My Charming Lady Boss - Bab 278 Orang Lain

Andri Chen melihat sebuah pistol di pinggang Nora Shen. Dia tidak menyangka ora Shen memiliki barang seperti itu. Dia juga membawa pistol itu ke rumahnya. Apa yang ingin dia lakukan?

Ketika Andri Chen tampak bengong, Nora Shen dengan plastik belanjaan di tangannya bertanya, “Andri, ada apa denganmu?”

Andri Chen lalu sadar dan langsung mengalihkan perhatiannya ke mobil Nora Shen, “Kak Nora, sepertinya kamu harus memarkir mobilmu di pinggir, kalau tidak bisa menghalangi jalan keluar masuk desa.”

Nora Shen meletakkan barang-barangnya, “Baiklah. aku akan memindahkan mobilku dulu.”

Setelah memindahkan mobilnya, dia menghampiri Andri Chen lagi, “Bagaimana?”

Andri Chen mangangguk, “Boleh.”

Nora Shen mengambil barang-barang yang tadi dia letakkan, “Andri, kita pindahkan dulu barang-barang ini ke rumah.”

“Baiklah.” Andri Chen lalu membantunya membawa banyak barang.

Saat itu, Ayah dan Ibu Andri sudah menunggu di gerbang rumah. Ketika Nora Shen melihat mereka, dia lalu menyapa dengan sopan, “Halo, Paman, Bibi!”

“Halo, halo!” jawab mereka berdua. Ibu Andri melihat Nora Shen dari ujung kepala sampai ujung kaki seakan Nora Shen adalah calon menantunya.

Ayah Andri juga sangat senang ketika dia bertemu Nora Shen. Dia langsung berinisiatif membawakan barang belanjaan Nora Shen, “Cepat masuk dan duduklah.”

Andri Chen lalu bolak-balik membawa masuk barang belanjaan itu. Nora Shen ingin membantu tapi Ibu Andri melarangnya. Mereka tampak senang di dalam rumah. Andri Chen berpikir pasti ibunya menanyakan pertanyaan-pertanyaan aneh ke Nora Shen. Contohnya, Bagaimana awalnya kalian saling kenal? Apa kalian bekerja bersama?

Ketika Ibu Andri dan Nora Shen sedang berbincang gembira, Ayah Andri lalu memanggil puteranya, “Andri, kemarilah. Ayah ingin memberitahumu sesuatu!”

Andri Chen mangangguk dan mengikuti ayahnya ke kebun di ujung halaman.

Ayah Andri mengambil ponselnya dan menunjukkan kalau saat itu sudah hampir tengah hari. Dia lalu bertanya, “Andri, kapan kamu akan mengirim uangnya ke mereka?”

Andri Chen hendak menemui Walikota Kota Keluarga Wang hari ini, tapi Nora Shen datang. Jadi, dia tidak bisa pergi.

Setelah berpikir beberapa saat, dia berkata, “Ayah, temanku datang hari ini. Apa boleh aku mengirimnya besok?”

Ayah Andri merasa khawatir, “Ini…”

Andri Chen tahu ayahnya khawatir. Dia lalu menenangkannya, “Ayah, jangan khawatir! Tidak masalah terlambat satu hari.”

Ayah Andri lalu teringat dia sedang kedatangan tamu. Dia lalu mengangguk, “Baiklah.”

Ketika mereka sedang berbincang, Ibu Andri datang menghampiri mereka, “Ayah Andri, pergilah ke pasar dan beli bawang.”

“Baiklah. Aku akan berangkat sekarang.” jawab Ayah Andri. Dia lalu bergegas pergi.

“Ayah, pelan sedikit.” teriak Andri Chen.

“Baiklah!”

Andri Chen mendapati ekspresi aneh di wajah ibunya, “Andri, katakan pada ibu. Apa hubunganmu dengan gadis itu?”

Melihat ibunya senyum-senyum, Andri Chen tahu ibunya sudah menebaknya duluan. Dia lalu menjelaskan, “Ibu, jangan berpikir aneh-aneh. Kami hanya sebatas teman.”

“Teman apa?” Ibu Andri tidak percaya.

“Ibu, kita benar-benar hanya teman. Aku tidak bohong.” ujar Andri Chen.

“Sebatas teman tapi dia membawa barang sebanyak ini?” tanya Ibu Andri lagi.

Andri Chen tahu dia tidak bisa meyakinkan ibunya. Dia lalu mengalihkan topik pembicaraan, “Baiklah, Bu. Jangan main tebak lagi. Aku akan membawa pulang pacarku nanti.”

Ibu Andri terkejut, “Siapa namanya? Darimana asalnya? Apa pekerjaannya?”

Ibu Andri bertanya tanpa henti. Andri Chen hampir pingsan. Dia seketika tahu rasanya dipaksa menikah. Dia hanya ingin menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin, lalu menikah, dan membuat orang tuanya tenang.

Andri Chen lalu berkata dengan lembut, “Ibu, sudah jangan bertanya lagi. Bagaimana kalau Ibu keluar dan membelikanku sekotak cerutu?”

Andri Chen terpaksa melakukannya, kalau tidak ibunya bisa menanyainya sampai tengah hari.

Setelah Ibu Andri keluar, Nora Shen keluar ke halaman rumah dan memanggil Andri Chen, “Andri, kemari dan bantu aku.”

Andri Chen tidak tahu apa yang sedang dilakukan Nora Shen. Dia lalu mengikutinya ke dapur. Nora Shen menunjuk ke ikan yang masih hidup, “Andri, bantu aku memotong ikannya. Aku tidak berani melakukannya dari dulu.”

Andri Chen bertanya-tanya bagaimana bisa dia tidak takut membunuh orang tapi takut memotong ikan? Aneh!

“Baiklah.” jawab Andri Chen.

Andri Chen lalu mengambil ikan yang Nora Shen bawa tadi pagi.

Saat sedang membersihkan ikannya, dia diam-diam melihat Nora Shen yang sedang mengenakan apron. Dia sedang sibuk memotong sayuran dan daging. Dia berbeda dengan Nora Shen yang dia kenal, yang membunuh orang tanpa berkedip. Nora Shen yang ini tampak seperti ibu rumah tangga.

Ketika Andri Chen sedang melihatinya, Nora Shen menoleh ke Andri Chen lalu memeriksa dirinya sendiri dari atas ke bawah, “Ada apa?”

Andri Chen tersenyum tipis, “Siapa sangka pimpinan dewan Crown Entertainment bisa memasak?”

Nora Shen tersenyum, “Bukannya kamu sudah memberitahumu aku tumbuh di desa. Aku bisa masak sejak kecil. Sejak aku tinggal di kota, aku jarang memasak tapi sekarang aku rindu masa kecilku.”

“Apa yang kamu rindukan dari masa kecilmu?” tanya Andri Chen bingung.

Nora Shen menghela nafas, “Keluargaku kurang berkecukupan ketika aku masih kecil, tapi orang tuaku menyayangiku. Kini aku sudah besar dan bisa mengumpulkan banyak uang. Tapi, apa gunanya? Ketika aku pulang, rumahku kosong, tidak ada siapapun. Kadang aku mengasihani diriku sendiri.”

Dia lalu menatap Andri Chen, “Andri, sebenarnya aku sangat iri denganmu. Walaupun kamu kehilangan ingatanmu, tapi ayah dan ibumu masih ada disisimu.”

Andri Chen tersenyum pahit, “Apa yang kamu irikan dariku? Aku hampir 30 tahun, tapi masih saja tidak punya uang, masa depan tidak jelas. Aku hanya membawa orang tuaku menderita bersamaku.”

“Mengapa memangnya? Kamu masih muda, masih punya banyak waktu untuk mencari uang. Kamu akan hidup nyaman di masa depan dengan orang tuamu.”

Andri Chen mengangguk, “Kamu benar, Kak.”

Nora Shen tiba-tiba berjongkok di samping Andri Chen, “Andri, bekerjalahh denganku. Aku bisa menjanjikanku banyak uang.”

“Apa yang bisa kulakukan?” tanya Andri Chen. Dia tidak familiar dengan bisnis Nora Shen.

Nora Shen tersenyum, “Andri, kamu tampan. Kamu bisa menjadi actor dan pemeran utama. Kujamin dua tahun kedepan kamu kaya raya.”

Andri Chen tidak tertarik menjadi bintang film. Dia menggelengkan kepalanya, “Lupakan. Aku tidak ingin membeli makanan dengan sekumpulan paparazzi dibelakangku. Mereka sudah tua. Aku tidak ingin menambah masalah.”

Nora Shen berpikir alasan Andri Chen ada benarnya. Lagipula, orang yang sudah berumur hanya menginginkan hidup yang stabil. Jika dia berurusan dengan paparazzi, akan repot nantinya.

Nora Shen memutar otak, “Bagaimana dengan sutradara?”

Andri Chen menggelengkan kepalanya lagi, “Aku tidak bisa. Aku tidak mengerti bidang itu. Jangankan sutradara, aku paling bisa jadi pemandu wisata saja.”

Nora Shen berkata, “Ayolah, Andri! Posisi deputi direktur di tim produksi perusahaan masih kosong. Saat ini, kamu bisa mulai belajar. Aku yakin dengan kemampuanmu, kamu akan pantas menjadi deputi direktur.”

“Apa tugas deputi direktur?”

“Tugas utamamu adalah memilih peran dan merekrut actor.”

Andri Chen setuju dengan pekerjaan satu ini karena dia harus menemukan cara untuk bergabung dengan perusahaan Nora Shen. Ini adalah kesempatan emas.

“Baiklah, akan kucoba.”

Nora Shen merasa senang Andri Chen mau bergabung dengannya, “Andri, perusahaan akan memberimu gaji sebesar 30.000 RMB untuk permulaan. Ada juga bonus untuk setiap acara yang tayang. Jika kinerjamu bagus, kamu bisa memiliki sampai 600.000 RMB per tahun.”

Tawaran ini sangat menggiurkan bagi Andri Chen. Gaji pokok perbulannya 30.000 RMB, satu tahun gaji pokoknya 360.000 RMB. Setelah dua tahun bekerja, dia bisa membeli apartemen di Nanjing.

Setelah mereka selesai berbincang, orang tua Andri Chen kembali. Nora Shen berdiri dan berkata, “Andri, itu kesepakatannya. Aku akan mengajakmu mengunjungi tim produksi dalam dua hari.”

Setelah Andri Chen membuat keputusan itu, dia tidak menyangka akan bertemu seseorang di lokasi shooting. Dia terkejut ketika tahu mereka bertemu dengan cara yang sama untuk kedua kalinya.

Sebelum bertemu dengan orang ini, Andri Chen sudah lebih dulu memiliki masalah kecil.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu