My Charming Lady Boss - Bab 87 Pekerjaan Yang Berat(1)

Saat ini, Yuni yang tidak mengenakan pakaian hanya duduk lemas di lantai kamar mandi, ia menolehkan kepalanya dan melihat Andri yang berjalan ke arahnya, ia lalu segera berkata : "Belok kiri, menghadap ke depan."

Andri yang ditatap oleh Yuni terpaksa menuruti perintah Yuni, ia lalu perlahan melangkahkan kaki kanannya, untuk menghindari dirinya berurusan dengan perempuan itu maka ia tidak berani macam-macam.

Saat Andri Chen baru berjalan beberapa langkah dengan hati-hati, suara Yuni tiba-tiba terdengar lagi berteriak dari dalam kamar mandi, "Berhenti!" .

Andri Chen terpaksa menghentikan langkah kedua kakinya, dirinya seperti vampir yang kedua tangannya terangkat ke depan karena takut menabrak tembok.

Setelah berhenti selama dua detik, Yuni memerintahkan lagi, "Berjalan ke arah kanan dua langkah."

Andri Chen menurutinya, dirinya berjalan dua langkah ke kanan, kali ini Andri Chen sendiri yang berinisiatif bertanya, "Lalu kemana lagi, Direktur?"

Yuni menjawab, "Lalu berbelok ke kiri, berjalan dua langkah ke depan, ingat, 5 langkah, langkahmu jangan terlalu besar."

Andri Chen menjawab, "Mengerti."

Andri Chen langsung menuruti perintah Yuni, ia melangkahkan kaki kanannya, saat baru berjalan dua langkah lalu bersiap untuk langkahnya yang ketiga, Yuni tiba-tiba berkata, "Hati-hati dengan sabun yang ada di lantai."

Tapi, saat Yuni berteriak mengatakan hal ini, kaki kanan Andri Chen sudah melangkah, dan ia sudah terlanjur menginjak sebuah barang yang aneh, sepertinya sangat licin, kaki Andri Chen terpeleset lalu tubuhnya mulai terjatuh ke depan.

Yuni berteriak nyaring saat melihat kejadian itu , "Aaa!".

Andri Chen tidak dapat melihat pemandangan di hadapannya dengan jelas, ia reflex menaruh tangannya di depan dadanya, agar saat ia terjatuh tidak melukai wajahnya.

Tapi, saat Andri Chen baru saja terjatuh, ia menemukan tubuhnya menindih tubuh seseorang yang licin.

Saat Andri Chen tersadar, tubuhnya sudah menindih tubuh Yuni, dan kedua tangannya tidak sengaja memegang kedua benda lunak pada tubuh Yuni, tidak perlu dipikirkan lagi, dia sudah tahu itu benda apa, tapi ia benar-benar tidak sengaja, ia tidak tahu akan menginjak sabun di lantai.

Setelah berteriak, Yuni yang kesakitan karena tertindih berkata, "Kamu menimpaku, cepat menyingkir dari tubuhku!"

Andri Chen segera meraba-raba untuk mencoba berdiri menyingkir dari Yuni, tapi saat ia meraba-raba, kedua benda lunak itu terkena lagi olehnya.

Saat itu, ia membuat Yuni sedikit berteriak, sepertinya tenaga Yuni sudah hamper habis.

"Apa yang kamu raba?!"

Andri Chen baru sadar ia meraba tempat yang salah, ia lalu menjauhkan tangannya lalu segera meminta maaf, "Direktur Yuni, maaf, maaf, aku tidak sengaja, aku tidak bisa melihat dengan jelas."

Saat Andri Chen mencoba meraba-raba lagi, akhirnya ia baru bisa bangun dan menyingkir dari tubuh Yuni.

Saat itu, Yuni yang berbaring di lantai mulai mengeluh.

"Bagaimana kamu ini?! bukankah aku sudah bilang ada sabun di lantai?"

Andri Chen dengan berat hati berkata, " Direktur, mengapa anda tidak memberitahuku lebih awal? saat anda mengatakannya, kaki kananku sudah mulai melangkah."

Yuni berkata,"Bukankah kamu pernah belajar bela diri kungfu? Mengapa di saat-saat seperti ini tidak mengeluarkan apa yang pernah kamu pelajari? kamu benar-benar membuatku emosi, dan masih bisa menggunakan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan bagi dirimu!"

Andri Chen yang ada di sampingnya menjawab, "Direktur, bela diri kungfu bukanlah hal instan yang bisa digunakan kapan saja, kalua anda mengatakannya sedikit lebih awal, tidak mungkin aku akan terjatuh kan? lagipula, lututku juga sakit!"

Yang baru saja terjadi memang kesalahan Yuni, ia juga baru saja melihat sabun itu terjatuh, mungkin terjatuh ke lantai saat pancuran mandi mengeluarkan air dan mengenai sabun itu yang kebetulan ada di kursi plastik di sebelah kaki Andri Chen, saat pancuran mengeluarkan air, ada air yang mengenai kursi itu sehingga sabun yang licin pun terjatuh ke lantai, lalu Andri Chen langsung menginjaknya, ini benar-benar kebetulan.

Yuni juga tidak ingin meneruskan masalah ini, ia lalu mengalihkan topik, "Cepat bantu aku berdiri."

Andri Chen terpaksa berjongkok untuk membantu Yuni berdiri, saat ia mengulurkan tangannya untuk menggapai Yuni, Yuni memerintahnya lagi, "Jangan sembarangan mengulurkan tanganmu, berhenti di tempat itu."

Andri Chen terpaksa menurutinya, ia tahu Yuni tidak mengijinkannya sembarangan mengulurkan tangan karena takut tangannya menyentuh bagian yang tidak seharusnya disentuh.

Setelah berlalu beberapa detik, Andri Chen dapat merasakan kedua tangan Yuni sudah menggenggam telapak tangannya, Andri Chen pun menggenggam erat tangan Yuni dan perlahan membantunya berdiri, Andri Chen menggunakan banyak tenaga dan akhirnya Yuni dapat berdiri.

Tapi, saat Yuni sudah berdiri dan belum melepas genggaman Andri Chen, ia sedikit tidak seimbang.

Andri Chen dapat merasakannya, lalu segera bertanya, "Direktur, apakah anda baik-baik saja?"

Yuni berjuang cukup lama, hingga akhirnya menjawab, "Sudah, aku baik-aik saja, aku akan mandi sekarang, sekarang kamu balik badan dan pergi."

Andri Chen melepaskan genggaman tangannya, perlahan ia membalikkan badan, dengan sedikit kesulitan ia akhirnya dapat menemukan pintu kamar mandi, saat ia akan mendorong pintu untuk keluar, ia mendengar suara Yuni dari dalam, "Kamu jangan keluar! Berdiri di sana, jangan membalikkan kepala, aku akan segera selesai."

Mendengar hal itu, Andri benar-benar tidak menyangka akan diperlakukan seperti ini, tapi ia berpikir lagi, mungkin Yuni melakukan hal ini karena khawatir Andri Chen akan terjatuh lagi.

Selanjutnya, Andri Chen membuka matanya lebar dan tetap berdiri di depan pintu kamar mandi, ia mendengar suara Yuni yang sedang mandi.

Dia tidak berani berpikir akan ada hari ini, ia pun membayangkan lagi kejadian tadi, kedua tangannya menyentuh kedua benda yang lunak, sangat nyaman rasanya.

Setelah menunggu beberapa saat, suara air dari dalam kamar mandi pun berhenti, Andri Chen tahu Yuni sudah selesai mandi.

Tidak lama setelahnya, terdengar suara Yuni dari belakang Andri Chen, "Cepat kemari dan tuntun aku."

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu