Pria Misteriusku - Bab 207 Kamu Mau Balik Melawan Kah?

"Natalia Wu." Tidak menunggu dia selesai bicara, Marson Gu berdiri dari sofa: "Sebenarnya mau kembali ke kantor, atau bertemu dengan seniormu?"

Mendengar ucapan ini, Natalia Wu membelalakan mata, pandangannya tertuju pada Lucy Jiang, tapi melihat dia dengan tampang tidak bersalah, bahkan masih menggelengkan kepala, mengisyaratkan bukan dia yang mengatakan.

Tapi karena satu gerakan, membuat kemarahan Marson makin membara, tersenyum dingin: "Sepertinya yang aku katakan tidak salah, kamu memang benar mau bertemu seniormu."

Kata terakhir diucapkan dengan menggertakkan gigi, wajah Marson Gu penuh dengan kemarahan.

Natalia Wu hanya merasa aneh: "Marson Gu, sebenarnya kamu sedang menggila karena apa? Aku sudah mengatakan urusan pekerjaan."

Barusan setelah menelepon tidak lama, Steve Cheng kembali menelepon, sedangkan masalah kali ini lebih parah dari yang dibayangkan.

Perusahaan Yujing tidak tahu mereka tahu darimana mengenai masalah gambar desain yang dicuri, sekarang sedang perjalanan menuju ke kantor, dia sebagai penanggung jawab proyek tentu memiliki kewajiban menjelaskan, jadi baru terburu-buru keluar seperti ini.

Marson Gu marah tanpa sebab bukan hanya sekali dua kali, di hati Natalia Wu cemas dan marah: "Sudahlah, aku sekarang benar-benar memburu waktu, kalau perlu bicara tunggu aku pulang baru bicarakan."

Dia berbicara sambil melangkah keluar, di belakangnya terdengar suara kemarahan.

"Berhenti!" Marson Gu berjalan menghampiri, dengan satu tangan memegang lengan Natalia Wu, kekuatannya sedikit menakutkan: "Aku berkata membiarkan kamu pergi kah? Sebenarnya di mata kamu ada aku atau tidak?"

Lengan Natalia Wu terasa sakit membuat Natalia Wu mengerutkan alis, tapi dia sekarang benar-benar tidak ingin menunda, hanya bisa memberontak dengan sekuat tenaga.

"Kamu lepaskan, aku sudah mengatakan pergi ke kantor, kamu kenapa cari masalah seperti ini? Bisa selesai tidak?"

"Aku cari masalah?" Kemarahan di wajah Marson Gu makin bertambah, dengan sekuat tenaga menarik Natalia Wu ke hadapannya, dengan satu tangan menekan rahangnya, memaksa dia melihat dirinya: "Aku lihat kamu mau melawan kan? Hm? Siapa yang memberimu keberanian?"

Dipaksa seperti rasanya sangat tidak enak, Natalia Wu juga marah: "Kamu gila ya? Aku sudah menjelaskan dengan jelas kepadamu, kamu mau aku bagaimana?"

Dia memberontak dengan kesal, wajah kecilnya mengerut: "Kalau kamu memang tidak percaya, kamu bisa pergi denganku."

Dia tidak percaya, tunggu Marson Gu melihat semuanya sendiri dengan mata kepalanya sendiri, apa masih seperti ini.

Hanya dia tidak di saat seperti ini menantang kemarahan seorang laki-laki, Marson Gu tersenyum dingin, kekuatan tangannya makin bertambah: "Pokoknya, aku tidak membiarkan kamu pergi!"

Sudut bibir Natalia Wu terangkat, tidak menyangka Marson Gu sekarang berubah begitu tidak ingin mendengar penjelasan, melihat tatapan matanya yang dingin, dia berkata: "Kalau aku tetap ingin pergi?"

Perusahaan Yujing mau minta pertanggungjawaban, dia hari ini bagaimanapun juga harus ada di tempat.

Tatapan mereka berdua bertemu di udara, seolah sedang beradu kemampuan.

Marson Gu melihat keteguhan hati di matanya, juga karena ini kemarahannya makin bertambah: "Kamu berani melangkah keluar, tanggung sendiri akibatnya."

Tidak mengatakan akibatnya seperti apa, sedikitpun tidak terpengaruh oleh ancamannya.

Hati Natalia Wu tersentak, ada sedikit keraguan, tapi masih mendorong dia, melangkahkan kaki keluar.

"Brak……" Terdengar suara Marson Gu menghancurkan lemari di samping, jarinya mengeluarkan darah.

"Yah, Direktur Gu……" Lucy Jiang berteriak, segera berlari kecil menghampiri, dengan penuh perhatian memegang tangan Marson Gu, berkata: "Direktur Gu kamu baik-baik saja kan? Sakit tidak? Mau ke rumah sakit?"

Marson Gu tidak berbicara, padangannya masih menatap kepergian bayangan Natalia Wu, sampai bayangannya menghilang tidak terlihat.

Dia ternyata, tidak membalikkan kepala.

Mengepalkan tangan kencang-kencang, wajah Marson Gu pucat, menghempaskan tangan Lucy Jiang, melangkahkan kaki menuju lantai dua.

Lucy Jiang didorong sampai mundur ke belakang, tidak hanya tidak marah malah masih tersenyum.

Melihat Marson Gu masuk ke ruang baca, tatapan matanya penuh dengan maksud jahat: "Bertengkarlah, semakin kalian bertengkar lebih hebat, kesempatanku akan lebih besar."

Lucy Jiang merapikan pakaiannya, kembali menunjukkan wajah penuh perhatian, membalikkan badan mencari kotak obat.

Ruang baca diliputi dengan kegelapan, Marson Gu duduk diam diatas sofa, kaki panjangnya menyilang, tangan kanannya yang terluka diletakkan di samping tubuhnya, masih ada darah segar yang mengalir.

Mendengar pintu diketuk, kepalanya juga tidak terangkat, memejamkan mata.

Lucy Jiang tahu saat ini suasana hatinya tidak baik, juga tidak perhitungan, mendorong pintu lalu masuk ke dalam.

Lampu di ruangan dinyalakan, sinar yang tiba-tiba menyilaukan mata.

Marson Gu mengerutkan alis dengan tidak sabar, suaranya dingin seperti sebuah es yang selamanya tidak bisa mencair: "Siapa yang suruh kamu masuk? Keluar!"

Lucy Jiang tidak melangkah mundur malah masuk, dengan membawa kotak obat duduk di sampingnya: "Direktur Gu, tanganmu terluka, biarkan aku mengobatimu."

"Tidak perlu." Mengucapkan dua kata dengan dingin, Marson Gu membuka mata melihat dia.

Lucy Jiang juga tidak menyerah, meletakkan kotak obat ke atas meja yang ada di samping, mengambil alkohol dan kapas.

"Direktur Gu, kamu jangan marah dulu, mungkin Natalia Wu benar-benar ada urusan mendesak yang harus diselesaikan." Dia berbicara, sambil mencoba menyentuh tangan Marson Gu.

Marson Gu teringat Lucy Jiang adalah penyelamatnya, tidak lagi menghindar.

Oleh karena itu, keberanian Lucy Jiang juga makin besar, memegang erat tangannya, dengan kapas mengusap bekas darah.

Gerakannya sangat pelan, kehati-hatiannya mengandung kelembutan, Marson Gu perlahan membuka mata melihat dia, melihat Lucy Jiang yang ada di hadapannya, dengan tulus mengobatinya.

Hatinya tergerak, Marson Gu teringat lima tahun lalu, kedua matanya kehilangan penglihatan, bersama dengan Lucy Jiang melewati hari yang paling membahagiakan, saat kembali berbicara nada suaranya juga menjadi lembut: "Kamu tidak perlu setiap kali membantu dia berbicara."

Berbicara sampai disini, Marson Gu tersenyum sudut bibirnya terangkat: "Tahu aku terluka bahkan tidak membalikkan kepala, sepertinya aku di hatinya bukan apa-apa."

Gerakan Lucy Jiang terhenti, berpura-pura berbicara tanpa maksud: "Direktur Gu, berdasarkan pengenalanku terhadap Natalia Wu, dia keluar begitu terburu-buru seperti ini, urusan itu baginya pasti sangat penting, kamu jangan marah lagi."

"Benarkah?" Marson Gu menyipitkan mata, tangan satunya mengepal erat: "Sangat penting? Sebenarnya sepenting apa?"

Apa lebih penting dari dirinya?

"Ini aku tidak tahu, tapi seharusnya sangat sangat penting." Lucy Jiang tersenyum, membuang kapas ke dalam tong sampah: "Direktur Gu, aku sekarang beri kamu alkohol, mungkin akan sedikit sakit, kalau sakit kamu harus beritahu aku."

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu