Pria Misteriusku - Bab 136 Tidak Ada Jalan Untuk Bercerai

Topik pembicaraan telah berubah, Natalia Wu juga sudah kembali seperti semula, menipiskan bibirnya tersenyum: “Terima kasih perhatiannya Ayah, dokter dan perawat di sini sangat bertanggung jawab, aku merasa sangat sehat.”

Rumah sakit ini juga salah satu milik keluarga Gu, mengenai keahliannya tentu saja Ayah Gu sangat mengerti akan hal itu, melihatnya yang berucap seperti ini dia tidak kembali menanyakannya, lalu berucap: “Lia, ucapanku padamu kemarin aku bersungguh-sungguh, tergantung padamu apakah kamu masih ingin bercerai?”

Selesai berucap, tiba-tiba terdapat tatapan dingin di ujung sana yang mengarah ke arahnya, Marson Gu memandang ayahnya dengan dingin.

Ayah Gu tersenyum senang, siapa suruh anak itu terlihat tidak mencintainya, sekarang biarkan hatinya merasa khawatir.

Natalia Wu tertegun sejenak, berucap dengan sedikit manja: “Ayah...... bagaimana bisa kamu menanyakan hal ini?”

Ayah Gu tertawa kencang, menatap sekilas pada Marson Gu: “Aku takut kamu merasa ditindas, jika ada sesuatu yang membuatmu tidak senang kamu harus segera mengatakan pada Ayah, Ayah akan membantumu membuat perhitungan!”

Marson Gu yang berada di sudut mendengar hal ini menggelapkan wajahnya, walaupun dia tahu Ayah Gu sangat menyayangi Natalia Wu, namun dia tidak menyangka hingga seperti ini, berani mengatakan hal ini di hadapannya.

Merasakan tatapan seseorang yang semakin tajam, Natalia Wu segera berucap dengan sungguh-sungguh: “Tidak tidak, Ayah, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku lagi, aku dan Marson akan baik-baik saja.”

Mendengar hal itu Ayah Gu tersenyum, terlihat kebahagiaan dalam matanya, menepuk sejenak tangan Natalia Wu: “Kalian berdua baik-baik saja, aku juga merasa tenang.”

Selesai berucap, dia berdiri menggenggam tongkatnya: “Buburnya akan dingin, cepatlah makan, aku akan pulang.”

Saat membalikkan tubuhnya, Ayah Gu menatap Marson Gu lalu berucap: “Jaga menantuku baik-baik, jika membuatnya menghilang aku akan membuat perhitungan denganmu!”

Marson Gu sudah tidak merasa aneh lagi, bangkit berdiri membantu Ayah Gu membuka pintu: “Aku akan mengantarmu.”

Ayah Gu mengibaskan tangannya berucap: “Sudahlah, jaga istrimu, pengurus rumah Wang ada di depan menungguku.”

Ada orang yang menemani ayahnya pulang, Marson Gu juga tidak memaksanya lagi, tatapannya terus mengantarnya hingga bayangannya menghilang baru dia menutup pintu.

Marson Gu membalikkan tubuhnya bertemu dengan tatapan canggung Natalia Wu, mengangkat alisnya, bibir tipisnya tertarik membentuk sebuah garis.

Menyadari tatapan kesal pria itu, Natalia Wu segera mengalihkan tatapannya, tersenyum lebar mengalihkan pembicaraan: “Kamu tidak perlu memikirkan ucapan Ayah...... Akh, Marson, apa yang kamu lakukan?”

Ucapannya, tiba-tiba berubah menjadi pekikan terkejut, Marson Gu menindih tubuhnya, mengunci kedua tangannya di belakang kepalanya, memicingkan matanya.

“Masih ingin bercerai? Hmm?” nada bicaranya naik di saat kata terakhir, menunjukkan kekesalannya.

Natalia Wu mengedipkan matanya, menatapnya dengan tidak bersalah.

Melihatnya yang tidak mengatakan apapun, Marson Gu merasa kesal, semakin mendekatkan tubuhnya, dengan menunduk sedikit maka dia akan merasakan bibirnya yang lembut, dia bertanya: “Jawab aku, apa masih ingin bercerai?”

Detak jantung Natalia Wu semakin tidak bisa dikendalikan, melihat pria itu yang sangat dekat, aroma mint dari tubuhnya menguar masuk ke dalam indra penciumannya, membuat detak jantungnya semakin cepat.

“Marson...... buburnya akan dingin, sebaiknya kita makan dulu?”

Sejak kapan pria ini menjadi memikirkan hal ini, masalah perceraian juga sudah muncul sejak lama, bagaimana bisa dia mengetahui jika mereka akan saling mencintai, sekarang dia membuat perhitungan dengan pria itu, apa terlalu kekanakkan?

Marson Gu terlihat ingin kembali membicarakan masalah ini, melihatnya yang terus menatapnya, sebuah kekesalan terus berputar di atas kepalanya.

“Untuk apa makan bubur, aku ingin memakanmu lebih dulu!” pria itu berucap di samping telinganya, detik berikutnya Marson Gu telah menciumnya.

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Marson Gu menciumnya sebagai hukuman, terasa lebih agresif, menghilangkan akal sehatnya sedikit demi sedikit.

Natalia Wu tidak bisa menahannya, nafas mereka saling bertukar, dia kesulitan mengulur tangannya mendorong pria itu: “Marson, aku ini masih pasien, kamu seperti ini bukankah sedikit lewat batas?”

Marson Gu menggigit pelan dagunya, berucap dengan kesal: “Jika bukan karena kamu masih sakit, kamu kira aku hanya melakukan hal ini?”

Sejak awal dia sangat ingin memakannya, agar wanita ini tidak lagi membuatnya kesal.

Menyadari hal itu, Natalia Wu segera mengalah: “Kalau begitu bagaimana agar kamu tidak marah lagi? Atau pukul saja aku.”

Marson Gu meliriknya, sekilas dia dapat menangkap maksudnya: “Kamu pikir aku tidak berani melakukannya sekarang?”

Natalia Wu mengedipkan matanya, jantungnya berdetak cepat: “Tidak, aku bersungguh-sungguh.”

Dia semakin terlihat serius, Marson Gu semakin merasa panik, satu tangannya mengangkat dagu wanita itu, jari kasarnya mengusap bibir merahnya.

“Kalau begitu kamu jawab pertanyaanku tadi, masih ingin bercerai?” nada bicaranya yang tenang terdengar sarat ketidak senangan.

Natalia Wu tidak lagi menguji kesabarannya, tersenyum menggenggam tangannya: “Tidak, tidak sedikit pun, suatu hari pun juga tidak menginginkannya.”

Dia memiringkan kepalanya mengerutkan alisnya berpura-pura kesakitan: “Marson, bisakah kamu melepaskanku sekarang? Lukaku hampir terbuka.”

Mengetahui wanita ini hanya berpura-pura, Marson Gu tetap melepaskannya.

Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, dia tidak ingin luka Natalia Wu terbuka seperti ini.

Lagipula, masih banyak lain waktu.

Marson Gu mundur satu langkah, mengambil bubur di atas meja mengaduknya sejenak, berucap penuh arti: “Natalia, cepat atau lambat kamu akan sembuh.”

Selesai memakan sarapan, Marson Gu keluar mencari dokter untuk mengganti obat.

Luka Natalia Wu sedikit dalam, setiap hari harus diganti tepat waktu, setiap kali dokter datang mengurusi lukanya bisa menghabiskan waktu hingga setengah jam, ditambah lagi cuaca yang panas takut lukanya infeksi maka akan semakin parah.

Saat ini, Marson Gu sudah menyuruh Andi Shi untuk membawa laptop dan dokumen yang perlu dia selesaikan ke sini.

Selesai Natalia Wu mengganti obatnya dia menoleh melihat Marson Gu yang sedang bekerja duduk di atas sofa, Natalia Wu tertegun sejenak, rasa hangat menjalar di hatinya: “Marson.”

“Hmm?”

Natalia Wu berucap: “Sebenarnya kamu tidak perlu menemaniku di sini, ada dokter dan perawat, tidak akan terjadi apapun.”

Mendengar hal ini, Marson Gu mengangkat kepalanya menatapnya, di bawah tatapan Natalia Wu yang memohon dia berucap dengan datar: “Siapa bilang aku sedang menemanimu?”

“Bukankah begitu?” tanya Natalia Wu.

Jika bukan untuk menemaninya, untuk apa Marson Gu membawa laptop ke rumah sakit?

“Aku sedang mengawasimu, agar kamu tidak membuat masalah lagi.” Marson Gu menyunggingkan sudut bibirnya, ucapannya hampir membuat Natalia Wu memuntahkan darah.

“Aku tidak seperti itu.” Natalia Wu tidak menerimanya.

Jelas-jelas dia sangat penurut dan lembut okay?

Siapa yang tahu masalah itu akan datang menimpanya!

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu