Pria Misteriusku - Bab 857 Dendam Dia Akhirnya Terbalaskan

“Melisa, apakah Perusahaan Zhou, adalah perusahaan yang di buka oleh Keluarga Celine Zhou? Jika Shintia ke sana, apakah akan di persulit?” Sinta Ye dengan tidak tenang bertanya.

Saat menghadapi masalah Shintia Ye, baru terlihat sebagai ibu yang baik, mempertimbangkan semua hal untuknya.

“tenang saja, Celine bukan orang seperti itu, sifatnya sangat terus terang, tidak akan mempersulit orang.” Melisa Cheng memiliki prinsip jika banyak berbicara maka akan ada banyak yang salah, maka jawabannya sangat singkat dan jelas.

“benar juga, perempuan itu punya emosi yang buruk!” Sinta Ye tersenyum, lalu menundukkan kepala dan mulai berpikir.

Berdasarkan sebelumnya, Celine Zhou selalu terus terang, memang tidak pernah melakukan hal licik, atau melakukan hal sesuatu di belakang.

Setelah dia selesai berpikir, Sinta Ye tersenyum berkata: “Melisa, kali ini harus berterima kasih padamu, kak Shintia juga berterima kasih padamu, hanya saja kalian bertumbuh bersama, kelak jika kamu berhasil, jangan lupa untuk membantu kakakmu!”

Melisa Cheng mendengar ucapannya yang tidak tahu malu, hatinya menghela napas, di hati Sinta Ye, keuntungan selalu yang terpenting, juga hal yang terpenting dalam menentukan hubungan.

Sebenarnya siapa yang memberinya tidak tahu malu, merasa pertengkaran di antara mereka, setelah Shintia Ye di persulitnya seperti itu, apakah dia Melisa Cheng masih bisa berhubungan baik dengannya?

Melisa Cheng mengangkat gelas dan minum sedikit, menutupi perasaannya itu, jauh dari ekspresinya.

“apakah kamu puas terhadap pekerjaan ini?” Melisa Cheng membuka mulut bertanya.

Hanya saja dirinya sudah yakin, di pengaruhi oleh keuntungan, orang di depannya ini yang menganggap keuntungan adalah segalanya, pasti tidak akan melepaskan kesempatan ini.

“pekerjaan ini sebenarnya masih lumayan, juga cocok untuk Shintia, Melisa, kamu sudah bekerja keras!” Sinta Ye berbicara dengan pura – pura, wajahnya yang puas ini membuat orang merasa jijik.

“jika kamu puas maka baik, karena aku sudah melakukan apa yang kamu minta, maka sudah seharusnya kamu menepati janjimu?” Melisa Cheng langsung bertanya.

Dia sedang menunggu saat ini, kabar kakaknya, lebih penting dari apa pun, jika bukan karena ini, berdasarkan dirinya yang berada di bawah perlindungan Gryson Gu, bagaimana mungkin bisa di ancam oleh Sinta Ye?

“janji, apa yang aku janjikan padamu?” Sinta Ye menyimpan senyumannya, dengan wajah polos melihat Melisa Cheng, terlihat sangat bingung.

Sikap seperti ini, Sinta Ye sering melakukannya saat mereka masih kecil, sangat sangat sering, mengatakan apa pun dia juga tidak akan mempercayainya lagi.

Masih ingin pura – pura tidak tahu? Kalau begitu harus lihat, apakah dia Melisa Cheng setuju atau tidak.

“foto kakakku, kapan kamu mau memberikannya untukku, kita sudah membicarakannya, aku mengurus masalah Shintia Ye, foto kakakku, bagaimana? Sekarang kamu pura – pura tidak tahu, apakah ingin……” Melisa Cheng dengan senyuman mengejek melihat Sinta Ye.

Dia hampir saja langsung memarahi Sinta Ye tidak tahu malu, berani – beraninya ingin membodohinya.

Melisa Cheng sejak masuk ke Rumah ini, selalu terlihat penakut, dia mengatakan apa pun maka akan dia percayai seperti mudah di kelabui, sekarang tiba – tiba mempersulit, membuat Sinta Ye tidak tahu menebaknya.

Hanya saja dari awal dia memang berkulit tebal, lalu terlihat seperti tidak terjadi apa – apa: “oh, aku baru terpikirkan, ternyata yang kamu bicarakan masalah ini, foto kakakmu….”

Sinta Ye dengan kesulitan melihat Mmelisa Cheng, di wajahnya sudah terlihat menolak, ini membuat suasana hati Melisa Cheng yang buruk, hatinya bertambah marah.

Foto ini, sudah seharusnya dia berikan saat dia memberikan 5 juta itu, yang seharusnya sudah di berikan juga sudah di berikan, tetapi Sinta Ye selalu mengundur, hingga sekarang, sebagai adik kandung, bahkan satu foto kakak kandungnya saja, tidak bisa dia dapatkan, sebenarnya apa yang terjadi?

“benar tidak mau memberikan? Jika tidak, maka kontrak ini, juga akan aku robek!” Melisa Cheng mengeluarkan sesuatu dari tasnya, berkata sambil memegang dokumen.

Di atasnya tertulis kontrak kerja, tulisan yang terlihat jelas itu, memasuki mata Sinta Ye.

“Melisa, benda apa di tanganmu?” Sinta Ye tersenyum, pandangannya seakan terlihat memperhitungkan.

“kontrak, selama ada kontrak ini, dan Shintia Ye menandatangani di atasnya, maka dia adalah manajer Perusahaan Zhou. Hanya saja, selama kamu memberi tahuku foto ini, ini baru milik kalian, jika tidak ada foto kakakmu, maka silahkan kalian mencari cara lain!” Melisa Cheng bisa melihat Sinta Ye sangat memandang penting pekerjaan ini, sikapnya langsung berubah menjadi keras.

Dia tidak akan di kesempatan ini, mengabaikan masalah ini, jika kali ini tidak mendapat foto, maka kelak kesempatan mendapat fotonya akan lebih sedikit.

Di bawah sikap tegas Melisa Cheng, ekspresi Sinta Ye mulai berubah, pandangannya seakan melirik ke arah kamar Shintia Ye, Melisa Cheng juga tidak mengalah, sedangkan seakan berjalannya waktu, suasana hatinya semakin akcau.

“tidak mungkin di tanganmu sama sekali tidak ada foto itu bukan, atau tidak ada kabar kakakku?” Melisa Cheng sejak awal sudah curiga, dia menggunakan kesempatan ini untuk mengecek Sinta Ye.

“kamu bicara apa? Kabar kakakmu, tentu saja aku ada, saat itu aku yang menerima kabar. Masalahnya karna umurku sudah tua, ingatanku juga tidak baik, sesaat lupa menaruh foto dimana, sekarang aku sudah teringat, kamu tunggu sebentar, ini aku langsung carikan, kamu jangan marah, taruh dulu kontrak di tanganmu, ini bukan barang untuk bercanda!” Sinta Ye berkata sambil tersenyum.

Meskipun Sinta Ye sudah bilang punya foto, tapi Melisa Cheng masih berhati – hati, tidak tahu apakah ucapan Sinta Ye benar atau tidak.

“ternyata begitu, Baiklah, kalau begitu sekarang kamu carikan fotonya untukku, maka aku juga bisa berikan kontrak ini!” Melisa Cheng kembali duduk, dengan suara halusnya ini berkata, lalu tersenyum lembut, seakan sangat baik.

Sinta Ye menipunya atau tidak, sesaat lagi akan tahu, sekarang dia tidak buru – buru.

“baik, kamu tunggu sebentar, aku bantu kamu carikan!” Sinta Ye berjalan sesaat lalu melirik ke arah Melisa Cheng, dengan ragu masuk ke kamar tidur.

Melisa Cheng berpikir nanti hasilnya akan ketahuan, hatinya yakin, meskipun

Sinta Ye sekeras apa pun, juga tidak akan merubah hasil.

Dia sudah menunggu begitu lama, tidak mempedulikan waktu Beberapa menit ini, dia mau bermain, maka dia temani, lihat sampai akhir cara apa yang akan dia pakai.

Di ruang tamu hanya ada Melisa Cheng, dengan pelan dia memperhatikan Rumah yang dia sudah jarang kembali ini, menyadari semua letak benda yang tidak asing itu, sudah menghilang.

Ternyata di sofa ada bantal yang empuk, di atasnya terlihat Gambar harimau kecil yang lucu, dia masih ingat ini adalah barang yang dia sukai saat masih kecil, hanya saja saat menundukkan mata, ini sejak awal sudah di ganti dengan, bahan kualitas tinggi , berwarna abu – abu yang dingin.

Di Rumah ini, tidak ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak asing lagi.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu