Pria Misteriusku - Bab 176 Dia Suka Pemilk Cincin

Ternyata seperti ini!

Natalia Wu memang benar ingat Justin Qiao ada di tempat, hanya dari awal tidak berbicara.

Sepertinya semua orang melihat keadaan dia yang menyedihkan saat itu, benar-benar memalukan.

"Kamu lihat apa ada barang yang hilang." Lucy Jiang memberikan tas kepadanya, bangkit berdiri membereskan mangkuk kosong ke dapur.

Natalia Wu menerima, membalik-balik isi tas, ponsel dan uang tunai masih ada, tidak ada yang hilang.

Dia mengeluarkan ponsel, menggunakan sidik jari membuka pengunci, layar ponsel kosong, ternyata tidak ada telepon Marson Gu, bahkan sebuah pesan juga tidak ada.

Melihat seperti ini, Marson Gu benar-benar tidak peduli kepada dia yang kemarin berjalan sendirian di jalan.

Tersenyum pahit, Natalia Wu memaksakan diri untuk tidak memikirkan.

Bukankah di dalam hati sudah ada jawabannya? Untuk apa lagi dan lagi meminta belas kasih darinya.

Dia tidak ingin kembali ke villa yang dingin itu, lebih ingin tinggal disini dan tidak kembali.

Natalia Wu juga tidak berpamitan, Lucy Jiang melihat dia terus berada disini tidak pergi, awalnya masih merasa agak kesal, kemudian berubah pikiran kalau menghalangi Natalia Wu tidak membiarkan dia pulang, tunggu agak malam siapa tahu bisa membuat Marson Gu tidak senang lagi.

Saat itu kesalahpahaman yang sebelumnya belum selesai, yang baru datang lagi, mereka berdua pasti akan bertengkar.

Yang satu tidak bersedia pergi, yang satu ingin tinggal, sore hari sudah tiba.

Natalia Wu masih memiliki perhitungan, ingin kembali pada saat sebelum Marson Gu pulang.

Lucy Jiang melihat keinginannya pulang, segera mengalihkan topik: "Oh iya, Natalia Wu, kamu masih ingat tidak yang aku katakan kepadamu sebelum aku keluar negeri?"

Keluar negeri?

Sepertinya hal yang sudah sangat lama, Natalia Wu berpikir sebentar baru teringat.

"Hm, kenapa?" Sebelum Lucy Jiang keluar negeri keluarganya memaksa dia untuk dijodohkan, dia tidak bisa terima, ditambah ada kesempatan belajar di luar negeri, mengambil kesempatan menghindar di luar negeri selama beberapa waktu, tapi bukankah ini sudah berlalu? Kenapa tiba-tiba kembali mengungkit masalah ini?

Wajah Natalia Wu dipenuhi dengan kebingungan, kembali mendengar Lucy Jiang menghela nafas: "Setelah itu aku tidak ada cara menolak ayah dan ibu, terpaksa pergi bertemu dengan seorang laki-laki."

Natalia Wu sama sekali belum pernah mendengar hal ini, sedikit penasaran bertanya: "Setelah bertemu? Terjadi sesuatu kah?"

Lucy Jiang menganggukkan kepala: "Awalnya aku hanya ingin membuat orang itu menyerah, tidak berhubungan lagi denganku, akhirnya tidak disangka dia jatuh cinta pada pandangan pertama terhadapku, mengatakan kemana-mana pasti harus menikahi aku, membuat ayah dan ibuku memaksa aku menjalin hubungan dengannya!"

"Ah, bagaimana bisa ada orang seperti ini?" Natalia Wu mengerutkan alis, sepertinya karena kejadian kemarin, jadi terhadap rasa suka laki-laki yang seperti ini tidak ada kesan yang baik, dia bertanya: "Kalau begitu apa yang kamu rencanakan?"

Melihat dia kena pancing, Lucy Jiang sembarang mencari alasan: "Aku masih bisa bagaimana lagi, hanya bisa dilewati dulu, tapi seperti ini juga suatu cara, aku mana ada banyak waktu menemani dia bermain?"

"Iya juga……" Natalia Wu menggelengkan kepala, membantu dia mencari ide: "Kamu juga anak yang tertua sudah tidak kecil lagi, cari orang yang kamu suka jalinlah hubungan, kalau dengan begini bisa membuat dia menyerah, bisa membuat ayah ibumu tenang juga."

Mendengar ucapan ini, Lucy Jiang terpaku, senyumnya mengandung makna yang dalam: "Memang benar suatu cara yang baik, aku akan baik-baik mempertimbangkan."

Kenal begitu lama, Natalia Wu memahami dia, tapi sedikit terkejut: "Lucy Jiang, apa sudah ada orang yang kamu suka?"

Lucy Jiang juga tidak berencana membantah, dengan malu-malu menganggukkan kepala: "Hm."

"Benar?" Natalia Wu membelalakan mata, seperti teringat sesuatu: "Apa jangan-jangan, yang lalu melihat pemilik cincin itu?"

Lucy Jiang menyipitkan mata, matanya bersinar.

Ternyata dia masih ingat dengan begitu jelas!

Tapi tidak apa-apa, toh semuanya masih dalam rencana dia.

Lucy Jiang tertawa, tampak seperti gadis di musim semi: "Iya, dia."

Natalia Wu tiba-tiba tertarik, dia sangat memperhatikan hal besar yang terjadi pada sahabat baiknya, dia berkata: "Lucy Jiang, siapa dia? Kamu harus berhati-hati, jangan sampai ditipu!"

"Tenang saja, tidak akan." Lucy Jiang tidak langsung menjawab, hanya tersenyum.

Natalia Wu melihat dia tidak ingin banyak bicara, juga tidak menanyakan lagi, apalagi setiap orang punya rahasianya sendiri.

Dengan begini waktu tertunda, matahari sudah terbenam.

Natalia Wu bangkit berdiri berpamitan: "Hari ini sudah larut, aku harus kembali, lain hari aku datang kemari mencari kamu lagi!"

"Masih pagi, untuk apa terburu-buru?" Lucy Jiang tidak berencana begitu mudah melepas dia pergi, menarik lengannya menghalangi.

Natalia Wu agak tidak enak hati, alasan sebenarnya tidak bisa diucapkan begitu saja, oleh karena itu dia berkata dengan cara yang lain: "Aku keluar begitu lama agak lelah, ingin kembali dan beristirahat."

Meskipun penjelasannya diucapkan dengan santai, tapi sikapnya begitu tegas.

Lucy Jiang juga takut kalau diteruskan akan menimbulkan kecurigaan Natalia Wu, kedua matanya berputar, di hatinya muncul sebuah rencana.

"Baiklah kalau begitu, kalau kamu mau pulang boleh saja, tapi aku tidak tenang kamu sendirian." Lucy Jiang berkata lalu mengeluarkan ponsel: "Aku minta teman mengantar kamu pulang, menghindari kejadian kemarin terulang lagi."

Natalia Wu awalnya ingin menolak, mendengar kalimat terakhirnya juga agak takut, saat dalam keraguan, Lucy Jiang sudah menelepon.

"Halo, Yogi Xu, kamu bisa kemari bantu antar seorang teman?" Lucy Jiang berkata: "Tentu wanita cantik, datang ke rumahku jemput."

"Baik, kalau begitu aku tunggu kamu."

Dengan beberapa kata Lucy Jiang sudah memberitahunya, dia meletakkan ponsel menarik tangan Natalia Wu: "Sudah, kamu tunggu sebentar lagi, segera akan ada orang menjemput kamu."

"Seperti ini tidak apa-apa kah? Apa nanti tidak merepotkan orang lain?" Natalia Wu bukan seorang yang suka merepotkan orang lain, kalau biasanya pasti sudah ragu-ragu dan menolak, tapi karena kejadian kemarin, dia benar-benar takut.

"Tidak merepotkan, Yogi Xu adalah teman baikku, dia sangat baik, minta dia mengantar kamu aku baru tenang."

Lucy Jiang memikirkan dia sampai seperti ini, Natalia Wu juga tidak enak hati menolak.

Mereka berdua kembali duduk dan berbincang beberapa kata, bel pintu tiba-tiba berbunyi, Lucy Jiang berdiri tersenyum: "Seharusnya Yogi Xu datang, aku buka pintu."

Ruang tamu dan pintu masuk terpisah sebuah jalan yang panjang, Natalia Wu tidak melihat dengan jelas, hanya samar-samar melihat bayangan Lucy Jiang.

Lucy Jiang membuka pintu, tidak langsung meminta Yogi Xu masuk, melainkan menjulurkan leher berkata diam-diam: "Temanku ini seorang wanita cantik, akhir-akhir ini karena masalah perasaan suasana hatinya tidak baik, kamu bantu aku jaga dia."

Yogi Xu yang ada di luar pintu dihalangi seperti awalnya merasa aneh, mendengar ucapan Lucy Jiang tiba-tiba merasa sangat senang, mengangkat jempol pada Lucy Jiang: "Nona Jiang memang baik, kalau nanti berhasil aku pasti traktir kamu makan!"

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu