Pria Misteriusku - Bab 94 Berusaha Membujuk Marson Gu

Melihat wajah wanita di depannya yang terlihat menggemaskan, Marson Gu semakin tertarik padanya.

Dia melangkah ke depan mempersempit jarak diantara mereka, membungkukkan tubuhnya berbisik di telinganya: “Karena kamu tidak mengetahui apa yang ingin kulakukan, bagaimana jika aku menunjukkannya padamu?”

Sialan, sungguh bukan karena pikirannya yang tidak polos.

Tapi saat Marson Gu berucap seperti ini, terlalu ambigu membuat pikirannya melayang kemana-mana.

Dia segera berucap: “Jangan macam-macam......”

“Siapa yang macam-macam denganmu?” Marson Gu tersenyum tanpa rasa bersalah, tangan besarnya menyentuh pinggangnya.

Membuat tubuh Natalia Wu membeku, sekujur tubuhnya bergedik merinding.

Sepasang tangannya berada di depan dadanya, membuat jarak dengan pria itu, tersenyum canggung, “Itu, aku sudah keluar terlalu lama, jika tidak segera kembali Lucy pasti akan khawatir.”

Membicarakan hal ini, tiba-tiba dia teringat akan sesuatu, menambahkan dengan terburu-buru: “Oh iya, Lucy masih belum mengetahui hubunganku denganmu, kamu jangan membocorkannya.”

“Kenapa?” tanya Marson Gu memicingkan matanya tidak suka.

Ini sudah kedua kalinya untuk hari ini Natalia Wu ingin membuat jarak dengannya.

Mengetahui pria ini berpikir macam-macam, Natalia Wu segera menjelaskan dengan sabar: “Pokoknya jangan katakan dulu, seperti ini akan lebih baik untuk kita.”

Iris matanya mendalam, raut wajah Marson Gu terlihat tidak senang: “Alasan ini tidak masuk akal, apa aku sangat memalukan?”

Konyol, Direktur Emperor Internasional memalukan? Tentu saja tidak ada hal seperti itu.

Natalia Wu melihat wajahnya yang meraut seperti itu, tahu jika penyakit merajuk pria itu kumat, dengan tersenyum berucap membujuknya: “Tentu saja bukan begitu.”

Marson Gu menaikkan sebelah alisnya: “Lanjutkan......”

Di wajahnya seperti tertulis ayo bujuk aku.

Melihat hal itu, Natalia Wu berucap: “Kamu benar-benar salah paham, semua wanita yang ada di Kota A, sangat ingin menikah dengan pria sepertimu, kamu berada di barisan nomor satu. Pria tampan dan kaya sepertimu, sunggu sulit untuk ditemukan, bagaimana mungkin aku merasa kamu memalukan?”

Kemudian, dia melihat senyuman tipis dalam tatapan Marson Gu, melihatnya yang berusaha membujuknya, membuat hatinya merasa senang.

Natalia Wu menarik lengan pakaiannya, menggoyangkannya dengan manja: “Apa kamu menyetujuinya?”

Menunduk menatapnya, sudut bibir Marson Gu terangkat: “Tergantung suasana hatiku.”

Natalia Wu:“……”

Jadi pujiannya tadi sia-sia saja?

Dia merasa kesal ingin membalikkan tubuhnya untuk pergi, namun ditarik kembali oleh prai yang ada di belakang tubuhnya.

Kedua tangannya yang dingin, menariknya masuk ke dalam pelukannya.

Marson Gu berdecak sejenak: “Sudah meminta, masih berani merajuk, apa kamu tahu jika aku tidak bisa berbuat apapun padamu? Hmm?”

Menaikkan nada di kata terakhirnya, terasa seperti menggodanya.

“Aku mana berani......” Natalia Wu mempautkan bibirnya, dia sudah membujuk, apa masih tidak membiarkannya pergi?

Melihat wajahnya yang terlihat serba salah, Marson Gu tidak lagi menggodanya, berucap perlahan: “Bukannya tidak bisa untuk membuatku menjaga rahasiamu, hanya saja aku ingin kamu memberikan sedikit keuntungan padaku.”

“Keuntungan apa?” saat kalimat ini terucap, seketika Natalia Wu merasa terkejut, mengira pria ini akan meminta hal-hal yang memalukan.

Detik kemudian dia mengeratkan pakaiannya, tatapannya menatap waspada padanya.

Marson Gu tersenyum, mengulurkan tangannya menyentil keningnya: “Tatapan apa ini? Memangnya aku akan memakanmu?”

Apa dia tidak akan melakukan itu?

Natalia Wu tidak berani menjamin, pria itu menatap lurus padanya, membuatnya merasa takut......

Marson Gu juga bereaksi, terbatuk pelan: “Aku tidak kurang ajar seperti itu.”

Tatapannya tidak dibuat-buat, Natalia Wu merasa lega sejenak, kemudian sedikit bingung: “Lalu kamu ingin aku memberikan keuntungan apa?”

Dia kembali menegaskan: “Aku menjual seni bukan tubuh...... kamu jangan memikirkan hal yang tidak-tidak.”

Sudut bibirnya tertarik, Marson Gu menatap langit dalam diam.

Apa dia terlihat seperti itu dimata wanita ini? Hingga memperingati dan menegaskannya?

Tidak masalah jika tidak mengijinkannya menerkamnya, lagipula cepat atau lambat dia memang miliknya.

Namun, mengambil sedikit keuntungan merupakan sebuah keharusan.

Marson Gu menatapnya tersenyum, berucap dengan pelan: “Aku akan menyetujuimu, tapi bukankah kamu juga harus menyetujui permintaanku?”

“Permintaan apa?” tanya Natalia Wu menatapnya.

Apa pria ini mengatakan sesuatu sebelumnya? Kenapa dia tidak mengingatnya.

Menghukum wanita itu dengan mencium bibirnya, membuat suaranya menjadi serak: “Kamu tidak boleh memblock kontakku, tidak boleh mencari alasan untuk menghindariku, tidak boleh berdekatan dengan pria manapun, aku ingin setiap saat aku ingin bertemu denganmu maka kamu harus segera menemuiku.”

Setiap kalimat diucapkannya.

Membuat Natalia Wu yang mendengarnya memanyunkan bibirnya, mendelik kesal padanya: “Ini banyak sekali, aku hanya memintamu menyetujui satu permintaan......”

Marson Gu menggedikkan bahunya: “Kamu boleh saja tidak menyetujuinya, aku tidak keberatan.”

Natalia Wu menghirup nafas dalam, kemudian memaksakan senyumnya dan mengangguk: “Baiklah, aku menyetujuinya.”

Tidak ada cara lagi, siapa suruh dia terlalu mudah masuk dalam cengkramannya.

“Sekarang kamu bisa melepaskanku......”

Belum selesai berucap, tiba-tiba ucapannya terputus karena ciuman pria itu.

Marson Gu mengeratkan pegangannya pada pinggangnya, selalu merasa tidak puas setiap kali menciumnya.

Saat kembali ke kamarnya, kedua pipi Natalia Wu memerah dan rambutnya terlihat berantakan, saat dia keluar pakaiannya rapi dan rambutnya juga tertata.

Penampilannya yang seperti ini, setiap orang yang melihatnya pasti tahu apa yang terjadi.

Lucy Jiang menatap Natalia Wu yang berjalan masuk ke kamar mandi, bibirnya memucat, terlihat keirian dalam tatapannya.

Saat tiba sore hari, matahari masih menggantung di langit, membuat orang-orang tidak ingin untuk keluar.

Awalnya Natalia Wu yang berencana untuk beristirahat seharian, namun tidak lama dia kembali ke kamar dia mendapat sebuah panggilan.

Dia mendapatkan pesan dari Marson Gu, memintanya untuk bermain golf bersama.

“Gila, sepanas ini ingin bermain golf.” dia bergumam dengan kesal, dengan terpaksa berganti dengan pakaian yang diantarkan Marson Gu.

Pakaian olahraga berwarna putih pink, sangat cocok dengan wajah putihnya membuatnya semakin memukau.

“Kamu jangan mengeluh lagi, ayo kita pergi, jangan sampai Direktur Gu menunggu lama.” Lucy Jiang yang berada di samping menasehati Natalia Wu, dengan mengenakan pakaian olahraga berwarna biru langit.

“Aku tahu aku tahu.” memanyunkan bibirnya dengan kesal, Natalia Wu berjalan mengikuti di belakang tubuh Lucy Jiang, berjalan bersama ke arah tempat bertemu.

……

Di dalam aula, Marson Gu yang mengenakan pakaian olahraga sedang membicarakan sesuatu dengan Justin Qiao, mendengar suara pergerakan dia menolehkan kepalanya, detik pertama tatapannya jatuh pada Natalia Wu, terlihat tatapan keterkejutan yang tidak disembunyikannya.

Dibawah sinar matahari, Natalia Wu dengan pakaian olahraga putih pink berjalan perlahan menghampirinya, rambut hitamnya yang dikuncir ekor kuda, terlihat bergerak seiring dia berjalan, terlihat sangat cantik.

Jika, terdapat senyuman di wajahnya maka akan semakin cantik.

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu