Pria Misteriusku - Bab 872 Dia Adalah Hormon Yang Berjalan

Melisa Cheng merasa degup jantungnya akan meledak, demi keamanan dirinya, tidak mengindahkan hormon Gryson Gu yang sedang bereaksi, seperti melarikan diri ke kamar.

Gryson Gu seorang diri menatap dalam bayangan Melisa Cheng, sampai sudah tidak kelihatan, baru ekspresi di wajahnya menghilang, kembali berubah dingin dan serius.

Teringat Melisa Cheng perhatian terhadap Rendy, dia langsung memerintahkan berkata: "Asisten Gu, kamu periksa, hari ini Rendy di pesta ulang tahun teman sekolahnya, terjadi hal apa."

Meskipun dia pernah mengatakan, di Kota A seharusnya tidak ada orang yang akan membully Rendy, tapi sulit memastikan ada orang yang berhati-hati, berani membuat masalah dengan orang yang memiliki kuasa, kalau benar Rendy dibully, bagaimanapun juga harus kembali.

"Baik, Tuan muda." Setelah Asisten Gu menjawab, langsung pergi memeriksa.

Begitu tatapan Gryson Gu beralih, tertuju pada kertas yang sedikit kusam, mengambil dengan berhati-hati, tangan kanannya membelai wajah Rendy dengan berhati-hati, telapak tangannya sedikit bergetar, di dalam benaknya muncul bayangan seseorang, tatapan matanya makin dalam.

……

Rendy sejak hari itu menghadiri acara pesta ulang tahun teman sekolahnya, beberapa hari setelahnya, dirinya menjadi sedih, terlihat sangat tidak senang.

Melihat Rendy beberapa hari ini, Melisa Cheng makin yakin, pasti di pesta ulang tahun itu terjadi sesuatu yang mempengaruhi Rendy, tapi hari itu dia tidak pergi, jadi tidak tahu, sedangkan Rendy karena menghindari dia, jadi juga tidak bersedia memberitahu dia.

Setelah menahan beberapa hari, dia masih tidak bisa tahan.

Malam saat tidur, dia langsung memberanikan diri, Gryson Gu yang bersiap akan tidur, disuruh keluar dari kamar: "Kamu pergi tanya sebenarnya ada apa dengan Rendy, kalau tidak mendapat jawaban, kamu jangan kembali."

Selesai bicara, dia menjawab singkat, lalu menutup pintu.

Gryson Gu dikunci Melisa Cheng diluar kamar, antara mau menangis atau tertawa, kelihatannya dia benar-benar menyukai Rendy, mungkin dia sudah tidak ingat, Rendy adalah……

Dia dengan tidak berdaya menggelengkan kepala, tapi di hatinya sama sekali tidak marah, Melisa Cheng sekarang, sudah perlahan kembali pada sifatnya yang dulu, percaya tidak akan lama, Melisa Cheng yang sebenarnya akan kembali.

Karena Melisa Cheng begitu tidak tenang akan Rendy, memberi dia sebuah tugas, kalau tidak selesai tidak boleh kembali ke kamar, dia juga hanya bisa pergi melakukan.

Gryson Gu tiba di kamar Rendy, Rendy dia, langsung dengan antusias menyambut, "Ayah!"

"Rendy, patuh!" Dia memeluk Rendy, membelai kepalanya, meletakkan dia ke atas kasur.

Karena kasurnya terlalu empuk, Rendy yang berdiri diatasnya, sedikit tidak bisa berdiri dengan stabil, pandangannya tertuju pada punggung ayahnya, terbesit tatapan nakal di matanya, kemudian menuju ke ayahnya, ingin agar ayahnya menggendong dirinya.

Saat akan bersentuhan dengan punggung ayahnya, dia yang tadinya tidak merasa, tiba-tiba didekap dari belakang, meletakkan telapak tangan kecilnya ke telapak tangan besar.

"Benar-benar makin lama makin nakal!" Ucapan Gryson Gu mengandung ketidakberdayaan dan kesabaran, Rendy makin gembira.

"Wah, ayah hati-hati, aku datang! Rendy berbicara sambil menjatuhkan diri ke ayahnya.

Gryson Gu dikejutkan oleh gerakan Rendy yang tiba-tiba, masih belum duduk dengan stabil, Rendy sudah ke arahnnya, membuat dia yang bertubuh tinggi terjatuh ke atas kasur, sedangkan Rendy duduk diatas pinggangnya.

Dia tidak berdaya, tapi melihat Rendy gembira, bersabar, lupakan, agar kamu senang sebentar.

"Berkendara, cepat lari, cepat lari!" Rendy dengan antuasias menekan tubuh Gryson Gu.

"Oke, beraninya kamu menjadikan ayah sebagai kuda untuk dikendarai!" Gryson Gu berpura-pura marah, tangannya tiba-tiba dengan sekuat tenaga, menurunkan Rendy, dirinya membalikkan tubuh.

"Ayah! Ayah, aku salah!" Rendy langsung minta ampun.

Ayah dan anak bermain bersama, saat Gryson Gu sengaja berpura-pura kalah, Rendy kembali mengambil alih, mengontrol Gryson Gu.

Saat ayah dan anak sedang bermain, tidak menyadari pintu terbuka sedikit.

Melisa Cheng takut Gryson Gu seorang workaholic, karena disuruh keluar, tidak mencari Rendy, melainkan pergi ke ruang baca, jadi dengan tidak tenang melihat sebentar, akhirnya mendapati Gryson Gu masih sangat peduli pada Rendy.

Pandangannya tertuju pada Gryson Gu yang bermain dengan Rendy, bersamaan dengan keterkejutan hatinya, melihat mereka bermain dengan gembira, tiba-tiba hatinya terasa sakit.

"Sepertinya sudah tidak apa-apa." Setelah melihat sendiri senyuman Rendy, Melisa Cheng baru perlahan pergi, kekhawatiran di hatinya juga sudah hilang.

Ayah dan anak di dalam kamar, setelah Melisa Cheng pergi, tidak lama kemudian juga berhenti.

"Ayah, kita sudah lama tidak bermain seperti ini!" Mata Rendy bersinar, di sudut matanya ada air mata, barusan saat bermain, air mata yang keluar karena tertawa.

Gryson Gu mengulurkan tangan menarik dia, dengan sangat berhati-hati membantu Rendy merapikan baju, dan merapikan rambut yang berantakan.

Rendy yang duduk diatas kasur, sangat patuh, dengan patuh membiarkan dia.

"Rendy, bagaimana belajar menggambar akhir-akhir ini? Apa ada yang tidak mengerti?" Gryson Gu bertanya.

"Lumayan, akhir-akhir ini tidak ada apa-apa." Rendy mengangkat wajahnya dan menjawab, setelah itu tidak tahu terpikir apa, tiba-tiba membalikkan badan, menghadap ke Gryson Gu, nada bicaranya seperti sedang berbagi kegembiraan dengan orang lain: "Ayah, di sekolah kita ada seorang guru baru, dia sangat hebat……"

Dia berceloteh, Gryson Gu tidak kesal sedikitpun, bahkan mendengarkan dengan seksama.

Saat Rendy berhenti, masih tidak ketinggalan menambahkan beberapa kalimat.

Rendy terlihat meletakkan kewaspadaan, suasana hatinya juga membaik, Gryson Gu merasa ini kesempatan yang baik.

"Aku dengar yang lalu ada pesta ulang tahun teman sekolah, Rendy memberikan sebuah gambar, dan mendapatkan pujian, Rendy juga sama hebatnya, setelah itu pasti lebih hebat dari siapapun." Dia sengaja mengarahkan topik pada pesta ulang tahun.

Membahas pesta ulang tahun, senyum di wajah Rendy, terlihat berkurang, menundukkan kepala tidak ingin membahas.

"Ada apa? Kamu terlihat sangat tidak gembira, apa ada sesuatu?" Gryson Gu langsung merasa keanehan pada Rendy.

"Tidak ada!" Rendy menjawab dengan tanpa keraguan.

"Begitu ya, tapi Rendy beberapa waktu ini, kelihatannya ada sesuatu, bisa beritahu ayah?" Gryson Gu dengan bersungguh-sungguh menatap matanya, nada bicaranya serius.

"Tidak ada, Kakak Melisa membantu membuatkan pakaian untukku, tidak tahu sudah atau belum, dan lagi……" Rendy menundukkan kepala, terbata-bata, seperti tidak ingin menjawab.

"Rendy, bahkan dengan ayah tidak mau bicara?" Gryson Gu bertanya.

"Ayah, kamu jangan tanya lagi, ya?" Kepala Rendy di pandangannya, kepalanya makin tertunduk, suaranya seperti ingin menangis.

Bisa tidak jangan lagi memaksa dia, dia tidak ingin membuat ayah merasa sulit dan kesal.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu