Pria Misteriusku - Bab 917 Dia Dilindungi Oleh Gryson Gu

Bukannya tidak merasakan pergerakannya, Melisa Cheng sama sekali malas mempedulikannya.

Hanya peduli dengan arahnya, supir yang melihat pergerakan itu langsung bergerak cepat, menghentikan Shintia Ye.

“nona, harap lebih sopan terhadap nyonya kita.” Supir itu sama sekali tidak kasihan, gerakan di tangannya juga sangat jelas, memegang Shintia Ye dengan erat, kekuatannya juga sama sekali tidak ringan.

Mendengar Sinta Ye yang buru – buru keluar, dia langsung melihat pemandangan ini, dan merasa terkejut.

“aduh, Shintia…..” Sinta Ye langsung menuju ke sebelah supir, ingin menarik tangan supir.

Hanya saja, supir ini sangat terlatih, dan juga memiliki tanggung jawab sebagai pengawal,

jangankan hanya seorang Sinta Ye saja, jika ada 10 orang seperti ini lagi, juga bukan lawannya.

Sinta Ye sudah berusaha melepaskannya tetapi tidak bisa di lepaskan, hanya mendengar Shintia Ye berteriak dengan wajah pucatnya, hatinya merasa panik dan marah, lalu langsung berkata kepada Melisa Cheng: “Melisa Cheng, apakah kamu mati? Segera biarkan dia melepaskana tangannya, jika tidak aku akan lapor polisi.”

Melisa Cheng saat ini sudah berjalan ke sebelah mobil, dengan tenang melihatnya, saat ini wajahnya tidak berekspresi: “lapor polisi? Baik, segera laporkan. Kebetulan aku juga ingin tahu, saat itu siapa yang menjualku kepada lelaki tua?”

Satu kalimat ini membuat raut wajah Sinta Ye berubah, wajahnya yang memerah itu tampak hijau kemerahan.

Setelah Beberapa saat, Sinta Ye baru mengatakan: “Melisa Cheng, segera lepaskan orangnya.”

Meskipun ucapannya tidak begitu sopan, tapi suaranya terdengar lebih lembut.

Melisa Cheng berkata dengan tenang: “disini semuanya adalah CCTV, begitu di ambil, langsung bisa mengetahui siapa yang menggerakkan tangan duluan. Shintia Ye ingin mencelakaiku, kenapa aku masih harus melepaskannya?”

“kamu….” Sinta Ye menjadi panik. Melisa Cheng ini benar – benar semakin lama semakin sulit di hadapi.

Jika terpikirkan saat dia baru keluar, benar – benar sangat bodoh seperti babi, dapat dengan mudah menjualnya.

Sedangkan sekarang, Melisa Cheng juga tidak tahu makan obat apa, orangnya menjadi lebih pintar, bahkan suasana hatinya juga berubah.

Saat dia sedang berpikir, Shintia Ye tidak tahan menjerit: “aduh, sakit sakit, ibu, cepat cari cara selamatkan aku!”

Sinta Ye sudah panik dan marah, lalu memelototinya: “dasar gadis nakal, bukankah ini kamu sendiri yang menyebabkannya.”

Hanya saja itu hanya ucapannya saja, Sinta Ye tidak mungkin benar – benar tidak mempedulikannya.

Dia maju selangkah, lalu dengan wajah penjilat: “Melisa Cheng, kamu lepaskan saja, tangan lelaki yang kasar ini tidak tahu aturan, jika terluka di suatu bagian, bagaimana?”

“memang kenapa?” Melisa Cheng hanya berkata dengan datar, dia bukannya benar – benar tidak punya hati, hanya saja ibu dan anak ini sangat keterlaluan, memang kurang ajaran.

Sinta Ye juga sama sekali tidak bisa merendah, setelah dia memohon 2 kali dan tidak ada hasil, saat ini dia menjadi marah, dan dalam sesaat dia memperlihatkan sifat aslinya, dia menunjuk Melisa Cheng dan bertanya: “Melisa Cheng, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”

Melisa Cheng dengan tenang meliriknya, seakan sudah bisa menebak Sinta Ye dapat dengan cepat merubah sikapnya, jadi dia juga tidak kaget, hanya dengan datar berkata: “jika ingin aku melepaskan, juga bisa, biarkan Shintia Ye minta maaf kepadaku.”

Dia tidak lupa, Shintia Ye baru saja membandingkannya dengan perempuan di tempat malam.

Sebelumnya jika Shintia Ye mengerjai Sinta Ye ya sudah, sekarang ada Gryson Gu melindunginya, jika dia di kerjai lagi, bukankah akan membuat Gryson Gu malu.

Mendengar permintaan Melisa Cheng, Sinta Ye masih belum bereaksi, Shintia Ye langsung berkata dengan suara seraknya: “ingin aku minta maaf Kepadamu? Aku beri tahu padamu tidak akan.”

Mendengar perkataan ini, supir, tidak lagi butuh bantuan orang, langsung mengencangkan kekuatan di tangannya.

Shintia Ye sesaat merasakan sakit, di dahinya juga sudah keluar keringat dingin.

Sinta Ye yang melihatnya langsung merasa kasihan, melirik sekilas Melisa Cheng yang sudah tegas, lalu melihat ke arah Shintia Ye, terpikirkan sudah sampai ini, ingin membuat Melisa Cheng melepaskan tangan sepertinya sudah tidak mungkin, dia hanya membujuk Shintia Ye: “Shintia, kita jangan rugi di depan, kamu mengalah saja jika tidak nanti akan melukai diri sendiri.”

“aku tidak mau.” Shintia Ye menolak: “Melisa Cheng sebenarnya lebih baik dariku dari mana?

Mengapa aku harus melunak padanya?”

Waktu sudah tidak awal, langit juga sudah gelap, lampu di jalan juga perlahan menyala.

Saat ini, adalah saat semua Keluarga berkumpul makan bersama, Melisa Cheng masih terpikirkan Rendy, dia tidak ingin menghabiskan waktu, maka dia hanya melambaikan tangan: “karena dia tidak mau mengaku salah, maka kita langsung serahkan ke bagian hukum saja.”

Begitu mendengar bagian hukum, raut wajah Sinta Ye langsung memucat, saat ini dia tidak peduli lagi, dia memaksa Shintia Ye meminta maaf: “dasar, minta maaf juga tidak akan mengurangi dagingmu, apakah kamu ingin pergi ke bagian hukum?”

Shintia Ye menggigit bibir tidak berbicara, wajahnya penuh kemarahan.

Dia tidak ingin minta maaf, terutama tidak ingin meminta maaf kepada Melisa Cheng.

Hanya saja Melisa Cheng sudah mengatakannya, jika dia tidak minta maaf lagi, siapa tahu dia benar – benar membawanya ke bagian hukum.

Jika sudah sampai tahap itu, maka dia akan sangat malu, jika meninggalkan jejak, kelak jika ingin Menikah dengan Keluarga kaya, maka sepertinya tidak akan mungkin.

Dia mempertimbangkan untung rugi, Shintia Ye sudah membuat keputusan, dia mengangkat kepala, matanya penuh tidak puas, lalu dengan tidak puas berkata: “baik, aku minta maaf.”

Melisa Cheng diam tidak bergerak, jelas – jelas sedang menunggunya minta maaf.

Hidung Shintia Ye hampir saja bengkok karena marah, hanya saja demi masa depannya, dia harus melunak.

“masalah ini aku yang salah, aku minta maaf padamu, maaf.” Hingga akhir, Shintia Ye merasa sangat malu, lalu kembali merasa sombong, dengan tidak puas berkata: “aku sudah minta maaf, ini harusnya sudah boleh bukan?”

Sikapnya yang begitu terpaksa ini, siapa pun akan merasa tidak nyaman, hanya saja Melisa Cheng masih ingin pulang awal, jadi sudah malas perhitungan dengannya.

Dia memberikan kode kepada supir, lalu dia segera bereaksi, dan melepaskan tangan, Shintia Ye seperti burung kecil langsung jatuh.

Sinta Ye langsung memapahnya, ibu dan anak ini saling berpegangan baru bisa berdiri dengan stabil.

Mereka berdua masih ingin mengatakan sesuatu, supir itu langsung memperingati: “jika kelak masih berani mengatakan sesuatu yang tidak senonoh kepada nyonya, maka sudah tidak akan begitu mudah seperti hari ini.”

Ekspresi Lelaki itu terlihat sangat galak, Sinta Ye dan Shintia Ye bagaimana pun hanya dua perempuan lemah, sesaat langsung terkejut, dan tidak mengatakan apa pun lagi.

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu