Pria Misteriusku - Bab 835 Rebutan Kasih Sayang Dengan Anaknya

Bersamaan Melisa Cheng juga senang demi Rendy:”benarkah? Kalau begitu selamat Rendy, setelah itu Rendy akan menjadi pelukis ternama!”

Ucapan Melisa Cheng yang memuji, membuat Rendy semakin senang.

“Kakak Melisa, Terima kasih! Hanya saja, ayah memang lebih baik terhadapmu, aku saja sudah memohonnya dengan kasihan, dia tidak menyetujuiku, kamu baru berbicara Beberapa kalimat, dia sudah langsung setuju.” Nada Rendy, menjadi lebih kecewa.

Selesai dia berbicara, seakan dengan tatapan kesal, melirik ke arah Gryson Gu.

Hanya saja, tangannya justru tetap dengan erat memeluk Gryson Gu, terlihat sangat mengandalkannya.

Karena masalah menggambar, saat Melisa Cheng menghadapinya, Rendy juga tidak menolaknya sepenuhnya.

Dia hanya merasa Melisa Cheng, sepertinya tidak sejahat yang di ceritakan Guru Ruoxi, mungkin dia tidak akan berbuat jahat padanya, juga tidak akan merebut ayahnya, bahkan hatinya ingin mendekatinya.

Melisa Cheng melihat Rendy yang kecewa, tengah bersiap menghiburnya.

Rendy dengan segera bersemangat, berkata: “ayah, jika kamu seperti ini lagi, aku akan merebut Kakak Melisa, membiarkanmu sendirian!”

Ucapan Rendy yang polos dan lucu ini, membuat senyuman di bibir Melisa Cheng semakin melebar.

“bocah kecil, apa yang kamu bicarakan? Dia adalah istriku, kamu tidak akan bisa merebutnya?” Gryson Gu menyiniskan matanya, berpura – pura mengancam Rendy.

“ayah meskipun kamu tidak setuju, aku juga mau merebut Kakak Melisa, Kakak Melisa lebih menyukaiku, benar tidak?” Rendy bertanya dengan manja.

Dia sekarang tidak takut dengan ayah, maka langsung turun dari kaki Gryson Gu, dan langsung berlari ke depan Melisa Cheng, membuka tangan ingin memeluknya.

Melisa Cheng tidak tahan, dia langsung mengulurkan tangan dan memeluk Rendy.

Memeluk badannya yang lembek ini, hatinya juga merasa sangat lembut.

Rendy memeluk leher Melisa Cheng, dia menjulurkan lihat, ke arah ayahnya.

Gryson Gu melihat dirinya yang puas, langsung menggumpalkan tangan, seakan ingin meninjunya.

Kedua ayah dan anak yang kekanak – kanakan ini, membuat hati Melisa Cheng merasakan rasa puas yang ajaib.

….

Setelah sarapan, Melisa Cheng dan Gryson Gu bersiap kembali ke kantor.

Sebelum dia keluar, Melisa Cheng terpikirkan dirinya masih ada Gambar desain yang ada di kamarnya, hari ini akan di pakai, jadi dia meminta Gryson Gu keluar dulu, dia mau ke atas ambil barang.

Dia menemukannya di atas meja rias, membalikkan kepala menyadari waktu sudah sangat telat, jika terus menundanya, nanti akan terlambat.

Dia dengan segera membereskan barang yang berantakan, lalu dengan segera berjalan ke arah luar.

Baru saja keluar pintu, justru melihat Rendy yang sedang mondar mandir, tidak ingin segera pergi, pandangannya justru melihat wajah Rendy memerah.

Dan melihatnya mondar mandir, sepertinya sedang menunggu orang bukan?

Melihat Rendy, Melisa Cheng juga tidak peduli apakah waktunya masih cukup atau tidak, nanti minta supir untuk menyetir lebih cepat saja.

Dia tidak tahan untuk bertanya: “Rendy, kenapa? Kamu sedang menunggu siapa? Jika menunggu ayahmu, ayahmu ada di mobil, dia masih belum pergi….”

“aku bukan mencari ayahku!” Rendy tidak menunggu dia selesai berbicara, langsung memutuskan ucapannya, akhirnya dia berkata dengan semakin kecil:

“aku…. Aku datang mencarimu.”

Melisa Cheng tercengang, dengan segera dia bereaksi, lalu tersenyum berkata: “datang mencariku? Jika karena masalah menggambar, aku sudah menyelesaikan tugasku, kelak Rendy sudah bisa belajar menggambar bersama guru!”

Selesai dia berbicara, pandangan Rendy tiba – tiba menjadi bersinar, dia melihat ke sekitar, hanya saja tidak mau bertatapan dengannya.

“su…. Sudah tahu, tadi pagi ayah sudah memberi tahuku bisa belajar menggambar, aku disini, menunggumu karena ingin membicarakan sesuatu denganmu….” Rendy dengan terbata – bata mengatakan ini, lalu wajahnya memerah.

Dia juga tidak tahu mengapa, begitu berbicara dengannya wajahnya langsung memerah, Beberapa kali sebelumnya juga seperti itu.

“masalah apa?” Melisa Cheng berjongkok di depan Rendy, lalu dengan sabar bertanya.

Hatinya sangat penasaran, masalah menggambar, Gryson Gus udah menyetujuinya, maka Rendy masih ada masalah apa Mencarinya.

Rendy tiba – tiba menatap pandangan Melisa Cheng, dia langsung terkejut, dengan berhati – hati mundur Beberapa langkah.

Melisa Cheng melihat Rendy yang menjauhinya ini, hatinya menjadi kecewa, pandangannya berkedip.

Kelihatannya, Rendy masih tidak menyukainya!

Melihat Rendy tidak berbicara, Melisa Cheng langsung memperbaiki sikapnya, lalu membuka mulut memberi tahunya: “Rendy, masalah menggambar, ayahmu sudah setuju, dan aku dengar Beberapa hari lagi, dia akan mencarikanmu guru, kamu harus belajar baik – baik.”

Membicarakan masalah belajar menggambar, ekspresi Rendy langsung tersenyum, dia menyadari Melisa Cheng sedang melihatnya, dia langsung menyimpan kegembiraan itu.

“tentu saja akan belajar baik – baik, kelak aku mau menjadi pelukis.” Meskipun Rendy menahannya, tidak membiarkan dirinya terlalu senang, membuat Melisa Cheng puas.

Hanya saja matanya tersenyum, dapat terlihat, tidak bisa disembunyikan.

Melisa Cheng melihat Rendy yang begitu percaya diri, hatinya merasa bersyukur, Gryson Gu begitu bisa mengajari anak, baru umur berapa, tetapi sikapnya sudah seperti anak berumur sepuluhan tahun, mempunyai aura yang hebat.

“Rendy begitu hebat, pasti bisa!” Melisa Cheng merasa senang atasnya, dia mengangkat kepalanya, lalu melihat Gryson Gu yang melambaikan tangan kepadanya, dia melambaikan tangan juga, lalu berkata kepada Rendy: “Rendy, kamu yang patuh di Rumah, bisa pergi menggambar, jika ada yang tidak di mengerti, bisa menelepon bertanya padaku, aku pergi kerja dulu ya!”

Rendy merasa aneh, tidak berbicara, Melisa Cheng tersenyum pasrah, hatinya dengan lembut berkata: “Rendy, aku pergi dulu ya.”

Melisa Cheng berdiri, baru saja pergi, kakinya tiba – tiba di hantikan.

Dengan bingung dia menundukkan kepala, menyadari Rendy senang menggenggam celananya.

“Rendy?”

“meskipun kamu sudah membantuku sekali, tapi aku juga sudah mengucapkan terima kasih padaku, jangan berharap aku bisa menyetujuimu menjadi ibuku!

Ayah adalah milikku, kamu jangan merebutnya. Ibuku hanya ada satu, jangan banyak berpikir, aku sudah mengatakannya, ayah adalah milikku!” wajah Rendy memerah, dia langsung memperingati Melisa Cheng.

Setelah memperingatinya, dia tidak memberikan Melisa Cheng waktu untuk bereaksi, dia mengangkat kepalanya, lalu pergi dengan angkuh.

Melisa Cheng melihat pantatnya yang kecil itu bergoyang dan langsung berlari menjauh, dia tidak tahan untuk tersenyum.

Benar – benar angkuh!

Melisa Cheng dengan pasrah menggelengkan kepala, Rendy sudah mengatakan kalimat ini Beberapa kali, dia sudah terbiasa sejak awal, mana mungkin masih menaruhnya di hati.

Dia merapikan bajunya, lalu berjalan ke arah Gryson Gu.

Gryson Gu yang sedang duduk di mobil Cayenne, terpikirkan gambaran tadi Melisa Cheng menundukkan kepala berbicara dengan Rendy, pandangannya terlihat puas.

Istri dan anaknya berinteraksi, memancarkan kedamaian, dan gambaran ini, tidak bisa di gantikan oleh barang apa pun.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu