Pria Misteriusku - Bab 775 Menyerahlah, Kakakmu Sudah Meninggal

Selesai berbicara dia seakan melambaikan tangannya berjalan pergi, seakan benar- benar tidak peduli lagi.

“tunggu sebentar…..” Melisa Cheng mendengar kata ‘mengurus mayat’, raut wajahnya memucat.

Kakaknya adalah satu – satunya orang yang mempunyai hubungan darah dengannya, dia tidak bisa membiarkan kakaknya kenapa – napa.

Dia menutup bibirnya, lalu dengan berat berkata: “penyakit kakakku, apakah benar – benar separah itu?”

Sinta Ye membalikkan kepala, lalu sengaja berkata: “dasar kamu, apakah aku bisa membohongimu? Coba kamu berpikir lagi, sekarang kakakmu berada di luar negeri berobat Beberapa tahun ini, tentu saja usahaku lebih banyak dari pada saat kamu berada di penjara. Mengenai kakakmu mati atau hidup, semuanya aku serahkan padamu.”

Sinta Ye jelas sudah tahu ikan ini sudah terperangkap, dia berjalan dengan santai, menunggu jawaban Melisa Cheng.

Bahkan dia sudah mulai merencanakan bagaimana menghabiskan uang sebanyak itu.

Itu 5 juta!

Jika dia bisa mengambil 5 juta, dia tidak perlu mengkhawatirkan hutang, dan bisa dengan tenang menikmati hidupnya!

Terpikirkan hari selanjutnya, Sinta Ye bahkan saat tertidur saja akan tersenyum!

Melisa Cheng menggumpalkan tangannya: “aku akan memikirkan cara mengumpulkan uang 5 juta.”

Dia hanya tersisa kakak kandungnya, tidak boleh….. tidak boleh sampai kakaknya terjadi sesuatu, dulu kakaknya yang melindunginya, sekarang giliran dia yang melindungi kakaknya.

Tidak peduli berapa banyak uang, selama kakaknya bisa sembuh, dia akan memikirkan cara apa pun!

Sinta Ye melihatnya sudah setuju, hanya merasa sangat senang, sebentar lagi dia akan menjadi orang kaya.

Hanya saja tidak menunggunya senang terlalu lama, dia mendengar Melisa Cheng berkata: “aku bertugas mengumpulkan uang berobat kakakku, tapi sebagai gantinya, kamu harus membiarkan aku video call dengan kakakku, melihatnya sebentar, aku mau melihat keadaan dia bagaimana!”

Selama bisa melihat kakaknya, dia baru bisa tenang.

“……” Sinta Ye menjadi panik, mau melihat Anto Cheng? Bagaimana mungkin!

Dia berpikir sejenak, langsung kembali tenang, lalu berkata: “tidak bisa video call, kakakmu sedang berobat, tidak bisa video call denganmu.”

“hanya saja…..” saat Melisa Cheng ingin berkata, Sinta Ye langsung mengatakan: “hanya saja, jika kamu mengeluarkan uang 5 juta, aku bisa meminta suster untuk membantu memfotokan Beberapa Gambar kakakmu, lalu mengirimkannya padamu.”

Foto kakaknya?

Melisa Cheng tentu saja tidak puas, hanya saja sekarang kakaknya ada di tangan Sinta Ye, hanya dia yang tahu kakaknya ada di mana, meskipun ucapan yang dia katakan adalah palsu, tetapi selama ada satu kemungkinan kalau itu benar, dia tidak akan menyerah.

Demi keselamatan kakaknya, dia bisa bertaruh.

Ada foto kakaknya, lebih baik dari pada tidak ada apa pun, maka dia hanya bisa bekerja sama.

“baik, kalau begitu kirimkan Gambar.” Melisa Cheng menggertakkan gigi, lalu berkata: “kamu berikan aku waktu, aku akan memikirkan cara mengumpulkan 5 juta, saat itu, kamu harus berikan aku foto kakaku, jangan menyesal!”

Meskipun tidak bisa video, hanya ada foto, tapi dia tetap bisa melihat keadaan kakaknya, lebih baik dari pada tidak ada apa pun.

Siapa tahu, dia bisa melihat sesuatu dari foto itu, mengetahui Rumah sakit kakaknya, lalu pergi melihatnya, juga tidak bisa di ancam oleh Sinta Ye lagi.

Sinta Ye tidak tahu apa yang dia pikirkan, hanya mendengar kata uang saja, dia langsung menganggukkan kepala: “baik baik, kalau begitu begitu saja, sampai saat itu aku pasti akan mengirimkan foto untukmu.”

Dia tersenyum, terlihat jelas suasana hatinya lumayan, lalu berkata: “Melisa, coba lihat dirimu, sudah dekat dengan orang kaya memang berbeda, 5 juta saja bisa kamu setujui! Setelah kakakmu lebih baik, kamu jangan melupakanku loh, bagaimana pun kamu juga harus memberikanku biaya hidup bukan? Lihat aku susah payah menjaga kalian Beberapa tahun, tidak ada untung hanya rugi…..”

Melisa Cheng mendengar ucapannya ini, hanya merasa sedikit sinis……

Menjaga?

Sinta Ye ibu angkatnya ini jika tidak mencelakainya saja, dia sudah berterima kasih banyak, jika masih berharap menjaganya, dia saja tidak tahu bagaimana nanti dia akan mati.

Melisa Cheng tidak ingin mendengar ucapannya yang palsu ini, hanya mencari alasan ada hal lain, mau pergi.

Tujuan Sinta Ye juga sudah tercapai, maka dia tidak memintanya untuk tinggal lagi.

Melisa Cheng keluar dari Rumah, di otaknya masih terbayang ucapan ibu angkatnya ini, dan juga mulutnya yang begitu maruk itu.

Dan dia dengan tidak bersemangat keluar dari pintu, hatinya tiba – tiba merasa sedikit sedih.

5 juta!!

Dia mau mencari darimana, mengumpulkan uang 5 juta?

Sebenarnya sekarang kakaknya ada dimana?

“Melisa? Apakah Melisa?”

Saat Melisa sedang kebingungan, dia baru keluar dari gang, dari kejauhan sudah ada orang yang memanggil namanya.

Dia kembali dari lamunannya, membalikkan kepala, melihat perempuan dengan pakaian modis berjalan ke arahnya, terlihat sedang memakai hak tinggi 10 cm, rambut coklat pirang yang tergerai di belakang terlihat indah.

Perempuan itu berdiri di depan Melisa Cheng, lalu dia melepaskan kaca mata hitam, dan memperlihatkan wajahnya yang cantik: “Melisa Cheng, benar – benar kamu!”

Melisa Cheng melihat wajahnya, lalu tercengang: “Celine……”

Setelah melamun Beberapa saat, Melisa Cheng tersenyum dari hatinya, tidak terpikirkan, begitu cepat sudah bisa Bertemu dengan temannya……

Celine Zhou!!!

Melisa Cheng menarik Celine Zhou dan mencari toko kopi terdekat, lalu duduk di dekat jendela, masing – masing memesan kopi dan cemilan.

“katakanlah, kamu kapan keluar dari penjara?” Celine Zhou menyilangkan tangannya dan bersandar di kursi, wajahnya yang cantik itu seakan tidak ada ekspresi, terlihat sangat dingin: “berani – beraninya kamu tidak memberitahuku masalah besar seperti kapan kamu keluar dari penjara, apakah karena sudah berada di penjara Beberapa tahun, sama sekali melupakanku?”

“bagaimana aku berani?” Melisa Cheng tahu emosi Celine Zhou sangat buruk, jika tidak memberinya alasan, maka dia akan habis, sesaat dia melipat tangannya, lalu dengan kasihan berkata: “maaf, aku sudah tahu salah, Celine, bisakah kamu memaafkanku kali ini?”

Celine Zhou menghela napas dingin, pura – pura marah memalingkan kepala.

Meskipun Melisa Cheng tahu Celine Zhou tidak akan benar – benar marah dengannya, hanya saja dia tetap merasa bersalah.

Selain kakaknya, Celine Zhou adalah orang paling baik dengannya, dia tidak bisa menerima salah satu di antara mereka ini marah dengannya.

“Celine, aku benar – benar sudah tahu salah…..” melihatnya tidak mempedulikannya, Melisa Cheng dengan kasihan terus mengakui kesalahannya: “aku bersumpah, aku bukan sengaja tidak menghubungimu, awalnya aku mengira setelah kehidupanku lebih stabil, baru mencarimu…..”

Dia berbicara, lalu pelan – pelan menundukkan kepala, suaranya semakin kecil.

“benarkah?” Celine Zhou dengan curiga melihatnya, lalu berkata.

Lihat wajahnya yang kasihan ini!

Dia belum memarahinya, tetapi dirinya sudah merasa kasihan, apakah sudah

yakin dirinya tidak akan rela memarahinya?

Melisa Cheng menganggukkan kepala, lalu bersumpah: “benar ! tentu saja benar!”

“kalau begitu Baiklah.” Celine Zhou memonyongkan mulutnya, dia menerima ‘pengakuan kesalahannya’, lalu menunjuk cemilan di depannya, berkata:

“hukum mati bisa di maafkan, tetapi hukumanmu sekarang tidak bisa di hindari, cemilan hari ini, kamu yang mentraktir.”

“baik baik, tidak masalah.” Melisa Cheng langsung menyetujuinya, lalu dia menghela napas: “Celine, kamu tidak marah lagi bukan?”

“iya, karena cemilan hari ini, aku bisa mempertimbangkannya.”

Celine Zhou membuka bibirnya, wajahnya juga tidak terlihat begitu dingin lagi, senyuman di matanya sudah tidak bisa di sembunyikan lagi.

Melisa Cheng langsung mengetahui dia tidak marah lagi, dia mengaduk kopi, lalu dengan curiga berkata: “oh ya, Celine, kamu kenapa bisa datang kesini?”

“aku…..” mengungkit ini, Celine Zhou tiba – tiba terdiam, suasana hatinya terlihat sedih, beberapa lama kemudian baru berkata: “sudah lama tidak kembali, aku kembali melihat – lihat.”

5 tahun yang lalu, Anto Cheng masih belum terjadi sesuatu, saat Melisa Cheng masih belum masuk penjara, dia selalu kesini setiap saat.

Hanya saja Beberapa tahun ini, terutama saat Anto Cheng menghilang, Melisa Cheng masuk penjara, orang – orang yang penting baginya sudah pergi, dia jarang kesini.

Melisa Cheng terpikirkan ini, dalam sesaat, kedua orang tidak mengatakan apa pun.

Juga tidak tahu waktu sudah berlalu berapa lama, Melisa Cheng mendengar helaan napas: “Melisa, kamu…. Ada kabar dia tidak?”

‘dia’ ini tidak menyebutkan nama, hanya saja Melisa Cheng tidak perlu banyak berpikir, sudah bisa menebak yang Celine Zhou tanyakan adalah kakaknya.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu