Pria Misteriusku - Bab 720 Direktur Gu Dibohongi Mertua

Tapi tidak peduli bagaimanapun, Tuan Qiao tidak akan melukai Natalia Wu, mengenai Marson Gu, tidak bisa dipastikan.

Marson Gu yang kasihan, baru keluar dari bandara, mendarat di Negara M, sudah masuk dalam rencana orang lain.

Yang paling ditakutkan adalah, dia~ tidak tahu apa-apa tentang semua ini, masih mengikuti rencana sendiri, mulai bergerak melacak.

Karena Devina Qiao sudah lulus dari sekolah lama, ingin mencari teman sekolahnya juga pasti sulit, untung saja di dunia ini tidak ada yang tidak bisa diurus kalau ada uang, Marson Gu memberikan uang dalam jumlah besar kepada agen detektif, dengan cepat sudah mendapatkan hasil.

Marson Gu lebih dulu menemui teman sekolah SMA dan kuliah, dari ponsel mereka atau album foto, ada Devina Qiao.

Alis wanita yang ada di dalam foto tipis, rambutnya lurus, tampangnya dingin, tapi sama seperti sekarang.

"Kalian yakin, Devina Qiao seperti ini?"

Saat menanyakan hal ini, Marson Gu juga tidak bisa menjelaskan suasana hatinya.

Di bawah tatapannya, beberapa wanita tanpa janjian bersamaan menganggukkan kepala, ada yang berinisiatif berkata: "Join?in, Tidak begitu suka berbicara, kami juga sudah terbiasa, kamu mencari dia ada urusan apa? Atau kami bisa membantu kamu menyampaikan."

Join?in adalah nama Inggris Devina Qiao, perempuan itu kelihatannya hubungannya baik dengannya, dari ucapannya bisa kelihatan.

Tapi Marson Gu tidak bisa gembira, Devina Qiao kalau terus seperti ini, berarti dia benar adalah dia, tidak akan berubah menjadi orang lain, juga tidak mungkin adalah orang lain.

Perlahan memejamkan mata, Marson Gu menyimpan semua emosi di bawah matanya, dia berpikir kemudian tiba-tiba berkata: "Kalian bisa berikan padaku alamat rumahnya?"

Marson Gu dengan mudah memberikan uang, terlihat sangat kaya, ada beberapa perempuan yang ragu-ragu, toh hal ini asal dia mau mencari tahu juga akan tahu, jadi tidak menolak.

Masih perempuan yang barusan, mengeluarkan dompet dan mencari, tidak menemukan bolpoin, hanya menemukan eyeliner.

Dia menggerakkan bahu, mengunakan eyeliner menulis alamat diatas tissue, lalu memberikan ke Marson Gu.

"Hei, ini alamat Join?in, semoga kamu beruntung."

Marson Gu mengulurkan tangan mengambil alamat itu, hanya melihat sebentar, sudah mengingat dalam hati, dia berkata datar: "Terima kasih."

Saat berbicara, Marson Gu sudah berdiri, terlihat tidak berencana tinggal lebih lama.

Perempuan yang barusan terlihat sangat berinisiatif itu bergegas berkata: "Namaku Jenny, kalau perlu apa-apa bisa kapanpun cari aku?"

Di luar negeri, sikap seperti ini sangat baik, tidak perlu dikatakan juga tahu.

Marson Gu tidak berbicara, hanya melihat dia dengan datar, melangkahkan kaki lalu pergi.

Ritme di Negara M dibandingkan dengan Kota A lebih pelan sedikit, saat ini sedang musim panas, Marson Gu begitu keluar dari kafe, langsung terasa sangat panas.

Tapi dia tidak mempedulikan ini, hanya ingin segera menemukan keluarga Devina Qiao, untuk memastikan.

Dia memberhentikan sebuah taksi, menyebutkan alamat Devina Qiao.

Setengah jam kemudian, mobil berhenti di bawah sebuah gedung tinggi.

Marson Gu melihat alamat yang ada di tangan, kembali melihat depan gedung ini, tanpa banyak keraguan, melangkahkan kaki masuk ke dalam.

Devina Qiao tinggal di lantai 16, Marson Gu naik lift, terus memikirkan setelah ini apa yang akan dia katakan, baru bisa lebih yakin menanyakan apa yang ingin ditanyakan.

Belum sampai dia terpikir, lift sudah sampai, pintu lift perlahan terbuka, Marson Gu terlebih dulu menekan bel pintu.

Tidak lama, pintu terbuka, seorang berusia 40 tahun, seorang wanita keturunan Tionghoa keluar.

Wanita tersebut terlihat terkejut, menggunakan bahasa mandarin bertanya: "Kamu keturunan Tionghoa?"

Marson Gu menganggukkan kepala: "Halo, saya Marson Gu, dari Kota A."

Di luar negeri, bertemu dengan seseorang yang berasal dari negara yang sama bisa dikatakan teman sekampung, di wajah wanita itu tampak rasa senang, lalu mempersilahkan Marson Gu masuk ke dalam.

Ini diluar dugaan Marson Gu, awalnya mengira akan mengganggu, pasti akan menimbulkan kecurigaan, tapi tidak disangka wanita itu begitu ramah.

Tapi ini sesuai dengan maksud Marson Gu, bisa mengurangi kerepotan.

Masuk ke dalam, Marson Gu duduk di sofa, wanita paruh baya itu mengambil minuman dari kulkas, tersenyum bertanya: "Bagaimana kamu bisa datang kemari? Urusan pekerjaan kah?"

"Bukan, kamu salah paham."

Membahas ini, ekspresi Marson Gu kembali serius, dia meletakkan minuman ke samping, bertanya: "Aku ingin menanyakan, kamu kenal Devina Qiao?"

Wanita paruh baya itu mengerutkan alis: "Iya, Vina anak perempuanku."

Terhadap jawaban ini tidak menimbulkan keterkejutan, Marson Gu dari awal sudah menebak, melanjutkan bertanya: "Aku rekan bisinisnya, ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu, aku harap anda tidak keberatan."

Wanita paruh baya itu mengerutkan alis, tidak menyangka Marson Gu datang untuk menanyakan anak perempuannya.

Marson Gu bergegas menjelaskan: "Kamu jangan salah paham, aku tidak ada maksud lain, hanya datang kemari memastikan."

Sepertinya melihat penampilan dia yang tidak biasa, sikapnya sopan, setelah wanita paruh baya itu ragu, terakhir masih menganggukkan kepala berkata: "OK, kamu ingin bertanya apa bertanyalah, asal bukan masalah pribadi, aku bisa beritahu kamu."

Marson Gu menganggukkan kepala: "Terima kasih."

Dia berpikir, langsung menanyakan pada intinya: "Devina Qiao pergi ke Kota A?"

Wanita itu menganggukkan kepala: "Iya, dengar-dengar ada kerjasama apa, perusahaan disini mengirim dia pergi, aku sudah dua bulan tidak bertemu dengannya, juga tidak tahu Vina kapan bisa kembali."

Mendengar ini, hati Marson Gu tersentak.

Di saat ini, wanita itu berdiri dan berpindah tempat duduk, foto bersama yang ada di belakangnya terlihat jelas di depan mata Marson Gu.

Di tembok tertempel sebuah foto yang sangat besar, di foto itu ada Devina Qiao dan wanita paruh baya itu, dia tersenyum dengan sangat gembira, sangat kebalikan dengan penampilannya yang dingin.

Memperhatikan tatapannya, wanita itu tersenyum mengenalkan: "Ini foto beberapa tahun lalu saat aku dan Vina berlibur di Negara R, karena merasa senyumnya dia sangat gembira, jadi khusus mencetak dan memperbesar foto ini untuk ditempel di rumah, juga bisa jadi kenang-kenangan."

Marson Gu melihat dalam diam, sinar di matanya sedikit demi sedikit menjadi redup.

Di ruangan ini penuh dengan jejak kehidupan Devina Qiao, di setiap sudut tampak ada foto, seperti membuktikan kehadirannya, dari kecil sampai remaja sampai sekarang, ada semua.

Marson Gu tiba-tiba merasa tidak ingin menghadapi, dia bangkit berdiri: "Aku barusan teringat aku masih ada urusan, aku pamit dulu."

Selesai berbicara, tidak lagi menoleh langsung meninggalkan tempat ini.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu