Pria Misteriusku - Bab 488 Jika Tak Bisa Mendapatkan, Hancurkan Saja.

Justin Qiao berdiri termenung di samping jendela sambil memikirkan masalahnya sendiri. Tatapan pria itu selalu berhenti di halaman depan rumah.

Siluet tubuh tadi bukanlah ilusi, tadi belum lama Tuan Qiao dan Pengurus Rumah Qiao berjalan kemari bersama-sama.

Terpancar sorot tak sabar di mata Justin Qiao, tapi dengan cepat pria itu menutupinya. Justin Qiao mengatur ekspresi wajahnya. Saat Tuan Qiao masuk kemari, pria itu akan melihat sesosok pangeran yang lembut.

"Ayah angkat..."

Justin Qiao menghampiri dengan hormat. Tidak ada yang perlu dikritik baik tentang postur maupun nada suaranya.

Tuan Qiao berdeham pelan, lalu langsung duduk ke kursi.

Justin Qiao menyajikan segelas teh sambil bertanya: "Ayah angkat, kenapa tiba-tiba kemari?"

Tuan Qiao langsung menerima cangkir teh tersebut, lalu menyaring busa yang berada di atas teh dengan tutup cangkir. Tuan Qiao merapatkan bibirnya, lalu menjawab dengan datar: "Sudah beberapa hari tidak melihatmu. Aku ke sini untuk melihatmu."

Bahkan Justin Qiao tidak percaya dengan kata-kata tersebut. Walaupun beberapa hari ini tuan Qiao tidak muncul, tapi dalam hati Justin Qiao mengerti jelas, seluruh rumah ini mengamati dirinya. Bahkan seluruh pergerakan dan aksinya mungkin sedari awal sudah diketahui jelas oleh pria tua ini. Sekarang pria tua itu bilang kemari untuk melihatnya? Munafik sekali.

Tapi usaha pria tua itu harus dipertahankan. Justin Qiao juga malas mengungkapkan siapa pria tua itu sebenarnya, Justin Qiao hanya tertawa rendah dan meminta maaf secara formal: "Ah itu salahku. Beberapa hari ini kondisi tubuhku memburuk, jadi mereka ke sana untuk menenangkan ayah."

Tuan Qiao melirik Justin Qiao sekilas, tiba-tiba bertanya dengan penuh perhatian: "Ha? Kamu sedang sakit? Apanya yang sakit? Apakah aku perlu memanggil dokter kemari?"

Justin Qiao menggeleng sambil tersenyum: "Tidak perlu, ini hanya penyakit lama. Beberapa hari ini aku dirawat ayah dengan baik. Nutrisi makananku juga dijamin dengan baik, tapi aku tidak terbiasa dengan makanan di sini, makanan di negaraku lebih cocok dengan selera makanku."

Justin Qiao menjawab dengan asal. Sadar atau tidak sadar, pria itu mengungkapkan keinginan dirinya untuk pulang.

Tentu saja Tuan Qiao mendengarnya, tapi pria tua itu tak mengiyakan: "Ternyata begitu. Karena kamu tidak terbiasa makan makanan di sini, kalau begitu aku akan meminta seorang koki secara khusus datang memasak untukmu. Bagaimana?"

Senyuman di wajah Justin Qiao menjadi kaku. Justin Qiao mengerti ucapan tersebut, dia hanya ingin pulang tapi pria tua ini tak melepaskannya, membuat Justin Qiao jijik.

Tentu saja, semakin tua semakin banyak cara yang dia miliki!

Tapi yang bilang dirinya tak sehat adalah dirinya sendiri. Justin Qiao juga malu untuk menyangkal dirinya sendiri, terpaksa pria itu mengangguk sambil tersenyum: "Kalau begitu maaf merepotkan ayah angkat."

"Apa yang kamu katakan? Karena kamu memanggilku ayah angkat, aku juga menganggapmu sebagai anak, sudah seharusnya aku merawatmu."

Sambil bicara sambil tuan Qiao melambaikan tangan pada pengurus rumah Qiao: "Apa kamu mendengar yang kami bicarakan? Pergi dan cari koki hebat kemari."

Pengurus Rumah Qiao mengikuti tuan Qiao bertahun-tahun, selama itu perintahnya, tak peduli berapa jauh, Pengurus Rumah Qiao akan mengikuti perintah dengan benar.

"Ya." Pengurus rumah Qiao langsung mengangguk lalu undur diri dengan hormat.

Begitu Pengurus Rumah Qiao pergi, di ruangan hanya tersisa tuan Qiao dan Justin Qiao berdua.

Entah apa maksud kedatangan pria tua itu hari ini, Justin Qiao terpaksa beradaptasi dengan situasi baru ini.

Hasilnya, Tuan Qiao malah mengelilingi kamar Justin Qiao lalu tiba-tiba bersuara: "Justin, dulu kamu tinggal di negara itu begitu lama, kamu juga sangat sering berkomunikasi dengan adik perempuanmu. Bisakah kamu memberitahuku hal seru apa saja yang terjadi?"

Mendengar pria tua itu membicarakan Natalia Wu, karena takut, jantung Justin Qiao berdebar. Apakah pria tua ini tahu rencana mereka?

Tapi jika dipikirkan lagi, jika pria tua ini sungguh tahu dirinya berurusan dengan Natalia Wu, seharusnya dari awal pria tua ini mengurungnya, bukan malah duduk di sini dan mengobrol dengan tenang.

Apakah dia merindukan anak perempuannya? Apakah dia ingin mengerti banyak tentang anak perempuannya?

Justin Qiao tidak terlalu yakin. Di bawah tatapan mendesak pria tua itu, Justin Qiao sudah membuka mulutnya dengan terbiasa.

Dari awal Justin Qiao sudah tahu apa yang harus dia lakukan dan apa yang tidak harus dia katakan. Alasan tersebut sudah dihafalnya dengan baik, bahkan jika dirinya sedang linglung, Justin Qiao bisa mengatakan alasan tersebut.

Ada banyak hal baik yang sebelumnya sudah dikatakan, tapi tuan Qiao masih mendengarnya dengan semangat. Lalu terakhir tuan Qiao menepuk-nepuk bahu Justin Qiao, ingin cerita itu dilanjutkan: "Baiklah, sekarang sampai sini saja. Aku agak lelah. Aku akan pergi untuk istirahat dan besok mengunjungimu lagi."

Ucapan pertama masih terdengar normal, tapi entah mengapa kalimat terakhir terdengar canggung.

Baru Justin Qiao ingin meminum teh di depannya, tapi setelah mendengar ucapan tersebut, teh tersebut menyembur keluar.

Tuan Qiao seperti tidak melihat hal itu, pria itu hanya menepuk bahu Justin Qiao sambil tertawa lalu dengan langkah besar berbalik pergi.

Melihat siluet tubuh itu menghilang, Justin Qiao mulai merasa tidak tenang.

Dirinya sudah dibesarkan seperti seekor serigala oleh pria tua ini bertahun-tahun lamanya. Justin Qiao mengerti kelicikan pria tua itu, tetapi tuan Qiao bukanlah orang yang bisa mengabaikan segalanya demi keluarga. Sebenarnya pria itu bereskpresi seperti itu untuk siapa?

Hari ini tuan Qiao mengunjunginya saja sudah sangat aneh, dan besok beliau masih ingin mengunjunginya?

Apakah pria tua itu ingin menghalanginya?

Tiba-tiba muncul sebuah pemikiran dari Justin Qiao, mungkin pria tua itu melakukan sesuatu dari belakangnya, tapi pria tua itu tak ingin aksinya disadari oleh dirinya maka menggunakan alasan ini untuk membuatnya bingung.

Jangan bicarakan yang lain dulu. Selama pria tua itu ada di sini, dirinya tidak bisa bebas berurusan dengan Natalia Wu. Kabar dari sana juga tidak bisa tepat waktu sampai di sini dan lama-lama dirinya akan kehilangan kesempatan yang paling bagus.

Pemikiran tersebut terlintas di otaknya, semakin Justin Qiao memikirkannya, semakin kemungkinan itu besar.

Justin Qiao memicingkan matanya dengan sorot dingin. Pria itu mulai memikirkan apa yang sebenarnya tuan Qiao lakukan di belakangnya?

Dan sebenarnya, tebakan Justin Qiao sudah benar setengahnya. Tuan Qiao memang ingin menghalangi Justin Qiao, tuan Qiao tidak ingin lagi Justin Qiao beraksi di depannya, di samping itu tuan Qiao juga mulai mengirim orang untuk menyelidiki segala hal setelah Justin Qiao kembali ke negara ini.

Tuan Qiao ingin mencari petunjuk dari hal-hal yang sudah dialami oleh Justin Qiao. Begitu dia menemukan bukti nyata, dia tidak akan berbelas kasihan lagi!

Langit perlahan-lahan menggelap, di udara seperti tersebar harum bubuk mesiu, suasana menjadi tegang, semua masalah sudah berada di ambang.

Justin Qiao meletakkan tangannya di jendela, melihat ke halaman rumah kediaman keluarga Qiao dari atas, perlahan-lahan alisnya membentuk simpul.

Kondisinya saat ini sangat tidak baik, gerakannya dibatasi dan terhambat oleh berbagai alasan. Walau begitu, Justin Qiao tidak pernah berpikir untuk mengaku kalah.

Sesuatu yang dia inginkan harus didapatkan dengan caranya sendiri. Jika dia tidak mendapatkannya, maka...

Hancurkan saja.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu