Pria Misteriusku - Bab 717 Menggantikan Dia Mencari Anak Perempuannya Thalia Qiao

Ingin membuktikan identitas seseorang, sebenarnya bukan sebuah hal yang sangat sulit, asal kamu pergi ke tempat dimana dulu dia tinggal, lebih memperhatikan, akan sangat mudah menemukan jejak.

Kali ini, Marson Gu memutuskan pergi sendiri memastikan.

"Andi Shi, pesankan tiket pesawat paling awal untukku."

Andi Shi terpaku: "Direktur Gu, kamu ini mau……"

"Daripada percaya orang lain, aku lebih percaya kalau melihat sendiri."

Ekspresi Marson Gu sudah kembali tenang, saat berbicara aura tubuhnya menyebar, membuat orang lain tidak berani mendekat.

Andi Shi seketika mengerti maksudnya, Marson Gu ingin pergi sendiri.

Dia bergegas mengeluarkan ponsel mengecek informasi pesawat dalam waktu dekat, tidak lama lalu berkata: "Direktur Gu, pesawat ke Negara M malam pukul enam, bagaimana?"

"Baik, kalau begitu jam enam."

Marson Gu menganggukkan kepala, sudah tidak sabar ingin pergi membuktikan.

Andi Shi bergegas memesan tiket pesawat, membereskan barang dan memasukkan ke koper, selesai melakukan ini semua waktunya juga sudah tidak banyak.

"Kamu kembalilah dulu, kalau ada apa-apa aku hubungi kamu."

Marson Gu bersandar pada sofa kulit yang empuk, dirinya tampak berbeda, juga tidak tahu karena lelah, atau sakit.

"Baik, kalau begitu aku pergi dulu."

Andi Shi dengan hormat menjawab, menuangkan segelas air hangat meletakkan di hadapan Marson Gu, baru membalikkan badan lalu pergi.

Begitu dia pergi, ruang tamu yang hening hanya menyisakan Marson Gu seorang diri.

DIa biasanya suka ketenangan, jadi orang bawahan di villa keluarga Gu tidak akan sembarangan berjalan, takut mengganggu dia, hanya ketenangan saat ini terlihat begitu kesepian, Marson Gu memutar cincin yang ada di tangannya, tatapan matanya rumit.

Dia juga tidak tahu dirinya sebenarnya mengharapkan hasil seperti apa, sepertinya tidak peduli yang mana, tidak begitu menyenangkan.

Tapi yang seharusnya datang tetap akan datang, Marson Gu sudah memutuskan untuk menghadapi, kalau benar Devina Qiao bukan Natalia Wu, dia juga akan terus menunggu, sampai menemukan dia.

Sedangkan di sisi lain, Natalia Wu tidak lama kemudian menerima telepon Steve Cheng, ponselnya berdering, dia dengan cepat menerima telepon.

"Halo, Senior."

Suara Steve Cheng terdengar seperti biasanya, ada suatu rasa yang membuat orang merasa sedang berinteraksi dengan seseorang yang berkedudukan tinggi: "Aku mengajak beberapa orang teman, ingin mengenalkan padamu, sebentar lagi keluar makan bersama?"

Natalia Wu sedikit terkejut, Steve Cheng tahu tujuan dia kembali kali ini, seharusnya tidak menambah kerepotan baru benar, kenapa malah mengenalkan teman padanya?

Seolah bisa menebak kebingungan di hatinya, Steve Cheng di seberang telepon tersenyum berkata: "Orang-orang ini adalah orang yang kamu katakan, yang bertanggung jawab akan penjualan orang, dan kasus anak yang hilang."

Ternyata Steve Cheng sedang membuka jalan untuknya, meskipun kehilangan Thalia Qiao tidak tentu berkaitan dengan penjualan anak atau kehilangan anak, tapi orang seperti mereka, informasi yang ada di tangan mereka semua bisa berguna, mungkin bisa menemukan sesuatu yang berbeda.

Sekarang situasinya juga belum ada perkembangan, dari Marson Gu juga tidak mendapatkan informasi apa-apa, Natalia Wu dari awal juga sudah memikirkan bagaimana caranya agar mendapat informasi, tidak disangka Steve Cheng begitu cepat mengatur untuknya.

Natalia Wu menganggukkan kepala: "Baik, jam berapa? Alamatnya dimana?"

"Malam jam enam, Hotel Kaisar."

"Baik, aku pasti datang."

Menutup telepon, suasana hati Natalia Wu membaik, dia bergegas bersiap-siap, menunggu waktu lalu mulai berangkat.

Saat pukul setengah enam, Natalia Wu bersiap mengambil kunci mobil dan keluar, dia baru berjalan beberapa langkah, lalu mendengar suara mesin mobil, dia menoleh melihat, Aston Martin milik Marson Gu juga keluar dari garasi.

Dia mengerutkan alis, orang ini, apa yang akan dia lakukan?

Tapi ini juga tidak ada hubungan dengannya, Natalia Wu mengalihkan pandangan, masuk ke dalam mobil.

"Direktur Gu, kita sekarang berangkat kah?"

Di dalam mobil Aston Martin, Andi Shi duduk di kursi pengemudi, kedua tangannya memegang setir, juga memperhatikan pergerakan Natalia Wu, jadi baru bertanya seperti ini.

"Biarkan dia jalan dulu."

Menatap dalam Natalia Wu, suara Marson Gu terdengar sedikit parau, dia tidak tahu dirinya pergi akan membawa hasil yang seperti apa, juga tidak tahu antara dia dan wanita ini apa masih akan ada kelanjutan.

Natalia Wu dengan cepat meninggalkan villa, menuju Hotel Kaisar, dia melihat kaca spion, tidak melihat mobil Marson Gu mengikuti.

Orang ini apa karena dipukul sangat keras olehnya, jadi tidak berani muncul di tempat yang sama.

Meskipun ucapan ini sedikit tidak masuk akal, Natalia Wu juga hanya bisa berpikir seperti ini.

Tapi seperti ini juga baik, Marson Gu berinisiatif menghindar sendiri, daripada terus menempel, Natalia Wu juga bisa lebih santai dan bebas sedikit.

Dia menggelengkan kepala, melemparkan semua pikiran ke belakang kepala, sekarang bukan waktunya memikirkan semua itu, yang penting adalah sebentar lagi cari cara bagaimana dari mulut orang-orang itu, mendapatkan informasi yang ingin dia tahu.

Dua mobil, yang satu Aston Martin, yang satu Porsche, di persimpangan jalan melaju ke arah yang berbeda.

Saat Natalia Wu tiba di Hotel Kaisar, mobil Marson Gu juga berhenti di depan bandara.

Steve Cheng dari awal sudah tiba, melihat dia turun dari mobil, bergegas menyambut, dengan suara rendah mengingatkan: "Beberapa orang ini sangat berpengaruh di masyarakat, nanti saat berbicara hati-hati sedikit."

Natalia Wu tetap memperlihatkan senyum di wajahnya, dengan suara sama pelannya bertanya: "Orang-orang ini bisa diandalkan kah? Benar bisa tahu info tentang Thalia Qiao?"

Di depannya kebetulan ada beberapa anak tangga, Steve Cheng dengan sangat gentleman menggandeng dia, menjawab: "Aku juga tidak yakin, tapi kekuasaan mereka sangat besar, ada kemungkinan lebih baik daripada tidak ada kemungkinan."

Natalia Wu seketika mengerti, maksud Steve Cheng adalah, orang-orang ini tidak pasti tahu info mengenai Thalia Qiao, tapi juga bukan tidak akan tahu, bertemu mereka tidak ada kerugian.

Dia menganggukkan kepala, berkata: "Terima kasih, untung ada kamu."

"Gadis bodoh, sungkan apa denganku."

Steve Cheng tersenyum membelai kepalanya, mereka berdua bersama masuk.

Tempat makan di private room yang sudah dipesan, saat Steve Cheng dan Natalia Wu masuk, di dalam sudah ada beberapa orang, saling berbincang dan tertawa, suasananya sangat hangat.

Begitu Steve Cheng masuk lalu memperkenalkan: "Tuan Liu, Tuan Meng, dia adalah orang yang aku sebutkan ke kalian Nona Qiao, seseorang yang memiliki kemampuan luar biasa."

Kedua lelaki itu begitu mendengar, bersamaan bangkit berdiri dan tersenyum: "Sudah pernah mendengar nama besar Nona Qiao, hari ini bisa bertemu ternyata benar-benar luar biasa."

"Tidak tidak, hari ini bisa makan bersama dengan kalian, merupakan kebanggaan bagiku."

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu