Pria Misteriusku - Bab 773 Aku Sudah Tidak Tahan Lagi, Aku Menyukaimu

Melisa Cheng mengangkat kepalanya melihat Gryson Gu, dia melihat pandangannya yang dingin, lalu memperingati dirinya sendiri agar jangan terlalu percaya diri lagi.

Dia melirik lengan kirinya yang di bungkus kain kasa, terpikirkan saat dia menjempit sayuran tidak nyaman, maka otaknya sedikit panas, dia sendiri juga tidak sadar, langsung mengambil sumpit baru, dan menjepitkan ayam asam manis, lalu memasukkannya di mangkuknya.

“ini sangat enak, cobalah.”

“…….”

Gryson Gu melihat daging yang ada di mangkuknya, pandangannya sedikit gelap suasana hatinya juga sedikit aneh, tidak mengatakan apa pun.

Melisa Cheng melihatnya terdiam, tiba – tiba teringat ucapan pembantu tadi, dia segera panik, dan langsung meminta maaf: “maaf, aku lupa…..”

Dia sangat mencintai kebersihan!

Ucapan selanjutnya tidak terdengar lagi, dia dengan tercengang melihat sumpit Gryson Gu bergerak, mengambil daging itu, lalu tanpa ragu menggigitnya!

Gryson Gu pelan – pelan mengunyahnya, lalu menelannya, setelah itu dengan nada ringan berkata: “lumayan!”

Dengan sederhana dia mengatakan kata itu, Melisa Cheng justru merasakan kehangatan di hatinya, lalu dia tersenyum, sangat indah hingga membuat orang tersentuh.

“Gryson Gu, kamu makan lebih banyak.”

“baik.”

Selesai makan malam, Gryson Gu kembali ke ruang baca.

Melisa Cheng kembali ke kamar, membereskan alat design dan buku yang kemarin dia beli, lalu kembali mencari hal yang berhubungan di internet, Secara tidak sadar 2 jam sudah berlalu.

Dia keluar dan menuang segelas air, dengan ringan dia memijat pundaknya yang pegal.

Saat dia melewati ruang baca, dia tetap melihat pintu ruangan itu yang tertutup rapat, alisnya yang indah itu di kerutkan.

Gryson Gu setiap hari begitu sibuk, hanya saja badannya masih terluka!

“nyonya.” Melisa Cheng memperhatikan ruang baca itu hingga melamun, saat Asisten Gu melewatinya, dengan hormat dia memanggilnya.

Dia kembali dari lamunannya, dengan tidak enak hati dia menyimpan pandangannya, lalu dengan ringan bertanya: “apakah ada masalah?”

“tuan sudah bekerja 2 jam.” Wajah Asisten Gu terlihat dingin, dia memberikan piring berisi buah: “bisakah anda membantuku membawakan ini ke dalam?”

Membawakan buah ke dalam?

Melisa Cheng melihat piring di tangannya, semua buah sudah di cuci dan di potong, lalu di sisinya di taruh dua garpu, sangat jelas di persiapkan untuk mereka berdua.

Dia sedikit ragu: “Gryson Gu bukankah sangat benci jika di ganggu orang lain saat bekerja? Aku…..”

“tidak akan mengganggu.” Wajah Asisten Gu terlihat sedikit ajaib, dia berdeham, lalu berkata: “nyonya di hati tuan itu berbeda, anda bukan ‘orang lain’.”

Dia terpikirkan ekspresi orang di Rumah Tua tadi, lalu diam – diam mengatakan dalam hati: Tuan bukan hanya tidak akan marah, justru akan sangat senang.

Berbicara sampai disini, Melisa Cheng hanya bisa mengambil piringnya, lalu mencurigai ucapan Asisten Gu, di mata Gryson Gu, dia bukan orang lain?

Kalau begitu dia adalah…..

Setengah percaya setengah tidak dia mengetuk pintu.

“ada apa?”

Dari dalam terdengar suara yang tidak sabaran, dia langsung menarik napas dalam, lalu menjawab :”ini aku…. Aku datang mengantarkan buah untukmu….”

Gryson Gu mendengar suaranya, langsung berkata: “pintu tidak di kunci!”

“iya…..” Melisa Cheng dengan berhati – hati membuka pintu.

Ruang baca sangat luas, di kedua sisinya di penuhi buku yang penuh dengan majalah dan buku ekonomi, Melisa Cheng langsung melihat lelaki yang duduk di belakang meja itu, pandangannya sangat serius, menatap ke arah layar komputer, lalu setiap saat mengetikkan jarinya di atas keyboard.

Semua orang berkata lelaki yang serius bekerja sangat tampan, Melisa Cheng berdiri di depan ruang baca, sesaat dia tercengang.

“tampankah?” Gryson Gu tiba – tiba bertanya.

“tam….” Melisa Cheng sesaat baru berekasi, lalu dia menggantungkan kata itu, wajahnya memerah.

Gryson Gu melihat wajah Melisa Cheng yang malu, lalu aura dinginnya juga sudah sedikit menghilang: “duduklah.”

Gryson Gu seakan sangat sibuk, setelah menggandengnya duduk di belakang meja kerja, dia langsung kembali bekerja.

Mengenai buah yang dia bawa masuk, sama sekali tidak sempat untuk di makan.

Melisa Cheng dengan tenang melihatnya merapikan dokumen, lalu melihat piring buah di sisi kirinya, dan melihat kain kasa di lengan kirinya yang sangat menonjol itu.

“Gryson Gu, kamu segera makan buahnya.” Melisa Cheng tidak menahan diri untuk memberi tahunya.

Gryson Gu bahkan tidak mengangkat kepala, hanya berkata:”baik…”

Melisa Cheng melihat dia begitu sibuk, sepertinya hanya akan di taruh hingga pagi, dia tidak akan makan satu pun.

Mengetahui dia tidak ada waktu, Melisa Cheng berpikir – pikir, lalu dia mengambil garpu dan menusuk apel itu, menyuapinya.

“…..” tanda tangan Gryson Gu di halangi oleh tangan itu sehingga dia tercengang.

Setelah Melisa Cheng melakukan itu dia sedikit menyesal, terhadap pergerakan ini, apakah terlalu dekat. Lalu dia melihat Gryson Gu tidak bergerak, dia semakin menyesali perbuatannya ini.

Dia langsung meminta maaf:” maaf…..“

Saat dia sedang mau menyimpan kembali tangannya, justru melihat lelaki itu memegang tangannya, dan menundukkan kepala memakan apel itu, dengan nada rendah berkata: “lumayan!”

Melisa Cheng mengiyakannya, tiba – tiba merasa telinganya memanas.

Selanjutnya, kedua orang itu, satu orang sibuk masalah pekerjaan, satu orang sibuk menyuapi apel, dalam ruangan baca sangat tenang, ada kehangatan, yang diam – diam menyebar di ruangan.

Setengah jam kemudian, Melisa Cheng sudah selesai menyuapi piring berisi buah itu, dia menyimpan kembali piringnya, melihat wajah lelaki itu yang sangat serius dari samping, lalu diam – diam dia berdiri, tidak ingin mengganggu pekerjaannya.

Dan, saat dia melangkahkan kaki, tangannya tiba – tiba di tahan.

Pandangan Gryson Gu tetap tertuju pada dokumen, seakan orang yang memegang tangannya bukanlah dia.

Apakah dia masih ada masalah?

Melisa Cheng terdiam sejenak, melihat Gryson Gu tidak membuka mulut, berpikir ingin mengeluarkan tangannya, justru di pegang semakin erat.

Dia berusaha untuk memberontak tapi tetap tidak bisa, tetapi takut jika terlalu keras memberontak lukanya akan kembali terbuka, jadi dia hanya bisa menyerah, dengan diam kembali duduk di sebelahnya.

Apakah lelaki ini ingin dia menemaninya di ruang baca?

Sedangkan saat perempuan ini tidak melihat, kedua matanya ini, sudah pelan – pelan kembali menjadi hangat.

Setelah Gryson Gu selesai mengurus masalah pekerjaan, sudah tengah malam.

Melisa Cheng sudah sejak awal tanpa sadar tertidur di meja, Gryson Gu menatap wajahnya saat tertidur, Beberapa saat, dia mematikan komputer, dan dengan gerakan lembutnya dia menggendong perempuan itu , kembali ke kamar.

Gerakan yang tiba – tiba ini, membuat Melisa Cheng langsung terbangun, dia menyadari dirinya seperti di pelukan seseorang, dan aroma obat di sisinya memberitahunya, kalau orang yang memeluknya, adalah Gryson Gu.

Sekarang dia sedang di gendong oleh Gryson Gu, terlalu dekat, hatinya sedikit panik, dia tidak berani membuka mata, hanya bisa bersandar di pelukannya, berpura – pura tidur.

Gryson Gu menggendongnya hingga ke kamar tidur, lalu meletakkannya dengan pelan di atas ranjang, dengan teliti memakaikan selimut.

Sekujur badannya terbaring dengan kaku, bahkan tidak berani bergerak.

Beberapa detik kemudian, di dahinya terasa sentuhan hangat, dalam sesaat, otaknya seakan mau meledak.

Gryson Gu mencium dahinya, lalu dengan suaranya yang sedikit serak seksi itu berkata,”Melisa, aku sudah tidak tahan lagi, aku menginginkan dirimu….. “

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu