My Charming Lady Boss - Bab 93 Ruang Kantor (2)

Kali ini, Felicia akhirnya tidak tahan lagi, dia langsung mengambil penggaris segitiga guru matematika dan menyerang ke arah Andri, hingga Andri kaget dan membuka kedua mata dengan lebar, dia segera bertanya: “Guru Xia, kamu…kamu mau apa? Ada masalah apa kita bicarakan baik-baik, apa yang mau kamu lakukan?”

Tapi, penjelasan Andri tidak lagi berguna, Felicia sudah menyerbunya dan dia pun hanya bisa berjalan mundur, hingga tidak bisa mundur lagi, terpaksa menjulurkan kedua tangan.

Saat Felicia mengarahkan penggaris segitiga ke arah Andri, Andri mengeluarkan tangan secepat kilat dan menggenggam penggaris segitiga itu, membuatnya tidak bisa digerakkan.

Karena tenaga Andri yang terlalu besar, penggaris segitiga di tangan Felicia hanya berhenti sampai di atas kepalanya, bagaimanapun cara Felicia berusaha, semuanya sia-sia.

Pada akhirnya, Felicia yang sedang kesal itu ingin menggunakan tangan kiri untuk meninju wajah Andri, tetapi sebelum tangan itu dijulurkan, malah sudah ditangkap oleh tangan kanan Andri, kedua tangannya pun dikunci mati oleh Andri, saat ini hanya tersisa sepasang kaki, tetapi Felicia sedang mengenakan rok, dia tidak mungkin menendang dengan kaki.

Di suasana yang panik itu, dia pun memutuskan menggigit bahu Andri.

Gigitan itu membuat Andri kesakitan hingga rambutnya berdiri semua.

Dia menahan rasa sakit, dan mengancam Felicia: “Cepat lepaskan, jika tidak lepaskan, aku akan bertindak kasar!”

Berhadapan dengan ancaman Andri, Felicia seolah tidak mendengarnya, dia pun menggigit bahu Andri dengan semakin kuat.

Karena takut perempuan ini menggigit dagingnya hingga copot, Andri Chen pun menjulurkan tangan kanan ke rok Felicia sambil mengancam: “Cepat lepaskan, jika tidak, aku akan bersikap tidak sopan.”

Felicia tetap tidak melepas gigitan itu, Andri pun tidak berdaya, terpaksa menggunakan cara kurang ajar pada Felicia, karena hanya dengan cara kasar ini, dia baru bisa mengendalikan guru perempuan yang salah minum obat itu.

Andri Chen mulai menjulurkan tangan ke kaki Felicia, hingga dia melepas gigitan dengan cepat dan berteriak: “Aku akan membunuhmu!’

Andri kesakitan dan langsung menjauhkan diri dari perempuan itu, tetapi perempuan itu belum ingin menyudahinya, dia mengangkat tinggi penggaris segitiga dalam tangannya dan memukuli Andri dengan kuat, sambil mengumpat: “Sialan! Aku akan membunuhmu!”

Andri Chen baru saja ingin melarikan diri dari ruang kantor yang berbahaya ini, tetapi saat sampai di pintu, dia baru sadar bahwa pintu itu sedang terkunci, sepertinya Robin sengaja menguncinya dari luar, tujuannya tak lain adalah agar orang lain tidak tahu apa yang terjadi dalam ruangan itu.

Dia mengetuk pintu dengan cepat, lalu berteriak pada Robin yang berada di luar pintu: “Robin, buka pintunya!”

Baru saja akan membuka pintu, Robin melihat Felicia datang sambil mengibaskan penggaris segitiga, hingga dia terkejut dan langsung menutup kembali pintu itu, karena jika tidak menutupnya, pukulan pedas itu pasti akan menyapanya.

Saat pintu tertutup, Andri Chen menghindar ke arah kiri, penggaris itu mengenai pintu di belakangnya.

Andri Chen terus menghindar dan melarikan diri, dia tahu, jika tidak lari, maka Felicia akan tidak segan-segan membunuhnya, karena baru saja dia telah bersikap tidak sopan kepadanya.

Andri terus berlari di ruang kantor yang besar itu, sedangkan Felicia tetap memegang penggaris mengejar di belakangnya, keduanya berkejar-kejaran hingga membuat seisi kantor berantakan, karena tidak berhasil menangkap Andri, Felicia pun mengambil buku-buku di meja dan melemparnya.

Andri Chen tidak berhenti berlari dan menghindar, untung saja dia pernah belajar ilmu bela diri, kalau tidak, pasti hari ini sudah mati, atau kalau tidak terluka parah, Felicia bahkan melemparnya dengan gelas minum milik guru lain.

Semuanya berhasil ditangkap oleh Andri dan diletakkan di tempat lain, agar tidak sampai memecahkan barang lain dan dia yang harus mengganti rugi, karena semua orang di sekolah pasti akan membantu perempuan ini berbicara.

Setelah berlari beberapa putaran, Felicia sudah kelelahan, tetapi tetap tidak berhenti mengejar Andri.

Andri berlari sambil berteriak pada Robin di luar pintu: “Robin, cepat buka pintunya! Jika tidak buka, kamu akan kerepotan membereskan mayat Kakak Iparmu.”

Selesai berkata, Andri tidak mendengar suara atau gerak gerik apapun di luar pintu, entah orang itu kemana, apakah dia melarikan diri.

Oleh karena itu, Andri pun berlari ke pintu ruang kantor dan berteriak sekali lagi: “Robin, kemanakah kamu? Cepat buka pintunya!”

Tetap saja tidak ada suara di luar pintu, Andri Chen berpikir dalam hati, apakah orang ini melarikan diri di situasi darurat? Sungguh tidak bisa dipercaya, padahal masalah hari ini timbul akibat ulahnya.

Andri Chen baru ingin menarik pintu, tak disangka Felicia kembali ingin memukulnya, dia pun terpaksa berlari ke arah lain.

Felicia Xia mengejar sesaat dan melemparkan penggaris itu ke badan Andri Chen, Andri langsung menunduk menghindari, terdengar suara ‘Phiang..’, penggaris itu tertabrak dinding dan hancur seketika.

Tetapi, Felicia belum menyerah, dia menemukan banyak penghapus papan tulis di meja guru dan melemparkan satu-persatu pada Andri.

Andri menghindar sambil berlari ke arah pintu ruangan, karena itulah satu-satunya jalan hidup bagi dia.

Di saat inilah, pintu ruang kantor terbuka tiba-tiba, Andri Chen langsung mengomelinya: “Robin, kenapa sekarang baru buka pintu, kemana saja kamu daritadi?’

Baru selesai mengomel, wajah Andri langsung menjadi tegang, dia terbengong, saat melihat lemparan terakhir Felicia menuju ke arahnya, dia pun refleks menunduk, penghapus itu tepat mendarat ke wajah suram di belakang Andri.

Felicia yang melihat keadaan ini pun terdiam, kepalanya tertunduk, sungguh tercengang.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu