Pria Misteriusku - Bab 390 Istriku, Aku Sudah Tahu Salah

Di jalanan orang terus berlalu lalang, Marson Gu setelah pergi dari restoran sudah kehilangan jejak Natalia Wu, dia melihat ke arah kantor, bersiap untuk pergi mengejar, tetapi ponsel di kantongnya tiba – tiba berbunyi.

Begitu Marson Gu melihatnya, ternyata Andi Shi meneleponnya.

Dia mengerutkan dahi, sebelum dia keluar dia memerintah Andi Shi, jika tidak ada masalah tidak boleh mengganggunya.

Andi Shi selalu punya pertimbangan sendiri, dan pemahamannya sendiri, jika sudah dia sampaikan dan dia masih menelepon.

Apakah ada masalah apa?

Belakangan pergerakan di kantor sedikit tidak aman, semenjak kakek meninggal, Beberapa orang sudah mulai mengincar.

Meskipun Marson Gu tidak peduli dengan pergerakan kecil mereka, tapi mereka juga bisa mengguncang pohon, hanya takut mereka menggunakan cara kotor.

Tanpa berpikir panjang, Marson Gu langsung mengangkat telepon.

Suara Andi Shi terdengar: “direktur Gu, ada masalah!”

“Bicara pelan – pelan, sebenarnya ada masalah apa?”

Matahari di siang panas sangat terik, langkah Marson Gu terhenti.

“Direktur Gu, kerja sama kita dan Perusahaan Huayu terjadi masalah, direktur Huang sudah datang ke perusahaan, dan ingin Bertemu denganmu. Kamu lihat masalah ini bagaimana aku mengurusnya?”

Suara Andi Shi terdengar buru – buru, bahkan sekilas dapat mendengar suara teriakan di belakangnya.

Marson Gu mengerutkan dahinya, Perusahaan Huayu selalu menjadi rekan bisnis mereka, sudah begitu lama punya kerja sama yang baik, tidak mungkin terjadi masalah.

Dan direktur Hua ini dia pernah Bertemu Beberapa kali, biasanya orangnya sangat baik, mengapa tiba – tiba menjadi tidak rasional?

Setelah di pikir – pikir, Marson Gu terpikirkan satu kemungkinan, pasti ada satu masalah yang menyebabkan masalah besar, jadi direktur dari perusahaan Huayu baru bisa buru – buru seperti ini.

Jika orang lain ya sudah, Marson Gu masih bisa membuatnya menunggu, tapi perusahaan Huayu adalah rekan bisnis paling penting tahun ini, begitu ada masalah maka akan berpengaruh besar.

Dan direktur Hua ada di kantor, Andi Shi pasti tidak bisa menahannya baru Mencarinya, sekarang hanya bisa pergi, dia harus segera kembali mengurusnya.

Membalikkan kepala melihat perusahaan yang besar di belakangnya, Marson Gu baru menghela napas pasrah.

Kelihatannya hanya bisa mencari kesempatan lain untuk menjelaskan kepada Natalia.

Andi Shi kembali berkata dengan buru – buru: “Direktur Gu? Apakah kamu mau menemuinya?”

Marson Gu langsung berkata: “mau, kamu membantuku menenangkan direktur Hua, setengah jam kemudian aku sampai.”

Tidak banyak berbicara, semuanya menunggu dia kembali dulu baru di selesaikan.

Andi Shi langsung menganggukkan kepala: “baik, aku mengerti.”

Begitu memutuskan telepon, Marson Gu melangkahkan kakinya, berjalan ke arah mobil, setelah dia memakai sabuk pengaman, dia berpikir – pikir dan mengirimkan sebuah pesan kepada Natalia Wu.

Setelah melakukan semua ini, Marson Gu baru menginjak pedal gas, dan melaju.

Dan di satu sisi, Natalia Wu yang setelah pergi dari restoran dengan marah sempat merasa ragu, dia bukanlah orang yang suka berbuat seenak hati, terutama siang nanti masih ada pekerjaan.

Jadi meskipun dia tidak begitu senang, dia tetap kembali ke kantor.

Tetapi saat dia baru duduk, dia mulai berpikir, sebenarnya apa maksud Marson Gu?

Atau mungkin dia sendiri tidak terpikirkan, pandangannya selalu menuju ke arah pintu masuk, seakan menantikan Kedatangan seseorang.

Sedangkan sudah 10 menit berlalu, di pintu masuk tetap tidak melihat lelaki yang ingin dia lihat itu.

Saat Natalia Wu sedang marah diam – diam, ponselnya bergetar.

Begitu dia membukanya, itu adalah pesan dari Marson Gu, hanya dua kata pendek: “ maaf.”

Natalia Wu melihat dua kata ini sekian lama, sedikit kesal menaruh ponselnya di meja.

Karena dia merasa bersalah, mengapa tidak datang menjelaskan sendiri? Apa maksudnya mengirim pesan?

Sedangkan dari restoran ke kantor hanya begitu dekat, dia tidak percaya Marson Gu tidak terpikirkan untuk datang ke kantor!

Semakin dia berpikir semakin merasa kesal, semakin dia kesal semakin dia memikirkannya, Natalia Wu seakan memaksa dirinya Bertemu tanduk kerbau.

Karena masalah pabrik sudah selesai, suasana hati Natalia Wu sedikit bagus, tapi akhirnya karena Marson Gu, semuanya hancur, suasana hatinya langsung berubah.

Akhirnya pekerjaan Natalia Wu di siang hari sangat tidak lancar, bahkan masih terjadi kesalahan yang tidak pernah dia lakukan.

Dia tidak tahu mengapa ada yang aneh dengan sikapnya, orang di sebelahnya juga melihatnya dengan tatapan aneh, tapi dia tidak punya cara untuk mengaturnya.

Dengan begini sore hari sudah lewat, saat tiba malam hari, Beberapa teman kerjanya sudah mulai pergi, Natalia Wu justru duduk di kursi dan tidak bergerak.

Dia tidak tahu harus kemana, juga tidak tahu apa maknanya jika kembali ke Rumah lelaki itu?

Dia duduk terdiam di kursi , matahari senja menyinari belakangnya, membuatnya terlihat seperti kesepian.

Satu per satu rekan mulai pergi, hingga yang terakhir saat mau pergi melihat ke arah Natalia Wu berkata: “Natalia, kamu lembur lagi? tidak pulang ke Rumah?”

Natalia Wu tersenyum terpaksa, hanya menganggukkan kepala.

Dia mana mungkin butuh lembur, hanya tidak tahu mau kemana saja.

Setelah setiap orang menyelesaikan pekerjaannya, tentu saja bisa kembali ke Rumah, tetapi rumahnya sepertinya bukan rumahnya lagi.

Suatu perasaan kecewa terus dia rasakan, dia meletakkan tangan di meja dan menopang kepalanya, pandangannya yang biasa terlihat ceria, sekarang terlihat pahit.

Matahari perlahan menghilang, hingga akhirnya kehilangan cahaya, dan hanya gelap.

Natalia Wu akhirnya berdiri dari kursi, mungkin karena dia telalu lama duduk di kursi, kakinya sedikit kesemutan, hampir saja jatuh.

Dia langsung memegang meja, dan berusaha berdiri stabil, mungkin karena tadi otaknya terus merasa pusing.

Natalia Wu memijat kepalanya, baru merasa enakan, mengambil tas dan membalikkan badan.

Mungkin karena telalu kesepian, atau mungkin karena tidak ingin begitu cepat kembali ke Rumah itu, kali ini Ntalaia Wu tidak langsung kembali menggunakan taksi, melainkan menggunakan transportasi umum.

Di atas bis, dia mendengar suara teriakan dari sekitarnya, ada pelajar yang baru pulang dari sekolah dan sedang mendiskusikan tugas, juga ada lelaki dan perempuan muda yang baru selesai kerja sedang berdiskusi mau makan apa, ada juga kakek nenek yang hanya mengobrol tentang kehidupan.

Natalia Wu dengan tenang duduk di sana, seakan mendengar semua suara di sekelilingnya, atau seakan tidak ada yang masuk ke telinganya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu