Pria Misteriusku - Bab 662 Kamu Pantas Mendapatkan Yang Lebih Baik

Natalia Wu segera memanggil dia: "Eh, tunggu tunggu!"

"Hm? Ada apa?"

Steve Cheng membalikkan kepala melihat dia, mata yang indah tampak bersinar dibawah cahaya lampu.

Natalia Wu dengan agak tidak enak menggaruk-garuk kepala, berkata dengan canggung: "Itu…… Aku tidak berencana memasak di rumah, jadi di kulkas tidak ada bahan makanan."

Steve Cheng juga terpaku sejenak, seorang diri di rumah bagaimana mungkin bahan makanan saja tidak ada? Bahkan orang seperti dia yang sangat sibuk, di dalam kulkas ada beberapa sayur segar dan buah, di rumah Natalia Wu bahkan bahan makanan tidak ada?

Steve Cheng memandang dia lekat-lekat, akhirnya tahu wanita ini begitu tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

Ditatap dengan pandangan seperti itu sedikit merasa bersalah, Natalia Wu segera berkata: "Kalau tidak kita keluar makan? Aku traktir kamu!"

"Tidak perlu."

Steve Cheng menggelengkan kepala menolak, kemudian menambahkan: "Makanan diluar tidak begitu bersih, lebih baik memasak sendiri."

Natalia Wu malu sampai hampir menangis, kalau dia tahu Steve Cheng hari ini tiba-tiba datang, dan tiba-tiba mengatakan ingin memasak untuknya, malam sebelumnya meskipun dia lelah, juga akan terlebih dahulu membeli bahan makanan diletakkan di kulkas.

Tapi sekarang di rumah tidak ada apa-apa, juga tidak bisa meminta dia berubah kan?

Seperti bisa melihat kekhawatirannya, Steve Cheng tertawa: "Tidak apa-apa. aku minta supir pergi membeli, dengan cepat akan kembali."

Mendengar dia berkata seperti ini, Natalia Wu hanya bisa menganggukkan kepala setuju, Steve Cheng berkata kepada supir beberapa kalimat, baru kembali, duduk di hadapan Natalia Wu.

Lewat kejadian barusan, suasana hati mereka berdua juga tidak begitu dalam lagi, Steve Cheng punya mood melihat baik-baik bangunan villa ini.

"Sepertinya kamu masih berencana kapanpun pergi."

Mengalihkan pandangan, nada suara Steve Cheng terdengar sedikit kecewa.

Di villa yang begitu besar, selain barang keperluan sehari-hari, tidak ada barang lain, begitu dilihat bukan seperti orang yang akan tinggal lama.

Tapi juga wajar, keluarga Natalia Wu semua ada di luar negeri, dia sendirian tinggal disini juga untuk apa.

Natalia Wu tidak tahu harus menjawab bagaimana, memutar-mutar gelas yang ada di tangan, sekian lama baru berkata: "Maksud ayah, setelah aku menemukan anakku, aku segera kembali, setelah itu tidak perlu kembali lagi."

Mendengar ucapan ini, Steve Cheng panik: "Bagaimana dengan kamu? Sebenarnya apa yang kamu pikirkan?"

Natalia Wu dengan tidak berdaya menaikkan ujung bibir: "Sebenarnya aku tidak peduli, bagaimanapun juga disini tidak ada yang perlu untuk aku kenang."

"Apa benar-benar tidak ada sama sekali?"

Steve Cheng tidak berhenti bicara, pandangan matanya sepertinya menyiratkan sesuatu?

Natalia Wu sedikit tidak berani menatap matanya, menggerak-gerakkan bibir mengganti topik: "Oh ya, terus belum sempat bertanya padamu, kamu juga sudah tidak muda lagi, kenapa masih belum mencari seseorang untuk menemanimu?"

Steve Cheng tahu dia sedang menghindari dirinya, di dalam hatinya ada sedikit kekecewaan: "Aku kira kamu mengerti."

Topik ini membuat Natalia Wu tidak berani melanjutkan, mengangkat gelas meneguk, tetap diam.

Saat akan pergi, Natalia Wu juga pernah memikirkan Steve Cheng yang begitu berkorban untuknya, apakah karena ada sebuah perasaan yang tidak bisa terkatakan?

Tapi dipikir sampai terakhir, Natalia Wu kembali merasa jawabannya apa sudah tidak penting lagi.

Dia ditakdirkan tidak mungkin memberi Steve Cheng sebuah hasil, untuk apa mencari tahu lebih lanjut.

Untung saja Steve Cheng bukan seoerang yang suka memaksa orang, melihat Natalia Wu tidak tahu harus berkata apa, dia berinisiatif mencairkan suasana, mereka berdua mengobrol hal lain, supir yang membeli bahan makanan dengan cepat sudah kembali.

Steve Cheng mengepalkan tangan, bangkit berdiri dan berkata: "Kalau begitu aku mau kamu lihat, apa yang disebut juru masak besar?"

Dibuat tertawa oleh perkataannya, Natalia Wu menggerakkan ujung bibir: "Kalau begitu aku akan menunggu dan melihat?"

"Hm, kamu lihat televisi atau duduk istirahat dulu, tunggu masakannya selesai aku panggil kamu."

Steve Cheng berbicara, sudah membalikkan badan ke dapur.

Supir mencuci sayur, Steve Cheng memasak.

Meskipun di rumahnya banyak barang yang tidak ada, tapi di dapur barang yang seharusnya ada lengkap, setelah membeli bahan makanan bisa mulai memasak.

Tidak lama kemudian, dari dapur terdengar suara sayur dipotong, Natalia Wu melihat ke dapur, di sudut bibirnya tampak senyuman.

Rumahnya, seperti sudah sangat lama sekali tidak seramai ini.

Tanpa terasa suasana hati Natalia Wu membaik, melihat bayangan tegap tubuh Steve Cheng sedang sibuk di dapur, tanpa disadari merasa senang.

Di dunia ini, tidak peduli kapan akan selalu ada seseorang yang baik kepadamu, sepertinya ini merupakan berkat dari kehidupannya yang lalu.

Steve Cheng ternyata benar tidak membuat dia kecewa, ucapannya barusan juga bukan sembarang diucapkan, kemampuan memasaknya benar-benar bagus, tidak lama kemudian sudah selesai memasak beberapa macam masakan.

Dia mengambil dua mangkuk bersih, mengambil nasi, baru kembali ke ruang tamu memanggil Natalia Wu.

"Natalia Wu, cuci tangan kemari makan."

"Oke."

Natalia Wu menjawab, memakai sandal pergi ke kamar mandi cuci tangan, kemudian dengan tidak sabar tiba di samping meja makan.

Melihat meja penuh dengan masakan yang beraroma harum, matanya bersinar.

"Wah, benar-benar kamu yang masak sendirian?"

Steve Cheng senang melihat tatapan Natalia Wu seperti ini, Steve Cheng tersenyum menganggukkan kepala: "Kamu duduk dulu cicipi, apa cocok dengan seleramu?"

Natalia Wu dengan patuh menarik kursi lalu duduk, mengambil sumpit dan mengambil sepotong akar lotus, menaruh di mulutnya dan mengunyah.

Dia menaikkan jempolnya, berkata: "Benar-benar sangat enak, tidak disangka kemampuan memasakmu begini bagus!"

Akar lotus enak, beitu dkunyah terasa enak.

Natalia Wu kembali mencicipi beberapa potong, Steve Cheng yang ada di samping melihat merasa sedikit lucu: "Kamu pelan sedikit, tidak ada orang yang berebut denganmu."

Natalia Wu menganggukkan kepala sambil makan nasi, tidak tahu karena lapar atau apa, makan kali ini terasa begitu nikmat.

Steve Cheng melihat dia, tidak tahan bertanya: "Natalia Wu, kamu suka masakanku?"

Natalia Wu sama sekali tidak berpikir banyak, menganggukkan kepala berulang-ulang.

Steve Cheng kembali berkata: "Kalau kamu mau, setelah ini aku bisa sering datang kemari memasak untukmu."

Natalia Wu tiba-tiba terpaku, ekspresi wajahnya sedikit rumit, sekian lama baru tertawa terbahak-bahak: "Lupakan lupakan, memasak sangat merepotkan, aku lebih suka makan diluar."

Tahu dia sedang menolak dengan halus, hati Steve Cheng ada sedikit kesedihan, tapi juga tidak mengatakan apa-apa, hanya menyuruh dia melanjutkan makan.

Sampai mereka berdua selesai makan kenyang, Steve Cheng kembali menyuruh Natalia Wu beristirahat di sofa, dirinya membereskan peralatan makan.

Natalia Wu sedikit tidak enak, masakan orang lain yang memasak, bagaimana mungkin masih membiarkan orang itu mencuci piring?

Sikap Steve Cheng sangat teguh: "Sudah, kamu juga tidak perlu melakukan semua ini, jangan menambah keributan disini."

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu