Pria Misteriusku - Bab 202 Dia Hanya Seorang Yang Keberuntungannya Tidak Baik

"Iya, awalnya sudah cukup kesal, setelah kembali Marson Gu masih membuat aku marah!" Natalia Wu kesal lalu memeluk bantal, wajah kecilnya tidak enak dilihat, dia benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkan Marson Gu.

Apa karena kebencian di tahun itu, dia sekarang berubah seperti ini?

Lucy Jiang merasa mereka bertengkar makin hebat akan makin baik, menuangkan air untuk Natalia Wu, berbicara tanpa dipikir: "Kalian lebih baik banyak berkomunikasi, aku lihat Direktur Gu belakangan ini sepertinya sangat sibuk, emosinya lebih besar."

"Dia tidak hanya belakangan ini emosinya lebih besar?" Begitu berbicara sampai disini, Natalia Wu tidak bisa tahan mengeluh: "Kamu tidak tahu, belakangan ini dia seperti makan bom, tidak tahu sudah bertengkar berapa kali denganku, setiap kali selalu karena masalah yang tidak jelas!"

"Benarkah?" Lucy Jiang mengedipkan mata: "Tapi aku lihat dia terhadapmu masih sangat baik, aku masih mengira hubungan kalian berdua sangat kuat."

Natalia Wu menggerak-gerakkan bibir: "Kalau benar-benar kuat, bagaimana mungkin bisa sering bertengkar."

Dia di kantor sibuk sepanjang hari, benar-benar sangat lealh, barusan marah besar, sekarang setelah tenang kembali merasa lelah dan mengantuk.

Natalia Wu melambaikan tangan: "Lupakan, jangan membahas dia, aku mandi dulu."

Dia berdiri dan berjalan menuju kamar mandi, tidak memperhatikan tatapan senang diatas penderitaan orang lain yang ada di belakangnya.

Sampai terdengar suara air dari dalam kamar mandi, Lucy Jiang baru menaikkan sudut bibir, menunjukkan senyum yang sinis dan dingin.

Ternyata Natalia Wu belakangan ini akan sangat sibuk, sepertinya kesempatan dia datang!

Mereka adalah teman di universitas, pernah tidur di kasur yang sama, tapi kali ini, melihat Natalia Wu yang berbaring di samping, Lucy Jiang melihat dengan marah.

Kalau bukan takut dia pergi, akan membuat Natalia Wu dan Marson Gu baikan, dari awal dia ingin mendorong jatuh Natalia Wu.

Terus menahan sampai tengah malam, Lucy Jiang baru tertidur.

Sampai keesokkan harinya dia bangun, Natalia Wu sudah pergi.

Lucy Jiang terkejut, takut Natalia Wu diam-diam pergi mencari Marson Gu, segera beres-beres lalu berjalan keluar.

Pintu kamar utama terbuka, di dalamnya sudah dibereskan, pandangan Lucy Jiang tertuju pada ruang makan.

Tubuh Marson Gu duduk tegap, sedang mengoleskan selai pada rotinya.

Dia dengan cepat berjalan menghampiri, matanya bersinar: "Direktur Gu, pagi."

"Hm." Marson Gu menganggukkan kepala, tatapan matanya tenang, tidak ada ekspresi yang terlalu besar.

Lucy Jiang duduk di kursinya, setelah ragu beberapa saat, berpura-pura berkata dengan santai: "Natalia Wu kemana? Kenapa dia bangun begini awal?"

Setelah selesai berkata, pandangannya berhenti pada Marson Gu, ingin mendengar apa yang dia katakan.

Tapi Marson Gu seperti tidak mendengarkan, menghabiskan roti terakhirnya, menggunakan sapu tangan mengusap tangannya, teringat rumor yang kemarin beredar di perusahaan.

Dia berkata dengan datar: "Aku lihat kamu belum selesai makan, nanti pergi ke kantor sendiri."

Dia tidak ingin menarik Lucy Jiang ke dalam hal yang buruk, dia hanya berharap Lucy Jiang bisa menjalani hari dengan tenang, senang.

Ini yang terbaik bagi Lucy Jiang.

Lucy Jiang terpaku, ingin mengatakan sudah kenyang, tapi jelas-jelas sepotong pun belum dia makan.

Saat ini, Marson Gu sudah menarik kursi dan berdiri.

Lucy Jiang hanya bisa tersenyum kaku: "Baik."

Sampai bayangan laki-laki itu menghilang di ruang tamu, Lucy Jiang baru mengetuk garpu yang ada di tangannya dan melempar ke atas piring, alisnya mengerut menjadi satu, wajahnya dipenuhi kemarahan.

Natalia Wu tidak hanya seorang yang keberuntungannya buruk, dia juga membuat orang di sekitarnya bernasib buruk, barusan karena dia membicarakan Natalia Wu, jadi Marson Gu meninggalkan dia, menyuruh dirinya seorang diri berangkat ke kantor.

Lucy Jiang menggertakkan gigi, tahu begitu tidak berbicara, sekarang jadi seperti ini.

Saat dia marah dan menggertakkan gigi, Natalia Wu sudah sampai di kantor, meletakkan tas, segera bekerja.

Hanya saja Natalia Wu belum duduk lama lalu menerima telepon Steve Cheng, setelah mendengar dia berbicara, Natalia Wu dengan raut wajah yang pucat melihat rekan kerja wanita yang ada di samping: "Aku mengerti."

Saat itu karena identitas Natalia Wu terbuka, Marson Gu membatalkan proyek desainnya, dan meminta rekan kerja wanita yang bernama Nisya menerima pekerjaan tersebut.

Natalia Wu juga masih ingat, saat itu betapa arogannya Nisya, menyombongkan diri di hadapannya, tapi saat itu, hatinya diberikan kepada Marson Gu, meskipun setelah itu mereka berdua baikan, juga tidak ingin bersaing mengenai proyek desain.

Tapi……

Natalia Wu memegang erat pensil kayu yang ada di tangannya, telepon Steve Cheng barusan, masalahnya sudah diperiksa dengan jelas, orang yang mencuri desainnya, adalah Nisya.

Merasakan tatapan Natalia Wu, Nisya melihat dia, di matanya ada iri hati dan rasa senang diatas penderitaan orang lain.

"Natalia Wu, untuk apa kamu melihat aku seperti ini?" Karena takut ketahuan, Nisya memutuskan turun tangan terlebih dahulu: "Dengar-dengar gambar desainmu hilang, kamu masih tidak mengerjakan agar cepat selesai? Hati-hati Perusahaan Yujing membuat perhitungan denganmu."

Natalia Wu marah tapi tertawa, dia jadi mengerti apa yang dinamakan orang yang melakukan kejahatan orang itu yang melapor terlebih dahulu, dia belum membuat masalah dengan Nisya, wanita ini berani menyindir.

Tapi ada satu kalimat yang dia mengatakan dengan benar, sekarang memang bukan waktunya menghabiskan waktu dengannya.

Natalia Wu mencoret-coret kertas, menaikkan dagu, kecantikannya seperti angsa putih, dia dengan santai berkata, meskipun suaranya ringan tapi keras: "Kamu pernah dengar satu kalimat? Hukum karma itu ada."

Dilihat dengan tatapan seperti itu, Nisya tiba-tiba merasa dirinya seperti dikuliti, di hadapan Natalia Wu tidak ada kata-kata yang bisa diucapkan, dia bergerak-gerak, sengaja berlagak: "Natalia Wu, apa kamu sakit? Aku melakukan apa padamu, tiba-tiba kamu mengucapkan kalimat semacam ini?"

Suaranya sangat keras, tidak dikontrol, oleh karena itu menarik perhatian rekan kerja di sekitar, mereka menatap dengan tatapan penasaran.

Ada satu kalimat yang berbunyi orang jahat melakukan sesuatu untuk membully orang lain, dilihat oleh begitu banyak orang, Nisya juga tiba-tiba muncul rasa percaya diri, dia menepuk dokumen di atas meja, dengan penuh kemarahan berkata: "Natalia Wu, kamu hari ini kalau tidak mengatakan dengan jelas padaku, aku tidak akan selesai."

Akting yang begitu bagus, kalau tidak jadi aktris benar-benar sayang sekali.

Natalia Wu menggelengkan kepala, sudut bibirnya menunjukkan senyum sinis: "Kamu yakin mau aku mengatakannya?"

Dia terdiam, lalu menambahkan: "Dan mengatakan di depan banyak orang?"

Dari awal sampai akhir, sikap Natalia Wu sangat tenang, seolah kemenangan ada di tangannya, juga karena ketenangannya, membuat Nisya merasa takut.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu