Pria Misteriusku - Bab 154 Dia Adalah Suamiku

Natalia Wu melihat sejenak, gaya pakaian di toko ini sangat mirip dengan yang biasanya dikenakan Marson Gu, bahan sutra sangat nyaman untuk digunakan.

Dia tersenyum, mengambil sebuah kemeja putih: “Aku ingin membeli sebuah kemeja pria, apa ada rekomendasi?”

Pramuniaga itu mengangguk dengan ramah, sambil mengarahkannya berjalan ke dalam, sambil berucap: “Kamu ingin membelikannya untuk siapa? Untuk suamimu? Atau?”

Mendengar kata suami, Natalia Wu tertegun, sepasang pipinya memerah tanpa sadar, suaranya memelan: “Hmm, untuk suamiku.”

Lalu dengan rekomendasi pramuniaga, dia memilih beberapa kemeja yang cocok dengan Marson Gu, hingga akhirnya memutuskan memilih sebuah kemeja sutra hitam.

Baju ini tidak terlihat sangat spesial, namun saat pertama kali dia melihatnya dia merasa sangat cocok dengan Marson Gu.

Karakternya yang tegas dan baju yang sederhana ini terlihat sangat cocok.

Selesai membayar, Natalia Wu berjalan masuk ke area peristirahatan, melihat jam sejenak, hampir pukul lima, Marson Gu juga akan pulang sebentar lagi.

Dia membuka bagian kontak di handphonenya, jari tangannya berhenti di nama Marson Gu, berpikir sejenak takut mengganggu pria itu, akhirnya dia memutuskan untuk mengirim sebuah pesan.

……

Di saat yang sama......

Andi Shi sedang melaporkan hasil penyelidikan pada Marson Gu: “Direktur, aku sudah menyelidiki Nona Jiang, di sekitar sana terdapat sebuah sekolah, Nona Jiang adalah murid di sekolah itu, setiap pulang sekolah, selalu melewati jalan kecil itu. Dan juga, cincinmu itu masih ada padanya, mungkin dia adalah orang yang kamu cari selama lima tahun ini.”

Marson Gu memunggungi Andi Shi tidak berucap apapun.

Andi Shi bertanya: “Direktur, apa perlu aku memanggil Nona Jiang kemari?”

Saat Marson Gu akan berucap, pintu ruangannya dibuka oleh seseorang, sang sekretaris berucap mengingatkan: “Direktur Gu, rapatnya sudah akan dimulai.”

“Tidak perlu......” Marson Gu menjawab Andi Shi sejenak, lalu langsung pergi menghadiri rapat.

Setiap memikirkan Lucy Jiang adalah wanita lima tahun yang lalu, hati Marson Gu terasa seperti berombak, tidak bisa tenang cukup lama, dia masih belum memikirkan, bagaimana berhadapan dengan Lucy Jiang.

Bagaimanapun wanita itu menolongnya saat itu, namun, dia sudah memiliki Natalia Wu.

Jadi tunggu pikirannya jernih, dia akan memikirkannya lagi.

Marson Gu pergi ke ruang rapat untuk rapat.

Saat di tengah rapat, handphonenya yang berada di atas meja berdering membuyarkan pikirannya.

Dia tertegun sejenak, jarinya membuka ponselnya, muncul pesan dari Natalia Wu: “Apa nanti malam ada waktu? Ayo makan bersama?”

Marson Gu yang sedang lembur mengangkat alisnya, tidak membalas pesannya, menurunkan tatapannya entah apa yang dipikirkannya.

Rapat konference masih berlanjut, gerakan yang dilakukannya ini tidak lepas dari pandangan semua orang, akhirnya semua orang melihat dengan jelas Direktur Gu yang tidak pernah menyentuh handphone saat rapat namun kali ini tidak hanya menyentuhnya tapi terus memegangnya tanpa melepasnya.

Manajer departemen yang sedang melaporkan hasil kerjanya tercengang melihat hal ini, tidak tahu apa dia harus melanjutkannya atau tidak.

Setelah beberapa saat tidak mendengar suara, Marson Gu mengangkat kepalanya menatapnya sekilas, suaranya terdengar dingin, dan marah: “Kenapa? Lupa apa yang harus kamu katakan selanjutnya?”

Selesai berucap, dia tidak lagi memberikan manajer departemen kesempatan untuk bersuara, mendengus dingin: “Rapat selesai, tunggu saat kamu sudah siap maka datanglah lagi!”

Selesai berucap, dia menutup laptopnya, saat bangkit berdiri sambungan telepon telah putus.

Natalia Wu menunggu dengan lama tidak mendapatkan balasan Marson Gu, saat akan menyerah dan bersiap pulang, dia menerima telepon pria itu.

Melihat nama Marson Gu di layar handphonenya yang menyala, tanpa bisa ditahan sebuah senyuman muncul di sudut bibirnya.

Terdengar suara Marson Gu: “Ini aku.”

“Aku tahu.” ucap Natalia Wu dengan tersenyum.

Kaki panjangnya melangkah, dengan cepat Marson Gu telah tiba di depan lift: “Kenapa tiba-tiba ingin makan di luar?”

“Hmm..... Tiba-tiba hanya ingin makan di luar, lupakan saja jika kamu masih ada urusan.” walaupun Natalia Wu terlihat tidak perduli, namun suara merdunya, sarat akan harapan yang besar.

Marson Gu juga tidak ingin mengecewakannya, mengangguk pelan: “Boleh, sekarang kamu ada di mana? Aku akan menjemputmu.”

Mendengarnya yang menyetujuinya, Natalia Wu menghela napas lega: “Nanti aku akan mengirim lokasinya padamu, kamu langsung datang saja.”

“Baik.” setelah menutup telepon, Natalia Wu segera mengirim lokasinya, sekalian mencari tempat makan yang ada di sekitar.

Makanan Thailand, Marson Gu tidak terlalu menyukainya.

Restoran Barat hanya saja dirinya sedikit terpaksa, namun dia pernah melihat pria itu makan makanan Perancis beberapa kali.

Natalia Wu mencarinya sejenak, kebetulan di sekitar sini ada sebuah restoran Perancis, dia sudah membuat reservasi lebih dulu, tinggal menunggu pria itu datang.

Jarak Marson Gu ke tempat ini tidak jauh, dia akan tiba dengan cepat, kedua orang itu bertemu di tempat yang sudah dijanjikan, lalu pergi ke restoran bersama-sama.

Marson Gu merangkulnya, lalu bertanya: “Sejak kapan kamu menyukai makanan Perancis?”

Dia seperti seorang gadis kecil yang terus bersandar di dalam pelukannya, lalu menjawab: “Karena kamu menyukainya.”

Sebuah kalimat santai itu membuat wajah serius pria itu menjadi tersenyum, tangannya yang berada di antara pinggangnya semakin mengerat: “Tidak perlu memikirkanku, kamu boleh makan apapun yang kamu inginkan.”

Dia bisa merasakan aura pria itu yang jauh lebih hangat, Natalia Wu tersenyum manis, tangannya turun menempel pada tangannya, menautkan jari-jari mereka.

Dia berucap dengan manis: “Tidak masalah, aku juga sudah lama tidak makan makanan Perancis, jadi kebetulan kita pergi bersama.”

Karena kebetulan akhir pekan, orang-orang yang berada di mall menjadi lebih banyak dari biasanya, orang-orang yang berlalu lalang saling menubruk.

Marson Gu terus melindunginya di dalam pelukannya, tidak membiarkan dirinya tertabrak sedikit pun.

Mereka berjalan beriringan, bahkan langkah kaki mereka pun serasi, pria tampan dan wanita cantik jika digabungkan terlihat sangat menonjol di sekumpulan orang-orang, kedua orang itu terlihat sangat serasi seperti sepasang suami istri yang saling mencintai, membuat orang merasa iri.

Setelah tiba di restoran Perancis, dari gayanya dan desain ruangannya membuat kesan yang romantis.

Dengan suara alat musik selo yang mengalun, Marson Gu merasa lebih santai perlahan-lahan, dengan senang menikmati hidangan makanan Perancis.

Dia bersandar dengan nyaman di bangku, tangannya memainkan gelas kaca berkaki tinggi, memanggilnya sejenak: “Natalia.”

Namanya yang tiba-tiba disebut, Natalia Wu merasa sedikit terkejut, wajah cantiknya terlihat bodoh.

Marson Gu menyunggingkan sudut bibirnya dengan senang, menyesap sedikit anggur merah yang ada di dalam gelas.

Dia bertanya: “Bukankah ada sesuatu yang ingin kamu katakan padaku?”

Sejak baru masuk tadi hingga sekarang, sepasang mata wanita yang duduk di hadapannya ini terus menatapnya, seperti ada sesuatu yang ingin dikatakan, namun kembali dia tahan.

Pikirannya yang terbaca oleh pria itu, Natalia Wu juga tidak memperdulikannya, sepasang tangannya menopang dagunya, menganggukkan kepalanya: “Hmm, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.”

Suasana di dalam restoran sangat bagus, Natalia Wu langsung mengeluarkan hadiah yang sudah disiapkannya, memberikannya pada Marson Gu.

“Untukku?” melihat kantung belanja yang diberikannya, Marson Gu merasa sedikit terkejut.

Saat bertemu tadi dia sudah melihat kantung belanja ini ada di tangan Natalia Wu, dia mengira wanita itu membeli barang untuk dirinya sendiri, tidak disangka ternyata untuknya.

Natalia Wu menatapnya dengan penuh harap: “Lihatlah, aku tidak tahu apakah akan cocok, itu aku memilihnya sendiri.

Marson Gu melihatnya sekilas, sebuah kemeja hitam, warna hitam yang dia sukai, juga bukanlah hal yang rumit untuk dipilih.

Selesai makan, kedua orang itu kembali ke rumah.

Marson Gu melonggarkan dasinya, melihat sekilas ke arah lantai dua, berucap pada Natalia Wu: “Kamu mandilah dulu, aku akan menggunakan kamar tamu.”

Cuaca hari ini sangat panas, walaupun hanya berjalan dari depan pintu ke dalam, membuat sekujur tubuhnya berkeringat.

Natalia Wu juga mengetahui jika Marson Gu menyukai kebersihan, jadi dia tidak menolaknya.

Saat dia selesai mandi, Marson Gu masih belum kembali, hanya ada dirinya seorang di dalam kamar utama.

Suasana yang sunyi membuat orang untuk mudah memikirkan hal yang tidak-tidak, Natalia Wu duduk di depan meja rias memakai masker, entah pikirannya sudah melayang ke mana.

Dia juga tidak mengetahui, kemeja yang dipilihnya itu, apakah Marson Gu akan menyukainya?

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu