Pria Misteriusku - Bab 751 Cepat Panggil Ambulans!

Sedari awal Natalia Wu sudah merasa seperti ada orang yang mengikuti mereka, namun sepertinya Marson Gu tidak memiliki firasat yang sama.

Ia pun akhirnya mengernyitkan alisnya, apakah memang ia yang terlalu berlebihan?

“Sudah, sudah. Serahkan hal ini padaku, biar aku yang mengurusnya. Belakangan ini kamu benar-benar terlalu lelah, rilekskan dirimu dan istirahatlah dengan baik. OK?”

“Baiklah, kuharap memang aku saja yang terlalu berpikir berlebihan.”

Dengan lesu Natalia Wu memiijit-mijit dahinya, belakangan ini terlalu banyak perkara yang terjadi dan otaknya jelas terlihat tidak mampu menampung semuanya itu.

Setelah membuka pintu dan berjalan masuk, Natalia Wu menghempaskan dirinya ke atas sofa sehingga kursi sofa yang empuk dan lembut itu pun langsung terbenam ke bawah, dengan tatapan kosong ia termangu memandang langit-langit.

Sudah berhari-hari berlalu, namun tetap masih belum ada kabar pasti dimana Thalia sebenarnya?

Hati Natalia Wu terasa masam, rasa tangis mulai menyerang untuk disuarakan. Namun ia tahu air mata tidak dapat menyelesaikan masalah apapun. Walaupun ia menangis berderu-deru hebatnya, Thalia tidak akan kembali dengan sendirinya ke sisinya.

Natalia Wu mengeratkan gigi dan mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ia harus kuat. Ia harus bertahan setidaknya sampai ia menemukan anaknya. Ia tidak boleh runtuh.

Dengan pemikiran seperti itulah akhirnya Natalia Wu terhuyung-huyung memasuki alam mimpi. Keesokan paginya, ia pun terbangun karena suara dering telepon.

Tangannya meraba-raba untuk mengangkat panggilan itu, suaranya terdengar sedikit dipaksakan: “Halo.”

“Natalia, ini aku. Aku sudah mendapatkan kabar keberadaan Thalia!”

Suara Marson Gu yang sangat gembira dan bersemangat terdengar dari ujung telepon. Natalia Wu membutuhkan waktu beberapa detik sampai akhirnya baru bisa mengolah apa yang baru didengarnya dan bertanya dengan nada yang tidak berani percaya: “Apa kamu bilang?”

Marson Gu yang sudah tahu Natalia Wu pasti tidak dapat merespon kabar ini dengan segera pun kembali mengulang perkataannya kata demi kata: “Aku sudah mendapatkan kabar keberadaan Thalia, detailnya kuberitahu saat kamu datang.”

“Baiklah. Aku akan segera kesana!”

Natalia Wu langsung menyibakkan selimut dan turun dari ranjangnya. Ia baru berjalan dua langkah saat menyadari bahwa ia sama sekali tidak tahu dimana keberadaan Marson Gu sekarang.

“Kamu sekarang ada dimana? Di vila, atau?”

“Aku ada di kantor, kamu langsung datang saja.”

Tatapan Natalia Wu berkilat dan alam bawah sadarnya bertanya: “Jangan-jangan kamu tidak tidur semalaman?”

Saat kemarin mereka berpisah, Marson Gu mengatakan bahwa ia masih harus kembali ke kantor. Bagaimana mungkin sepagi ini pria itu masih berada disana?

Marson Gu tertawa, nada suaranya terdengar manja: “Aku tidak apa. Asalkan bisa menemukan Thalia, letih sedikit tidak masalah.”

Sontak Natalia Wu tidak tahu apa yang sebaiknya ia katakan. Pantas saja kemarin Marson Gu memberitahunya untuk menyerahkan semuanya padanya saja dan ia akan mengurusnya. Ternyata pria itu yang menahan semua tekanan ini di pundaknya demi mendapatkan kabar secepatnya untuknya.

Bohong jika ia bilang tidak tersentuh. Tapi disaat yang sangat kritikal seperti ini, mau tidak mau Natalia Wu harus mengesampingkan perasaan diantara mereka terlebih dulu. Ia pun mengangguk dan berkata: “Baiklah kalau begitu, sekarang juga aku akan ke tempatmu. Tunggu aku sebentar.”

Setelah menutup telepon, Natalia Wu dengan secepat kilat membereskan barang-barangnya, mengambil kunci mobil, lalu langsung meluncur.

Dengan kecepatan penuh ia meluncur ke gedung Perusahaan Emperor. Tapi karena kebetulan sekarang adalah jam berangkat kerja, semua jalan di sekelilingnya menjadi padat. Natalia Wu menunggu berurainya kepadatan itu dengan gelisah, ia terus membunyikan klakson mobil beberapa kali namun tidak ada pergerakan apapun.

Ia mengernyitkan alisnya, entah kapan macet parah seperti ini baru bisa terurai. Natalia Wu pun memantapkan hatinya. Ia mengambil langkah berani dengan meminggirkan mobilnya ke sisi jalan dan membuka pintu, kemudian turun dari mobil dan berjalan.

Posisinya sekarang tidaklah jauh dari Perusahaan Emperor, ia tidak akan membuang waktu begitu lama untuk berjalan.

Natalia Wu memegang erat-erat tas yang ada di dalam genggamannya dan melangkah besar-besar.

Tepat pada saat itu Marson Gu kembali menelepon: “Natalia, apa kamu sudah sampai?”

Natalia Wu kemudian melihat waktu pada layar ponselnya. Sudah lebih dari dua jam berlalu semenjak Marson Gu menelepon pertama kali, pantas saja pria itu sudah tidak sabar menunggu.

Natalia Wu pun menjelaskan dengan ringan: “Di luar sangat macet jadi aku sedikit terhambat. Sekarang aku sudah turun dari mobil dan berjalan, aku akan segera sampai.”

“Baiklah, kalau begitu aku akan turun menjemputmu.”

Marson Gu langsung menutup telepon selesai bicara, membuat Natalia Wu tidak bisa menyahut apapun.

Baiklah. Kalau ia memang mau datang, datang saja.

Natalia Wu kembali memasukkan ponselnya ke dalam tasnya dengan asal. Tapi tepat saat ia menundukkan kepalanya, sebuah mobil Maybach berwarna hitam yang berhenti ratusan meter di belakangnya tiba-tiba menyalakan mesinnya dan dengan kecepatan yang sangat kilat menyerang ke arahnya.

Saat firasat Natalia Wu mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak tepat, semuanya sudah terlambat. Jarak mobil Maybach berwarna hitam itu dengan dirinya tidak lebih dari 2 meter. Karena semua kejadian itu terjadi dengan begitu cepat, ia bahkan sampai lupa untuk bergerak dan hanya bisa bergeming. Ia lupa akan segala respon yang seharusnya ia lakukan.

Mobil itu semakin mendekatinya. Tepat sedetik sebelum mobil itu menabraknya, tiba-tiba Natalia Wu kehilangan fokus dan poros dari tubuhnya. Sebuah tenaga yang besar menyerangnya dari belakang dan membuat Natalia Wu terhempas sangat jauh dari tempatnya berpijak.

Segera setelah itu terdengarlah bunyi benturan. Mobil Maybach berwarna hitam itu menghantam seseorang dan karena gaya inersia yang ia terima, maka orang itu langsung terpental bermeter-meter jauhnya.

Orang-orang yang ada di sekitar tempat itu termangu akan tabrakan yang baru saja terjadi, setelah itu seruan mereka pun sontak mulai mengumandang. Tapi benak Natalia Wu sekarang kosong, seolah-olah ia tidak dapat mendengar suara apapun.

Natalia Wu termangu kosong melihat sosok orang yang tergeletak diatas tanah. Kontur wajah Marson Gu yang terlihat jelas itu penuh dengan goresan luka. Tepat pada saat tubuhnya yang tergeletak itu menutup matanya, darah segar pun mengalir turun dari dahinya. Pemandangan itu benar-benar sangat mengerikan.

“MARSON!”

Natalia Wu tiba-tiba memekik dan mengerahkan segenap tenaganya untuk menyibak kerumunan orang itu. Sekuat tenaga ia berjalan menghampiri, namun kedua kakinya terasa begitu berat melangkah seolah ada gundukan timah yang melekat. Setiap langkahnya menguras tenaga yang sangat besar.

Entah apa yang orang-orang katakan di telinganya, karena Natalia Wu sama sekali tidak dapat mendengarnya. Ia bersandar diatas tubuh Marson Gu dan menggunakan tangannya untuk menutup luka yang menjadi sumber aliran darah yang mengalir, suaranya sudah mulai bergetar: “Marson… Jangan takuti aku! Cepat sadar! Cepat buka matamu dan lihat aku!”

Tidak ada jawaban. Sekelilingnya pun tiba-tiba menjadi sangat ricuh, ada banyak orang yang sedang berkata entah apa. Dengan ketakutan Natalia Wu menengadah, air matanya pun tak dapat dibendungnya lagi dan mulai menetes.

Segenap tenaga ia berteriak: “Panggil ambulans! Cepat panggil ambulans!”

“Nona Wu, aku sudah memanggil ambulans. Kamu jangan bertindak sembarangan dulu, luka direktur Gu masih tidak jelas seberapa parah jadi ia tidak bisa dipindahkan seenaknya!”

Berita yang dengan cepat diterima Andi Shi ini pun membuat dirinya kehilangan ketenangannya. Ia mengerahkan tenaga pada kedua tangannya untuk menenangkan Natalia Wu, kemudian ia menoleh dan memerintahkan pengawal yang ada di belakangnya: “Kepung mobil itu! Tidak ada siapapun yang boleh mengijinkan orang di dalamnya pergi tanpa seijinku!”

Siapapun yang berani menyentuh Direktur Gu berarti mereka tidak takut mati.

Natalia Wu tidak berani bergerak, tapi ia juga tidak berani melepaskan tangannya. Ia tetap memeluk Marson Gu erat-erat seperti itu, namun tatapannya terjatuh pada seorang wanita yang turun dari mobil Maybach itu.

Orang itu!

Tatapan Natalia Wu menjadi fokus menatapnya. Melihat wajah Lucy Jiang yang dipenuhi senyuman gila membuat hanya ada rasa dingin dalam lubuk hatinya.

Andi Shi juga kaget setengah mati. Sejak kapan wanita ini bebas? Kenapa mereka tidak mendapatkan kabar apapun! Sebaliknya, jelas terlihat bahwa Lucy Jiang benar-benar sudah sembuh!

Novel Terkait

Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu