Pria Misteriusku - Bab 394 Kesehatannya Bermasalah.

Marson Gu tidak mau menumpahkan perasaan kesalnya ke Natalia Wu dan juga tidak mau membawa perasaan kesalnya pulang ke rumah. Marson Gu hanya ingin ketika dia kembali ke rumah, dia bisa mengobrol nyaman dengan wanita yang dia cintai dan merasakan kehangatan dari sebuah rumah.

Tapi entah mulai kapan, villa besar ini tak bisa lagi memberikan perasaan hangat. Setiap kali pulang, ada berbagai macam masalah, yaitu si pembuat masalah Lucy Jiang dan Natalia Wu yang dingin.

Marson Gu bersandar pada pohon dengan perasaan lelah. Tubuhnya yang selalu tegap tak disangka ada waktu di mana tubuhnya akan membungkuk.

Jika Natalia Wu melihat pemandangan ini, mungkin wanita itu akan merasa sedih.

Dia adalah Marson Gu! Dia akan selalu tegap, tidak bengkok dan berdiri tinggi. Tapi sekarang... tak disangka Marson Gu malah memperlihatkan kondisi yang lemah.

Sayangnya Natalia Wu tak melihat ini. Ketika Natalia Wu kembali ke ruang tamu, Lucy Jiang masih duduk di sofa, keduanya saling bertatapan dan Lucy Jiang melihat Natalia Wu dengan tatapan memprovokasi.

Natalia Wu mengalihkan pandangannya jijik, tanpa menoleh lagi langsung pergi.

Lucy Jiang kembali menunggu tapi tak melihat Marson Gu masuk ke dalam, untuk sesaat ada perasaan senang yang tak tertahankan di hati Lucy Jiang.

Barusan dengan matanya sendiri Lucy Jiang melihat Marson Gu mencari Natalia Wu. Jika keduanya baik-baik saja, mereka pasti akan masuk bersama, tapi jelas sekali wajah Natalia Wu tidak baik. Pasti ada masalah pada mereka.

Terpikirkan hal tersebut, Lucy Jiang merasa bangga.

Hari-harinya menyedihkan, siapapun juga jangan berpikir harinya akan menyenangkan, mari bersama-sama menjadi menyedihkan!

Malam ini, Natalia Wu tidur sangat lelap.

Entah mengapa, akhir-akhir ini Natalia Wu semakin ingin tidur, dia tak bisa berkonsentrasi, keefektivitasannya dalam bekerja juga tak sebaik sebelumnya.

Natalia Wu menyalahkan Marson Gu sepenuhnya. Dalam jangka waktu ini Natalia Wu sulit membedakan mana yang benar dan salah, itu membuat Natalia Wu sangat lelah.

Natalia Wu juga tak tahu apa yang selanjutnya harus dia lakukan. Natalia Wu ingin mengintimidasi Lucy Jiang dengan informasi yang dia miliki, tapi Lucy Jiang licik seperti rubah. Sama sekali tak ada kesempatan bagi Natalia Wu untuk beraksi.

Hal ini sudah berlalu begitu lama, Natalia Wu hanya bisa membuka matanya melihat Lucy Jiang berlagak di depannya.

Perasaan yang dirasakan Natalia Wu sangat buruk!

Tapi hidup harus diteruskan. Tidak mungkin Natalia Wu menyerah pada pekerjaannya. Natalia Wu meletakkan pulpen di tangannya, lalu mengelus dahinya dengan lelah.

Rasa pusing yang mendadak bukanlah pertama kali dia rasakan. Terkadang Natalia Wu menundukkan kepalanya sangat lama, ketika mendongak, Natalia Wu akan merasa yang ada di depan matanya gelap, mungkin karena anemia.

Pikir Natalia Wu begitu, lalu Natalia Wu pergi ke pantry untuk merebus air dan membuat teh jahe merah.

Ketika Natalia Wu keluar dari pantry, wanita itu bertabrakan dengan seseorang.

"Maaf, maaf. Apakah aku menumpahi ini ke bajumu?"

Natalia Wu buru-buru meletakkan gelas ke samping, lalu mengeluarkan tisu dari kantongnya, ingin menggantikan orang tersebut mengelap jas.

Steve Cheng buru-buru menghalangi: "Tidak perlu, jangan panik."

Mendengar suaranya, Natalia Wu baru sadar orang yang ditabraknya adalah Steve Cheng.

Natalia Wu mengangkat alisnya terkejut: "Senior, kamu datang mencariku?"

Steve Cheng adalah direktur umum yang hebat, pria itu memiliki ruang kantor dan ruang istirahat pribadi. Kenapa pria ini ke departemen desain dan datang ke pantry di sini?

Maka dari itu, Steve Cheng bisa muncul di sini pasti dia khusus datang untuk suatu hal.

Sesuai dugaan, Steve Cheng mengangguk: "Aku datang untuk mengobrol denganmu."

Tidak menunggu Natalia Wu menjawab, Steve Cheng melihat bangku di belakang Natalia Wu, sambil tersenyum berkata: "Istirahat dulu saja di sini."

Natalia Wu juga tidak menolak, mengikuti Steve Cheng untuk duduk sambil memegang cangkir berisi teh jahe merah dan menyesapnya.

Steve Cheng memperhatikan gerakan Natalia Wu, dengan nada bercanda berkata: "Apakah akhir-akhir ini kamu kelelahan? Jadi kamu perlu meminum itu untuk menambah energi? Sebelumnya kamu tidak pernah meminum yang seperti itu."

Ya benar. Natalia Wu sangat jarang meminum minuman yang seperti ini. Natalia Wu lebih menyukai air hangat, terkadang saat dia sangat lelah, dia akan meminum kopi sedikit. Tapi meminum minuman kesehatan seperti ini adalah yang pertama.

Natalia Wu tersenyum malu: "Hm, ada banyak masalah, jadi mungkin aku tidak begitu nyaman."

Steve Cheng juga bisa merasakan. Sebelumnya Natalia Wu akan memberikan proyek desain paling lama 5 hari, tapi kali ini, satu minggu sudah berlalu, Steve Cheng masih belum menerima desain tersebut. Jadi, Steve Cheng datang sendiri kemari.

Steve Cheng berpikir lalu berucap: "Terkadang kamu tidak perlu menekan dirimu terlalu jauh. Seperti seutas tali yang selalu erat. Cepat atau lambat akan putus. Kamu harus belajar yang namanya santai."

"Aku mengerti."

Natalia Wu menjawab dengan cepat, hanya saja untuk urusan perasaan, Natalia Wu sungguh tak mengerti bagaimana untuk bersikap santai.

Steve Cheng juga bisa menebak apa yang membuat Natalia Wu sangat gelisah. Tapi sebagai orang luar, tidak baik untuk banyak bicara tentang masalah tersebut.

Steve Cheng hari ini datang untuk mengutarakan perhatiannya: "Jika kamu sungguh lelah, kamu bisa istirahat untuk beberapa waktu. Tunggu sampai kondisimu membaik, aku akan menyambutmu kembali."

Ucapan Steve Cheng membuat Natalia Wu terdiam sejenak. Natalia Wu juga tahu akhir-akhir ini kondisinya memburuk, kerjanya juga sangat lambat, mungkin juga membuat orang lain repot.

"Natalia, jangan salah paham. Aku hanya khawatir denganmu saja."

Steve Cheng menjelaskan dengan pelan. Bagi Steve Cheng, selama bisa memperbaiki kondisi kerjanya, keefektivitasan kerjanya bisa semakin cepat. Daripada membuang waktu seperti ini, lebih baik menyuruh Natalia Wu membereskan masalahnya.

"Aku..."

Natalia Wu memutar gelasnya, ada senyum getir di sudut bibirnya.

Awalnya Natalia Wu ingin menolak. Tapi sudah sampai di bibir, Natalia Wu tak tahu harus berkata apa.

Natalia Wu mengerti maksud Steve Cheng, karena mengerti, sepertinya tidak enak kalau menolak.

Lupakan. Lebih baik memberi libur pada dirinya sendiri.

Natalia Wu berpikir begitu lalu mengangguk setuju: "Baiklah. Aku akan mengurus masalahku dulu, lalu meliburkan diri."

Melihat Natalia Wu mengerti maksudnya, Steve Cheng tersenyum: "Kamu ini... terkadang kamu terlalu menekan dirimu. Hidup adalah perjalanan, selama terus berjalan ke depan, siapapun tidak tahu pemandangan apa yang selanjutnya akan dilihat."

Ucapan itu masuk akal juga. Natalia Wu berpikir dengan serius lalu tersenyum.

Masalah sudah selesai dibicarakan, atmosfirnya juga menjadi harmonis. Diam-diam Steve Cheng melihat Natalia Wu beberapa detik, di mata pria itu ada sorot mengagumi dan sedih.

Bisa dibilang Steve Cheng melihat perjalanan tumbuh kembang Natalia Wu. Dari wanita yang kurus dan kecil tumbuh menjadi sehat dan kuat. Natalia Wu tumbuh menjadi semakin hebat, tapi hidupnya selalu tragis.

Teringat masalah Marson Gu, Steve Cheng sebagai orang luar tidak bicara apapun. Tapi melihat kesuraman Natalia Wu, Steve Cheng tak tahan untuk tidak bicara: "Natalia, aku merasa.. begitu suatu masalah sudah diputuskan, kita tak bisa menariknya kembali. Sebelum memutuskan sesuatu, kamu harus tanya dirimu apakah nanti akan menyesal. Jika kamu tidak menyesal, belum terlambat untuk memutuskannya lagi."

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu