya keluar bukan?

Hanya saja Lucy Jiang berpikir terlalu banyak, Marson Gu dengan datar berkata: “Natalia Wu sedang kesal denganku, di Rumah tidak makan dan minum, jika kamu ada waktu, kamu bisa pergi kesana melihatnya.”

Marson Gu tidak berharap Natalia Wu bisa mendengar perkataan Lucy Jiang, hanya saja dia mengira, kemunculan Lucy Jiang akan memprovokasi Natalia Wu, siapa tahu bisa membuatnya berpikiran terbuka.

Kebetulan Lucy Jiang juga ingin mencari alasan pergi ke vila Keluarga Gu, setelah mendengarnya dia langsung menyetujuinya: “baik, kebetulan aku tidak ada kerjaan, kalau begitu nanti aku pergi kesana?”

“iya.”

Telepon di matikan, Marson Gu dengan lelah bersandar di kursi, dia memijat dahinya, di hatinya tetap merasa tidak begitu senang.

Sebenarnya sampai kapan Natalia Wu mau marah seperti ini? Dia sudah memberinya cukup perhatian dan kesabaran, mengapa masih Beberapa kali mencoba menantang batas akhirnya!

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu