Pria Misteriusku - Bab 209 Direktur Gu Cemburu

Dengan cepat, Steve Cheng mengantar Natalia Wu.

Mobil berhenti di depan pintu villa, Natalia Wu turun dari mobil, sekali lagi berterima kasih: "Direktur Cheng, aku tahu masalah ini merugikan kamu banyak, kalau bukan karena kamu, Direktur Wang tidak akan berbicara dengan baik seperti ini, benar-benar terima kasih padamu."

"Bicara apa kamu ini, kalau bukan kamu sendiri yang berbakat, mengandalkan aku saja juga tidak ada gunanya." Steve Cheng tersenyum, satu tangan dimasukkan ke dalam kantong, melihat ada sehelai daun menempel di rambut Natalia Wu.

Dia mengulurkan tangan membantu dia mengambil, di bawah tatapan kebingungan Natalia Wu, mengangkat bahu: "Kamu masih sama seperti saat di sekolah, selalu begitu tidak berhati-hati."

"Ada kah?" Natalia Wu dengan canggung membelai rambut, tidak memperhatikan ekspresi wajahnya saat ini begitu manja.

Di balkon lantai dua, Marson Gu melihat pemandangan ini, satu tangannya memegang railing, satu tangannya memegang erat gelas bir, kekuatannya besar seperti akan memecahkan gelas di tangannya.

Dua orang yang ada di bawah tidak merasakan, Natalia Wu tersenyum datar: "Senior, kamu cepatlah pulang, hati-hati di jalan."

"Baik." Steve Cheng menganggukkan kepala, membuka pintu mobil dan duduk di dalam.

Sampai mesin mobil menjauh, Natalia Wu baru mengeluarkan kunci masuk ke ruang tamu.

Sekarang di waktu ini, orang di dalam villa sudah tidur, ruang tamu diliputi kegelapan.

Natalia Wu ingat untuk menyalakan lampu, sinar yang menyilaukan mata, tiba-tiba menyinari ruang tamu.

Tiba-tiba, di hadapannya muncul sebuah bayangan.

"Astaga!" Natalia Wu terkejut dan berteriak, memegang dadanya dan melangkah mundur.

Saat ini baru melihat dengan jelas, ternyata bayangan yang di hadapannya adalah Marson Gu.

Marson Gu membalikkan kepala, sudut bibirnya menunjukkan senyum yang dingin: "Kenapa? Ketakutan melihat aku? Kamu merasa bersalah apa?"

"Siapa yang merasa bersalah?" Natalia Wu mengerutkan alis, setelah menenangkan suasana hatinya baru berjalan menghampiri: "Kamu kenapa belum tidur? Tengah malam juga tidak menyalakan lampu, mengagetkan aku."

"He……" Marson Gu tersenyum sinis: "Ternyata kamu masih tahu sekarang sudah tengah malam?"

Suaranya meski tidak ada penekanan, tapi nada suaranya sinis.

Natalia Wu mengerutkan alis, sedang bersiap berbicara membela diri, lalu memperhatikan perban di tangannya.

Dia tertegun, dengan terkejut berkata: "Bagaimana kamu bisa terluka? Lukanya parah tidak?"

Berbicara, dia ingin melihat luka Marson Gu, Marson Gu menyembunyikan tangannya ke samping, menghindari dia, dengan dingin melontarkan kalimat: "Tidak perlu kamu urus."

Tangan Natalia Wu berada di udara, beberapa waktu ini, Marson Gu terus seperti ini, selalu tanpa alasan marah, dia makin tidak paham sebenarnya apa yang dipikirkan laki-laki ini.

"Baiklah, terserah kamu." Dia tidak ingin melanjutkan, menurunkan tangan, membalikkan badan naik ke lantai dua.

Dia tidak membutuhkan perhatian dari dirinya, untuk apa dirinya masih berusaha menyenangkan dia.

"Berhenti!" Marson Gu bangkit berdiri dari sofa, melihat bayangan Natalia Wu yang pergi begitu saja, tatapan matanya tajam.

Sikapnya seperti ini? Jelas-jelas tahu dia terluka, masih tidak menanyakan? Sebenarnya dia, apa di hatinya ada Marson Gu?

Langkah Natalia Wu terhenti, tapi tidak membalikkan kepala, nada suaranya sama tidak begitu baik: "Marson Gu, sekarang sudah tengah malam, aku sibuk sepanjang hari ingin beristirahat, tidak ada waktu bertengkar denganmu."

Marson Gu tersenyum dingin, aura yang keluar dari tubuhnya membuat udara di sekitar ikut berubah: "Kamu sibuk apa? Sibuk bertemu dengan seniormu, atau sibuk ke hotel? Hm?"

Mendengar sampai disini, Natalia Wu segera membalikkan badan, di matanya penuh dengan ketidakpercayaan: "Kamu mengikuti aku?"

Raut wajah Marson Gu juga sangat buruk, awalnya dia ingin melindungi Natalia Wu, tapi tidak menyangka, Natalia Wu tengah malam keluar ternyata ke hotel!

"Kalau kamu tidak melakukan hal yang memalukan, untuk apa responmu begini besar?" Marson Gu berdehem dingin: "Orang lain mengantar kamu sampai ke depan pintu rumah, kamu masih menyangkal?"

Natalia Wu melihat dia, tiba-tiba merasa Marson Gu begitu asing.

Dia tidak percaya pada dirinya, masih mengutus orang mengikuti dirinya, sekarang masih mengatakan ucapan yang begitu menusuk!

Sudah cukup!

"Terserah kamu, kamu mau berpikir bagaimana terserah!" Natalia Wu menggigit bibir, berlari menuju kamar utama, menutup pintu keras-keras.

Marson Gu masih tidak bergerak, wajahnya pucat.

Sekian lama baru mengalihkan pandangan, matanya penuh dengan tatapan kemarahan seperti bisa membakar semua yang ada di sekitar.

Lucy Jiang perlahan menutup pintu, sudut bibirnya menunjukkan senyum dingin.

Sepertinya kesempatannya datang, Marson Gu dan Natalia Wu bertengkar seperti ini, kalau dia mengambil kesempatan ini, pasti bisa mencapai hasil yang memuaskan.

Lucy Jiang berpikir, mengeluarkan ponsel lalu mengirim sebuah pesan kepada Justin Qiao.

Dengan cepat mendapat balasan: Rencana besok akan dijalankan.

Mendapatkan jawaban yang pasti, Lucy Jiang memegang ponsel dengan antusias, wajahnya juga tampak bekas merah yang tidak normal.

Dengan cepat, dengan cepat semua mimpinya bisa dia dapatkan.

Keesokkan pagi, Lucy Jiang pagi-pagi berangkat sendiri ke kantor, kemarin malam dia antusias sampai tidak bisa tidur, takut akan ketahuan, jadi terlebih dahulu tiba di kantor.

Tidak berlalu lama, wajah dingin Marson Gu juga muncul.

Kemarin malam setelah berpisah karena bertengkar dengan Natalia Wu, Marson Gu emosi sampai memecahkan semua gelas yang ada di ruang tamu, sampai sekarang kemarahannya belum reda, dirinya berjalan seperti pembunuh berdarah dingin, sampai tidak ada orang yang berani mendekat.

Pandangan Lucy Jiang mengikuti Marson Gu sampai masuk ke ruangannya, sudut bibirnya menunjukkan senyum yang penuh makna.

Di dalam ruangan kantor, Andi Shi berdiri di samping.

Marson Gu melangkah masuk, meletakkan jas ke sofa yang ada di samping, langkah kakinya tidak berhenti sampai ke belakang meja lalu duduk.

Andi Shi tidak berani dengan leluasa bernafas, kemarin malam mengutus dua orang mengikuti Natalia Wu sampai ke hotel, tentu informasi pertama dia yang mendengar, bingung sekian lama, dia baru memutuskan melaporkan informasi ini kepada Marson Gu.

Ikut dengan Marson Gu sekian lama, Andi Shi tentu mengerti temperamen atasannya, mengenai masalah kemarin malam juga tidak berani mengungkit.

Suasana di dalam ruangan sedikit menakutkan, hanya terdengar suara Marson Gu membalik dokumen.

Tiba-tiba ponsel berdering, Andi Shi seperti ingin mencari lubang dan memasukkannya ke dalam.

Merasakan tatapan tajam Marson Gu, dia segera menutup ponel, tapi menundukkan kepala melihat layar ponsel, ekspresi di wajahnya, tiba-tiba berubah menjadi sangat serius.

Setelah itu, dia tidak mempedulikan yang lain, menerima telepon.

Beberapa saat kemudian, Andi Shi mengakhiri pembicaraan, ekspresinya berubah menjadi sangat serius: "Direktur Gu, orang yang lalu ingin mencelakai Nona Wu, sudah ditemukan, ini alamatnya."

Mendengar ucapan ini, gerakan Marson Gu terhenti.

Meskipun Natalia Wu selalu membuat dia marah, tapi dia masih ingin menemukan orang yang ingin melukai Natalia Wu, untuk menjamin keselamatan Natalia Wu.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu