Pria Misteriusku - Bab 852 Menyelesaikan Masalah Besar

Melisa Cheng bengong beberapa saat, jadi perlambat beberapa detik, tetapi di mata Rendy, adalah Melisa Cheng sengaja mempermainkan dia, awalnya senang, digantikan oleh malu.

Dia menatap Melisa Cheng dengan mata merah, mulutnya mencibirkan rapat, tidak mau menundukkan kepala dengan keras.

Melisa Cheng bereaksi kembali, langsung melihat Rendy yang awalnya kasihan, ekspresi wajahnya kaku, duduknya jauh, melihat dia dengan pandangan marah, seluruh orang kelihatan galak lucu, tidak membuat orang merasa menakutkan, tetapi menambah sedikit kelucuan.

Dia merasa bahwa seluruh hatinya, sudah mau meleleh.

Melisa Cheng kira-kira bisa menebak kenapa Rendy tiba-tiba berubah wajahnya, dia benar-benar seorang anak yang sensitif.

Karena Rendy menolak untuk mengaku kalah, jika begitu dia tidak keberatan menundukkan kepalanya terlebih dahulu, dia berkata, "Rendy, lukisan yang aku foto itu, adalah demi memberi kamu lihat, jika kamu tidak melihat, maka sudah tidak berarti lagi, kamu kemari lihatlah, ini adalah lukisan itu."

Rendy merasa bahwa Melisa Cheng tidak mungkin begitu berbaik hati, tetapi setelah dia mencarikan fotonya di dalam handphone, dia tetap karena lukisan itu, perlahan-lahan meletakkan kewaspadaan didalam hati.

Hanya saja badannya masih canggung, tidak mau mendekat seperti barusan.

“Rendy, apakah kamu benar-benar tidak kemari melihat?” Melisa Cheng melihat dia sudah tergerak hatinya, juga tidak peduli apapun, badannya berinisiatif bergerak mendekat kesana.

Dia sengaja meletakkan layar ponsel di depan Rendy, mengulurkan tangan dan menekan layar, memberi isyarat kepada dia untuk melihat.

Dalam hati Rendy sangat marah, orang ini memang bukan orang yang baik, barusan sudah menggunakan lukisan ini untuk mempermainkan dia, sekarang masih tanpa malu-malu mencoba menggunakan lukisan yang sama untuk menyenangkan dia, memulihkan dia, membuat dia kelak malu untuk mengatakan hal-hal buruk tentang dia di depan ayah.

Lebih membuat Rendy semakin marah adalah dia sendiri ternyata sangat tergerak hatinya.

Rendy jelas-jelas merasa bahwa Melisa Cheng tidak berbaik hati, tetapi sudut mata dia, tetap tidak tahan melihat layar ponsel.

Awalnya dia menolaknya, tetapi detik berikutnya dia melihat sampai terpesona.

Tubuh Rendy, sudah mendekat dengan Melisa Cheng tanpa menyadarinya.

Bau samar susu di tubuh Rendy, sedikit-sedikit menyebar ke ujung hidung Melisa Cheng, membuat hati dia berubah menjadi sangat lembut.

Dia menunjuk lukisan di atas, sabar berbicara dengan Rendy tentang poin-poin penting di dalamnya, menunjukkan metode yang digunakan oleh pelukisnya, Rendy awalnya adalah usia yang rendah hati dan ingin tahu, mendengar dan mengangguk kepala berulang kali.

"Nyonya, tuan muda kecil, sekolah sudah sampai."

Saat tiba di tempat, supir mengingatkan, Melisa Cheng baru beraksi kembali, dia menatap Rendy yang masih terbenam dalam lukisan itu, senyuman di sudut mulutnya berubah menjadi lembut.

Barusan sebelum menyadarinya, dia dan Rendy sudah sangat mendekat, seolah-olah sangat intim.

"Rendy sudah tiba di kelas pelatihan, turun mobil, jika ada waktu aku baru melanjutkan memberitahu kamu, aku masih punya banyak lagi!"

Melisa Cheng mengingatkan dengan lembut.

Dia sekarang mulai bersyukur bahwa diri sendiri saat kuliah, saat waktu luang pergi belajar pelajaran itu, jadi tidak sampai sekarang menghadapi Rendy tidak memiliki perkataan apa-apa, juga menambah lebih banyak kemampuan untuk menarik perhatian dia.

Rendy keluar dari mobil dengan tidak rela, matanya tertuju pada badan Melisa Cheng, tetapi dia malah bukan merindukan dia, tetapi merindukan foto-foto di handphone dia itu.

Setelah Melisa Cheng mengantar Rendy ke kelas pelatihan, karena tidak ada tempat yang ingin dia datangi, lalu duduk di kedai kopi di sebelah kelas pelatihan, kebetulan bisa menunggu Rendy selesai pelajaran, dia sekalian baru menjemput Rendy pulang ke keluarga Gu.

Dia memesan secangkir kopi, mengambil sebuah buku secara acak di toko, duduk di kursi dekat jendela, melihatnya perlahan-lahan.

Karena ada AC di dalam toko, matahari diluar menyinari tubuhnya, rasa hangat sama sekali tidak ada tidak nyaman.

Melisa Cheng sedang asyik dengan dunia buku, waktu satu pagi langsung menyelesaikan satu buku.

Duduk di kursi, meregangkan pinggang di bawah sinar matahari, seluruh orang merasa sangat segar, beberapa hari berturut-turut sedang sibuk masalah draft desain, tidak teratur mengecek bermacam-macam data, hari ini sibuk sambil santai, juga termasuk lebih lega.

Dia mengangkat kopi menyesap sesuap, tiba-tiba telepon berdering.

Melisa Cheng mengangkat telepon dan melihatnya, menyadari bahwa Celine Zhou yang menelepon, sudut mulut dia segera muncul sebuah senyuman.

“Melisa, apa yang sedang kamu lakukan sekarang?” Celine Zhou bertanya langsung.

“Aku sedang di luar sekarang, ada apa?” Kata Melisa Cheng dengan mata sedikit bergerak.

Dia menolak permintaan pelayan untuk mengisi ulang cangkirnya, malah mengambil sendok di sebelah kiri dan mulai bermain perlahan-lahan.

“Melisa, aku ingin memberitahu kamu sesuatu adalah tentang Shintia Ye, aku sudah memikirkan solusi untuk menyelesaikannya.” Celine Zhou berkata dengan riang.

Suara Celine Zhou sangat energik, membuat Melisa Cheng juga ikut terinfeksi.

Masalah Shintia Ye, selalu menjadi sebuah duri di dalam hati dia, jika tidak terselesaikan, dia selalu tidur gelisah, yang terpenting adalah di tangan Sinta Ye masih menyimpan kabar tentang kakak laki-laki dia, membuat dia meskipun memiliki bukit di dadanya, juga tidak ada cara untuk digunakan.

“Apa metodenya?” Melisa Cheng segera bertanya, bahkan sendok di tangannya juga jatuh di atas meja putih, juga tidak punya suasana hati untuk menghiraukan.

Terlepas dari kegembiraannya, ada sedikit gelisah, bertanya-tanya apakah kali ini benar-benar bisa menyelesaikan masalahnya.

“Kamu tenang saja, kali ini pasti akan diselesaikan dengan aman, sebenarnya metodenya adalah diberikan oleh Deon Huo, aku tidak sengaja membocorkannya, dia tahu masalah kamu, jadi membantu aku berpikir sebuah ide. Dia ini meskipun orangnya tidak termasuk baik, juga playboy, tetapi kadang-kadang, masih lumayan bisa diandalkan, jadi pasti tidak ada masalah,” Celine Zhou berkata dengan sangat percaya diri.

Sebenarnya solusi apa yang dipikirkan Deon Huo, dia juga tidak tahu, dia telah bekerja sangat keras, bajingan itu tidak mau memberitahu dia, hanya menjamin, pasti ada cara untuk menyelesaikan masalah Melisa Cheng, jadi dia juga hanya bisa mempercayai dia.

Yang paling penting adalah meskipun karakter Deon Huo tidak baik, tetapi kemampuan dia masih lumayan!

Setelah mendengarkan perkataan Celine Zhou ini, Melisa Cheng merasa lega sedikit.

“Celine benar-benar sangat berterima kasih kamu, telah membuat kamu repot terhadap masalah aku, aku benar-benar tidak enak hati, biasanya kamu selalu melindungi aku, aku malah tidak bisa berbuat apa-apa, hal untuk membantu kamu juga begitu sedikit.” Saat berkata suasana hati Melisa Cheng agak sedih.

Dia merasa diri sendiri benar-benar terlalu lemah, saat setiap kali menemui kesulitan, bukan bergantung pada Gryson Gu yaitu adalah bergantung pada Celine Zhou, dia harus berusaha membuat diri sendiri menjadi kuat, kelak saat teman bertemu kesulitan, juga bisa menjadi dukungan mereka.

"Melisa, kita adalah sahabat terbaik, melakukan hal-hal ini untuk kamu, aku sangat ikhlas. Selain itu, tadi malam bukankah kamu membantu aku menonjok Olive Lin yang sombong itu? Jika tidak, aku pasti akan menderita. "Celine Zhou merasakan tidak enak hati di dalam kata-kata Melisa Cheng, tersenyum sepenuh hati, tidak menyetujui sungkan Melisa Chen, ini semuanya sudah seharusnya.

Jika Anto Cheng masih hidup, dia mungkin sudah menjadi kakak ipar perempuan Melisa Cheng, hanya saja di dunia ini banyak hal yang tidak dapat diprediksi.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu