Pria Misteriusku - Bab 48 Ingin Bersembunyi Darinya, Mana Bisa

Natalia Wu merasakan bahaya, senyum di wajahnya hilang, sekuat tenaga menggelengkan kepala: "Tidak, tidak!"

Marson Gu berdehem ringan, jangan dikira dia tidak melihat senyum di matanya.

Natalia Wu terbatuk, dengan serius berkata: "Sudah sangat larut, aku lelah, aku kembali beristirahat, kamu juga istirahat lebih awal."

Selesai mengucapkan ini, dia segera naik ke lantai atas, langkah kakinya cepat seperti kelinci yang melompat-lompat.

Dia kembali ke kamar, berbaring di kasur yang empuk, dengan senang bergulung kesana kemari.

Awalnya dia masih khawatir, giginya akan dicabut, lidahnya dipotong, kepalanya.

Benar-benar Tuhan sedang membantu dia, Marson Gu melakukan perjalanan dinas, lebih baik dia tinggal di kota B selama beberapa waktu, dengan begini siapa tahu dia akan lupa akan masalah ini.

Batu besar yang terus menekan hatinya akhirnya disingkirkan, dalam sekejap merasa seluruh tubuhnya rileks.

Natalia Wu berdendang masuk ke kamar mandi, bersiap mandi, merilekskan tubuh.

……

Bersamaan dengan saat ini, Marson Gu yang ada di samping terpisah oleh tembok, sedang bersandar santai pada kursi, jari tangan yang diletakkan diatas pahanya diketukkan, di benaknya terus teringat senyum manis Natalia Wu barusan.

Tatapan matanya menjadi dalam, mengeluarkan ponsel mengirim pesan untuk Andi Shi.

Seperti ini ingin menghindar darinya, mana bisa!

Pesan sudah terkirim, sudut bibir Marson Gu terangkat, di matanya tampak penantian.

Gadis penggoda kalau tahu info ini, apakah akan marah menjadi seperti ikan gembung?

Makin dipikir dia makin ingin melihat ekspresi Natalia Wu, tidak bisa lagi duduk, dia bangkit berdiri berjalan menuju kamar Natalia Wu.

Dia baru akan mengulurkan tangan mengetuk pintu, menyadari pintu tidak tertutup rapat, tanpa berpikir dia mendorong pintu dan masuk ke dalam, tapi tidak melihat Natalia Wu di dalam kamar.

Suara dari dalam kamar mandi menarik perhatian Marson Gu, tatapan matanya makin dalam, dia duduk di samping kasur, dalam diam menunggu Natalia Wu keluar dari kamar mandi.

Natalia Wu yang fokus mandi, sama sekali tidak mengetahui di kamarnya ada orang lain.

Dia sambil bernyanyi, sambil mengusap tubuhnya, teringat dirinya kali ini bisa menghindar, merasa sangat ajaib.

Tuhan, benar-benar menjaga dia!

Aih, bajunya dimana?

Natalia Wu mengusap air di wajahnya, membuka matanya, menyadari baju yang seharusnya ada di kamar mandi tidak ada.

Ya Tuhan!

Ternyata lupa membawa baju!!!

Natalia Wu menghela nafas, dengan kesal memukul kepalanya sendiri, benar-benar bodoh sekali, baju saja lupa dibawa.

Sekarang hanya bisa telanjang keluar mengambil baju.

Natalia Wu membuka pintu kamar mandi, dengan cepat berlari keluar, dia membuka pintu lemari, mengambil setelan piyama, tapi tiba-tiba merasa ada sesuatu yang ganjil, dalam sekejap dia membalikkan badan melihat ke arah kasur.

"Ahhhh……"

Saat melihat Marson Gu duduk di kasur, Natalia Wu terkejut dan berteriak.

Marson Gu!

Marson Gu, kenapa bisa ada disini?

Kapan dia datang? Gawat gawat mati sudah!

Setelah Natalia Wu tersadar, langsung mengambil baju, menutupi tubuhnya yang telanjang, langsung membalikkan badan berlari masuk ke kamar mandi.

Pandangan Marson Gu jatuh pada kaki Natalia Wu, dengan langkah yang besar berjalan menuju Natalia Wu, tangan yang panjang terulur menyentuh pergelangan tangannya, dengan keras menekan, Natalia Wu masuk dalam dekapannya.

Dia menahan pinggang Natalia Wu dan menggendongnya, mencium aroma wangi tubuhnya, dengan suara serak berkata: "Natalia Wu, kamu sengaja kah?"

Natalia Wu merasakan hawa panas dadanya, dia hampir gila, memaki berkata: "Hidung belang, kurang ajar! Ini kamarku, kamu…… Kenapa kamu bisa ada disini?"

Marson Gu menggendong Natalia Wu ke kasur, dengan lembut meletakkan dia ke atas kasur.

Natalia Wu saat baru akan menarik selimut, Marson Gu langsung menghampiri, menekan dia, mata yang terang seperti bintang menatap dia.

Pandangan Marson Gu membuat dia gelisah, sekujur tubuhnya seperti udang yang matang.

Dia menggigit bibirnya, tidak bisa beralih dari pandangan Marson Gu, dengan dingin berkata: "Marson Gu, cepat minggir."

"Kalau aku tidak mau?" Marson Gu menundukkan kepala mendekat ke telinganya, berkata dengan lembut.

Natalia Wu langsung terpaku, sampai dia lupa merespon.

Kalau dia tidak mau……

Begitu teringat kemungkinan ini, Natalia Wu ingin menangis.

Jantungnya berdegup makin lama makin kencang, menunjukkan ekspresi yang sangat marah: "Marson lebih baik kamu cepat minggir, kalau tidak…… Kalau tidak lihat saja nanti."

Natalia Wu marah dan membelalakan matanya, seperti seekor kucing yang sedang marah, mengira dirinya sangat galak, sebenarnya dia terlihat sangat imut.

Sepasang matanya itu, bagi Marson Gu, paling menarik.

Dia mengulurkan tangan menutup mata Natalia Wu, memendam kemarahan di lubuk hatinya, mendekat ke telinganya, dengan lembut berkata: "Natalia Wu, tidak ada persetujuan dari kamu, aku tidak akan melakukan apapun padamu."

Mendengar ini, Natalia Wu tenang, ketegangan di tubuhnya menjadi rileks.

Dengan tatapan mata yang aneh dia melihat Marson Gu, laki-laki bukankah hanya bisa berpikiran kotor?

Marson Gu bisa menebak pikirannya, dengan lembut mencium alisnya, berkata: "Natalia Wu, suka adalah sesuatu yang tidak bisa dibatasi, cinta itu terbatas, aku mencintai kamu, tentu kalau tidak ada persetujuan darimu, tidak akan melakukan apapun padamu."

Mencintai aku?

Natalia Wu langsung tertegun, di matanya penuh dengan keterkejutan.

Marson Gu mencintai dia? Bagaimana mungkin?

Marson Gu bagaimana mungkin tidak melihat keraguan di matanya, tapi juga tidak lagi menjelaskan apa-apa, dia bisa menggunakan tindakan untuk menunjukkan padanya, tidak perlu buru-buru.

Dia dengan perlahan berdiri: "Natalia Wu, pakai bajumu, hati-hati masuk angin."

Natalia Wu tidak lagi marah menggerak-gerakkan bibirnya, dengan suara pelan: "Kalau bukan kamu, dari tadi aku sudah pakai baju, hidung belang, mau ambil keuntungan dariku."

Mendengar ucapan ini, Marson Gu antara mau tertawa dan menangis.

Natalia Wu dengan cepat memakai bajunya, bersembunyi di dalam selimut, kedua matanya dengan waspada melihat dia: "Kamu sekarang sudah bisa pergi? Aku ingin istirahat."

Marson Gu tidak hanya belum pergi, malah masuk ke dalam selimut di sampingnya, mendekap dia, merasakan tubuhnya yang dingin, mengerutkan alis.

Dia langsung meletakkan kaki Natalia Wu ke atas perutnya, menggunakan kehangatan tubuhnya menghangatkan dia: "Lain kali tidak boleh bertelanjang kaki berjalan di atas lantai, bisa kedinginan, ingat tidak?"

Natalia Wu merasakan kehangatan terasa di kakinya, seperti menjalar sampai ke hatinya, membuat pipinya menjadi panas, hatinya sangat gelisah.

Dia menghela nafas dalam-dalam, ingin membuang jauh-jauh pikiran itu dari benaknya.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu