Pria Misteriusku - Bab 460 Bahkan Wanita Hamil Tidak Dibiarkan Pergi.

Pintu di belakangnya terbuka, Marson Gu yang memakai pakaian rapi masuk ke dalam: "Kenapa bangun pagi sekali? Kamu tidak perlu tidur sebentar lagi?"

Mendengar suara Marson Gu, Natalia Wu langsung waspada.

Marson Gu menggosok hidungnya dengan malu, pria itu tahu perilakunya saat mabuk menakuti Natalia Wu, Marson Gu menegakkan bahunya: "Aku sudah bangun."

Natalia Wu masih ingat kejadian semalam saat dirinya ditahan hingga tidak bisa bergerak, Natalia Wu melotot sebal pada Marson Gu: "Ah belum pasti. Siapa tahu tiba-tiba kamu akan berubah menjadi binatang buas lagi?"

'Binatang buas'.

Walaupun kalimat itu agak kurang cocok, tapi sebenarnya Natalia Wu juga tidak melebih-lebihkan.

Yang harus ditahu, Natalia Wu sedang hamil. Jika Marson Gu kemarin sungguh melakukannya, maka Marson Gu sangat keterlaluan.

Tapi untungnya semalam bisa dikendalikan tepat waktu. Jika tidak, Natalia Wu tidak tahu harus bagaimana menghadapi Marson Gu.

Marson Gu juga sadar bahwa perilaku dirinya agak kasar, pria itu meminta maaf dengan serius: "Maaf, aku yang salah. Aku tidak bisa mengontrol hasratku. Natalia, jangan marah ya?"

Intonasi suara yang dipaksa serius olehnya membuat Natalia Wu bingung harus tertawa atau menangis. Natalia Wu tidak bisa marah atas tindakan kemarin.

Awalnya Natalia Wu sengaja menggoda Marson Gu, tapi tak disangka pria itu malah bersikap serius, itu membuat Natalia Wu malah tidak tahu harus bagaimana merespon.

"Baiklah, baiklah. Aku hanya bercanda denganmu. Aku tahu kemarin kamu terlalu banyak minum, aku tidak akan dendam denganmu." Natalia Wu tertawa, menunjukkan bahwa dirinya pemaaf, tidak akan mempermasalahkan masalah ini.

Marson Gu menghela napas lega, sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman: "Nah baguslah. Sarapan sudah disiapkan, kamu ingin makan di kamar atau makan di restoran?"

"Di dalam kamar saja, aku ganti baju dulu." Natalia Wu ingin mencari sebuah strategi. Kebetulan di kamar dia bisa sembari makan sembari mencari strategi, keduanya tidak akan tertunda.

Marson Gu mengangguk, lalu berbalik bersiap menyajikan sarapan.

Setelah Natalia Wu berganti pakaian, Marson Gu sudah menyajikan banyak bubur.

Mendengar langkah kaki yang mendekat, Marson Gu mengangkat kepalanya. Ketika Marson Gu melihat dengan jelas orang yang ada di depannya, tanpa sadar ada sorot terpana di mata Marson Gu.

Hari ini Natalia Wu memakai Two-piece dress. Di bagian atas Natalia Wu mengenakan kemeja putih, di bagian ujung lengan kemeja terdapat desain daun teratai, tidak terlalu kaku, bagian bawahnya Natalia Wu mengenakan sepasang celana ketat hitam bermodel high-waist yang menguraikan garis pinggangnya dengan detil. Tumpukan antara putih dan hitam membuat wanita itu terlihat sangat menarik, ditambah Natalia Wu memiliki kecantikan yang alami, dan Natalia Wu bisa mempertahankan gayanya sendiri.

Dulu biasanya Natalia Wu selalu memakai one-piece dress, rok dan gaun dengan berbagai macam model. Sedari awal Marson Gu sudah sering melihatnya, tapi ini pertama kalinya Marson Gu melihat Natalia Wu memakai baju yang begitu berbeda, tanpa sadar mata Marson Gu berbinar.

Semua orang bilang wanita berdandan demi menyenangkan diri mereka sendiri. Keterkejutan di mata Marson Gu sama sekali tak bisa tertutupi. Natalia Wu tersenyum sambil berjalan ke samping meja makan dan duduk. Melihat piring makanan di depannya, Natalia Wu menaikkan alisnya: "Banyak sekali. Kamu sudah makan?"

"Hm, sudah." Marson Gu menyodorkan bubur ke depan Natalia Wu, sorot mata terpana tak berkurang sedikit pun dari mata Marson Gu: "Makan yang banyak."

Keduanya mengobrol cukup lama, keduanya saling melihat kondisi satu sama lain. Dengan cepat Natalia Wu kembali merasa terbiasa, lalu Natalia Wu mengeluarkan ponselnya untuk mencari strategi.

Natalia Wu memakan buburnya sesuap demi sesuap. Sering kali tatapannya jatuh ke layar ponsel di depannya.

Marson Gu melihat Natalia Wu dalam diam, semakin lama alisnya semakin berkerut.

Setelah melihat, akhirnya Marson Gu tidak tahan, Marson Gu langsung mengambil sendok di tangan Natalia Wu dan menyendokkan sendiri bubur lalu meniupnya. Setelah yakin buburnya tidak panas, baru Marson Gu menyodorkan sendok ke depan Natalia Wu.

"Apa yang kamu lakukan? Aku bisa sendiri." Natalia Wu merasa sangat canggung, lalu ingin merampas sendok tersebut.

Marson Gu tidak menjawab, malah langsung mengelak dari Natalia Wu. Tanpa banyak bicara, Marson Gu berucap: "Buka mulutmu."

Dirinya sudah besar tapi masih disuapi seperti anak kecil. Bagi Natalia Wu ini aneh sekali.

Natalia Wu ingin menolak, tapi sikap Marson Gu malah tak bisa disangkal. Setelah menolak selama beberapa detik, pada akhirnya Natalia Wu kalah.

Natalia Wu membuka mulutnya, melihat Marson Gu fokus menatapnya, wajah Natalia Wu agak memerah.

Dibandingkan dengan rasa malu Natalia Wu, Marson Gu malah bersikap sangat tenang.

Marson Gu masih duduk dengan tegak, menyuapi Natalia Wu sesuap demi sesuap. Tatapannya fokus dan serius.

Semangkuk besar bubur perlahan-lahan habis. Saat pertama kali makan, Natalia Wu merasa malu, tapi setelah itu Natalia Wu sadar, hal ini sedikitpun tidak akan mempengaruhinya mencari strategi, dirinya tidak perlu beraksi sendiri, dirinya tak perlu terlalu blak-blakan.

Akhirnya Natalia Wu menerima layanan dari Marson Gu dengan nyaman. Natalia Wu yang merasa santai sudah seperti seorang ratu.

"Hm, aku tidak mau makan lagi, aku sudah kenyang." Natalia Wu merasa sudah cukup makan lalu mendorong mangkuk yang berada di depannya.

Marson Gu mengangkat alisnya, lalu membujuk: "Makan sedikit lagi, ya? Kalau tidak nanti kamu lapar lagi."

Natalia Wu bersikukuh tidak mau makan lagi, tadi Natalia Wu mencari di internet, wanita hamil mudah sekali gemuk. Seseorang yang tidak memperhatikan berat badannya nanti berat badannya akan melonjak.

Natalia Wu tidak mau ketika anaknya lahir dirinya berubah gemuk.

"Suapan terakhir ya?" Marson Gu membujuk dengan sabar. Jika tidak melihat pemandangan saat ini, hanya mendengar suara saja, orang yang tidak tahu akan berpikir kalau Marson Gu sedang membujuk anak perempuannya sendiri.

Natalia Wu juga tidak menolak maksud baik Marson Gu, bagaimana pun juga Marson Gu sudah menantinya dalam waktu yang lama tanpa mengeluh.

Natalia Wu membuka mulutnya dan mengunyahnya, selesai Natalia Wu menelan bubur itu, Natalia Wu berucap pada Marson Gu: "Kamu lihat ini, mau pergi tidak?"

Marson Gu meletakkan mangkuk kosong di samping, lalu mengambil tisu untuk mengelap ujung bibir Natalia Wu, barulah Marson Gu menoleh ke arah yang ditunjuk Natalia Wu.

Setelah melihatnya dengan jelas, Marson Gu langsung mengangkat alisnya dengan rasa terkejut: "Kamu ingin ke sini?"

Natalia Wu mengangguk: "Iya. Aku dengar selama dua hari akan ada festival di kelenteng. Lebih baik kita melihat bersama, kan?"

Natalia Wu sudah dewasa tapi wanita itu belum pernah melihat festival di kelenteng dan juga kelenteng itu adalah kelenteng yang waktu itu pernah dia dan Marson Gu datangi. Tapi dulu saat ke sana, mereka tidak ada waktu untuk melihat festival klenteng dan melewatkannya begitu saja.

Dan juga dulu Natalia Wu pernah meminta jimat kedamaian di sana, harusnya mereka pergi ke sana untuk membuat harapan.

Marson Gu juga memiliki kesan tersendiri terhadap klenteng itu. Melihat Natalia Wu yang menantinya, Marson Gu mengangguk: "Oke. Kamu istirahat sebentar, lalu kita pergi."

Mendengar Marson Gu setuju, Natalia Wu langsung duduk di sofa, merapikan baju yang dipakainya.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu