Pria Misteriusku - Bab 112 Pasangan Serasi

Marson Gu marah hingga kedua matanya memerah, membungkukkan tubuhnya menekan tubuh wanita itu, tatapannya mengunci dirinya.

Jelas-jelas dia terlihat sangat marah, namun dia tidak melakukan tindakan apapun yang kelewatan.

Hati Natalia Wu menghangat, melingkarkan tangannya di leher Marson Gu, dalam tatapan keterkejutan pria itu, ini adalah pertama kalinya dirinya berinisiatif mencium pria itu lebih dulu.

Bibirnya terasa sangat lembut, keterkejutannya sedikit memudar, Marson Gu dengan cepat segera mengambil alih.

“Kamulah yang memulainya.” ucapnya menggertakkan gigi.

Lalu, pria itu langsung menciumnya, merasakan rasa manisnya, ciumannya terburu-buru seperti tidak ada hari esok lagi, membuat Natalia Wu hanya bisa pasrah menerimanya.

Hingga nafas kedua orang itu mulai menipis, Marson Gu akhirnya melepaskannya.

Natalia Wu terengah-engah, menatapnya dengan mata lebarnya yang berkilau, dengan wajah polosnya: “Apa kamu cemburu?”

Marson Gu mendengus dengan sombong, masih tersisa kobaran api dalam hatinya, namun akal sehatnya telah kembali.

Natalia Wu bukanlah orang yang suka melirik pria lain, apalagi orang itu adalah Justin Qiao, kedua orang ini adalah orang yang dia percaya.

Hanya saja, tiba-tiba saat melihat adegan itu, kecemburuan dalam hatinya, hampir membuatnya gila.

Ciumannya tadi sangat manis, membuat cemburu yang ada dihatinya terangkat, dan amarahnya sudah berkurang banyak.

Namun dia masih berpura-pura terlihat marah, siapa suruh wanita ini terus-terusan merasa malu, jarang sekali dia bisa menciumnya lebih dulu, tentu saja dia harus mendapatkan lebih banyak keuntungan.

Merasakan aura pria di sampingnya yang terasa sedikit berubah, namun Natalia Wu membiarkannya.

Mencium bibir Marson Gu dengan kuat, lalu tersenyum bertanya: “Seperti ini? Apa sudah membaik?”

Senyuman di wajah wanita ini terlihat sangat menawan, membuat hati Marson Gu melunak, mengulurkan tangannya mencubit ujung hidungnya: “Seperti sudah membaik sedikit.”

Melihat reaksi Marson Gu, Natalia Wu tertawa, mengimbangi pria itu, tidak melepaskan lingkaran tangannya di pria itu, kembali memberikan ciuman di sudut bibirnya.

Marson Gu sangat puas, dia tidak akan menolak terhadap penawaran seperti ini, dia berucap: “Lanjutkan.”

Natalia Wu juga tidak menolaknya, terus memberikannya kecupan satu demi satu.

Orang yang paling tidak bisa menahan diri adalah Marson Gu.

Saat Natalia Wu menciumnya dia menarik pinggang wanita itu dengan kuat hingga wanita itu mendongakkan kepalanya, walaupun pria itu menarik pinggangnya, namun dengan waktu lama membuatnya sedikit merasa tidak nyaman.

Melihat gerakannya yang semakin melemah, Marson Gu melepaskannya dengan perhatian: “Sudah, aku tidak marah lagi, kamu istirahatlah.”

Mendapatkan ijinnya, Natalia Wu akhirnya bersandar pada bangku, menatapnya dengan tidak bertenaga: “Jika kamu marah setengah jam lebih lama lagi, mungkin aku akan pingsan disini.”

Marson Gu menaikkan alisnya, melihatnya sekilas: “Apa tidak seharusnya aku marah?”

Takut dirinya tersinggung, Natalia Wu segera menjelaskan: “Tidak tidak, aku yang salah, kamu jangan marah lagi okay?”

Kilatan gelap dalam matanya menghilang perlahan-lahan, Marson Gu berucap: “Aku belum menanyakanmu, kenapa kamu bisa bersama dengan Justin? Apa yang kalian berdua lakukan?”

Natalia Wu tahu jika pria ini akan menanyakannya kembali, segera mendatarkan wajahnya menjawab: “Ini rahasia, tunggu waktu yang tepat aku akan memberitahumu.”

Marson Gu meliriknya sekilas: “Bahkan kamu juga tidak bisa mengatakannya padaku?”

Natalia Wu mengedipkan matanya menggeleng: “Tidak bisa, tapi kamu akan segera mengetahuinya, aku janji!”

Awalnya dia mengira Marson Gu akan terus menanyakannya, namun tidak disangka pria itu mengangguk dengan wajah tenangnya: “Ayo, aku belum makan, kita pergi makan bersama.”

Saat berucap, Marson Gu melingkarkan tangannya di pinggangnya, lalu menariknya.

Natalia Wu menegakkan tubuhnya, merasa ada yang tidak beres, menatap lekat Marson Gu, dengan wajah terkejut: “Kamu mempercayaiku?”

Pria itu tersenyum menarik ujung hidungnya, berucap dengan suara yang tenang dan lembut: “Kamu adalah wanitaku, jika aku tidak mempercayaimu siapa yang harus kupercayai?”

Wajah tampan akan selalu membawa banyak hal baik, ucapan penuh cinta ini sepertinya karena Marson Gu yang mengucapkannya sehingga terasa sangat hangat.

Natalia Wu menatap bodoh padanya, perlahan-lahan matanya melengkung tersenyum.

Dia menenggelamkan kepalanya di dada pria itu, memukulnya manja: “Marson......”

“Hmm? Kenapa?” Marson Gu berucap dengan suara beratnya yang serak, dengan hanya mendengar suaranya saja sudah sangat memanjakan telinganya.

Natalia Wu memainkan kancing di depan dadanya, berucap dengan pelan: “Kamu harus selalu mempercayaiku seperti ini okay?”

Tanpa keraguan apapun, Marson Gu menganggukkan kepalanya: “Okay.”

Kemudian, dia menundukkan kepalanya memberikan sebuah kecupan di kening Natalia Wu, berucap dengan hangat: “Semua ucapanmu, aku mempercayainya.”

Di detik ini, seketika rasa puas memenuhi hatinya perlahan-lahan, dia menggenggam erat tangan Marson Gu, dengan mata yang berbinar-binar.

Kedua orang itu saling terdiam sejenak, hingga akhirnya Natalia Wu kembali seperti semula: “Kalau begitu kita makan apa?”

Marson Gu kembali duduk di kursi kemudi, kedua tangannya memegang setir mobil, menoleh manatapnya: “Terserah kamu ingin makan apa, aku apa saja.”

Jika biasanya di saat seperti ini, Natalia Wu pasti akan tersenyum mengatakan terserah, namun hari ini suasana hatinya sangat baik membuatnya berucap dengan manja: “Aku sedikit merindukan masakan Prancis waktu itu, bagaimana jika kita pergi mencobanya?”

Marson Gu mengangguk: “Boleh.”

Mobil mereka meninggalkan area parkir dengan cepat, berjalan di bawah cahaya matahari, dan menghilang dengan cepat.

Setelah berciuman panas seperti tadi, suasana diantara Natalia Wu dan Marson Gu semakin harmonis, bahkan saat sedang menunggu lampu merah, Marson Gu terus menggenggam tangannya.

Kedua orang itu saling bertatapan, seperti sedang menyampaikan sesuatu lewat tatapan mereka, perasaan asalkan di dunia ini ada pasangannya membuat perasaan mereka membaik.

Hingga tiba di restoran, terus terdapat senyuman kecil pada raut wajah Natalia Wu.

Selesai Marson Gu memparkirkan mobilnya dia menggenggam tangannya berjalan masuk, kedua orang itu berjalan beriringan, bahkan langkah kaki mereka pun terlihat selaras.

Jika dimata orang lain, tentu saja mereka seperti pasangan serasi.

Dengan arahan pelayan mereka duduk di tempat mereka, Marson Gu mengambil buku menu dan melihatnya sejenak, lalu menyebutkan beberapa makanan.

“Baik, silahkan tunggu sebentar.” pelayan itu pergi dengan membawa buku menu.

Marson Gu lalu bertatapan dengan mata Natalia Wu yang berbinar, mengangkat alisnya tersenyum: “Kenapa kamu melihatku seperti ini?”

“Tidak apa-apa......” suasana hati Natalia Wu sangat baik, sudut matanya terlihat tersenyum lembut: “Aku hanya merasa hari ini kamu sangat tampan.”

Jika dia tidak salah ingat, makanan yang tadi Marson Gu pesan adalah makanan yang waktu itu hanya dia makan beberapa suap.

Dia bahkan mengingat semua hal detail ini, sangat sulit membuat orang tidak merasa tersentuh.

Marson Gu tidak memikirkan hal lainnya, menjaganya seperti telah menjadi tindakan yang tidak dia sadari, bersandar pada sandaran bangku, berucap dengan wajah senang: “Apa kamu merasa aku tampan hanya hari ini? Wanita yang menyukaiku ini sepertinya tidak bisa membedakan yang mana pria tampan.”

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu