Pria Misteriusku - Bab 147 Marson Gu Marah Lagi

"Marson Gu, kamu sebenarnya kenapa? Jangan sedih lagi ya? Hm?" Terakhir kata hm diucapkan dengan nada tinggi yang manja dan lemah.

Dia membenamkan kepalanya di depan dadanya, seperti seekor kucing, nada suaranya polos dan kasihan: "Kalau kamu ada kesedihan beritahu aku, kita tanggung bersama jangan kamu sendiri yang menanggung."

Dagu laki-laki ada jenggot kecil, terkena dahinya sedikit gatal.

Hati Natalia Wu tergerak, dengan sedikit mengangkat kepala mencium bibirnya.

Setelah itu, dirinya terpaku di tempat.

Marson Gu tiba-tiba memiringkan kepala menghindari ciumannya, di bawah matanya tersembunyi kekesalan meskipun disembunyikan tapi tampak sangat jelas.

"Jangan buat masalah." Masih tiga kata ini, nada suaranya sudah tampak tidak senang seperti ada maksud memperingati juga.

Natalia Wu terpaku beberapa saat, tiba-tiba merasa Marson Gu mendadak marah apa karena dirinya.

Saat dia bersiap membuka mulut bertanya, lampu merah sudah berubah menjadi hijau, mobil di belakang sudah mulai menekan bel, Marson Gu mengerutkan alis, dengan cepat melaju.

Kecepatan mobil meskipun tidak termasuk cepat, tapi sudah tidak berada dalam lingkup aman.

Natalia Wu terkejut segera memegang erat sabuk pengaman, satu kata pun juga tidak diucapkan.

Di dalam mobil kembali tenang, tapi ada bau sengit dari mobil.

Di depan mata Natalia Wu tampak kabut asap.

Apa maksud orang ini sebenarnya? Apa yang dia lakukan sampai membuatnya marah? Anggap saja marah kepada dirinya, juga bisa diucapkan, menampilkan wajah menyeramkan seperti ini, sebenarnya ingin menakuti siapa?

Marson Gu tidak ingin menakuti siapa-siapa, dia hanya ingin diam beberapa saat, dia takut kemarahan dirinya akan membuat dia melakukan sesuatu hal yang tidak diinginkan pada Natalia Wu.

Marson Gu sama sekali tidak tahu, di kondisi seperti ini makin dia diam, orang di sebelahnya makin merasa sedih.

Natalia Wu membalikkan kepala melihat ke arah luar jendela, pemandangan yang berlalu dengan cepat tampak kabur di matanya, tidak bisa melihat jelas juga tidak bisa mendengar dengan jelas, di dalam benaknya terbesit sesuatu.

Marson Gu, kenapa bisa tiba-tiba marah?

Dia berpikir sangat banyak kemungkinan, terakhir dia berpikir, saat di bandara suasana hatinya berubah, kalau begitu masalahnya pasti muncul di waktu itu.

Apa karena kepergian Ayah Gu, jadi Marson Gu merasa tidak senang?

Meskipun merasa alasan ini ada sedikit hubungan, tapi sepertinya hanya penjelasan yang masuk akal.

Menenangkan diri seperti ini, suasana hati Natalia Wu membaik.

Di perjalanan pulang tidak ada komunikasi lagi, Marson Gu masih memendam emosinya tidak lagi berbicara.

Mobil berhenti di depan pintu villa, Natalia Wu membuka sabuk pengaman dan turun.

Melihat langkah laki-laki di depan tidak berhenti, dengan tidak berdaya menghela nafas.

Marson Gu melewati ruang tamu langsung naik ke lantai dua, membuka pintu ruang baca dan masuk ke dalam.

Natalia Wu berdiri di lantai bawah melihat bayangannya, sekian lama baru tersadar dari lamunannya.

Meskipun dia merasa kemarahan Marson Gu tidak beralasan, tapi masih berusaha semampunya membuat dia senang.

Dulu selalu Marson Gu yang berusaha membuat dia senang, kali ini, ganti dia yang berusaha membuat Marson Gu senang.

Natalia Wu berpikir lalu beranjak menuju ke dapur, kemarin malam dia memasak sendiri untuk Marson Gu, meskipun dia tidak berbicara dengan jelas, tapi Natalia Wu juga bisa melihat, Marson Gu senang, senyum di matanya tidak hilang.

Karena dia suka, kalau begitu memasak sesuatu membuat dia senang.

Bibi Wang di dapur menyiapkan bahan makanan untuk makan malam, melihat Natalia Wu berjalan menghampiri, langsung meletakkan barang di tangannya: "Nona Wu, butuh apa?"

Dari menemukan ide sampai masuk ke dalam, Natalia Wu sudah mengatur emosinya, tidak terlihat kesedihan di wajahnya.

Dia berkata: "Hm, aku mau memasak sesuatu."

Bibi Wang seorang yang sangat pintar, tidak pernah banyak bertanya, mendengar dia berbicara seperti ini langsung berkata: "Yang nona Wu perlu apa di rumah ada? Kalau tidak ada, aku sekarang pergi beli."

Berkata jujur, Natalia Wu juga tidak yakin ada atau tidak, membuka kulkas melihat, semuanya ada lengkap.

Dia segera berkata: "Tidak perlu merepotkan, Bibi Wang istirahat saja dulu."

"Baik, nona perlu apa panggil saja." Bibi Wang melangkah mundur lalu pergi.

Di dapur hanya tersisa Natalia Wu seorang diri, dia sama sekali tidak berencana memasak, cuaca panas ditambah suasana hati Marson Gu tidak baik, seharusnya tidak ada selera makan, membuat sedikit makanan ringan seharusnya cocok.

Dengan cepat, Natalia Wu sudah selesai membuat makanan ringan, disiapkan di atas piring, diantar ke Marson Gu.

Pintu ruang baca terbuka separuh, saat dia datang membawakan makanan ringan tidak mendengar sedikit pun suara, dia bersiap mengetuk pintu, pintu perlahan terbuka.

Marson Gu duduk di atas kursi kayu di belakang meja, mata yang dingin dalam seperti laut, pandangannya tertuju pada foto yang ada di tangannya, teringat Andi Shi belum memberikan informasi apapun, sedikit kesal.

Foto yang sudah kusam, cincin kecil yang dibuat dengan unik, kalau dilihat dengan teliti di cincin itu masih ada tulisan nama yang ditulis dengan huruf kecil.

Sudah lima tahun, kenapa sedikitpun informasi masih tidak ada?

Wanita itu, dari awal laki-laki itu yang berhutang padanya.

"Marson Gu, kamu sedang sibuk kah?"

Panggilan yang lembut membuyarkan pikirannya, Marson Gu mengangkat mata bertatapan dengan Natalia Wu, alisnya mengerut, membalik tangan menyelipkan foto ke dalam dokumen.

Dia bertanya: "Ada apa?"

Natalia Wu membawa makanan ringan masuk ke dalam: "Aku membawakan untukmu sedikit makanan ringan, kamu mau coba tidak?"

Pandangan Marson Gu tertuju pada kedua tangannya, makanan ringan yang berwarna putih membuat hati orang sejuk, dia bertanya: "Ini kamu sendiri yang membuat?"

"Iya, barusan membuat, cuaca begitu panas, kamu makan yang banyak." Natalia Wu tersenyum, meletakkan piring kecil ke hadapannya.

Ekspresi wajah Marson Gu menjadi lembut, tatapan menyeramkannya menghilang, mengulurkan tangan padanya: "Duduk disini."

Di belakang meja hanya ada satu tempat, Marson Gu sudah duduk, memanggil dia duduk hanya bisa duduk di……

Natalia Wu terpaku, Marson Gu sudah kehilangan kesabaran, langsung menarik Natalia Wu masuk dalam dekapannya.

"Aaa……" Tanpa persiapan, dia berteriak terkejut, secara reflek memeluk leher laki-laki itu.

Tawa yang rendah keluar dari tenggorokannya, sudut bibir Marson Gu terangkat: "Karena buatan kamu sendiri, harus kamu yang menyuapi aku."

"Tapi……" Natalia Wu sedikit bingung, orang ini bukankah sedang marah? Kenapa tiba-tiba membaik? Seperti seolah tidak terjadi sesuatu.

Marson Gu memejamkan mata, menyembunyikan semua kesedihan di dalam matanya.

Meskipun dia tidak bisa memusatkan perhatian, tapi dia bisa berusaha mengabaikan, tidak kembali mengingat dendam diantara mereka, menganggap Natalia Wu bukan anak dari wanita itu.

Hanya menganggap dia, seorang yang berbakat, Natalia Wu yang memikat hatinya.

Lagipula, dia begitu penurut, tahu membuat makanan ringan menyenangkan dia, termasuk ada niat baik.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu